Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN MEMANDIKAN TRADISIONAL

DENGAN DISPOSABLE BED BATHS DI RUANG


INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
Comparison Between Traditional Bathing And Disposable Bed Baths In Intensive Care
Unit (ICU)
Muhammad Yusuf1, Yuliana Syam2, Andi Masyita Irwan3
1
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas
Hasanuddin, Makassar
2,3
Dosen Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas
Hasanuddin, Makassar
e-mail:ahmad.yusuf1127@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Sekitar 1,75 hingga 3,5 juta pasien di rumah sakit mendapatkan infeksi nosokomial
setiap tahun. Pasien di ICU yang ventilator yang dipasang secara mekanis tidak dapat memenuhi
kebutuhan perawatan diri, mandi. Metode Bathing with Disposable bed baths (DBB)
menggunakan lap pencuci sekali pakai dapat mengurangi waktu mandi dan menghilangkan
penggunaan bak mandi yang terbukti sebagai reservoir bagi bakteri dan dapat menularkan infeksi
di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan durasi, biaya dan perbedaan
jumlah mikroorganisme antara mandi tradisional dan menggunakan Disposable Bed Baths.
Metode: Pencarian literatur menggunakan empat basis data: Pubmed, ProQuest, Science Direct,
dan Google Scholar dengan memasukkan kata kunci mandi tradisional, Disposable bed baths,
dengan akhir tahun diterbitkan pada tahun 2011 hingga 2017. Penelitian ini memperoleh 34
artikel dengan pengecualian 22 artikel. Hasil: Artikel yang relevan dengan topik adalah 12 (2
tinjauan sistematis, 1 studi deskriptif, 5 uji coba terkontrol secara acak, 4 studi kasus). Tempat
penelitian pasien di ICU dan memiliki pasien lanjut usia. Beberapa penelitian menemukan bahwa
kedua metode mandi dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di kulit, mandi tradisional dapat
menyebabkan kulit kering. Dalam hal biaya dan lama mandi, metode mandi dengan tempat tidur
sekali pakai lebih baik daripada metode mandi tradisional. Kesimpulan: Ada sedikit penelitian
tentang perbandingan mandi tradisional dan mandi sekali pakai dalam kaitannya dengan biaya,
durasi dan jumlah mikroorganisme, terutama pasien yang dirawat di ICU.
Kata kunci: pemandian tradisional, pemandian tempat tidur sekali pakai, ICU.

ABSTRACT
Introduction: Approximately 1.75 to 3.5 million patients in the hospital get nosocomial infection
each year. Patients in ICU that mechanically installed ventilators is unable to meet the needs of
self-care, bathing. Bathing with Disposable bed baths (DBB) method using disposable bath wash
lap can reduce the time in bathing and eliminating the use of bath basin that proved as a
reservoir for bacteria and can transmit infection in hospital. This study aims to compare the
duration, cost and differences in the number of microorganisms between traditional bathing and
using Disposable Bed Baths. Method: The literature search used four databases: Pubmed,
ProQuest, Science Direct, and Google Scholar by including traditional bathing keywords,
Disposable bed baths, with year-end published in 2011 to 2017. This study obtained 34 articles
with exclusions 22 articles. Result: Articles that are relevant to the topic are 12 (2 systematic
review, 1 descriptive study, 5 randomized controlled trials, 4 case study). Setting of patient
research in ICU and having elderly patient. Some research finds that both bathing methods can
reduce the number of microorganisms in the skin, traditional bathing can cause dry skin. In
terms of cost and bathing duration, bathing methods with disposable bed baths better than
traditional bathing methods. Conclusions: There is little research on the comparison of
traditional bathing and disposable bed baths in relation to cost, duration and number of
microorganisms, especially patients treated in the ICU.
Key words : traditional bathing, disposable bed baths, ICU.

PENDAHULUAN
Infeksi nosokomial dikaitkan dengan melakukan personal hygiene menggunakan
peningkatan lama tinggal di rumah sakit, baskom yang berisi air hangat, sabun dan dan
tingkat kematian dan biaya yang meningkat. washlap (Horstmann, Master, Leading, &
Meningkatnya resiko kematian dan kecacatan Master, 2015). Penggunaan sabun
pada pasien yang dirawat di Intensive Care menyebabkan peningkatan Ph kulit,
Unit (ICU) tidak hanya diakibatkan oleh menghilangkan kelembapan kulit, sehingga
penyakit kronis tapi oleh penyebab sekunder menyebabkan kulit menjadi kering
yaitu infeksi nosokomial (Noto et al., (Schoonhoven et al., (2015).
2015;Whiteley, Bodenham, & Bellamy, Perawatan kebersihan bertujuan
2006). menjaga kebersihan pasien, menyegarkan
Setiap tahun sekitar 1,75 hingga 3,5 mereka dan membuat mereka merasa
juta pasien yang dirawat di Rumah Sakit di nyaman, bisa membantu mengurangi bau
Amerika Serikat, sekitar 5% hingga 10% badan, merangsang sirkulasi, menghilangkan
diantaranya menderita infeksi nosokomial keringat, dan mengurangi potensi infeksi.
(Johnson, Lineweaver, & Maze, 2009). Memandikan tradisional dengan baskom dan
Pencegahan infeksi nosokomial bisa air telah lama menjadi standar dalam
dilakukan dengan memandikan pasien rutin memandikan pasien ditempat tidur, namun
untuk meningkatkan kebersihan kebersihan perawatan kebersihan di tempat tidur adalah
tubuh dan integritas kulit, yang pada dianggap sebagai beban kerja potensial pada
gilirannya sangat penting untuk pencegahan perawat karena pekerjaannya melelahkan
penyakit ((Bulechek, Butcher, Dochterman, (Kato, Irwan, Aoki, & Kimie Umeda, 2017).
& Wagner, 2013). Standar memandikan Metode memandikan dengan DBB
pasien melibatkan penggunaan baskom , menghilangkan penggunaan baskom / air
sabun, air, lap, dan handuk, biasanya yang telah diidentifikasi sebagai sumber
digunakan dalam pengaturan unit perawatan potensial yang signifikan dari infeksi yang
intensif, telah terbukti terkontaminasi dengan ditularkan melalui air dan baskom.
patogen nosokomial. Penelitian sebelumnya
telah menunjukkan tingkat kontaminasi STRATEGI PENCARIAN DAN
baskom mandi yang sangat tinggi dari 62% KRITERIA SELEKSI ARTIKEL
hingga 98%(Marchaim et al., 2012) Pencarian dilakukan dengan
Pasien-pasien di ruang ICU yang menggunakan database berikut : Pubmed,
tersedasi dan terpasang ventilator mekanik, Google scholar, Proquest. Pubmed dengan
terlalu lemah untuk dapat melakukan keyword disposable bed bath OR prepacked
personal hygiene sendiri (Coyer, Sullivan, single units OR bathing without water ,
Gradcert, & Nicola Cadman, 2011). Perawat traditional bed bath OR bathing with water
basins OR bathing with soap kemudian memandikan di tempat tidur yaitu
ditambahkan patient, selanjutnya dilakukan memandikan tradisional dan DBB
penggabungan semua keyword dan tersisa 5 berdasarkan efek terhadap integritas kulit,
artikel. Pencarian berikutnya di Google dan biaya. Penelitian dilakukan di 56 panti
scholar dengan keyword “Traditional bed jompo di Belanda dengan melibatkan 500
bathing and Disposable Bed Bathing and pasien dengan tingkat ketergantungan yang
patient”, tahun pencarian dibatasi 2010-2017 tinggi, pasien dibagi menjadi 2 kelompok
ditemukan 6 artikel, pencarian di Science yaitu kelompok kontrol (memandikan
direct dengan kata kunci (patient) OR adult, tradisional) dan kelompok intervensi (DBB).
(disposable bed bath) OR (prepacked single Semua kelompok dimandikan selama 6
units), (traditional bed bath) OR bathing with minggu ditemukan hasil bahwa kelainan kulit
water basins) yang semuanya digabungkan / lesi dari waktu ke waktu sedikit menurun di
ditemukan 9 artikel sedangkan pencarian di kelompok intervensi (DBB), dan sedikit
Proquest dengan keyword “Traditional bed meningkat pada kelompok kontrol yaitu
bathing and Disposable bed Baths” dengan 72,7% dan 77,6% , meskipun tidak signifikan
filter tahun 2010-2017, ditemukan 15 artikel. secara statistik (p = 0,04). Perbedaan
Kemudian dilakukan analisis dan total artikel signifikan ditemukan dari segi biaya, yaitu pada
yang diinklusi yaitu 12 artikel. grup intervensi lebih membutuhkan biaya yang
sedikit dibandingkan grup kontrol.
HASIL PENELITIAN Penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan penelusuran literatur Larsson et al., (2004) dengan tujuan
yang dilakukan ditemukan beberapa membandingkan dua metode memandikan
penelitian yang membahas tentang yaitu memandikan tradisional tradisional
memandikan tradisional dan memandikan dengan DBB untuk menilai waktu
dengan metode disposable bed baths (DBB). memandikan, jumlah mikroba pada kulit,
Penelitian yang dilakukan oleh Gillis et al., kepuasan perawat, dan biaya. Proses
(2015) yang bertujuan untuk membandingkan penelitian melibatkan 40 responden di
tingkat hidrasi kulit sebelum dan sesudah Rumah Sakit Presbyterian New York,
dimandikan dengan 2 metode memandikan dilakukan selama 12 minggu dan didapatkan
yang berbeda yaitu metode memandidikan hasil ke dua metode memandikan sama-sama
tradisional dan metode memandikan dengan efektif menurunkan jumlah kuman, namun
menggunakan washlap mandi sekali pakai tidak terdapat perbedaan secara statistik, Dari
(disposable bed baths), penelitian melibatkan segi durasi lebih cepat pada metode DBB,
sampel 150 orang dengan membagi menjadi dan pilihan memandikan dengan DBB lebih
2 kelompok, pengukuran dilakukan di tiga disukai oleh perawat.
titik yaitu di pipi, kaki, dan tangan dengan Penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan Mouisture Motor SC(Delfin Horstmann et al.,( 2015) pada 58 pasien yang
Technologies LTD), pengukuran dilakukan dibagi menjadi 2 kelompok, dengan tujuan
selang waktu 3-7 jam setelah dimandikan, melihat durasi mandi, biaya mandi, kepuasan
dan hasilnya hidrasi kulit lebih baik pada perawat dan kepuasan pasien pada kelompok
kelompok yang dimandikan dengan metode kontrol(memandikan tradisional ) dan
Disposable bed baths, utamanya pada bagian kelompok intervensi (DBB) didapatkan hasil
pipi. secara signifikan lebih sedikit waktu
Penelitian yang dilakukan oleh digunakan pada metode DBB (p
Schoonhoven et al., (2015) yang bertujuan <0,001),dalam hal biaya meskipun
untu membandingkan dua metode memandikan tradisional lebih tinggi
dibanding DBB namun secara statistik tidak
signifikan (p> 0,05), kedua metode ALGORITMA PENCARIAN
memandikan disukai oleh pasien, namun
metode DBB lebih dipilih oleh 70% perawat.

TABEL 1: PENCARIAN PICOT

PROQUEST
SCHOLAR
GOOGLE
SCIENCE

PUBMED
DIRECT
Kata Kunci PICOT

“traditional bed bathing 2 9 8 15


“ OR “conventional bed
baths” OR “bathing
with soap and water” ,
“modern bed bathing)
OR disposable use bed Gambar 1: Algoritma Pencarian
bathing) OR washing
without water,
“Traditional bed bathing
and Disposable bed
Baths”
Tabel 2: SYNTHESIS GRID
Keterbatasan
No Pengarang Judul dan tahun Responden Tujuan Metode Penelitian Hasil
Penelitian
1. Emily Toth Bathing 2637 Mengkaji efek dari Penelitian prospektif Pada akhir penelitian, 1. Jumlah sampel
Martin; hospitalized pasien di penggunaan disposable studi dengan intervensi. ditemukan 33 insiden penelitian yang
Samran Haider dependent 2 rumah bed bathing sebagai Delapan bulan periode adanya infeksi pada sedikit.
; patients with sakit di pengganti memandikan intervensi, yaitu pasien yang dirawat di 2. penggunaan
Maria prepackaged Detroit menggunakan baskom memandikan RS dengan perbedaan pakaian yang dapat
Palleschi ; disposable dan terhadap insiden HAIs menggunakan yang dianggap tidak menyebabkan bias
Sommer Eagle washcloths Michigan (Hospital Acquired disposable bed bath bermakna antara grup pada penelitian
; instead of Infections) dan jumlah dibandingkan dengan 8 kontrol dan intervensi, yang berhubungan
Delfin V. traditional bath kerusakan permukaan bulan periode kontrol, namun adanya dengan integritas
Crisostomo; basins: kulit yaitu memandikan kerusakan integritas kulit
Pamela A case-crossover menggunakan baskom. kulit lebih sedikit pada
Haddox ; study (2017) Selama periode kelompok intervensi.
Laura Harmon tersebut, dilakukan
; pengumpulan data
Robin Mazur ; melalui rekam medis
Judy Moshos; pasien, integritas kulit
Dror dievaluasi melalui
Marchaim ; catatan perawat.
Keith S. Kaye

2. Lisette Cost- 500 orang dewasa Untuk membandingkan Design: Cluster Kerusakan kulit atau
Schoonhoven, consequence yang dibagi menjadi dua metode randomized trial. adanya lesi pada
Betsie G.I. analysis of kelompok kontrol dan memandikan di tempat Setting: Lima puluh kelompok intervensi
van Gaal, ‘‘washing kelompok intervensi tidur yaitu enam panti jompo di berkurang dan sedikit
Steven without water’’ memandikan tradisional Belanda. meningkat pada
Teerenstra, for dan disposable bed Peserta: Lima ratus kelompok kontrol.
Eddy Adang, nursing baths berdasarkan efek orang dewasa yang Tidak terdapat
Carine van home residents : terhadap integritas kulit, bergantung pada perbedaan signifikan
der Vleuten, A cluster dan biaya. perawatan . Pasien berdasarkan
dan randomized trial dibedakan berdasarkan resistensi pasien.
Theo van (2015) grup intervensi dan Perbedaan signifikan
Achterberg. grup kontrol, pada grup ditemukan dari segi
intervensi dilakukan biaya, yaitu pada
memandikan dengan grup intervensi lebih
disposable bed bath dan membutuhkan
grup kontrol biaya yang sedikit
menggunakan baskom. dibandingkan grup
Dilakukan selama 6 kontrol.
minggu, kemudian
dilakukan penilaian
terhadap adanya
kerusakan integritas
kulit, dan dari segi
biaya.

3. Katrin Gillis, , Skin hydration in 150 orang membandingkan Penelitian


Inge Tency, nursing home tingkat hidrasi kulit menggunakan metode
Ella Roelant , residents using sebelum dan sesudah cluster Randomized
Sarina disposable bed dimandikan dengan 2 trial dan melibatkan
Laureys, baths (2015) metode memandikan sampel 150 orang
Hendrik yang berbeda yaitu dengan membagi
Devriendt , metode memnadikan menjadi 2 kelompok,
Dirk Lips, tradisional dan DBB pengukuran dilakukan
di tiga titik yaitu di
pipi, kaki, dan tangan
dengan menggunakan
Mouisture Motor
SC(Delfin
Technologies LTD),
pengukuran dilakukan
selang waktu 3-7 jam
setelah dimandikan

4. Lis Elderly patients’ 2015 58 pasien yang dibagi membandingkan 58 pasien dimandikan Kelemahan dari
Horstmann and nurses’ menjadi kelompok memandikan dengan dua metode penelitian ini adalah
Nøddeskou, assessment of kontrol dan kelompok tradisional pada dua hari berturut- hanya dilakukan pada
Lars E. traditional bed intervensi menggunakan baskom turut, hari pertama ruang interna dan ada
Hemmingsen bath compared dan menggunakan dengan memandikan beberapa pasien tidak
dan to prepacked disposable bed bath tradisional dan hari dapat menjelaskan
Britta single units – dengan melihat 4 kedua dengan dengan jelas pilihannya.
Hørdam randomised faktor, yaitu durasi dan menggunakan DBB.
controlled trial. kualitas memandikan, Observasi dilakukan
(2015) biaya, kepuasan selama memandikan
perawatn dan kepuasan dengan melihat
pasien. durasinya, penggunaan
alat-alat, dan
kualitasnya.
5. Debra Patient’s Bath 2009 Meksiko Untuk mengidentifikasi Prospective study. Beberapa bentuk
Johnson; Basins as a dan menghitung bakteri Dilakukan evaluasi bakteri ditemukan
Lauri Potential pada baskom mandi pada 92 baskom di 3 berkembang pada
Lineweaver; Sources Of pasien ruang perawatan akut sekitar 98% sampel.
and Infection : A RS yang telah Organisme yang
Lenora M. Multicenter digunakan minimal dua terbanyak adalah
Maze. Sampling Study kali dalam 48 jam. enterococci (54%),
Metodenya yaitu Bakteri gram
dengan melakukan negative (32%),
swab menggunakan Staphylococcus
sponge pada seluruh aureus (23%),
permukaan vancomycin resisten
baskom.Kemudian enterococci (13%),
sponge tersebut methicillin-resistant
dilakukan pemeriksaan S. Aureus (8%),
kultur. Sehingga baskom
mandi merupakan
reservoir
mikroorganisme
patogen.

6. Fiona M. ; The provision of 2011 Pada 4 ICU di Untuk mendeskripsikan Desain mix method, Gambaran
Judy patient personal Australian pekerjaan sehari-hari metode pertama pelaksanaan
O’Sullivan ; hygiene in the metropolitan public perawat saat menggunakan personal hygiene
Nicola intensive hospital. melakukan personal kuesioner dan metode pasien di ICU
Cadman care unit: A hygiene pasien di ICU kedua dengan berdasarkan
descriptive melakukan Focus kuesioner adalah
exploratory Group Discussion terdapat 54,7%
study (FGD). pasien yang
of bed-bathing terventilasi
practice mekanik, dilakukan
sekitar 15-30 menit,
penggunaan sabun
dan air 71%,
clorhexidin
(16,1%), dan
disposable bed bath
12,2%.
7. Marchaim, D., Hospital bath Pada 88 rumah sakit di Untuk melihat infeksi Desain prosfective, 686 baskom dari
Taylor, A. R., basins are Amerika Serikat dan pada baskom mandi di dengan menggunakan
berbagai Rumah Sakit
Hayakawa, K., frequently Kanada 88 rumah sakit kultur pada baskom,
Bheemreddy, S., contaminated sebelum digunakan yang dilakukan uji,
Sunkara, B., with multidrug- untuk memandikan
sebanyak 62,2%
Moshos, J., … resistant human pasien.
Kaye, K. S. pathogens terkontaminasi dengan
satu atau lebih
mikroorganisme
patogen studi .

8. Larson, B. E. L., Comparison of 2004 40 pasien di di ruang ICU Untuk melihat jumlah Cross-over trial Dari 40 pasien yang
Ciliberti, T., tradisional and di 3 rumah sakit di mikroorganisme sebelum
dibagi atas 2
Chantler, C., disposable bed Amerika Serikat dan sesudah dimadikan
Abraham, J., baths in critically dengan metode tradisional kelompok, responden
Lazaro, E. M., ill patients dan disposable bed baths
yang dimandikan
Venturanza
dengan metode DBB
lebih menurun jumlah
mikroorganisme nya
setelah dimandikan
dibandinakan dengan
kelompok yang
dimndikan secara
tradisional
PEMBAHASAN gangguan pada muskoloskeletal karena
aktivitas berat, berulang-ulang, menyiapkan
Meskipun memandikan tradisional dapat air menyebabkan kelelahan dan berdampak
menurunkan jumlah mikroorganisme di kulit pada beban kerja perawat(Kato et al., 2017);
seperti penelitian yang dilakukan oleh (Dougherty et al., 2010)
Larson et al.,( 2004) namun memandikan Penggunaan metode memandikan
pasien dengan cara tradisional yaitu Disposable Bed Baths(DBB) masih sangat
menggunakan baskom mandi mengandung rendah dibandingkan dengan memandikan
banyak kelemahan,menurut beberapa tradisional sebagaimana penelitian yang
penelitian yaitu baskom mandi yang dilakukan oleh Coyer et al., (2011) yaitu
digunakan terbukti sebagai reservoir hanya 12,2% dibanding memnadikan
mikroorganisme patogen. Penelitian yang tradisional yaitu 71%,padahal memandikan
dilakukan oleh Marchaim et al., (2012) dengan metode DBB sebagai alternatif
bahwa baskom mandi yang biasa digunakan memandikan tradisional(Thoma-lürken,
untuk perawatan pasien di ICU, bangsal Bleijlevens, Lexis, Hamers, & Witte, 2015)
bedah medis, dan bangsal pasien biasa mengandung banyak manfaat yaitu dapat
memiliki peran sebagai reservoir menurunkan jumlah mikroorganisme di kulit
mikroorganisme patogen diberbagai rumah (Horstmann et al., 2015), beberapa produk
sakit. 686 baskom dari berbagai Rumah Sakit DBB mengandung anti mikroba seperti
yang dilakukan uji, sebanyak 62,2% Polyhexamethylene Biguanide (PHMB)
terkontaminasi dengan satu atau lebih dimana PHMB membunuh interaksi MRSA
mikroorganisme patogen studi . Bakteri via intraselular langsung dengan patogen di
gram negatif adalah jenis bakteri yang paling dalam keratinosit dan sel
sering terisolasi, diikuti oleh Enterococci dan inang(Kamaruzzaman, Firdessa, & Good,
Staphilococcus Aureus. Penelitian ini sejalan 2015);(Creppy, Diallo, Moukha, & Eklu-
dengan penelitian yang dilakukan oleh gadegbeku, 2014).
Johnson, Lineweaver, & Maze( 2009) bahwa Memandikan dengan metode DBB
baskom mandi terkontaminasi menyebabkan integritas kulit lebih baik
minroorganisme patogen sampai 98%. dibanding memandikan
Penggunaan sabun dan air yang tradisional(Schoonhoven et al., 2015), dari
dikombinasikan dengan pengeringan segi biaya dan durasi memandikan juga lebih
menggunakan handuk kering pada rendah pada kelompok memandikan DBB,
memandikan tradisional dapat meningkatkan serta kepuasan perawat juga lebih tinggi pada
pH kulit, menghilangkan minyak kulit alami, kelompok memandikan dengan metode
menyebabkan kekeringan kulit dan DBB(Larson et al., 2004), memandikan DBB
penurunan resistensi terhadap invasi mikroba menghinagkan pengguanaan baskom, air da
(Gray et al., 2012). Penggunaan sabun dan air sabun(Collins & Hampton, 2003)
hangat pada orang tua sebaiknya dihindari
karena bisa menyebabkan kulit kering dan KESIMPULAN
rusak, jika kulit lansia sangat kering maka
direkomendasikan sabun hanya digunakan di Memandikan dengan cara tradisional
daerah aksila, genitalia dan kaki (Cowdell & masih banyak digunakan diberbagai rumah
Steventon, 2013). Disamping itu sakit, meskipun memandikan tradisional dari
memandikan, utamanya memandikan berbagai penelitian menyebabkan kulit
tradisional bisa menyebabkan beban kerja menjadi kering, baskom mandi yang
potensial pada perawat karena pekerjaannya digunakan banyak mengandung
melelahkan, adanya nyeri punggung, mikroorganisme patogen dan menyebakan
kelelahan pada perawat karena panjangnya Iggulden, H., Jevon, P., Moffatt, C., &
durasi waktu yang digunakan. Metode mandi Martin, R. (2010). Personal Hygiene
dengan menggunakan kantong mandi sekali Care. IOWA: Wiley-Bickwell.
pakai banyak menghemat waktu perawat Gray, M., Beeckman, D., Bliss, D. Z., Fader,
karena tidak lagi memerlukan pembilasan M., Junkin, J., Selekof, J., … Logan, S.
dengan menggunakan sabun dan air, dan juga (2012). Incontinence-Associated
menghilangkan penggunaan baskom. Masih Dermatitis : A Comprehensive Review
sedikit penelitian tentang perbandingan and Update. Journal Wound, Ostomy
memandikan tradisional dan disposable bed and Continence Nurses Society.,
baths kaitannya dengan biaya, durasi dan 39(February), 61–74.
jumlah mikroorganisme khususnya pasien http://doi.org/10.1097/WON.0b013e318
yang dirawat di ruang ICU. 23fe246
Horstmann, L., Master, N., Leading, N., &
Master, L. E. H. (2015). Elderly patients
’ and nurses ’ assessment of traditional
DAFTAR PUSTAKA bed bath compared to prepacked single
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., units – randomised controlled trial.
Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. Scandinavian Journal of Caring
(2013). Nursing Intervention Sciences.
Classification (NIC). (6 edition). Mosby, http://doi.org/10.1111/scs.12170
St Louis.: ELSEVIER. Johnson, B. D., Lineweaver, L., & Maze, L.
Collins, F., & Hampton, S. (2003). A new M. (2009a). Patient’s Bath Basins as a
concept in patient hygiene. British Potential Sources Of Infection : A
Journal of Nursing. Multicenter Sampling Study, 18(1), 31–
Cowdell, F., & Steventon, K. (2013). Skin 40. http://doi.org/10.4037/ajcc2009968
cleansing practices for older people : a Johnson, B. D., Lineweaver, L., & Maze, L.
systematic review. International Journal M. (2009b). Patient’s Bath Basins As
of Older People Nursing, 1–11. Potential Sources of Infection : A
http://doi.org/10.1111/opn.12041 Multicenter Sampling Study. American
Coyer, F. M., Sullivan, J. O., Gradcert, & Association of Critical Care Nurses,
Nicola Cadman. (2011). The provision 18(1), 31–40.
of patient personal hygiene in the http://doi.org/10.4037/ajcc2009968
intensive care unit : A descriptive Kamaruzzaman, N. F., Firdessa, R., & Good,
exploratory study of bed-bathing L. (2015). Bactericidal effects of
practice. Elsevier, 198–209. polyhexamethylene biguanide against
http://doi.org/10.1016/j.aucc.2010.08.00 intracellular Staphylococcus aureus
1 EMRSA-15 and USA 300. Jurnal
Creppy, E. E., Diallo, A., Moukha, S., & Antimicrobial Chemotherapy, 1–8.
Eklu-gadegbeku, C. (2014). Study of http://doi.org/10.1093/jac/dkv474
Epigenetic Properties of Poly ( Kato, M., Irwan, A. M., Aoki, H., & Kimie
HexaMethylene Biguanide ) Umeda. (2017). Problem Identification
Hydrochloride ( PHMB ). International of and Proposed Device Modification
Journal of Environmental Research and for Bedside Hygiene Care. International
Public Health, 8069–8092. Journal of Caring Sciences, 10(2),
http://doi.org/10.3390/ijerph110808069 1052–1069.
Dougherty, L., Fergusson, D., Francis, C., Larson, B. E. L., Ciliberti, T., Chantler, C.,
Abraham, J., Lazaro, E. M., Venturanza, traditional bath basins : AJIC: American
M., … Zielhuis, G. A. (2004). Journal of Infection Control.
COMPARISON OF TRADITIONAL http://doi.org/10.1016/j.ajic.2017.03.023
AND DISPOSABLE BED BATHS IN Whiteley, S. M., Bodenham, A., & Bellamy,
CRITICALLY ILL PATIENTS. M. C. (2006). Intensive Care. Churchill:
AMERICAN JOURNAL OF CRITICAL Elsevier.
CARE, 13(3), 235–242. Retrieved from
http://ajcc.aacnjournals.org/
Marchaim, D., Taylor, A. R., Hayakawa, K.,
Bheemreddy, S., Sunkara, B., Moshos,
J., … Kaye, K. S. (2012). American
Journal of Infection Control Hospital
bath basins are frequently contaminated
with multidrug-resistant human
pathogens. American Journal of
Infection Control, 40(6), 562–564.
http://doi.org/10.1016/j.ajic.2011.07.014
Noto, M. J., Domenico, H. J., Byrne, D. W.,
Talbot, T., Rice, T. W., Bernard, G. R.,
& Wheeler, A. P. (2015). Chlorhexidine
Bathing and Health Care – Associated
Infections, 313(4), 369–378.
http://doi.org/10.1001/jama.2014.18400
Schoonhoven, L., Gaal, B. G. I. Van,
Teerenstra, S., Adang, E., Vleuten, C.
Van Der, & Achterberg, T. Van. (2015).
Cost-consequence analysis of “‘
washing without water ’” for nursing
home residents : A cluster randomized
trial §. International Journal of Nursing
Studies, 52(1), 112–120.
http://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2014.08
.001
Thoma-lürken, T., Bleijlevens, M. H. C.,
Lexis, M. A. S., Hamers, J. P. H., &
Witte, L. P. De. (2015). An Overview of
Potential Labor-Saving and Quality-
Improving Innovations in Long-Term
Care for Older People. Journal of the
American Medical Directors
Association.
http://doi.org/10.1016/j.jamda.2014.12.0
17
Toth, E., Mph, M., Haider, S., Dnp, M. P.,
Rn, S. E., Gnp-bc, R. M., … Kaye, K. S.
(2017). disposable washcloths instead of

Anda mungkin juga menyukai