Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Intan Wela Agustin

NIM : P05140320020
PRODI : D4 Kebidanan+profesi
Resume 2 Fisika Kesehatan

“ASPEK BIOKIMIA YANG BERPENGARUH DALAM PROSES REPRODUKSI


KESEHATAN IBU, JANIN, BAYI DAN ANAK”

1. ENZIM DAN KO-ENZIM


 ENZIM adalah protein disintesis oleh sel untuk biokatalisator reaksi-reaksi
dalam sel atau tubuh makhluk hidup. Enzim di sintesis dalam sel tetapi
komponen penyusunannya di peroleh dari luar ( makanan atau minuman
bervitamin ).
 KO-ENZIM identic dengan vitamin. Sebagai ko-faktor ada unsusr yang
dapat di peroleh atau disusun dari dalam tubuh, tetapi tak sedit yang tidak
dapat disusun tubuh hewan atau manusia sehingga perlu memasukan dari
luar berupa vitamin.

2. OKSIDASI BIOLOGI DAN SENYAWA BERENERGI TINGGI


 Reaksi oksidasi biologi selalu di ikuti reaksi reduksi
 Oksidasi tidak selalu menggunakan oksigen, missal dehidrogenasi
1. Oksidasi adalah proses pengeluaran electron.
2. Reduksi yaitu proses penerimaan electron, contoh : ion feri
dioksidasi menjadi ion fero. Reaksi redoks ( reduksi dan oksidasi )
memerlukan enzim oksidoreduktase
3. Oksidasi biologi pada makhluk hidup tingkat tinggi mutlak
memerlukan adanya oksigen. Pada makhluk tertentu ( bakteri
anaerob ) mampu melakukan oksidasi biologi tanpa oksigen bebas.
4. Kemampuan suatu senyawaan melakukan pertukaran electron
(memberi atau menerima electron) disebut sebagai potensial
redoks (dinyatakan dalam suatu volt).

3. PERANAN ENZIM, KO-ENZIM DAN LOGAM DALAM OKSIDASI BIOLOGIS


A. ENZIM OKSIDASE, merupakan enzim yang berperan mengkatalisis
hydrogen yang ada dalam substrat dengan hasil berupa H2O dan
H2O2. Enzi mini berfungsi sebagai akseptor ion hydrogen
 Enzim ini banyak terdapat dalam miglobin, hemoglobin, dan
sitokrom lain
 Enzim ini merupakan zat terakhir dari rangkai proses respirasi yang
berperan memindahkan electron yang di hasilkan dari proses
oksidasi sebelumnya oleh enzim dehydrogenase.
 Bentuk-bentuk lain yang perannya sama dengan enzim oksidasi
yaitu flavoprotein mononukleotida (FMN) dan Flavin adenin
dinukleotida yang berasal dari vitamin riboflavin.
 FMN banyak terdapat dalam ginjal, usus halus dan hati
 FAD banyak terdapat dalam hati.

B. ENZIM DEHIDROGENESI
 enzim ini berperan sebagai pemindah ion hydrogen dari substrat
satu ke substrat berikutnya dalam reaksi redoks couple.
 Enzim ini menggunakan oksigen sebagai akseptor ion hydrogen.
 Enzim ini berperan menghancurkan hydrogen proksida yang di
hasilkan dari aktivitas enzim oksidasi.

C. ENZIM HIDROPEROKSIDASE
Ada dua jenis hidroperoksidase : PEROKSIDASE dan KATALASE.
a). Peroksidase :banyak terdapat dalam air susu, leukosit,
trombosit, dan jaringan tubuh lainnya yang berperan dalam
metabolisme EIKOSANOID (berkaitan dengan ASAM LEMAK TAK
JENUH).
Enzim peroksidase berperan penting menjaga lipid membrane sel
dan hemoglobin dari senyawaan peroksida (H2O2 ) yang bersifat
toksik.
b). Katalase : banyak terdapat dalam jaringan hati, sel mukosa,
darah, sumsum tulang, dan ginjal. Bagian organel sel dari jaringan
tersebut yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu untuk
menghasilkan dan untuk menghancurkan hydrogen peroksida
adalah ENZIM PEROKSISOM. Enzim ini berperan menghancurkan
hydrogen peroksida yang dihasilkan dari aktivitas enzim oksidase.

D. ENZIM OKSIGENASE
 Enzim ini berperan dalam sintesis atau penguraian berbagai
senyawaan.
 Enzim ini banyak terdapat di hati.
 Ada dua macam enzim osigenase yaitu : diogsigenase dan
monooksigenase.

4. TRANSFER ELEKTRON DALAM SEL


Transfer elektron (TE) terjadi ketika elektron berpindah tempat dari
suatu atom atau molekul ke atom atau molekul yang lain. TE adalah
penjelasan mekanis reaksi redoks, yang melibatkan perubahan tingkat
oksidasi pereaksi dan produknya. Tranfer elektron adalah ikatan ionik.
Sejumlah proses biologis melibatkan reaksi TE. Proses-proses ini antara lain
pengikatan oksigen, fotosintesis, respirasi, dan detoksifikasi. Selain itu,
proses transfer energi dapat dianggap sebagai pertukaran dua-elektron
(kejadian dua TE yang bersamaan tetapi berlawanan arah) dengan syarat
jarak yang pendek antar molekul yang terlibat. Reaksi TE umumnya
melibatkan kompleks logam transisi,[1][2] tetapi saat ini banyak contoh TE
dalam bidang kimia organik.

5. HUBUNGAN RANTAI PERNAPASAN DENGAN SENYAWA FOSFAT


BEENERGI TINGGI
Rantai respirasi yang dimaksud disini adalah rangkaian proses transfer
electron hydrogen yang terjadi pada bagian membrane dalam mitokondria
dengan melibatkan sejumlah enzim. Hasil akhir dari rangkaian proses transfer
electron ialah sejumlah energy berbentuk ATP.
 Rangkaian proses transfer electron dalam rantai respirasi yang
menghasilkan ATP tersebut dikenal sebagai proporilasi oksidatif.
 Pemahaman rangkaian proses respirasi ini memungkinkan kita dapat
melakukan tindakan reventip dalam kuratif terhaddap kasusu
keracunan karna obat, misal : omobarbitol dan racun ( misal : sianida
dan karbon monoksida ), maupun kasus kematian karna kelainan
disfungsi renal dan meopati mitikondria inpantilis.

6. OKSIDASI HYDROGEN ( H ) DALAM MITOKONDRIA


Rantai respirasi utama dalam mitokondria berjalan dari sistem dehidrogenase
yang berikatan NAD lewat flavoprotein dan sitokrom, menuju oksigen.
Suksinat dehidrogenase, enzim yang mengkatalisis sintesis dan beberapa
sistem transport membrane.

7. STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA


 Struktur Mitokondria

Struktur mitokondria terdiri dari : membran luar, membran dalam, ruang antar
membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran, ribosom, krista,
oksisom, inklusi, dan DNA mitokondria.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah
dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel.

Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5-1,0 µm.
Struktur mitokondria terdiri dari :
1. Ribosom
Organel sel yang dibangun dalam nucleolus berfungsi sebagai tempat sintesis
protein dalam sitoplasma terdiri dari rRNA dan molekul protein, yang membentuk 2
subunit.

2. Membran Luar
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.

3. Membran Dalam
Membran dalam merupakan bagian yang kurang permeabel dibandingkan membran
luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
pembentukan ATP

4. Krista
Pelipatan membran dalam mitokondria yang merupakan tempat rantai transpor
elektron dan enzim-enzim yang mengkatalisis sintesis ATP. Stuktur krista ini
meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan
kemampuannya dalam memproduksi ATP. Sepanjang krista terdapat protein
sitokrom yang berperan sebagai oksidator dan reduktor berantai sehingga
membebaskan energi secara gradual untuk membentuk ATP.

5. Ruang Antar Membran


Ruang antar membran terletak diantara membran luar dan membran dalam
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti
siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.

6. Matriks
Matriks mitokondria berisi cairan seperti gel yang diliputi selaput dalam mengandung
sejumlah enzim siklus krebs, garam dan air. Di dalam matriks juga terdapat materi
genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat
inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.

7. DNA Mitokondria
DNA mitokondria memiliki ciri-ciri yang berbeda dari DNA nukleus ditinjau dari
ukuran, jumlah gen, dan bentuk. Di antaranya adalah memiliki laju mutasi yang lebih
tinggi, yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti. DNA inti merupakan hasil rekombinasi DNA
kedua orang tua sementara DNA mitokondria hanya diwariskan dari ibu (maternally
inherited).
Fungsi Mitokondria
Fungsi mitokondria sangat bervariasi tergantung dengan jenis sel di mana mereka
berada.

1. Mitokondria memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk menghasilkan


energi. Makanan yang kita konsumsi akan dipecah dalam bentuk molekul
yang sederhana seperti karbohidrat, lemak, dan sebagainya
2. Mitokondria memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga konsentrasi
ion kalsium yang tepat dan cukup dalam berbagai kompartemen sel.
3. Mitokondria juga berperan dalam membangun bagian-bagian tertentu dari
darah serta hormon seperti testosteron dan estrogen.
4. Mitokondria yang terdapat dalam sel-sel hati mempunyai enzim yang dapat
mendetoksifikasi amonia.
5. Mitokondria berperan dalam proses kematian sel terprogram, yaitu sel yang
tidak diinginkan serta jumlah yang terlalu banyak sehingga akan dipangkas
selama perkembangan organisme. 

8. PROSES TRANSFER ELEKTRON DI MIKROSOM


- Pengangkutan elektron yang terjadi dalam reticulum endoplasma (mikrosom)
berlangsung denganadanya sistem pengangkutan elektron yang terikat pada
membran organel tersebut.
- Proses dalam organel ini di rangkai dalam proses hidroksilasi sebagai
senyawa kimia di dalam sel.
- Sistem transfer electron di mikrosom yang di dapat di dalam sel hati terdiri
dari molekul pembawa electron NADP, NADP dehydronase, suatu
flavoprotein yang disebut NADPH sitokrom P450. FE(II) atau P450. FE2+,
beraksi dengan molekul O.

9. PROSES OKSIDASI REDUKSI DI SEL DARAH MERAH


Pada sel darah merah , kegunaan pertama dari NADPH adalah untuk
mereduksi bentuk disulfide dari glutathione menjadi bentuk sulfhydryl,
reduksi glutathione ini adalah untuk mempertahankan struktur normal dari
sel darah merah dan untuk menjaga bentuk hemoglobin dalam bentuk
Fe2+ dalam proses oksidasi-reduksi dalam sel.

Sel Darah Merah ( RBC )

-   Sel darah merah atau eritrosit adalah sel yang tidak berinti yang
berumur ± 120 hari dengan proses pematangan sel darah merah 1 minggu dan tidak
mempunyai organel. dan ribosom.Normal SDM :5.000.000.000 sel/ml darah.
- Lempeng berkonkraf ,Fungsinya adalah menghasilkan luas permukaan
yang lebih besar bagi difusi O2 menembus membrane dari pada yang dihasilkan
oleh sel bulat denagn volume yang sama.
- Tebalnya 1 cm bagian tengah dan tepi luar 2 cm funsinya memeungkin
O2 berdifusi lebih cepat antara bagian paling dalam sel dengan ekteriumnya.

10. SIKLUS KREBS SEBAGAI RANGKAIAN AKSI UNTUK OKSIDASI


LENGKAP BAHAN MAKANAN
Definisi Siklus Krebs
-  Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa
katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang
dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
kebutuhan energi jaringan.
- Residu asetyl dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif)

Tujuan Siklus Krebs


- Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur
biokimia utama katabolisme tenaga
- Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir
metabolisme, namun dapat berperan sebagai zat antara, misalnya untuk
proses lipogenesis.
- Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian
jalur-jalur metabolik tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil
energi. 

Fungsi
·         Menghasilkan sebagian besar CO2
·         Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa
phospat atau P3 (pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa
monofosfat.
·         Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai
Respirasi)
·         Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk
sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak
·         Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang
diperlukan dalam sintesis berbagai molekul
·         Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung
untuk lain-lain sistem enzym 

Daur Siklus Krebs


-  Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan dimetabolisme yang hasil
akhirnya menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat
untuk siklus krebs.
- Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2, Hidrogen (FAD NAD) dan
ATP.
- Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk rantai respirasi
(RR).
-  Siklus krebs harus berjalan dalamSiklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)
 

Keterangan:
·         Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.
·         Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat (OAA) à hasilnya
sitrat
·         Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat (vitamin C), kalau
vitamin C itu rumusnya lebih mirip glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan
vitamin C karena ada suatu reaksi yang terputus dimana manusia itu tidak
mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang mengoksidasi glukosa
menjadi vitamin C.
·         Dari isositrat ke alfa-ketoglutarat membebaskan CO2 dan NADH
(koenzim).
·         Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.
·         NAD à dalam bentuk teroksidasi
·         NADH à dalam bentuk tereduksi

11. SUMBER OSTETIK KO A


Siklus Krebs Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang
membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang
dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
kebutuhan energi jaringan.

12. FUNGSI EMFIBOLIK SIKLUS KREBS

Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi KH, Lipid
dan Protein. KH, lipid dan protein semua akan dimetabolisme menjadi asetyl-
KoA.

¤ Jalur akhir à katabolisme, menghasilkan energi.


¤ Kalo mengkonsumsi karbohidrat di dalam mulut akan dicerna jadi
maltose (oleh ptyalin) à hasil akhirnya adalah glukosa di dalam duodenum à
masuk ke sel mengalami glikolisis à hasil akhirnya asam piruvat kalo aerob à
diubah menjadi asetyl Co.A à siklus krebs.

¤ Lipid à asam lemak dan gliserol. Asam lemak dipecah à asetyl Co.A,
mengalami proses yang namanya lipolisis.

¤ Protein diubah enjadi à asam amino à asetyl Co.A à siklus krebs.

13. PEMBENTUKAN ENERGI PADA SIKLUS KREBS


Ada 8 enzim dalam siklus asam sitrat yang mengkatalisis serangkaian reaksi
yang secara keseluruhan adalah oksidasi gugus asetil menjadi 2 mol CO2
diikuti dengnan pembentukan 3 NADH, 1 FADH dan GTP. Reaksi tersebut
adalah:

1. Kondensasi asetil CoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, sesuai


dengan nama siklusnya. Reaksi ini dikatalisis enzim citrate synthase. Reaksi
awal dalam siklus asam sitrat ini merupakan titik dimana atom klarbon
dimasukkan ke dalam siklus sebagai asetil CoA.

2. Pengaturan kembali sitrat menjadi bentuk isomernya supaya lebih mudah


untuk dioksidasi nantinya. Aconitase mengubah sitrat, alcohol tersier yang
tidak siap untuk dioksidasi, menjadi senyawa alcohol sekunder, isositrat,
merupakan senyawa yang lebih mudah dioksidasi. Reaksi ini melibatkan
dehidrasi diikuti oleh hidrasi. Dalam hal ini gugus hidroksil sitrat ditransfer ke
karbon yang berdekatan.

3. Oksidasi isositrat membentuk asam keto intermedier, oksalosuksinat


disertai dengan reduksi NAD+menjadi NADH. Oksalosuksinat selanjunya
didekarboksilasi menghasilkan a ketoglutarat. Ini merupakan tahap pertama
dimana oksidasi diiringi dengan terbentuknya NADH dan pembebasan CO2.
Reaksi ini dikatalisis enzim isositrat dehidrogenase.

4. a ketoglutarat selanjutnya didekarboksilasi membentuk suksinil CoA oleh


multienzim a ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini melibatkan reduksi kedua
NAD+ menjadi NADH dan membebaskan molekul CO2 kedua. Sampai titik
ini, 2 mol CO2 sudah dihasilkan sehingga hasil bersih oksidasi gugus asetil
telah lengkap. Perhatikan bahwa atom C dari CO2 bukan berasal dari asetil
CoA.

5. Suksinil CoA selanjutnya diubah menjadi suksinat oleh suksinil CoA


sinthetase. Energi bebas dari ikatan thioester ini disimpan dalam bentuk
senyawa berenergi tinggi GTP dari GDP dan Pi.

6. Reaksi selanjutnya dalam siklus ini adalah oksidasi suksinat menjadi


oksaloasetat kembali untuk persiapan putaran berikutnya dalam siklus.
Syuksinat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi suksinat. mennjadi fumarat
diiringi oleh reduksi FAD menjadi FADH2.
7. Fumarase selanjutnya mengkatalisis hidrasi ikatan rangkap fumarat
menjadi malat

8. Tahapan terakhir adalah membentuk kembali oxaloasetat melalui


moksidasi malat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada tahap ini juga
dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.

Anda mungkin juga menyukai