Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR PROSES OKSIGENASI MANUSIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. ARTI WULANSARI
2. AULIA RAUDHATUL JANNAH
3. AYUNINGSIH
4. ROEHATUL JANAH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEBIDANAN RANGKASBITUNG
Jalan Jenderal Ahmad Yani km 2 Rangkasbitung
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang


digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ sel tubuh.

Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan


fungsi sistem pernafasan dan kardivaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan
dalam implementasinya mahasiswi kebidanan diharapkan lebih memahami apa oksigenasi,
bagaimana proses pelayanan kebidanan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan
bagaimana praktik kebidanan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswi dapat menguraikan proses
oksigansi manusia dan mahasiswi mampu mendemonstrasikan adaptasi fisiologi oksigenasi
pada ibu hamil.
BAB II
KONSEP DASAR PROSES OKSIGENASI MANUSIA

1. Respirasi
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolisme
tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
2. Mekanisme Pernafasan
a. Pernafasan dada
Pernapasan mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:

Fase inspirasi : Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi :Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan didalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbondioksida keluar.

b. Pernafasan perut
Pernapasan mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
Fase inspirasi : Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi : Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma
ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagian akibatnya, tekanan didalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
karbondioksida keluar.

3. Otot-Otot Pernapasan
Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut : 
 Interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
 Sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
 Kalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
 Interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
 Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut
mendorong  diafragma ke atas.
 Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma

4. Pertukaran dan Transport Gas


 Ventilasi paru
Ventilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar
paru-paru.
 Difusi gas 
Difusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi
yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah
 Transportasi gas 
Gas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh.
 Perfusi
Perfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal O2
diangkut dalam darah
5. Volume dan Kapasitas Paru-Paru
Pengukuran volume paru
 Volume Tidal : Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat
pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml
 Volume Cadangan Inspirasi : Merupakan udara yang masih dapat
dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan
inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml
 Volume Cadangan Ekspirasi : Merupakan udara yang masih dapat
dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi
biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml
 Volume Residual : merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang
berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang.
besarnya udara residu adalah 1200 ml.

Kapasitas Paru

 Kapasitas vital : Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara


secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
 Kapasitas total paru : Merupakan udara yang dapat tertampung secara
maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
6. Pengaturan Pernafasan
Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk , otot
interkosta , bronkus , bronkiol , alveolus dan diafragma .
 Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea
 Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan
sentiasa terbuka
 Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang
disambungkan kepada paru .
 Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada
hujung bronkiol .
 Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran gas
( a ) diliputi kapilari darah yang banyak
( b ) dinding sel yang setebal satu sel ( dinding sel yang nipis ) .
( c ) permukaan yang luas dan lembap.

7. Adaptasi Fisiologi Oksigenasi Pada Ibu Hamil


Usaha pernapasan ibu harus meningkat pada kehamilan untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan metabolik jaringan ibu dan janin. Pada akhir kehamilan,
konsumsi oksigen meningkat sebesar 16-20%. Sistem pernapasan juga di pengaruhi
oleh velume uterus yang membesar. Dalam hal cadangan fisiologis,stres yang di
timbulkan oleh kehamilan pada sistem pernapasan lebih kecil di bandingkan dengan
peningkatan yang dapat di ukur saat olahraga. Dampak klinis dari perbedaaan ini
adalah bahwa pasien dengan penyakit pernapasan lebih kecil kemungkinannya
mengalami perburukan dibandingkan dengan mereka yang mengidap penyakit
jantung.

  Perubahan pada kehamilan catatan


 Volume plasma meningkat sekitar 50% dari 2600 ml lebih besar pada kehamilan kedua
menjadi 3900 ml dan berikutnya;berkolerasi dg berat
lahir
Massa sel arah meningkat sekitar 18% meningkat lebih besar apabila ibu
merah mendapat suplemen zat
besi(menjadi 30%)
Hitung neutrofil baik jumlah sel maupun aktivitas peningkatan inisial terjadi pada awal
metabolik meningkat kehamilan dan serupa dg respons
terhadap stres fisiologis lain
 Protein plasma Menurun penurunan tekanan osmotik
merupakan predisposisi edema
Faktor Meningkat faktor fibrinolitik berkurang
pembekuan
Hitung sedikit menurun koagulabilitas meningkat
trombosit

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
 Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan  tubuh secara fungsional mengalami kemunduran
atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan.

DAFTAR PUSTAKA
http://kusumaayunurse.blogspot.com/2014/12/makalah-oksigenasi.html

https://delimasufildzahatiqah.wordpress.com/2013/10/23/makalah-proses-adaptasi-fisiologis-
sistem-pernafasan-dalam-masa-kehamilan/

http://scholar.google.co.id/scholar_url?url=http%3A%2F%2Fwww.academia.edu
%2Fdownload%2F52156069%2Frpsug.docx&hl=id&sa=T&oi=ggp&ct=res&cd

https://www.slideshare.net/fhyterdrifachydrimetana/type-the-document-title-repaired

Anda mungkin juga menyukai