Anda di halaman 1dari 6

1.

Bagaimana mengatasi proses toksik dari organik dan anorganik jika


metabolisme dalm tubuh disfungsi?

Tubuh kita adalah kuburan racun. Di zaman modern ini kira-kira ada 80 ribu jenis racun yang
masuk ke tubuh lewat makanan, minuman dan udara yang kita hirup setiap detiknyaRacun
ini ada yang diproduksi sendiri dan merupakan hasil olahan dari fungsi tubuh. Ada
pula yang terbuat dari zat kimia sintetis, zat asing bagi tubuh kita.

Suatu kerja toksik pada umumnya adalah hasil dari sejumlah besar proses, sebagiannya
sangat kompleks. Pada berbagai kerja toksik, mekanisme kerjanya dapat dibedakan atas dua
jenis, yaitu:

1. Kerja toksik yang dilandasi oleh interaksi kimia antara suatu zat atau metabolitnya
dengan substrat biologi dalam pengertian pembentukan suatu ikatan kimia kovalen atau
berasaskan suatu perubahan kimia dari substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan
kimia zat. Mekanisme ini jarang terjadi untuk zat yang digunakan sebagai terapeutika.

2. Efek toksik, karena terjadi interaksi yang reversibel antara zat asing dengan substrat
biologi. Hal ini mengakibatkan suatu perubahan fungsional, yang lazimnya hilang bila zat
tersebut dieliminasi dari plasma. Kerja farmakodinamik kebanyakan obat bertumpu pada
interaksi yang reversibel. Zat yang bekerja bolak-balik, diutamakan dalam terapi karena
mereka kemudian meninggalkan organisme, setelah bekerja tanpa menimbulkan kerusakan
kimia yang berlangsung lama.

Racun buatan ini di zaman modern melenggang masuk tubuh dengan bebas lewat
makanan, minuman, dan udara. Diperkirakan setiap tahun ada 2.000 jenis zat kimia baru
buatan manusia yang masuk ke tubuh. Lebih mengerikan lagi, diperkirakan 80 ribu zat
kimia sudah telanjur masuk ke dalam tubuh.

Serangan racun juga masuk ke tubuh setiap hari lewat obat-obatan,


nikotin dari rokok dan kafein kopi. Tak banyak orang sadar bahwa obat
bebas ataupun obat resep dokter sebenarnya juga merupakan sumber
racun berbahaya. Yang dapat menyebabkan efek lokal.

Selain menyebabkan efek lokal di tempat kontak, suatu toksikan akan menyebabkan
kerusakan bila ia diserap oleh organisme itu. Sifat dan hebatnya efek zat kimia terhadap
organisme tergantung dari kadarnya di organ sasaran. Kadar ini tidak hanya tergantung pada
dosis yang diberikan tetapi juga pada beberapa faktor lain misalnya derajat absorpsi,
distribusi, pengikatan, dan ekskresi. Agar dapat diserap, didistribusi, dan akhirnya
dikeluarkan, suatu toksikan harus melewati sejumlah membran sel. Suatu membran sel
biasanya terdiri atas lapisan biomolekuler yang dibentuk oleh molekul lipid dengan molekul
protein yang tersebar di seluruh membran.

Suatu toksikan melewati membran sel melalui empat mekanisme, yaitu difusi pasif lewat
membran, filtrasi lewat pori-pori membran, transpor dengan perantaraan carrier, dan
pencaplokan (pinositosis). Pada mekanisme terakhir ini sel berperan aktif dalam transfer
toksikan lewat membrannya.

Bersihkan oleh hati.

Sebenarnya tubuh sudah memiliki sistem sendiri untuk membersihkan diri dari racun. Jika
sistem dalam tubuh bekerja secara optimal, tentu saja racun yang “indekos” itu jumlahnya
akan minimal. Tubuh yang sehat dan bekerja secara optimal ditandai dengan setidaknya
dalam sehari buang air besar sekali atau dua kali.

Organ tubuh yang paling bertanggung jawab dalam membersihkan tubuh dari racun adalah
hati. Dalam rongga tubuh, hati adalah organ terbesar. Warnanya cokelat kemerahan gelap
karena setiap waktu organ hati menampung kira-kira setengah liter darah.

Ada dua pembuluh yang menyuplai darah ke dalam hati. Sebagian besar suplai darah itu
berasal dari pembuluh portal yang membawa zat makanan dan racun dari sistem pencernaan.
Sisanya dari pembuluh arteri hepatik yang membawa darah kaya oksigen dari jantung.

Cuti badan

Boleh dibilang, beban kerja yang diemban hati sungguh berat. Meski begitu, hati tak pernah
mengeluh bekerja keras saat kita terlalu banyak mengonsumsi lemak atau rajin memasukkan
racun ke dalam tubuh. Kerap terjadi hati tiba-tiba ditemukan sudah bengkak dan rusak tanpa
pemberitahuan lewat gejala-gejala tertentu.

Tak perlu menunggu hati rusak untuk mengetahui tubuh penuh racun. Tanda-tanda tubuh
tersesaki oleh racun ini sebenarnya mudah dikenali. Berat badan yang bertambah bisa
merupakan tanda tubuh kelebihan racun.

Mendeteksi Racun Dalam Tubuh

Hidup di tengah dunia modern, rasanya sulit mengklaim diri bebas dari racun. Mari ikuti tes
di bawah ini untuk mengetahui seberapa besar risiko yang kita alami untuk kemasukan racun.
Jika menjawab “ya” untuk salah satu hal di bawah ini, tak ada salahnya untuk mengikuti
detoksifikasi.

Pola makan
Apakah Anda makan atau minum secara teratur:
1. Makanan olahan seperti makanan jadi, roti, makanan kalengan, biskuit, keripik, cake,
cokelat, atau permen.
2. Daging/ikan nonorganik.
3. Makanan asin, termasuk di antaranya kecap asin.
4. Gula/pemanis yang ditambahkan ke makanan atau minuman.
5. Produk susu nonorganik.
6. Minuman berkafein.
7. Minuman berkarbonasi.
8. Alkohol.
9. Jus atau minuman yang mengandung zat tambahan seperti pengawet, pemanis, dan lain-
lain.

Di rumah dan tempat kerja:


1. Apakah Anda membersihkan rumah menggunakan disinfektan?
2. Apakah Anda menggunakan microwave?
3. Apakah Anda memasak barbecue lebih dari sekali sebulan?
4. Apakah Anda sering memasak bertemperatur tinggi seperti memanggang?
5. Apakah Anda menggunakan pestisida di kebun?
6. Apakah Anda tinggal di dekat kebun yang menggunakan pestisida?
7. Apakah Anda tinggal di dekat kabel tegangan tinggi atau dekat menara pemancar telepon
genggam?
8. Apakah Anda tinggal di dekat lapangan terbang?
9. Apakah Anda tinggal di kota besar?
10. Apakah Anda bekerja di ruangan ber-AC?
11. Apakah Anda bekerja di pabrik bahan kimia?
12. Apakah Anda bekerja menggunakan peralatan elektronik seperti mesin fotokopi dalam
jangka waktu panjang?

http://tokoalghuroba.wordpress.com/ diakses 26 maret jam 07.05

http://fadhilhayat.wordpress.com/2010/09/23/absorpsi-distribusi-toksikan/ diakses 26 maret


jam 07.37

http://catatansehat.blogspot.com/2010/08/7-cara-mempercepat-metabolisme-tubuh.html

http://mirror.unpad.ac.id/koran/republika/republika_2010-08-18.pdf

http://fadhilhayat.wordpress.com/2010/09/03/fase-kerja-toksikan/ 25 mret jam 10.0

Dibersihkan hati

2. Apa yang menyebabkan sifat toksik sangat dipengaruhi oleh dosis dan
konsentrasi?

ifat spesifik dan efek suatu paparan secara bersama-sama akan


membentuk suatu hubungan yang lazim disebut sebagai hubungan dosis-
respon. Hubungan dosis-respon tersebut merupakan konsep dasar dari
toksikologi untuk mempelajari bahan toksik.
Penggunaan hubungan dosis-respon dalam toksikologi harus
memperhatikan beberapa asumsi dasar. Asumsi dasar tersebut adalah:
• Respon bergantung pada cara masuk bahan dan respon berhubungan
dengan dosis.
• Adanya molekul atau reseptor pada tempat bersama bahan kimia
berinteraksi dan menghasilkan suatu respon
• Respon yang dihasilkan dan tingkat respon berhubungan dengan kadar
agen pada daerah yang reaktif
• Kadar pada tempat tersebut berhubungan dengan dosis yang masuk
Dari asumsi tersebut dapat digambarkan suatu grafik atau kurva
hubungan dosis-respon yang memberikan asumsi
(1) respon merupakan fungsi kadar pada tempat tersebut
(2) kadar pada tempat tersebut merupakan fungsi dari dosis
(3) dosis dan respon merupakan hubungan kausal
Pada kurva dosis-respon nampak informasi beberapa hubungan antara
jumlah zat kimia sebagai dosis, organisme yang mendapat perlakuan dan
setiap efek yang disebabkan oleh dosis tersebut. Toksikometrik
merupakan istilah teknis untuk studi dosis-respon, yang dimaksudkan
untuk mengkuantifikasi dosis-respon sebagai dasar ilmu toksikologi. Hasil
akhir yang dihasilkan dari jenis studi ini adalah nilai Lethal Dose50 (LD50)
untuk zat kimia.

Penyelidikan hubungan antara dosis atau konsentrasi dan kerja suatu bahan
kimia dapat dilakukan dengan dua cara: (1) menguji frekuensi efek yang timbul
pada satu kelompok objek percobaan dengan mengubah-ubah dosis (hubungan
dosis-reaksi=dose-respons relationship) atau (2) mengubah-ubah dosis,
kemudian mengukur intensitas kerja pada satu objek percobaan (hubungan
dosis-kerja=dose-effect relationship). Pada cara yang pertama, jumlah objek
percobaan yang menunjukkan efek tertentu akan bertambah sampai maksimum,
sedangkan pada cara yang kedua, intensitas efek yang bertambah.
Perilaku efek suatu bahan kimia digambarkan sebagai peningkatan dosis akan
meningkatkan efek sampai efek maksimal tercapai. Hubungan dosis-respon
biasanya berciri kuantitatif dan hal tersebut yang membedakan dengan paparan
di alam dimana kita hanya mendapatkan kemungkinan perkiraan dosis. Suatu
respon dari adanya paparan dapat berupa respon respon yang mematikan
(lethal response) dan respon yang tidak mematikan (non-lethal response). Bahan
kimia dengan tingkat toksisitas rendah memerluikan dosis besar untuk
menghasilkan efek keracunan dan bahan kimia yang sangat toksik biasanya
memerlukan dosis kecil untuk menghasilkan efek keracunan.

EFEK TOKSIK
Dari catatan Bank Dunia, URBAIR 1994, terlihat bahwa
dampak pencemaran udara oleh timbal di Indonesia telah
menimbulkan 350 kasus penyakit jantung, 62.000 kasus tekanan
darah tinggi, serta angka kematian 340 oran g per tahunnya
(Kompas, 3 Oktober 1996) timbal dapat menjadi racun dalam tubuh
manusia dan menyebabkan kelelahan, merusak fungsi saraf pusat.
Dapat menyebabkan anemia dan kematian Di dalam tubuh Pb dapat
menyebabkan keracunan akut maupun keracunan kronik. Pada
keracunan akut biasanya terjadi karena masuknya senyawa timbal
yang larut dalam asam atau menghirup uap Pb tersebut. Gejala-
gejala yang timbul berupa mual, muntah, sakit perut hebat,
kelainan fungsi otak, anemi berat, kerusakan ginjal bahkan
kematian dapat terjadi dalam 1-2 hari. Kelainan fungsi otak terjadi
karena Pb ini secara kompetitif menggantikan mineral-mineral
utama seperti seng, tembaga, dan besi dalam mengatur fungsi
mental kita.

Efek pertama pada keracunan timbal kronis sebelum mencapai


target organ adalah adanya gangguan pada biosintesis hem, apabila hal
ini tidak segera diatasi akan terus berlanjut mengenai target organ
lainnya. Pada gangguan awal dari biosintesis hem, belum terlihat adanya
gangguan klinis, gangguan hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan
laboratorium. Pada kadar 10 μg/dL timbal menghambat aktivitas enzim δ-
aminolevulinat dehidratase (ALAD) dalam eritroblas sumsum tulang dan
eritrosit, sehingga terjadi peningkatan kadar δ-aminolevulinat (δ-ALA)
dalam serum dan kemih serta tampak sel berbintik basofilik. Timbal
menyebabkan 2 macam anemia yaitu anemia hemolitik dalam keadaan
keracunan timbal akut dan pada keracunan timbal yang kronis terjadi
anemia makrositik hipokromik dan peningkatan corproporfirin dalam urin.
Kadar timbal dalam darah 70 μg/dL menyebabkan anemia klinis. Pada
sistim saluran pencernaan, akan terjadi kolik usus (spasme usus halus)
dan pigmentasi kelabu pada gusi (garis-garis timbal). Sistem saraf
merupakan sistem yang paling sensitif terhadap daya racun timbal. Akibat
dari keracunan timbal adalah epilepsi, halusinasi, delirium, penurunan
intelektual dan gangguan kejiwaan, kejang, koma dan kematian dapat
segera terjadi bila fungsi otak terganggu. Pada sistim ginjal menyebabkan
nefropati yang sering disertai hipertensi. Pada laki-laki terjadi penurunan
kualitas semen.
Timbal diekskresi melalui beberapa cara, yaitu melalui urin
(75-80%), feses (sekitar 15%), keringat dan air susu ibu. Waktu
paruh timbal dalam darah kurang lebih 36 hari, pada jaringan lunak
40 hari, sedangkan pada tulang lebih dari 25 tahun. Ekskresi timbal
berjalan lambat, hal ini menyebabkan timbal mudah terakumulasi
dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Denny Ardyanto. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam (pb) dalam


Darah Masyarakat yang Terpajan Timbal (Plumbum). Jurnal
kesehatan lingkungan, vol. 2, no.1, juli 2005 : 67 68 - 76
Setyo Widagdo. 2005. Tanaman Elemen Lanskap sebagai Biofilter untuk
Mereduksi Polusi Timbal (pb) di udara. Makalah Pribadi Falsafah
Sains Sekolah Pasca Sarjana / S3. Institut Pertanian Bogor
http://fadhilhayat.wordpress.com/2010/11/11/toksikometrik-2/
http://fadhilhayat.wordpress.com/2010/09/03/fase-kerja-toksikan/
http://alchemistrylover.blogspot.com/2010/10/makalah-toksikologi.html

Anda mungkin juga menyukai