Anda di halaman 1dari 4

Resume Model Manusia Sempurna

Dalam bab 2 ini di jelaskan istilah manusia dalam Al-Qur’an, lalu potensi sampai ke proses
penciptaan dan kehidupan manusia tercatum disini semua, karena ini adalah pembicaraan
tentang diri kita sendiri, suatu pembicaraan tidak pernah kering dan berakhir. Manusia adalah
jembatan antara langit dan bumi instrumen yang menjadi perwujudan dan kristalisasi
kehendak Allah di dunia ini.

A.Istilah Manusia Dalam Al-Qu’ran

Dalam kata al-insan berakar kata uns yang berarti jimak dan harmonis. Kata Insan ini
tampak sebagai lawan dari makna “binatang liar” kata Insan digunakan Al-Qu’ran untuk
menunjukkan kepada manusia dengan segala totalitasnya, jiwa, dan raga. Manusia berbeda
dengan binatang manusia memiliki rasa malu jika melanggar aturan, manusia adalah makhluk
terhormat dan mulia. Manusia yang baik adalah manusia yang amanah, amanah pertama
adalah amanah iman yang pernah diberikan oleh Allah SWT, amanah kedua adalah amanah
Islam yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad Saw, amanah ketiga adalah amanah umur
yang diberikan Allah SWT, manusia harus memanfaatkan masa muda sebelum tua dengan
tenaga, pikiran, dan jiwa muda dalam membangun peradaban sehingga menjadi bangsa yang
maju. Istilah al-nas berkaitan dengan interaksi kehidupan manusia yang bersifat kolektif
seperti kepemimpinan, lalu yang kedua Al Basyar adalah gambaran manusia secara materi
yang dapat dilihat makan dan minum, berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya atau berarti menampakan sesuatu dengan baik dan indah. Al Basyar adalah manusia
berdimensi biologis yang banyak dikaji oleh ilmu biologi dan kedokteran. Dan yang terakhir
adalah Bani Adam artinya keturunan Adam yang menunjukkan manusia dilihat dari sudut
keturunannya sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab mengatakan kata khalifah atau
kata pengganti dan menggantikan orang lain untuk melaksanakan suatu tugas atas nama yang
digantikan baik bersama yang digantikannya maupun sesudahnya.

B. Potensi Utama Manusia

Potensi jasad dan roh sebagaimana tidak akan ada dzat yang paling luhur dan paling suci
kecuali Allah SWT, sedangkan bagian yang terluhur dan tersuci dari dzat tersebut ialah roh-
Nya. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia ialah dzat yang multidimensi sebagai
gabungan lumpur dengan roh Allah SWT. Roh hanya dapat diketahui melalui firman Tuhan
dari ayat-ayat di atas Tuhan sendiri sudah menegaskan dalam Firman-Nya: “Dan mereka
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah bahwa masalah roh adalah
urusan Tuhan-mu dan tidaklah kamu diberi ilmu kecuali hanya sedikit”. Potensi Akal yaitu
kemampuan berpikir dalam kekuatan yang menyebabkan manusia untuk memahami,
pemahaman yang benar dapat membedakan antara baik dan buruk dalam pemahaman yang
benar pula manusia dapat bertindak yang benar oleh karena itu potensi akal perlu dididik agar
tumbuh sehat dan genius berpikirlah tentang apapun untuk mendapatkan kebenaran
memahami jejak-jejak Ilahi. Potensi Qalbu secara bahasa adalah memindahkan atau
membalikkan sesuatu dari permukaan, sesuai maknanya maka sifat manusia itu mudah
berbolak-balik terkadang ia cenderung baik terkadang pula yang cenderung jelek hati
manusia terkadang terombang-ambing oleh hiruk pikuknya dunia sehingga bilang keteguhan
pendirian. Potensi Nafs, Allah memegang nafs ketika manusia mati dan yang belum mati
ketika tidurnya, berdasarkan potensi-potensi tersebut manusia dapat , mengoptimalkan
potensi secara benar, namun juga bisa lebih rendah daripada binatang jika tidak
menggunakan potensi tersebut.

C. Proses Penciptaan Manusia

Ada tiga bentuk fenomena penciptaan manusia dalam Al-Qu’ran, pertama Nabi Adam a.s.
sebagai kisah manusia pertama yang kita kenal yg diciptakan dari tanah tanpa ibu dan ayah,
kedua Nabi Isa a.s. diciptakan dari seorang ibu tanpa ayah, ketiga umumnya manusia
diciptakan dari adanya pertumbuhan sel sperma(ayah) dan sel telur(ibu) untuk yang terakhir
ini yang lumrah dialami oleh kebanyakan manusia tapi semua bentuk tersebut hakikatnya
diciptakan oleh Allah SWT dengan kekuasaannya. Dalam Al-Qu’ran terdapat pernyataan
bahwa manusia diciptakan dari air mani yang bercampur(QS Al-Insaan ayat[76]:1-2). Dalam
perspektif Bucaile tentang proses kejadian manusia diawali dengan setetes cairan yang
menyebabkan pembuahan(fekondation) di dalam kandungan atau lahirnya terdapat bayi yang
mempunyai berat kadangkala mencapai 2 sampai 4 kilo, namun demikian tidak pernah pecah
dan hancur lantaran guncangan dari luar ia tetap stabil sampai bayi cukup waktunya untuk
dilahirkan ke atas sini ya itulah kekuasaan Allah SWT.

D.Proses Kehidupan Manusia

Alam roh itu alam di mana umat manusia masih berwujud roh tanpa raga atau jasad.
Sedangkan alam dunia setelah alam roh dilalui akan masuk ke dalam janin yang tumbuh
menjadi anak manusia dan hidup di dalam dunia melalui pintu kelahiran dari alam rahim sang
ibu dalam keadaan suci dan bersih sebagaimana telah disebutkan sebelumnya alam dunia
merupakan tempat dimana manusia dituntut untuk melaksanakan atau membuktikan
pengakuannya ketika di alam roh mengakui Allah SWT sebagai Tuhan, karena pada waktu
itu tidak ada hal-hal yang menggoda yang dapat memalingkan manusia dari nya. Setelah alam
dunia lalu ke alam barzah setelah mengalami kematian manusia akan memasuki kehidupan
alam berikutnya yang disebut alam barzah yang lazim disebut alam kubur dalam arti lughat.
Yang terakhir yaitu alam akhirat setelah transit di alam barzah manusia memasuki alam yang
Hakiki dan Abadi melalui proses hari kebangkitan (Yaumul Ba'at) hari kiamat (Yaumul
Qiyamah) hari perhitungan (Yaumul Hisab) pada saat inilah semua perhitungan dilakukan
semua amal perbuatan yang pernah dilakukan tanpa kecuali yang baik ataupun buruk akan
ditempatkan dan perlihatkan kepada masing-masing pelaku dan pemiliknya.

E. Karakteristik Manusia

Al-Qu’ran menerangkan bahwa manusia adalah makhluk paradoksal, manusia itu sifat jujur
dan taqwa, (QS Asy-Syam[91]: 8). Manusia sebagai makhluk Syahadah (jasad,jasmani),
tunduk kepada ketentuan Allah (sunatullah) misalnya kulit merasakan panas, dingin,
terluka ;tubuh memiliki gaya gravitasi dan sebagainya firman Allah SWT: menyebutkan “
Telah bertasbih apa yang ada di langit dan bumi dan Ia maha perkasa lagi Maha
Bijaksana” (QS Al-Shaff [61]: 1). Kebebasan memang menjadi bagian dari salah satu nikmat
yang diberikan Tuhan kepada manusia, kebebasan mana yang tidak diberikan-Nya kepada
makhluk yang lain selain manusia dan jin. “… Dia adalah dari golongan jin maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya…” (QS Al-Kahfi [18]: 50) sungguh ini merupakan nikmat
yang sangat berharga bagi manusia yang harus ia pelihara dan pertahankan demi eksistensi
kehidupannya sebagai wujud syukur kepada Sang Khalik karena nikmat kemerdekaan atau
kebebasan itulah yang menyebabkan manusia dapat memiliki hidayah Tuhan berupa imtak
dan ipteks.

F. Amanah Manusia

Pengertian khalifah di sini kalau boleh saya terjemahkan adalah sebagai mandataris Tuhan
yang artinya pengemban amanat Tuhan di bumi ciptaannya. Tugas khalifah adalah mematuhi
tugas yang diberikan Allah dan mengelola lingkungan hidup, sedangkan yang menjalankan
ibadah sesuai syariat yaitu berhubungan khusus dengan Allah melalui ibadah seperti shalat
zakat, puasa, dan menunaikan ibadah haji. selanjutnya dalam kehidupan sosial juga dalam
kerangka beribadah kepada Allah SWT, yang disebut muamalah yaitu berhubungan dengan
sesama manusia (hablum minannas).

Anda mungkin juga menyukai