Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra

ISSN NO. 2085-0018


Oktober 2014

LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAGI


GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

OLEH: I KETUT RINDAWAN

ABSTRAK

Sejak dicanangkannya Kurikulum 2013 sebagai perubahan kurikulum sebelumnya


(KTSP) sampai saat ini menjadi wacana baik di dunia pendidikan maupun masyarakat umum,
yang pada intinya banyak kalangan menginginkan pemerintah supaya Kurikulum 2013 ditinjau
kembali dengan berbagai alasan.

Apabila semua pihak memahami bahwa dalam sebuah siklus keberhasilan di dunia
pendidikan yang berdampak terjadi perubahan secara komprehensif pada masyarakat bai itu
perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak, apalagi dalam mengahadapi tuntutan
persaingan tenaga kerja di era globalisasi, akhirnya menuntut pihak penyelenggara pendidikan
(Pemerintah) dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional untuk meninjau kurikulum
sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi di masyarakat kita maupun dunia. Perubahan
kurikulum sudah tentu menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat , yang paling didepan
sebagai ujung tombak dalam mengimplementasikan kurikulum 29013 adalah guru mengalami
kebingungan karena belum memahami secara utuh kurikulum 2013 itu sendiri. Berdasarkan
hal tersebut akan dikaji apa yang menjadi landasan hukum bila guru menyususn perencanaan
pembelajaran , dan apa yang menjadi pedoman bagi guru dalam menyususn perencanaa n
pembelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

Sebagai landasan hukum bagi guru menyusun perencanaan pembelajaran dalam


mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas,
Peraturan pemerintah No 32 tentang perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan, dan permen Mendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, serta Permen
Mendikbud No 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013, bergitu pula Permen Mendikbud
yang lain yang mengatur setiap jenjeng pendidikan. Sedangkan pedoman guru dalam
menyusun Perencanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 adalah mengacu pada

36
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

standar pendidikan terutama Standar Kompetensi Lulusan (SKL) seperti yang diatur dalam
pasal 31 UU No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas.

PENDAHULUAN guru-guru dibeberapa sekolah, yaitu guru-


guru kita belum mengerti tentang roh
Latar belakang Masalah
Kurikulum 2013 itu sendiri, dan sangat sulit
Sejak dicanangkannya Kurikulum menerima perubahan atau tidak mau
baru yang dikenal dengan Kurikulum 2013 merubah mainzetnya guru itu sendiri. Ada
sebagai perubahan kurikulum sebelumnya hal menurut pemahaman penulis Kurikulum
(KTSP) sampai hari ini masih menjadi 2013 amat sangat baik atau sangat sempurna
wacana yang tak pernah berhenti sebagai apaya mempersiapkan generasi mas
diperbeincangkan baik dikalangan dunian dimasa mendatang (2045) sehingga sumber
pendidikan maupun diluar dunia pendidikan, daya manusia Indonesiayang sangat besar
termasuk dalam tema interaktif di madia jumlahnya tidak lagi menjadi beban
elektronik sering menjadi topik hangat (Bali pembangunan karena tidak berkualitas,
TV Rabu malam 29 Juli 2014), yang pada menjadi betul-betul siap menjadi modal
intinya masyarakat menginginkan pembangunan bangsa serta siap bersaing di
pemerintah supaya Kurikulum 2013 ditinjau persaingan global dengan tenaga-tenaga
kembali. kerja asing.

Sedangkan dikalangan dunia Apabila semua pihak memahami


pendidikan terutama yang menjadi ujung bahwa memang dalam sebuah siklus
tombak yaitu guru mengalami kebingungan keberhasilan didunia pendidikan yang
dalam mengimplentasikan Kurikulum 2013 berdampak terjadi perubahan secara
karena dipengaruhi oleh banyak faktor, konprehensif pada masyarakat seperti
faktor yang paling penting bagi pengamatan perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola
penulis selama ikut mensosialisasikan tindak setiap insan masyarakat, yang pada
Kurikulum 2013 ini baik melalui akhirnya menuntut kepada pihak
memberikan PLPG bagi guru-guru di penyelenggara pendidikan (Pemerintah)
Propinsi Bali maupun memberikan untuk meninjau kurikulum / mengadakan
pelatihan Instrutur Nasional di LPMP perubahan kurikulum karena kebututahan/
Propinsi Bali tahun 2014,serta pelatihan bagi tuntutan masyarakat sudah berubah. Bila

37
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

dicermati di era reformasi ini di Indonesia peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dimana pemerintah Pusat memberikan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
Otonomi seluas-lusanya kepada Daerah sebab itu, kurikulum perlu memuat
Propinsi, Kabupaten/Kota, sebagai langkah kecakapan hidup untuk membekali peserta
memberikan hak dan tanggung jawab demi didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat
mempercepat terujudnya kemajuan Daerah penting terutama bagi satuan pendidikan
masing-masing, yang sudah tentu sumber kejuruan dan peserta didik yang tidak
daya manusia merupakan kata kunci bagi melanjutkan keperguruan tinggi. Disamping
daerah itu mau cepat maju. Namun itu pendidikan perlu mengantisipasi
mencermati kondisi daerah, masalah dampak globalisasi yang membawa
pembangunan pendidikan sangat masyarakat berbasis pengetahuan dimana
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan IPTEK sangat perperan sebagai penggerak
karakteristik daerahnya masing-masing. utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan
Sedangkan keberadaan kurikulum
penyesuaian perkembangan IPTEKS
adalah sangat vital, karena merupakan
sehingga tetap relevan dan kontektual
jantungnya pendidikan perlu dikembangkan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
dan implementasikan secara kontektual
sebagai upaya jitu untuk merespon Undang-undang Republik Indonesia
kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
peserta didik. Kondisi saat ini kita bisa lihat Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
dan rasakan tidak meratanya pembangunan pendidikan adalah usaha sadar dan
di daerah seluruh Indonesia yang sudah terencana untuk mewujudkan suasana
tentu membawa akibat kemajuan dan tingkat belajar dan proses pembelajaran agar peserta
kesejahteraan rakyat dimasing-masing didik secara aktif mengembangkan potensi
daerah di Indonesia tidak merata/tidak sama dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
juga, dengan demikian salah satu yang keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
melatar belakangi lahirnya kurikulum 2013 kecerdasan, akhlak mulia, serta
seperti tuntutan dunia kerja, yang berarti keterampilan yang diperlukan dirinya,
kegiatan pembelajaran harus dapat masyarakat, bangsa dan negara. Selajutnya
mendukung tumbuh kembangnya pribadi dalam rangka mencapai tujuan tersebut

38
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

disusunlah stamdar pendidikan nasional, PEMBAHASAN


terdiri atas: standar lulusan, standar isi,
A. Landasan Hukum Penyususnan
standar proses, standar sarana prasarana,
Perencanaan pembelajaran bagi
standar pendidik dan tenaga kependidikan,
Guru dalam memngimplementasi
standar pengelolaan, standar pembiayaan,
Kurikulum 2013.
dan standar penilaian.
Bila seorang guru akan mengawali
Bertitik tolak dari hal di atas sebagai tugas yaitu menyusun seabuah
upaya menghilangkan keraguraguan guru perencanaan pembelajaran, mereka
dalam menyusu sebuah perencanaan harus memperhatikan apa yang
pembelajaran dalam rangka diatur dalam setiap peraturan baik
mengimplementasikan Kurikulum 2013 itu Undang-undang, Peraturan
serta memiliki dasar pijakan yang pasti Pemerintah, maupun Peraturan
secara hukum, maka akan diuraikan: Menteri yang terkait dengan tugas
Landasan Hukum Penyususnan Perencanaan pendidikan. Adapun yang menjadi
Pembelajaran bagi guru dalam landasan hukum kurikulum 2013
Mengimplementasikan Kurikulum 2013. termasuk implementasinya adalah
sebagai berikut:
RUMUSAN MASALAH
1. Undang-undang Nomor 20
Berdasarkan latar belakang masalah Tahun 2003 tentang Sistem
di atas maka rumusan masalah yang dapat pendidikan Nasional 2013
dirumuskan sebagai berikut: 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun tentang perubahan atas
A. Apa yang menjadi landasan hukum
Peraturan pemerintah Nomor 19
bila guru menyusun perencanaan
Tahun 2005 tentang Standar
pembelajaran dalam
Nasional Pendidikan
mengimplementasikan kurikulum
3. Peraturan Menteri Pendidikan
2013 ?
dan Kebuyaan Nomor 54
B. Apa yang menjadi pedoman bagi
Tahun 2013 tentang standar
guru dalam menyusun/ membuat
Kompotensi Lulusan
perencanaan pembelajaran sesuai
dengan kurikulum 2013?

39
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

4. Peraturan Menteri Pendidikan penyusunan perencanaan pembalajaran guru


dan Kebudayaan Nomor 64 harus betul-betul memahami Peraturan
Tahun 2013 tentang Standar Isi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 81A Tahun 2013 tantang
5. Peraturan Menteri Pendidikan Implementasi Kurikulum dan Peraturan
Dan Kebudayaan Nomor 65 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2013 tentang Standar Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar
Proses Proses. Guru juga harus berpedoman pada
6. Peraturan menteri Pendidikan kalender Pendidikan seperti yang diatur
dan Kebudayaan Nomor 66 alam Permen Dikbud Nomor 81A Tahun
Tahun 2013 tentang 2013, disitu ditegaskan bahwa kalender
Standar Penilaian pendidikan adalah pengaturan waktu utnuk
7. Peraturan Menteri Pendidikan kegiatan pembelajaran peserta didik
dan Kebudayaan Nomor 69 selama satu tahun ajaran yang mencakup
Tahun 2013 tentang permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
Kerangka Dasar dan Struktur belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
Kurikulum SMA-MA hari libur. Permulaan Waktu Belajar adalah
8. Peraturan Menteri Pendidikan permulaan waktu pelajaran di setiap satuan
dan Kebudayaan Nomor 81A pendididkan dimulai pada setiap awal tahun
tentang Implementasi pelajaran, sedangkan Pengaturan waktu
Kurikulum Efektif, meliputi : (a). Minggu Efektif
9. Peraturan Menteri Pendidikan belajar adalah jumlah minggu kegiatan
dan Kebudayaan Nomor 70 pembelajaran diluar waktu libur untuk
Tahun 2013 tentang Kerangka setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
Dasar dan Struktur Kurikulum pendidikan; (b). Waktu Pembelajaran
SMK/MAK Efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu yang meliputi jumlah jam
Dari peraturan-peraturan yang
pembelajaran untuk seluruh mata
menjadi landasan bagi guru dalam
pelajaran termasuk muatan lokal
mengimplementasikan kurikulum 2013,
(kurikulum tingkat daerah), ditambah
terutama dalam mengawali akan
jumlah jam untuk kegiatan lain yang

40
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

dianggap penting oleh satuan pendidikan. penetapan pendekatan kompetensi lulusan


Sedangkan Pengaturan waktu libur didahului dengan mengindentifikasi apa
dilakukan mengacu pada ketentuan yang yang hendak dibentuk, dibangun, dan
berlaku tentang hari libur, baik libur diberdayakan dalam diri peserta didik
nasional maupun libur daerah. Waktu libur sebagai jaminan yang akan mereka capai
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda setelah menyelesaikan pendidikan pada
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, satuan pendidikan tertentu. Pendekatan
hari libur keagamaan, hari libur umum kompetensi lulusan menekankan pada
termasuk hari-hari libur khusus. kemampuan holistik harus dimiliki oleh
setiap peserta didik. Hal itu akan membawa
B. Pedoman Guru dalam menyusun
implikasi terhadap apa yang harus
Perencanaan Pembelajaran untuk
dipelajari oleh setiap individu peserta
mengimplementasikan Kurikulum 2013
didik, bagaimana cara mengajarkan, dan
Dalam penyusunan sebuah kapan diajarkan. Cakupan kompetensi
perencanaan Pembelajaran guru harus lulusan satuan pendidikan berdasarkan
mengacu pada standar pendidikan, elemen-elemen yang harus dicapai adalah
terutama sekali Standar Kompetensi sebagai berikut
Lulusan (SKL) sebagaimana ditetapkan
Tabel 1: Kompetensi Lulusan
dalam Pasal 35 ayat (1) Undang-undang
Berdasarkan Elemen-elemen yang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
harus dicapai
Pendidikan Nasional . Kompetensi Lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan Domain Elemen SD SMP SMA-
SMK
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan Proses Menerima +

keterampilan, yang akan menjadi acuan Menjalankan +


Menghargai +
bagi pengembangan kurikulum dalam Menghayati +

rangka mewujudkan tujuan pendidikan Mengamalkan


Individu Beriman, berahlak
nasional. SIKAP
mulia (jujur, disiplin,
tanggungjawab,
Dalam buku materi pelatihan guru peduli, santun) rasa
ingin tahu, estetika,
implementasi kurikulum 2013 tahun
percaya diri, motivasi
pelajaran 2014/2015 dinyatakan bahwa internal

41
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

Sosial Toleransi, gotong Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara


royong, kerjasama,
dan musyawarah Holistik
Alam Pola hidup sehat,
Domain SD SMP SMA-SMK
ramah lingkungan,
patriotik, dan cinta Menerima + Menjalankan + Menghargai +

perdamaian Menghayati + Mengamalkan

Proses Mengamati + Beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan


SIKAP
Menanya + Mencoba bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif

+ Mengolah + dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia

Menyaji + Menalar + dan peradabannya.

Mencipta Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +

Abstrak Membaca, menulis, Menyaji + Menalar + Mencipta


KETERAMPILAN
KETERAMPILAN menghitung, Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang

menggambar, efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

mengarang Mengetahui + Memahami + Menerapkan +

Konkret Menggunakan, Menganalisa + Mengevaluasi

mengurai, merangkai, PENGETAHUAN Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,

memodifikasi, seni, budaya, dan berwawasan kemanusiaan,

membuat, mencipta kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Proses Mengetahui +
Memahami +
Menerapkan +
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi
Menganalisa +
Mengevaluasi lulusan secara holistik dirumusakan
PENGETAHUAN Objek Ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
teknologi, seni, dan
budaya
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi
Subjek Manusia, bangsa,
negara, tanah air, dan Sikap:
dunia
Manusia yang memiliki pribadi
yang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial,
alam sekitas, serta dunia dan
peradabannya . Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses :
menerima, menjalankan,

42
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

menghargai, menghayati, dan mempertimbangkan gradasi


mengamalkan. setiap tingkatan satuan
npendidikan dan memperhatikan
2. Kemampuan Lulusan dalam kreteria sebagai berikut:
Dimensi Keterampilan: a. Perkembangan psikologis
Manusia yang memiliki pribadi anak,
yang kemampuan pikir dan tindak b. Lingkup dan kedalaman
yang efektif dan kreatif dalam materi,
ranah abstrak dan konkret. c. Kesinambungan, dan
Pencapaian pribadi tersebut d. Fungsi satuan pendidikan.
dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba,
Berdasarkan Peraturan Menteri
mengolah, menyaji, menalar,
Pendidikan dan Kebudayaan Nomo 65
dan mencipta.
tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Kemampuan Lulusan dalam
ditegaskan bahwa, Perencanaan
Dimensi Pengatahuan:
Pembelajaran dirancang dalam bentuk
Manusia yang memiliki pribadi
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
yang menguasai Ilmu
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
pengetahuan, teknologi, seni,
Standar Isi. Perencaan pembelajaran
budaya, dan berwawasan
meliputi penyususnan rencana
kemanusiaan, kebangsaan,
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
kenegaraan, dan peradaban.
media dan sumber belajar, perangkat
Pencapaian npribadi tersebut
penilaian pembelajaran, dan skenario
dilakukan melalui proses:
pembelajaran. Penyusunan Silabus dan
mengetahui, memahami,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menerapkan, menganalisa, dan
disesuaikan dengan pendekatan
mengevaluasi.
pembelajaran yang digunakan.

Perumusan kompotensi lulusan Sedangan Silabus merupakan


antar satuan pendidikan acuan penyususnan kerangka

43
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

pembelajaran untuk setiap bahan kajian bentuk butir-butir sesuai dengan


mata pelajaran, Silabus paling sedikit rumusan indikator pencapaian
memuat seperti: kompetensi;
g. Pembelajaran , yaitu kegiatan
a. Identitas mata pelajaran (khusus
yang dilakukan oleh pendidik
SMP/MTs/ SMPLB/ Paket B
dan peserta didik untuk
dan SMA/ MA/ SMALB/
mencapai kompetensi yang
SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C
diharapkan;
Kejuruan);
h. Penilaian, merupakan proses
b. Identitas sekolah meluputi
pengumpulan dan pengolahan
nama satuan pendidikan dan
informasi untuk menentukan
kelas;
pencapaian hasil belajar peserta
c. Kompetensi Inti (KI), merupakan
didik;
gambaran secara kategorial,
i. Alokasi waktu, sesuai dengan
mengenai kompetensi dalam
jumlah jam pelajaran dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan
struktur kurikulum untuk satu
keterampilan yang harus
semester atau tahun ; dan
dipelajari peserta didik untuk
j. Suber belajar, dapat berupa
suatu jenjang sekolah, kelas,
buku, media cetak dan
dan mata pelajaran;
elektronik , alam sekitar atau
d. Kompetensi Dasar (KD),
sumber belajar lain yang
merupakan kemampuan spesifik
relevan,
yang mencakup sikap,
Silabus dikembangkan
penhgetahuan, dan keterampilan
berdasarkan Standar Kompetensi
yang terkait muatan atau mata
Lulusan dan Standar Isi untuk
pelajaran;
satuan pendidikan Dasar, dan
e. Tema ( khusus SD/MI/ SDLB/
Menengah sesuai dengan pola
Paket A);
pembelajaran pada setiap tahun
f. Materi Pokok, memuat fakta,
ajaran tertentu. Silabus
konsep, prinsip, dan prosedur
digunakan sebagai acuan dalam
yang relevan, dan ditulis dalam
pengembangan Rencana

44
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

Pelaksanaan Pembelajaran yang diampunya untuk guru


(RPP). SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Pengembangan
Dalam Peraturan Meteri
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
dapat dilakukan pada setiap awal
Indonesia Nomor 81A ditegaskan bahwa:
semester atau awal tahun pelajaran,
1. Hakekat Rencana Pelaksanaan dengan maksud agar Rencana
Pembelajaran (RPP), adalah pelaksanaan pembelajaran telah
rencana pembelajaran yang tersedia terlebih dahulu dalam
dikembangkan secara rinci dari setiap awal pelaksanaan
suatu materi pokok atau tema pembelajaran. Pengembangan
tertentu yang mengacu pada Rencana Pelaksanaan pembelajaran
silabus. Rencana Pelaksanaan dapat dilakukan secara mendiri atau
Pembelajaran (RPP) mencakup: (1) secara kelompok.
data sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; Pengembangan Rencana
(3) alokasi waktu; (4) tujuan Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pembelajaran, Kompetensi dasar yang dilakukan oleh guru secara
(KD) dan Indikator pencapaian mandiri dan/atau secara bersama-
kompetensi; (5) materi pelajaran; sama melalui Musyawarah Guru
(6) metode pembelajaran; (7) Mata pelajaran (MGMP) di dalam
media dan lalat sumber belajar; (8) suatu sekolah tertentu difasilitasi
langkah-langkah kegiatan dan disupervisi kepala sekolah atau
pembelajaran; dan (9) penilaian. guru senior yang ditunjuk oleh
Setiap guru di setiap satuan kepala sekolah.
pendidikan berkewajiban
menyususn Rencana Pelaksanaan Pengembangan Rencana
pembelajaran (RPP), untuk kelas Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dimana guru dimana guru tersebut yang dilakukan oleh guru secara
mengajar (guru kelas) di Sekolah berkelompok melalui MGMP
Dasar dan untuk guru mata pelajaran antarsekolah atau antarwilayah

45
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

dikoordinasikan dan disupervisi kemampuan sosial, emosi,


oleh pengawas atau dinas gaya, belajar, kebutuhan khusus,
pendidikan. kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Prinsip-prinsip Pengembangan c. Mendorong partisipasi aktif
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran peserta didik.
(RPP) d. Sesuai dengan tujuan kurikulum
2013 untuk menghasilakan
Berbagai prinsip dalam peserta didik sebagai manusia
mengembangkan atau menyusun yang mandiri dan tak berhenti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran belajar, proses pembelajar
(RPP) adalah sebagai berikut: dalam Rencana Pelaksanaan
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang
Pembelajaran (RPP) disusun dengan berpusat pada peserta
guru sebagai terjemahan dari didik untuk mengembangkan
ide kurikulum dan berdasarkan motivasi, minat, rasa ingi tahu,
silabus yang telah kreativitas, inisiatif, inspirasi,
dikembangkan di tingkat kemandirian, semangat belajar,
nasional ke dalam bentuk keterampilan belajar dan
rancangan proses pembelajaran kebiasaan belajar.
untuk direalisasikan dalam e. Mengembangkan budaya
pembelajaran. membaca dan menulis.
b. Rencana Peleksanaan f. P{roses pembelajaran dalam
Pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan
menyesuaikan apa yang Pembelajaran dirancang untuk
dinyatakan dalam silabus mengembangkan kegemaran
dengan kondisi di satuan membaca, pemahaman beragam
pendidikan baik kemampuan bacaan, dan berekspresi dalam
awal peserta didik, minat, berbagai bentuk tulisan.
motivasi belajar, bakat, potensi,

46
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

g. Memberikan umpan balik dan tematik, keterampilan lintas


tindak lanjut. mata pelajaran untuk sikap dan
h. Rencana Pelaksanaan keremapilan, dan keragaman
Pembelajaran (RPP) memuat budaya.
rancangan progaram pemberian k. Menerapkan teknologi
umpan balik positif, informasi dan komunikasi.
penguatan, pengayaan, dan l. Rencana Pelaksanaan
remidi. Pemberian Pembelajaran (RPP) disusun
pembelajaran remidi dilakukan dengan mempertimbangkan
setiap saat setelah suatu penerapan teknologi informasi
ulangan atau ujian dilakukan, dan komunikasi secara
hasilnya dianalisis, dan terintegrasi, sistematis, dan
kelemahannya setiap peserta efektif sesuai dengan situasi
didik dapat terindikasi. dan kondisi.
Pemberian pembelajaran
diberikan sesuai dengan 3. Komponen dan Sistematika
kelemahan peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
i. Keterkaitan keterpaduan. (RPP)
j. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan memperhatikan paling sedikit memuat (I) tujuan
keterkaitan dan keterpaduan pembelajaran, (II) materi
antara Kompetensi Inti (KI) dan pembelajaran, (III) metode
Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran, (IV) sumber balajar,
pembelajaran, kegiatan dan (V) penilaian.
pembelajaran, penilaian, dan Komponen-komponen tersebut
sumber belajar dalam satu secara operasional diwujudkan
keutuhan pengalaman belajar. dalam bentuk format sebagai
Rencana Pelaksanaan berikut:
Pembelajaran (RPP)
mengakomodasikan pembelajara

47
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

Sekolah : Kompetensi dasar (KD – 4 ) yang dicapai


Mata Pelajaran : melalui proses pembelajaran langsung.
Kelas/ Semester :
C. Tujuan Pembel;ajaran.
Materi Pokok :
D. Materi Pembelajaran ( Rincian
Alokasi Waktu :
dari Materi Pokok )
E. Metode Pembelajaran ( Rincian
A. Kompetensi Inti (KI)
dari Kegiatan Pembelajaran )
B. Kompetensi Dasar dan
F. Media, Alat, dan Sumber
Indikator
Pembelajaran
1. ................................(KD
1. Media
pada KI – 1 )
2. Alat/Bahan
2. ................................(KD
3. Sumber Belajar
pada KI – 2 )
G. Langkah – langkah Kegiatan
3. ................................(KD
Pembelajaran
pada KI – 3 )
1. Pertemuan Kesatu:
Indikator :
a. Pendahuluan/Kegiatan
.......................................
Awal (.......menit )
4. ................................(KD
b. Kegiatan Inti ( .....menit )
pada KI – 4 )
c. Penutup ( .......menit )
Indikator :
........................................
2. Pertemuan Kedua :
Catatan : a. Pendahuluan/ Kegiatan
Awal (......menit )
Kompetesi Dasar (KD- 1) dan Kompetensi
b. Kegitan Inti ( .....menit )
Dasar (KD – 2) dari Kompetensi Inti (KI –
c. Penutup (.....menit ), dan
1) dan Kompetensi Inti (KI – 2 ) tidak
seterusnya.
harus dikembangkan dalam indikator
karena keduanya dicapai melalui proses
pembelajaran yang tidak langsung.
Indikator dikembangkan hanya unutk
Kompetensi Dasar (KD-3 ) dan

48
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

H. Penilaian b. Mengindentifikasi Materi Pembelajaran


1. Jenis / teknik penilaian
Mengindentifikasi materi
2. Bentuk instrumen dan
pembelajaran yang menunjang pencapaian
instrumen
KD dengan mempertimbangkan :
3. Pedoman penskoran.
1). Potensi peserta didik;
4. Langkah – Langkah Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2). Relevansi dengan karakteristik
daerah;
a. Mengakaji Silabus
3). Tingkat perkembangan fisik,
Secara umum, untuk setiap materi
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
pokok pada silabus terdapat 4
peserta didik;
Kompetensi Dasar (KD) sesuai aspek
Kompetensi Inti (KI) (Sikap kepada 4). Kebermanfaatan bagi peserta didik;
Tuhan, sikap diri dan terhadap
5). Sturktur keilmuan;
lingkungan, pengetahuan, dan
keterampilan). Untuk mencapai 4 KD 6). Aktualitas, kedalaman, dan keluasan
tersebut , di dalam silabus dirumuskan materi pembelajaran;
kegiatan peserta didik secara umum dalam
7). Relevansi dengan kebutuhan peserta
pembelajaran berdasarkan standar proses.
didik dan tuntutan lingkungn; dan
Kegitanan peserta didik ini merupakan
rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan 8). Alokasi waktu.
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya,
c. Menentukan Tujuan
mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang Tujuan dapat diorganisasikan
haurus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, mencakup seluruh KD atau
dalam bentuk langkah-;angkah yang diorganisasikan untuk setiap pertemuan.
dilakukan guru dalam pembelajaran, yang Tujuan mengacu pada indikator, paling
memuat peserta didik aktif belajar. tidak mengandung dua aspek: Audience
Pengkajian terhadap silabus juga melipiti (peserta didik) dan Behavior (aspek
perumusan indikator KD dan penilaian. kemampuan).

49
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

d. Mengembangkan Kegiatan 3).Kegiatan Pembelajaran untuk setiap


Pembelajaran pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta
Kegiatan pembelajaran dirancang
didik aktif belajar. Kegiatan ini
untuk memberikan pengalaman belajar
diorganisasikan menjadi kgitanan:
yang melibatkan proses mental dan fisik
Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kehiatan
melalui interaksi antar peserta didik,
Inti dijabarkan lebih lanjut menjadi
peserta didik dengan guru, lingkungan,
rincian dari kegiatan eskplorasi, elaborasi,
dan sumber lainnya dalam rangka
dan konfirmasi, yakni: mengamati,
pencapaian Kompetensi Dasar (KD).
menanya, mengumpulkan informasi,
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan .
terujud melalui penggunaan pendekatan
Untuk pembelajaran yang bertujuan
pembelajaran yang bervariasi dan
menguasai prosedur untuk melakukan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman
sesuatu , krgiatan pebelajaran dapat berupa
belajar memuat kecakapan hidup yang
pemodelan,/ demontrasi oleh guru atau
perlu dikuasai peserta didik.
ahli, peniruan oleh guru, dan pelatihan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam lanjutan.
mengembangkan kegiatan pembelajaran
e. Penjabaran Jenis Penilaian
adalah sebagai berikut:
Penilaian pencapaian Kompetensi
1). Kegiatan pembelajaran disusun unutk
Dasar (KD) peserta didik dilakukan
memberikan bantuan kepada para
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan
penididk, khususnya guru, agar dapat
dengan menggunakan tes dan nontes dalam
malaksanakan proses pembelajaran secara
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan
profesional.
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
2). Kegiatan pembelajaran memuat karya berupa tugas, proyek dan/atau
rangkaian kegiatan menejerial yang produk, penggunaan portofolio, dan
dilakukan guru, agar peserta didik dapat penilaian diri. Setiap pembelajaran
melakukan kegiatan seperti di silabus. peserta didik didorong untuk menghasilkan
karya, maka penyajian portofolio
merupakan cara penilaian yang harus

50
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

dilakukan untuk jenjengjang pendidikan SIMPULAN


dasar dan menengah. Penilaian merupakan
Berdasarkan hasil pembahasan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
yang telah diuraikan di atas , naka dapat
menganalisis, dan menafsirkan data
disimpulkan adalah sebagai berikut:
tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan a. Landasan hukum Penyususnan
berkesinambungan, sehingga menjadi Perencanaan Pembelajaran bagi
informasi yang bermakna dalam dan guru dalam mengimplementasikan
menengah. Kurikulum 2013 adalah Peraturan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan
Dalam merancang penilaian perlu
No 65 tentang standar proses
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kurikulum 2013 dan Peraturan
1). Penilaian diarahkanuntuk mengukur Menteri Pendidikan dan
pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada kebudayaan No 81A tentang
KI-3 dan KI- 4 . implementasi kurikulum 2013
b. Pediman Guru dalam menyusun
2). Penilaian mengunakan acuan kriteria;
Perencanaan Pembelajaran untuk
yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
mengimplementasikan Kurikulum
peserta didik setelah mengikuti proses
2013 adalah pasal 31 Undang-
pembelajaran, dan buikan untuk
Undang Nomor 20 tahun 2003
menentukan posisi seseorang terhadap
tentang Sistem Pendidikan Nasional
kelompoknya.
yang mengatur Standar Kompetensi
3). Sistem yang direncanakan adalah Lulusan (SKL).
sistem penilaian yang berkelanjuta.
Berkelanjutan berarti semua indikator
ditangih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menetukan KD yang telah dimiliki
dan yang belum, serta unutk mengetahui
kesulitan peserta didik.

51
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014

DAFTAR PUSTAKA Sekolah Menegah Atas / Madrasah


Aliayah.
Undang-Undang Nonor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Materi Pelatihan Guru Implementasi
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran
No. 78, Tambahan Lembaran negara 2014/2015 ( Pusat Pengembangan
RI No. 4301) Profesi Pendidik Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Peratutan Pemerintah Nomor 32 Tahun
Dikbud dan Pemjaminan Mutu
20013 tentang perubahan atas
Pendidikan Kementerian Pendidikan
Peraturan pemerintah No19 Tahun
dan Kebudayaan 2014).
2005 tentang Standar Nasional
pendidikan (Lembaran negara RI
Tahun 2013 N0. 71 )

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang


Standar Kompetensi lulusan
Pendidikan dasar dan Menengah.

Permendikbud No, 64 Tahun 2013


tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.

Permendikbud No. 65 tentang standar


Proses Pendidikan dasar dan
menengah.

Permendikbud No. 66 tentang Standar


Penilaian Pendidikan Dasar dan
menengah.

Permendikbud No. 69 tentang Kerangka


Dasar dan Struktur Kurikulum

52

Anda mungkin juga menyukai