Anda di halaman 1dari 2

1.

Saya setuju dengan pernyataan diatas, karena memang benar bawah Hukum atau
syariat islam adalah sistem kaidah – kaidah atau aturan yang didasarkan pada wahyu Allah SWT
dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban)
yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluknya, baik hukum yang berhubungan
dengan kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatan
(amaliyah) yang dilakukan oleh seluruh umat Muslim. Beberapa sumber hukum Islam yaitu
Sumber hukum Islam yang pertama adalah Al-Quran, sebuah kitab suci umat Muslim yang
diturunkan kepada nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Quran
memuat kandungan-kandungan yang berisi perintah, larangan, anjuran, kisah Islam, ketentuan,
hikmah dan bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya agar tercipta masyarakat
yang ber akhlak mulia. Sumber hukum Islam yang kedua adalah Al-Hadist, yakni segala sesuatu
yang berlandaskan pada Rasulullah SAW. Baik berupa perkataan, perilaku, diamnya beliau.
Sumber hukum Islam yang ketiga adalah ijma’ yaitu Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada
satu masa setelah zaman Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama. Sumber hukum Islam
yang keempat adalah qiyas, qiyas menjelaskan sesuatu yang tidak ada dalil nashnya dalam Al
quran ataupun hadis dengan cara membandingkan sesuatu yang serupa dengan sesuatu yang
hendak diketahui hukumnya tersebut.

2. Ayat diatas merupakan ayat 90 dari surah An-Nahl yang berkenaan tentang manusia harus
memiliki akhlaq terpuji. Maksud dari ayat tersebut adalah dijelaskan bahwa Allah
memerintahkan manusia agar menegakkan keadilan dan bermurah hati serta memaafkan
anggota-anggota keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Setelah itu dijelaskan lagi
mengenai 3 perilaku yang harus dijauhi oleh manusia yaitu perbuatan keji (fakhsya)
mengisyaratkan pada dosa-dosa yang laten dan tersembunyi, sedangkan kata munkar
(perbuatan menjijikkan) yang mengarah pada perbuatan dosa terang-terangan, sementara
baghy(keangkuhan) yang mengarah pada apapun pelanggaran yang dilakukan terhadap hak-hak
diri sendiri, serta penindasan dan pengagungan diri sendiri dalam kaitannya dengan orang lain.
Kemudian Allah Swt memberikan pengajaran agar kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak
melakukan 3 perilaku yang harus dijauhi tadi.

3. Perbedaan Akhlaq, Etika dan Moral dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar
ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan
Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau
kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu
perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai
moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal
dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam
jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan
seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah
yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad).

4.
5. Menurut saya, jual beli adalah kegiatan yang dihalalkan oleh Allah SWT, sedangkan riba seperti
bunga uang jelas telah diharamkan oleh Allah Swt. Karena jua beli pasti di dalamnya ada
pertukaran barang dan keuntungan diperoleh oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli) dan
bisa saja mengalami kerugian, namun riba dalam bentuk bunga uang selalu mendapatkan
keuntungan tidak pernah rugi dan hanya memberi keuntungan kepada satu pihak saja yaitu
pemberi modal (uang) yang di lipat gandakan atau dibungakan. Jika dihubungkan dengan surah
Al-Baqarah ayat 275 telah dijelaskan bahwa Orang-orang yang memakan riba yakni melakukan
transaksi riba dengan mengambil atau menerima kelebihan di atas modal dari orang yang butuh
dengan mengeksploitasi atau memanfaatkan kebutuhannya, tidak dapat berdiri, yakni
melakukan aktivitas, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.
Mereka hidup dalam kegelisahan tidak tenteram jiwanya, selalu bingung dan berada dalam
ketidakpastian, sebab pikiran dan hati mereka selalu tertuju pada materi dan penambahannya.
Itu yang akan mereka alami di dunia, sedangkan di akhirat mereka akan dibangkitkan dari kubur
dalam keadaan sempoyongan, tidak tahu arah yang akan mereka tuju dan akan mendapat azab
yang pedih. Yang demikian itu karena mereka berkata dengan bodohnya bahwa jual beli sama
dengan riba dengan logika bahwa keduanya sama-sama menghasilkan keuntungan. Mereka
beranggapan seperti itu, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, setelah sebelumnya dia melakukan transaksi
riba, lalu dia berhenti dan tidak melakukannya lagi, maka apa yang telah diperolehnya dahulu
sebelum datang larangan menjadi miliknya, yakni riba yang sudah diambil atau diterima
sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan, dan urusannya kembali kepada Allah. Barang
siapa mengulangi transaksi riba setelah peringatan itu datang maka mereka itu penghuni
neraka. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

6. Menurut saya, solusi Islam ketika saya menemukan hal yang demikian adalah mengajak orang
tersebut berbicara dan mengingatkan bahwa perilaku yang ia lakukan merupakan perbuatan
yang buruk dan hina dimata Allah Swt, menyarankan agar meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah Swt dengan melaksanakan sholat 5 waktu dengan tepat waktu,
mengaji, mendengarkan tauziah atau ceramah dengan rutin dan menjaga pergaulan karena
pergaulan sangat menentukan perilaku kita, seperti yang telah di riwayatkan pada HR. Bukhori
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan
berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak
akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau
mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati
badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak
enak.”

Anda mungkin juga menyukai