Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR MASALAH AKTUAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10
1. PUTRI BUTAR BUTAR 1193111065
2. NOVIA PRATIWI 1193111093
3. SONIA PANGARIBUAN 1193111096
4. INDRI ANI SIMBOLON 1193111098

KELAS : PGSD REGULER-F 2019


MATA KULIAH : SEMINAR MASALAH AKTUAL
DOSEN : Drs. ARIFIN SIREGAR, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
AGUSTUS 2021
A. Sistematika penulisan karya ilmiah 

1. Bagian pembuka

Adapun bagian pembuka yang ada didalam karya ilmiah terdiri dari: sampul, halaman
judul, dan juga halaman pengesahan, dan juga ada abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, kata
pengantar serta daftar isi

2. Bagian isi

Pada sistematika pembuatan karya tulis ilmiah pada bagian isi harus terdiri dari
pendahuluan, adanya latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah dan
pembahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dan
siginifikasinya serta metode yang digunakan diantaranya: Pendahuluan (latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembahasan atau pembatasan masalah, tujuan dari
penelitian, manfaat penelitian, kajian teori atau tinjauan Kepustakaan, pembahasan teori,
kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan, pengajuan hipotesis).

3. Pembahasan

Untuk isi pada bagian pembahasan karya tulis ilmiah harus mencantumkan kajian teori
atau tinjauan pustaka yang disesuaikan dengan variabel yang dikaji serta dijelaskan untuk
memberikan argumentasi keilmuan dan kerangka pemikiran serta pengajuan hipotesis
masalah yang diteliti. Melihat hal itu maka dalam pembahasan haruslah dijelaskan secara
terperinci dan jelas serta perlu memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah baku sesuai aturan
serta memenuhi unsure ke-ilmiahan.

4. Metodologi penelitian

Metodologi ilmiah merupakan alat analisis atau pisau analisis yang bekerja dalam
penelitian yang digunakan untuk melakukan kinerja penelitian yang dilakukan, pada
tahapan metodologi ini kita perlu mencantumkan waktu & tempat objek penelitian,
bagaimana metode dan rancangan penelitian, apa saja populasi & sampel-nya berapa
jumlahnya, serta bagaimana instrument penelitian dan pengumpulan data dan analisis
reduksi data yang akan dilakukan dalam penelitian, sehingga jelas arah tujuan serta
maksud dari penelitian yang Anda lakukan tersebut.
Adapun yang perlu ada pada metodologi penelitiannya: (waktu serta tempat penelitian.
metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan
data dan analisis data, hasil penelitian, jabaran variabel penelitian, hasil penelitian, pengajuan
hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang
didapatnya).

5. Hasil penelitian

Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable penelitian,
bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang tanggapan diskusi penelitian
yang diberikan, memberikan pandangan teoritis terkait hasil yang sudah didapatkan
kemudian melakukan memberikan kesimpulan mengenai apa telah didapat dari hasil meneliti
tersebut.

6. Bagian penutup

Adapun bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir penutup yang berisikan
kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang didapat.

7. Bagian penunjang

Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya lampiran, seperti daftar
pustaka, lampiran instrument penelitian, dan juga daftar table, daftar gambar, daftar bagan
yang bisa memberikan penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiah Anda.
PELAKSANAAN SEMINAR

Seminar adalah suatu pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
tujuan untuk dapat membahas suatu topik tertentu serta mencarikan sebuah solusi terhadap
permasalahan dengan cara interaksi tanya-jawab.

a. Ciri-Ciri Seminar

 Berbentuk Forum; pada umumnya kegiatan atau aktivitas seminar berbentuk forum
interaksi yang melibatkan sejumlah audiens sehingga terjadi komunikasi dua arah
terhadap materi yang disampaikan.
 Mengacu Pada Makalah; pembahasan materi seminar ini mengacu pada makalah atau
kerta kerja yang sudah disusun serta disajikan oleh para pembicara.
 Membahas Isu Ilmiah; setiap kegiatan atau aktivitas seminar selalu mengangkat isu
ilmiah yang aktual ialah sebagai bahan untuk didiskusikan.
 Adanya Respon dari Audiens; dalam kegiatan atau aktivitas seminar, penyanggah
utama (biasanya seorang ahli) itu akan diberikan prioritas untuk dapat merespon isi
makalah yang disampaikan oleh pembicara. Selanjutnya, para audiens ini juga
diberikan kesempatan untuk turut serta juga memberikan pendapat.

b. Syarat Seminar

Mengadakan seminar ini akan lebih baik apabila memenuhi persyaratan supaya pada saat
pelaksaan seminar itu tidak terjadi kesalahan, adapun syarat seminar ialah sebagai berikut :

1. Anggota atau peserta seminar dapat berfikir logis dalam mengani cara pemecahan
masalah.
2. Pemateri sudah tahu permasalahan yang akan di sampaikan.
3. Menentukan waktu.
4. Masalah sudah di rumuskan.
5. Permasalahan dapat dipecahkan dengan secara sistematis serta ilmiah.

c. Susunan Acara Seminar

Dibawah ini merupakan susunan acara seminar pada umumnya. Sebagai penyusunan
acara ialah ketua pelaksana serta seksi-seksinya. Adapun susunan acara seminar ialah sebagai
berikut :
1. Laporan ketua Pelaksana
2. Penyajian ketua
3. Pembahasan oleh pembicara
4. Diskusi atau tanya jawab
5. Kesimpulan
6. Penutupan

d. Pihak yang Terlibat Dalam Seminar

Kegiatan seminar ini bisa/dapat terlaksana atas kerjasama beberapa pihak yang
terlibat di dalamnya. Adapun pihak-pihak yang terlibat di dalam seminar diantaranya ialah
sebagai berikut:

 Pembawa Acara; ini merupakan pihak yang membuka seminar, memperkenalkan


pemateri, memperkenalkan moderator serta notulen, dan juga menutup kegiatan
seminar.
 Moderator; ini merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap proses
berjalannya suatu seminar.
 Pemateri; ini merupakan pihak yang menyajikan materi seminar kepada peserta.
Biasanya pemateri ini ialah seseorang yang ahli di bidang tertentu.
 Audiens; ini merupakan peserta seminar yang mendengarkan materi seminar serta
memberikan tanggapan terhadap isi materi tersebut.
 Notulen; ini merupakan pihak yang bertanggungjawab untuk mencatat serta
merangkum hal-hal penting di dalam pembahasan materi seminar.
B. TATA KRAMA PENYAJI DAN PESERTA
Adapun tata krama dalam seminar ataupun diskusi panel diantaranya adalah,
a. Tata krama penyaji atau pemrasaran yaitu:
 Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang
akurat;
 Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;
 Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;
 Menjawab pertanyaan dengan objektif.
b. Tata krama peserta yaitu
 Mempelajari makalah;
 Bersikap sopan;
 Menjaga kelancaran rapat/ diskusi;
 Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi;
 Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang
bertanya, bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi pertanyaan;
 Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara
mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah
mempersilahkan barulah berbicara;
 Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.
C. SUMBER PERMASALAHAN DI SD
1. Faktor Internal
a. Ciri Khas/Karakteristik Siswa
Dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku,
alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Namun, bila siswa tidak memiliki minat
untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung mengabaikan kesiapan belajar.

b. Sikap terhadap Belajar


Sikap siswa dalam proses belajar, terutama sekali ketika memulai kegiatan belajar
merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar siswa banyak
ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Namun, bila lebih
dominan sikap menolak sebelum belajar maka siswa cenderung kurang
memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar.

c. Motivasi Belajar
Di dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanfestasikan dalam bentuk
ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak,
mengerjakan tugas dan sebagainya. Umumnya kurang mampu untuk belajar lebih
lama, karena kurangnya kesungguhan di dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu,
rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar yang memberikan dampak
bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.

d. Konsentrasi Belajar
Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi
siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar tentu
memerlukan waktu yang cukup lama, di samping menuntut ketelatenan guru.

e. Mengelola Bahan Ajar


Siswa mengalami kesulitan di dalam mengelola bahan, maka berarti ada kendala
pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru. Bantuan guru
tersebut hendaknya dapat mendorong siswa agar memiliki kemampuan sendiri untuk
terus mengelola bahan belajar, karena konstruksi berarti merupakan suatu proses
yang berlangsung secara dinamis

f. Rasa Percaya Diri


Salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik
dan mental dalam proses pembelajaran adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri
umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu
aktivitas tertentu di mana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang
diinginkannya. Hal-hal ini bukan merupakan bagian terpisah dari proses belajar,
akan tetapi merupakan tanggung jawab yang harus diwujudkan guru bersamaan
dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan.

g. Kebiasaan Belajar
 Adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif
lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan. Ada
beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai seperti, belajar tidak teratur,
daya tahan rendah, belajar hanya menjelang ulangan atau ujian, tidak memiliki
catatan yang lengkap, sering datang terlambat, dan lain-lain

h. Tingkat Kecerdasan Rendah


Walaupun tingkat kecerdasan seorang siswa bkanlah nilai mutlak dan berubah-ubah,
hal ini tetap saja dapat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.
Tingkat kecerdasan atau kemampuan dasar yang rendah bisa menjadi salah satu
penyebab kesulitan belajar pada diri siswa.

i. Kesehatan, Gangguan Fungsi Alat Indera, dan Alat Perseptual


Kondisi tubuh yang sakit, kurang gizi dan vitamin dapat menyebabkan kurang
maksimalnya proses belajar. Begitupun jika terjadi gangguan pada fungsi alat indera,
seperti gangguan penglihatan dan pendengaran yang dapat secara langsung menjadi
penyebab terjadinya keslitan dalam belajar. Hal yang sama juga dapat terjadi jika
terdapat gangguan dalam proses penafsiran pesan di otak (alat perseptual).

2. Faktor Eksternal
a. Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan
informasi, melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar secara bebas dalam
batas-batas yang ditentukan. Bila dalam proses pembelajaran, guru mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas guru dengan baik, mampu memotivasi,
membimbing dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman,
maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang
diharapkan, namun jika guru tidak dapat melaksanakannya, siswa akan mengalami
masalah yang dapat menghambat pencapaian hasil belajar mereka.

Menurut Lindgren, (1967 : 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang
akrab dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka
memberi petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan
perasaan sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri
dalam diri murid. Melalui contoh sikap sehari-hari, guru yang memiliki penilaian
diri yang positif akan ditiru oleh muridnya, sehingga murid-muridnya juga akan
memiliki penilaian diri yang positif.

Jadi jelaslah bahwa guru yang kurang akrab dengan murid, kurang menghargai
usaha-usaha murid maka murid akan merasa kurang diperhatikan dan akan
mengakibatkan murid itu malas belajar atau kurangnya minat belajar sehingga anak
itu akan mengalami kesulitan belajar. Keberhasilan seorang murid dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berasal dari sekolah seperti guru yang harus benar-benar
memperhatikan peserta didiknya. Menurut Belmon dan Morolla (1971 : 107)
menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga
yang banyak jumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih rendah
daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya sedikit.

b. Keluarga (Rumah)
Masalah-masalah dalam keluarga dapat menyita pikiran dan konsentrasi anak untuk
fokus dalam belajar, beberapa diantaranya adalah;
- Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis.
- Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
- Keadaan ekonomi.
- Harapan orang tua yang terlalu tinggi
- Orang tua yang pilih kasih
c. Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa. Tidak
sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman
sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk belajar.

d. Kurikulum Sekolah
Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan
untuk mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka
dipastikan kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di mana
perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu :
- Tujuan yang akan dicapai berubah
- Isi pendidikan berubah
- Kegiatan belajar mengajar berubah
- Evaluasi belajar

e. Sarana dan Prasarana


Ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya iklim
pembelajaran yang kondusif. Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan
informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat mendorong
berkembangnya motivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena
itu sarana dan prasarana menjadi bagian yang penting untuk tercapainya upaya
mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai