KELOMPOK IV
Disusun oleh :
SURAT MENYURAT
2. Bentuk Lurus
Bentuk lurus pada dasarnya hampir sama dengan bentuk lurus penuh.
Bedanya terletak pada pengetikan tanggal surat, nama jabatan, tanda tangan, nama
terang dan NIP, salam penutup, semuanya terletak di margin sebelah kiri.
Keterangan :
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang.
1. Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang biasa digunakan untuk kepentingan resmi, baik
perseorangan , instansi , maupun organisasi .
Contoh : dari surat resmi dalah surat undangan, surat edaran, dan surat
pemberitahuan.
1. Kepala/kop surat yang berisi nama instansi/lembaga , alamat instansi dan logo
instansi .
2. Nomor surat yakni urutan surat yang akan dikirimkan .
3. Lampiran yakni berisi lembaran lain yang disertakan selain surat .
4. Hal isinya berupa garis besar dari isi surat tersebut .
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
8. Isi surat yang berisi uraian hari , tanggal , waktu , tempat , dan sebagainya
ditulis dengan huruf kecil , terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang
disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikannya .
9. Penutup surat berisi salam penutup , jabatan , tanda tangan , nama yang
biasanya disertai NIP .
10. Tembusan surat berisi berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang
adanya suatu kegiatan .
2. Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi atau bisa
di bilang surat yang tujuannya hanya untuk seseorang . Surat ini yang di tujukan
antara sesama teman atau keluarga.
Ciri-ciri :
1. surat pribadi yaitu tidak menggunakan kop surat
2. tidak ada nomor surat
3. salam pembuka dan penutup bervariasi
4. menggunakan bahasa bebas yang sesuai keinginan dari si penulis
5. format tulisan surat bebas .
6. Surat ini tidak termasuk surat resmi namun dalam surat pribadi tentunya harus
memperhatikan etika dan sopan santun dalam penulisannya tidak boleh
menggunakan bahasa yang semaunya .
Contoh : surat pribadi adalah surat izin dari orang tua untuk sekolah , surat cinta
dari pasangan , surat undangan ulang tahun , surat kepada sahabat , dan lain-lain
yang masih belum bisa disebutkan di makalah ini .
3. Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang biasa digunakan bagi badan yang
menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti usaha industri , bisnis , dan usaha
jasa . Biasanya surat niaga dibuat oleh perusahaan untuk mencari keuntungan
Contoh : yang termasuk ke dalam surat niaga , yaitu surat jual beli , kwitansi , dan
perdagangan.
4. Surat Dinas
Surat dinas merupakan suatu surat resmi yang dibuat oleh sebuah instansi atau
lembaga dengan tujuan untuk keperluan dinas. Atau definisi surat dinas yaitu surat
yang berisikan permasalahan kedinasan dan biasanya surat ini dibuat oleh instansi
atau lembaga.
Ciri dari surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut:
Adanya kop surat dan nama instansi ataupun lembaga.
Adanya nomer surat dan lampiran.
Adanya salam pembuka maupun salam penutup.
Menggunakan bahasa resmi, karena surat dinas merupakan surat
resmi.
Adanya stempel instansi atau lembaga pada surat
5. Surat Sosial
Pengertian surat sosial adalah surat yang dibuat oleh individu, perusahaan
maupun kelompok untuk kepentingan mempererat hubungan kerjasama maupun
hubungan kekeluargaan. Secara umum surat sosial terbagi dalam dua ruang lingkup
yaitu dalam lingkup hubungan masyarakat dan lingkup hubungan bisnis.
Contoh surat sosial diantaranya yaitu surat ucapan terimakasih, surat undangan,
surat permintaan maaf, surat ucapan belasungkawa, surat undangan rapat, surat
permohonan bantuan, surat undangan ulang tahun dan lain sebagainya.
Contoh Surat :
1. Surat Resmi
2. Surat Pribadi
3. Surat Niaga
4. Surat Dinas
5. Surat Sosial
Surat social yaitu surat yang berisi kepentingan social dan dibuat oleh lembaga-
lembaga social.
4.6 BAHASA SURAT
1) Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat
Penggunaan kata – kata yang belum dikaji kebenarannya tidak dibenarkan.
Contoh : kata seperti gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang
semacam itu adalah termasuk kata yang tidak baik. Karena kata – kata yang
dianggap baik adalah seperti bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.
2) Kata Yang Lazim
Pilihlah kata – kata yang lazim atau memakai istilah dalam bahasa Indonesia.
Contoh :masukan bukan input, suku cadang bukan spare part, dan peringkat bukan
ranking.
4) Ungkapan Idiomatik
Unsur – unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur – unsur
itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan. Yang termasuk ungkapan
idiomatik
Antara lain: sesuai dengan, bertemu dengan, terbuat dari, dan luput dari.
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku : Kata yang baku atau standar adalah
kata yang danggapa paling benar ditinjau dari segi penulisan dan pengucapannya.
2. Menggunakan Ejaan yang disempurnakan (EYD) : Ejaan yang berlaku untuk
bahasa Indonesia sekarang ini adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Ketentuan pemakaian ejaan ini terdapat dalam buku tersendiri yaitu Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, ruang lingkupnya
adalah :pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur
serapan dan pemakaian tanda baca.
3. Sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di dalam dunia surat menyurat.
Contohnya, bagaimana pemilihan kata, pemakaian EYD, penyusunan paragraf
dan penyusunan kalimat.
4. Tidak menggunakan singkatan, kecuali lazim digunakan dalam surat
menyurat. Contohnya, Yth, Bpk, Sdr, PT
5. Tidak menggunakan kata-kata yang sulit dan istilah yang belum banyak
digunakan. Apabila menggunakan singkatan sebaiknya ditulis
kepanjangannya. Contohnya, PMI (Palang Merah Indonesia). HIPMI
(Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).
1. Kartu Pos
Kartu pos adalah wujud surat terbuka yang terbuat dari karton berukuran
10×15 cm. Kartu pos dipergunakan untuk menyampaikan berita pendek yang
isinya dapat diketahui orang lain.
2. Warkat Pos
Warkat pos adalah wujud surat yang tertutup yang terbuat dari sehelai kertas
yang telah dicetak, dapat dilipat seperti amplop. Warkat pos dipergunakan
untuk menyampaikan berita pendek yang isinya dapat diketahui orang lain.
3. Surat Bersampul
Surat bersampul adalah wujud surat tertutup yang memakai sampul. Surat
bersampul digunakan untuk :
a. Menyampaikan berita yang isinya tidak dapat diketahui orang lain.
b. Mengirimkan berita yang isinya lebih panjang daripada warkat pos,
dan lebih menghormati pihak yang kita kirimi surat.
4. Memorandum dan Nota
Memorandum adalah surat yang berisi catatan singkat tentang pokok pokok
persoalan. Memo dibuat oleh atasan untuk bawahan atau sebaliknya. Nota
adalah surat yang hanya dibuat oleh atasan untuk bawahannya. Pada dasarnya
isi nota sama dengan isi surat dinas,hanya lebih ringkas tetapi jelas.
5. Telegram
Telegram adalah surat yang susunannya ringkas dan jelas dengan bahasa yang
jelas yang memuat berita-berita yang penting saja yang dituliskan, dan
penulisannya menggunakan huruf morse.
4.9 Penggunaan Tata Bahasa dalam Surat-Menyurat
Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-
hari sangat penting karena bahasa merupakan sarana komunikasi lisan dan tulisan.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah yang sesuai dengan kaidah-
kaidah atau ketentuan yang berlaku. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dapat dilihat dari segi ejaan, diksi, dan keefektifan kalimat dalam suatu tulisan.
Terampilnya seseorang dalam berbahasa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menutur
atau menulis ide kepada orang lain. Apabila komunikasi sudah baik, berarti orang lain akan
mudah mengerti atau memahami apa yang diinformasikan. Berikut pembahasan mengenai
surat-menyurat.
Jelas
Bahasa surat yang jelas maksudnya tidak hanya mudah dimengerti tetapi harus
terbebas dari salah tafsir atau rancu, sehingga data-data yang dituangkan dalam surat
sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Bahasa dalam surat juga harus dapat
menjelaskan siapa yang membuat surat itu kepada siapakah surat itu ditujukan. Oleh
karena itu, surat harus menggunakan pilihan kata-kata yang cermat, kalimat yang
utuh tidak menggantung, dan tanda baca yang benar serta tidak terlalu banyak
menggunakan kata-kata atau istilah asing.
Lugas
Lugas artinya sederhana, praktis, bersahaja (simple). Jika diterapakn dalam
pada penulisan kalimat dalam surat, berate kalimat yang digunakan harus langsung
menunjukkan persoalan atau permasalahan yang pokok-pokok saja, tidak bertele-tele
serta dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sesuai dengan maksud yang
dikehendaki.
Cara yang dapat dilakukan oleh penulis surat agar diperoleh bahasa surat yang lugas
adalah sebagai berikut:
1) Menghilangkan unsur-unsur yang tidak diperlukan
2) Menghilangkan basa-basi
3) Menambahkan unsur penjelas yang hilang
4) Menggunakan istilah yang biasa digunakan dalam surat niaga
5) Menempatkan tanda baca yang tepat
Pemakaian tata bahasa yang tepat dalam surat-menyurat memudahkan anda dalam
memahami kalimat surat. Tata bahasa meliputi ejaan dan tanda baca (fungtuasi).
1. Ejaan
Ejaan meliputi penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan unsure serapan.
a) Penulisan huruf
Huruf capital sebagai huruf pertama digunakan dalam penulisan unsur
serapan.
Nama gelar (keturunan, agama, dan kehormatan), pangkat, jabatan, dan gelar
akademis yang diikuti dengan nama orang. Contoh : Cut Nyak Dien, Haji
Amirudin, Prof. Soetjipto.
Nama bahasa, suku bangsa, dan bangsa. Contoh: bahasa Jepang, suku Indian,
bangsa Mesir
Nama tahun, bulan, hari, dan peristiwa bersejarah. Contoh. Tahun Kabisat,bulan
April, hari senin, dan hari Pahlawan.
b) Penulisan Kata
Perhatikan penulisan kata-kata berikut.
Kata dasar merupakan kata yang berdiri sendiri. Contoh: majalah, kantor, dan
kemarin
Kata berimbuhan merupakan kata yang mendapatkan awalan atau akhiran.
Contoh: perkantoran, bacaan, dan memasak
Kata ulang ditulis menggunakan tanda hubung antara kata yang diulang.
Contoh: surat-mnyurat, bahu-membahu, dan masak-masak.
Kata gabungan yang diapit oleh imbuhan, maka pemulisannya digabung.
Contoh: mempertanggungjawabkan, memperjualbelikan, dan melipatgandakan.
Kata gabungan yang menggunakan awalan atau akhirannya saja ditulis terpisah,
karena awalan dan akhirannya hanya terdapat pada salah satu kata gabungan.
Contoh: beri tatahukan dan bertanggung jawab.
Kata majemuk penulisan dipisah jika salah satu katanya tidak berdiri sendiri,
dan digabung bila sudah dianggap satu kata. Contoh: kerja sama, tanda tangan,
daripada dan apabila.
Kata depan di,ke, dan dari yang berfungsi menunjukkan nama tempat/arah,
maka penulisannnya dipisah. Contoh dari desa, ke Jakarta, dan di lemari.
Kata pun penulisannya dipisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kata
ungkapan tetap seperti meskipun, walaupun. Contoh: saya pun dan anda pun
2. Tanda baca
Tanda titik
Pada akhir kata singkatan, maka menggunakan satu tanda titik.
a. Satu kata yang disingkat, maka menggunakan satu tanda titik. Contoh:
nomor disingkat No., jalan disingkat Jln
b. Dua kata yang disingkat, maka mengguanakn dua tanda titik. Contoh:
Sarjana Teknik, disingkat S.T, sampai dengan disingkat s.d.
c. Tiga kata yang disingkat, maka pada akhir singkatan dipakai satu tanda
titik. Contoh: dan kawan-kawab disingkat dkk.
Tanda koma
Tanda koma dapat digunakan untuk:
a. Memisahkan dua kalimat setara yang kalimat keduanya didahului dengan
kata namun, tetapi, bahkan, melainkan, dan sedangkan.
b. Merinci hal yang lebih dari dua.