VAKSINASI COVID-19
Asik Surya, dr. MPPM
Program Imunisasi Nasional
Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI
1. Latar Belakang
2. Diplomasi Ketersedian vaksin
3. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19
4. Kesimpulan
SITUASI COVID-19
INDONESIA DAN DUNIA
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19
STRATEGI PENANGGULANGAN
Memakai
Test IMUNISASI masker
VAKSINASI
Pemerintah Masyarakat
SINERGIS
(3T) (3M)
3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain terkait
ketersediaan dan vaksinasi
4 Presiden menjadi
yang pertama
secara gratis. mendapat vaksin
Covid-19.
1. Menurunkan
kesakitan &
kematian akibat
Covid-19
2 Melakukan kerjasama
bilateral (transfer teknologi, 1. Keamanan (tidak ada efek samping
capacity building): Sinovac berat)
2. Efikasi (ideal : 70% ; minimal 50%)
3. Lama perlindungan panjang
3
Mengembangkan vaksin (setidaknya 1 tahun)
COVID-19 Merah Putih serta 4. Stabilitas penyimpanan (suhu 2 - 8⁰C)
kerjasama perusahaan 5. Kemasan : Multi dose (optimalisasi
pembuat vaksin dalam dan
kapasitas rantai dingin vaksin)
luar negeri
6. Platform yang sama untuk
4
Mengandeng lembaga memudahkan evaluasi
Internasional CEPI dan Gavi 7. Persetujuan pengunaan dari BPOM –
untuk mendapatkan akses mendapatkan Emergency Use
vaksin dalam kerangka kerja Authorization (EUA)
sama multilateral
REKOMENDASI VAKSINASI COVID-19
KOMITE PENASIHAT AHLI IMUNISASI NASIONAL (ITAGI)
WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022
1 2 3 4
17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk SDM Kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
tersebar di 34 provinsi ketersediaan vaksin
penularan tinggi
LANSIA*
Provinsi Prioritas:
14 provinsi dengan kasus konfirmasi COVID-19 tertinggi termasuk di antaranya
sentra ekonomi dan pariwisata, yaitu: 1) DKI Jakarta, 2) Jawa Barat, 3) Jawa
Tengah, 4) Jawa Timur, 5) Sulawesi Selatan, 6) Kalimantan Timur, 7) Riau, 8)
Sumatra Barat, 9) Banten, 10) DIY, 11) Sumatra Utara, 12) Bali, 13) Kalimantan
Selatan, 14) Papua
* SDM kesehatan yang belum menerima sms blast dapat mengirimkan email ke
vaksin@pedulilindungi.id atau https://mail.google.com/a/pedulilindungi.id
KESIAPAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
Kapasitas Logistik
Fasilitas Pelayanan
> 97.4% Puskesmas Kesehatan
memiliki Cold Chain
13.219
berfungsi dan sesuai
standar WHO ❑10.166
❑Puskesmas
Faskes yang sudah mendaftar di
Aplikasi Sistim aplikasi P-Care BPJS per 11
Vaksin COVID-19
Informasi Biotracking untuk mengetahui Januari 2021
Satu Data posisi/GPS realtime,
(10.016 Puskesmas & 3.203
Temperatur sensor, track door
sensor, check point dan alur RS/Klinik/KKP)
P Care perjalanan RS/Klinik Pemerintah
Bio detect , pengiriman vaksin
(Kementerian
dilengkapi freeze alert untuk
mengetahui kualitas mutu /TNI/Polri/Pemda) dan
vaksin Swasta
Sistim Distribusi Vaksin
Berkompetensi
RS/Klinik
Sasaran menerima
notifikasi via SMS Blast
Konfirmasi atau registrasi ulang sasaran,
termasuk memilih tempat dan jadwal
layanan
Tiket elektronik
bagi sasaran terverifikasi
Data sasaran beserta penjadwalan vaksinasi masing-masing sasaran dapat diakses oleh petugas Puskesmas maupun
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya melalui aplikasi Pcare
Untuk memastikan tingginya Indeks Pemakaian (IP) vaksin, maka puskesmas dan fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya
dapat menghubungi sasaran sebelum hari pelayanan untuk memastikan kembali kedatangannya
PRINSIP PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan
yang memiliki kompetensi
3. Agar kerja sama dapat terlaksana dengan efektif, dibutuhkan Tim Pelaksana
mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas. Tim ini harus
melibatkan seluruh lintas program di lingkungan sektor kesehatan
serta lintas sektor terkait.
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
STRATEGI KOMUNIKASI : TINGKAT PENERIMAAN VAKSIN COVID-19 PER PROVINSI
• Strategi Komunikasi yang massif, komprhensif dan strategis termasuk isu penolakan karena halal haram vaksin
• Contoh keteladanan, misalnya vaksinasi kepada tokoh masyarakat, pejabat negara, dll
KESIMPULAN