Anda di halaman 1dari 18

PERBUATAN PROSTITUSI ONLINE DALAM IPTEK YANG

MERUSAK NILAI-NILAI PANCASILA

Ahmad Qusairi : 190104010175

Dinda kurnilam : 190104010185

Isla Mulia : 190104010062

Hairul Hatami : 190104010063

Marpuah hasanah : 190104010154

Nursiah : 190104010158

Said Akmaluddin Firdaus : 190104010171

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Antasari Banjarmasin

Tahun 2019

Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat, taufik, dan hida
yahnya kami dapat menyelesiakan makalah ini dengan baik. Dan juga kepada sahalawat serta
salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, kerabat dan
a umat beliau hingga akhir zaman.

Kami ucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu dala
m menyelesaikan makalah ini. Kami berharap agar makalah ini sesuai dengan yang diinginka
n pembaca dan mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penyusun dapat l
ebih baik lagi kedepannya. Mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini apabila masih ter
dapat kekurangan akhir kata sebelum dan sesudahnya kami mengucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 12 November 2019

1
Daftar Isi
Kata pengantar...................................................................................................................1

Daftar isi............................................................................................................................2

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................3

1. Latar belakang.......................................................................................................3
2. Rumusan masalah..................................................................................................3
3. Tujuan penulisan....................................................................................................3
4. Metode penulisan...................................................................................................3

BAB II Pembahasan..........................................................................................................4

A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.................................................4


B. Hubungan Pancasila dengan IPTEK......................................................................6
C. Kasus Prostitusi Online yang marak di Indonesia.................................................8
D. Upaya penanggulangan Prostitusi online............................................................11

BAB III Penutup..............................................................................................................15

i. Kesimpulan..........................................................................................................15
ii. Saran....................................................................................................................16

Daftar Pustaka..................................................................................................................17

2
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang

Kejahatan dunia maya atau Cyber Crime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas
kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terja
dinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lel
ang secara daring, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipu
an identitas, pornografi anak, prostitusi online dan lain-lain.

2. Rumusan masalah
A. Bagaimana perkembangan IPTEK dari masa-ke masa?
B. Bagaimana pandangan Pancasila tentang IPTEK?
C. Kasus Prostitusi Online dalam IPTEK?
D. Bagaimana upaya pencegahan terhadap Prostitusi Online?
3. Tujuan penulisan
A. Agar dapat memahami perkembangan IPTEK dari masa-ke masa
B. Agar dapat memahami Pancasila tentang IPTEK
C. Agar dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi dalam IPTEK
D. Agar dapat mengetahui upaya dalam pencegahan terhadap Prostitusi Online
4. Metode penulisan
Metode yang penyusun gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah menggabungk
an antara buku-buku. Artinya data yanag diperolehkan penyusun bersumber dari buku dan
jurnal.

3
BAB II
Pembahasan

A. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) diabad keduapuluh atau yang dengan abad infor
masi ini, dirasakan sangat besar manfaatnya bagi kehidupan umat manusia. Kenyataan ini dap
at dilihat betapa mudah dan cepatnya komunikasi antar Negara bahkan antar dunia, karena su
dah diciptakannya sarana transportasi dan komunikasi yang canggih. Demikian pula semakin
majunya penemuan baru seperti, alat-alat elektronika, komputer, bioteknologi, rekayasa genet
ika, dan lain-lain. Kesemuanya ini dapat menyebabkan manusia dapat melakukan aktifitas se
hari-harinya secara efektif dan efisien

Perkembangan IPTEK menurut Isrin Noerdin dimulai dari manusia purba yang hidup anta
ra 15.000 SM s/d 8.000 SM yaitu zaman Paleolitikum, yang terkenal pekerjaannya sebagai pe
mburu dan pengembara serta ditemukan bekas-bekas pengunaan api dan bahasa.1 Zaman sela
njutnnya adalah Neoliticum yang hidup antara 8.000 SM s/d 3.500 SM. Manusia pada zaman
ini berubah dari pemburu menjadi berternak dan tidak lagi mengembara atau menetap. Alat-a
lat pada zaman ini lebih berkembang dari zaman Paleolitikum. Sesudah zaman batu kemudia
n memasuki zaman perunggu 3.500 SM sampai 1.200 SM sampai dengan tahun 1945. Pada ta
hun 1945 disebut zaman atom.

Apabila kita lihat dalam sejarah terdapat tongkat perkembangan teknologi yang secara ny
ata memberi sumbangan terhadap eksistensi IPTEK saat ini. Pertama, temuan tlepon oleh Ale
xsander Graham Bell pada 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran ja
ringan komunikasi kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pem
asangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun m
anusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, ter
ealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama.2

Komunikasi suara tanpa kabel berkembang dengan pesat dan kemudian dilanjutkan pula o
leh tansmisi audiovisual tanpa kabel, yang berwujud siaran televise pada tahuan 1940-an. Ko
1
Poncojari Wahyono, Perkembangan IPTEK : Dampak dan Konsekwensinya
2
Deni Darmawan, Teknologi pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hlm. 2.

4
mputer elektronik pertama beroperasi pada 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniatu
risasi komponen elktronik melalui penemuan transistor pada 1947, dan rangkaian trrpadu (int
egrated electronics) pada 1957.

Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat dimulai diimplementasika


nnya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas
maksimal pengeksplorasianya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergen
si dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknol
ogi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler.
Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputerisasi inilah kandungan isi (content) berupa
multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi
–komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 cicirika
n oleh revolusi industry. Jika revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai ‘oto’ manusi
a, revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi komputasi multimedia terjadi melalui i
mplementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya m
eningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia saat ini sangat tertinggal jauh dan sangat m
emprihatinkan dibanding dengan Negara-negara di eropa dan Amerika. Khususnya pada Chin
a dan Jepang yang sama-sama Negara Asia. Banyak penyebab yang membuat Indonesia menj
adi tertinggal diantaranya

a) Orang Indonesia yang masih kurang mempelajari perkembangan teknologi di duni


a khususnya eropa
b) Kurangnya partisipasi pemerintah maupun perusahaan swasta untik mellakukan ah
li teknologi
c) Tidak ada inovasi teknologi dari masyarakat di Indonesia

Dampak positif dari perkembangan IPTEK

1. Memberi berbagai kemudahan perkembangan IPTEK mampu membantu man


usia dalam beeraktifitas. Terutama dalam bidang perindustrian dan telekomuni
kasi. Seperti contoh beralihnya petani dari membajak sawah dengan cangkul
menjadi tractor.
2. Mempermudah memberi dan mendapatkan informasi. Informasi adalah hal ya
ng sangat penting bagi setiap orang baik dikalangan muda maupun dewasa ma

5
ka dari itu dengan berkembangnya IPTEK dapat mempermudah. Seperti conto
h beralihnya masyarakat dari surat menjadi email dan berlaihnya Koran menja
di Koran elekrik
3. Bertambanhnya pengetahuan dan wawasan.

Dampak negatif dari perkembangan IPTEK

1. Mempengaruhi pola pikir masyarakat. Orang Indonesia adalah orang yang agr
esif dan penasaran akan hal baru oleh karena itu masyarakat mudah terpengaru
h oleh apa yang ada pada perkembangan IPTEK dewasa ini.
2. Hilangnya budaya tradisional yang di sebebkan dengan berdirinya gedung me
wah seperti mal, perhotelan, dan lain-lain.
3. Menimbulkan berbagai kerusakan.

B. Hubungan Pancasila dengan IPTEK

Perkembangan Iptek yang semakin pesat memberikan berbagai dampak dalam segi kehid
upan. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memudahkan masuknya berbagai mac
am pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang bertentanga
n dengan nilai pancasila. Maka dari itu diperlukan peranan pancasila sebagai dasar Negara.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativit
as rohani manusia. Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa dan kehendak. Akal
merupakan rohaniah manusia dalam hubungan dengan intelektualitas, rasa dalam bidang estet
is, dan kehendak dalam bidang moral (etika). 3
Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk meng
olah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan esse
nsial dari iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada hakikatnya tida
k bebas nilai namun terikat oleh nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah memberikan dasar-
dasar nilai bagi pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan ipte
k sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan kemanusiaan ya
ng adil dan beradab.
Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah menjadi s
istem etika dalam pengembangan Iptek.

3
Kaelan, Pendidikan Pancasila ( Yogyakarta: PARADIGMA) hlm. 228-229.

6
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, p
erimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan sila in
i Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan tetapi juga di
pertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia dengan sekitarnya, pen
golahan diimbangi dengan melestarikan. Sila ini menempatkan manusia di alam semesta buka
n sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya (T.Ja
cob,1986). Peran sila pertama sangatlah penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Dal
am nilai Ketuhanan tersebut juga berfungsi memberikan arahan kepada para ilmuwan agar da
lam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan ban
gsa Indonesia juga tidak mengembangkan suatu Iptek yang dapat disalahgunakan dan merugi
kan bangsa Indonesia.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar- dasar moralitas bahwa man
usia dalam mengembangkan Iptek haruslah bersifat beradab. Iptek adalah sebagai hasil buday
a manusia yang beradab dan bermoral. Penggunaan Iptek harus digunakan dengan bermoral d
an tidak merugikan atau berbuat tidak adil dengan suatu iptek itu sendiri. Oleh karena itu pen
gembangan Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia. Ipt
ek bukan untuk kesombongan, kecongkaan, dan keserakahan manusia namun harus diabadika
n demi peningkatan harkat dan martabat manusia.
Sila persatuan Indonesia, dalam sila ini mengandung nilai-nilai persatuan. Dimana penge
mbangan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah digunakan untuk mempersatukan bangsa,
memperkuat rasa nasionalisme dan tidak digunakan untuk memecah belah bangsa Indonesia.
Mengkomplementasikan universalia dan internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yan
g lain. Pengembangan Iptek diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk didalamny
a kesejahteraan bangsa Indonesia.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perw
akilan, dalam pengembangan Iptek setiap banga Indonesia memiliki kebebasan untuk mempe
lajari, mengajarkan, dan mengembangkan Iptek tetapi dengan syarat bukan iptek yang dapat
merugikan bangsa Indonesia. Mendasari perkembangan Iptek secara demokratis. Artinya seti
ap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek . selain itu dalam pen
gembngan Iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang la
in dan harus memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan d
engan penemuan teori lainnya.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengkomplementasikan pengembang
an Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan daam kehidupan manusia yaitu keseimban

7
gan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusi
a dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan Negara serta manusia dengan
alam lingkungannya (T.Jacob, 1986).

C. Kasus prostitusi online yang marak terjadi di Indonesia

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di Indonesia sekarang ini banyak orang
menyalah gunakan teknologi untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang salah seperti
kasus prostitusi online yang akan kami angkat berikut ini.

Merdeka.com - Usia R baru 18 tahun lebih 4 bulan, tetapi dinilai sudah lihai menjajakan
para pekerja seks komersial (PSK) asuhannya kepada pelanggan. Ia memiliki empat 'anak
asuh' dan dua orang di antaranya berstatus mahasiswi di perguruan tinggi di Malang dan
Surabaya.

"Empat orang (yang ikut). Satu orang kuliah di Malang dan satu orang di Surabaya,
lainnya lulusan SMA," kata R dalam pengakuannya di Polres Batu, Kamis (7/11).

R mengaku menjajakan anak asuhannya kepada para pria hidup belang dengan tarif
Rp1,7 Juta. Ia akan mengantongi Rp700 Ribu dari para mahasiswi yang dijajakannya
tersebut.

Namun R berdalih kalau baru empat kali berhasil mencarikan pelanggan untuk anak
asuhnya. Semua transaksi dilakukan di sebuah hotel, sebelum kemudian ditangkap polisi.

"Empat kali, melakukannya di Batu semuanya. Kalau yang ini, nerima uangnya Rp700
ribu. Terima semuanya Rp1,4 juta, ini saja. Kalau kemarinnya tidak dapat," akunya.

Muncikari Menjajakan PSK Lewat WA

Kasatreskrim Polres Batu, AKP Hendro Tri Wahyuno mengatakan, awalnya polisi
mengamankan dua orang dari sebuah hotel di Kota Batu. Petugas saat itu menerima laporan
dari masyarakat tentang adanya praktik prostitusi.

"Lalu berkembang ke R sebagai muncikari yang kemudian diamankan juga," tegasnya.

Tersangka menawarkan anak buahnya kepada para pelanggan melalui pesan Whatsapp.
Setelah harga disepakati dan membayar uang muka, akan bertemu ke lokasi sesuai
kesepakatan.

8
"Seseorang menghubungi R untuk mencari teman kencan. R mencarikan orang yang mau
melayani dengan memperoleh imbalan," katanya.

Barang Bukti dari Tisu hingga Kondom Bekas Pakai

R yang lulusan SMA mengaku belum memiliki pekerjaan tetap. Profesi sebagai
muncikari baru dijalani sekitar 2 bulan dengan 5 kali bertransaksi.

Tersangka dijerat pasal 506 juncto pasal 296 KUHP dengan ancaman 3 tahun penjara.

Polisi juga mengamankan para anak buah R yang berusia 18 tahun, 20 tahun, 19 tahun
dan 36 tahun. Status mereka sebagai saksi. Sementara diamankan sebagai barang bukti uang
sebesar Rp3,4 Juta, kondom bekas pakai, HP berisi percakapan transaksi serta tisu.
(mdk/cob)4

Dari kasus di atas bahwa di zaman sekarang banyak orang yang menggunakan teknologi
sebagai sarana untuk melakukan kejahatan seperti kasus prostitusi online yang marak terjadi
pada saat ini,perbuatan tersebut selain melanggar UU KUHP pasal 506 dan pasal 296 dan
juga UU ITE pasal 27 ayat 1 yang berbunyi “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”
juga bertentangan dengan nilai nilai sila pancasila yaitu

Bertentangan dengan sila pertama yang dimana setiap agama yang ada di Indonesia
melarang perbuatan perzinahan terkhusus agama islam yang sangat menentang dan bahkan
melaknat seseorang yang melakukan perbuatan keji tersebut seperti apa yang di firmankan
oleh Allah SWT yang terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Isra ayat 32

‫َسبِياًل َو َسا َء فَا ِح َشةً َكانَ إِنَّهُ ۖ ال ِّزنَا تَ ْق َربُوا َواَل‬

Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu seseungguhnya adalah
perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk

Bertentangan dengan sila kedua yaitu, perbuatan prostitusi tersebut tidak beradab dan
berprikemanusiaan yang mana perbuatan tersebut memperlakukan manusia secara
sewenang-wenang atau kurang bermatabat karna setiap manusia mempunyai hak asasi(HAM)
yang sama.
4
https://m.merdeka.com/peristiw/usia-18-tahun-jadi-muncikari-r-jual-perempuan-lulusan-sma-hingga-
mahasiswi.html

9
Bertentangan dengan sila kelima perbuatan yang dilakukan oleh seorang mucikari
tersebut sangat tidak menghormati dan menghargai sesama manusia

Teknologi seharusnya di gunakan untuk mengembangkan media pembelajaran,berbagi


infomasi teknologi agar dapat dikembangkan oleh semua kalangan agar masyarakat Indonesia
sehingga bangsa Indonesia tidak ketinggalan dalam hal teknologi dan untuk mencapai cita-
cita bangsa Indonesia yang mana terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara tetapi malah di salah gunakan oleh oknum-
oknum tertentu yang ingin memperoleh keuntungan ekonomi semata

Adapun faktor terjadinya prostitusi online sebagai berikut:

1. Faktor ekonomi keluarga yang rendah menyebabkan orang tersebut mudah terjun
kedalam dunia prostitusi
2. Korban penipuan dengan membujuk korban agar dapat melakukan perbuatan asusila
3. Mudahnya budaya asing masuk melalui internet media sosial dan lain-lain
4. Pergaulan bebas
5. Lingkungan
6. Keluarga yang broken home
7. Kurang mendapat pendidikan moral oleh orang tua
8. Pengaruh obat-obatan dan minuman terlarang
9. Karakter remaja perempuan yang sering ingin mencoba hal-hal baru
10. Faktor frustasi
11. Faktor keterpaksaan
12. Pengaruh gaya hidup

Cara-cara pelaku kejahatan prostitusi online melakukan aksinya

1. Membuat akun di media sosial


2. Memposting foto dan video sexy agar menarik calon pelanggan
3. Membuat grup di akun media sosial bagi yang sudah berlangganan
4. Melakukan vcs/video call sex dengan tarif yang telah di sepakati dengan pelanggan

10
5. Melakukan chating melalui media sosial watshapp atau media sosial lainnya untuk
melakukan transaksi dengan para pelanggan
6. Membuat foto dan video yang berbau pornograpi dan membagikan dengan pelanggan
dengan tarif yang sudah di tentukan

Dampak yang terjadi akibat dari perbuatan porstitusi online

1. Terganggunya psikologis pelaku


2. Gampang terkena penyakit HIV/AIDS
3. Di pandang buruk oleh masyarakat
4. Kesulitan Dalam Mempertahankan Hubungan
5. Sulitnya mencari pekerjaan yang baik untuk masa depan yang lebih cerah
6. Hilangnya harga diri si pelaku
7. Resiko kehamilan serta persalinan yang cukup berbahaya
8. Meningkatnya untuk melakukan aborsi
9. Sering berhalusinasi
10. Dihantui perasaan bersalah

D. Upaya pencegahan terhadap Prostitusi Online

Dalam perkembangannya Prostitusi Online telah berkembang sangat pesat bahkan tela
h mencapai titik yang meprihatinkan. Maka dari itu pemerintah mulai gencar-gencarnya men
gadakan operasi bersih yaitu operasi pemberantasan prostitusi online yang ada di berbagai da
erah di Indonesia

Kasus prostitusi online atau perdagangan perempuan yang terjadi sering dijadikan seb
agai sarana untuk memperkaya diri sendiri. Biasanya, perdangan perempuan atau Prostitusi O
nline yang dilakukan oleh mucikari. Muncikari atau lelaki hidung belang adalah orang yang b
erperan sebagai pengasuh, perantara, dan/atau pemilik pekerja seks komersial. Hukum yang
mengatur tentang prostitusi atau pelacuran khususnya di Indonesia memang secara jelas tidak
disini dapat dilihat dari pengertian muncikari secara yuridis yaitu, seorang lelaki atau peremp
uan yang melakukan perbuatan menyediakan fasilitas dan menjadikan dirinya perantara cabul
sebagai kebiasaan atau mata pencaharian, juga meambil untung dari bisnis prostitusi. Perbuat
an yang dilakukan oleh mucikari tersebut adalah perbuatan yang melanggar ketentuan yang di
atur dalam Undang-Undang Hukum Pidana. Adapun pasal yang dikenakan kepada seorang m

11
ucikari adalah Pasal 296 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, pada Pasal 296 KUHP berhu
bungan dengan orang yang menyediakan tempat untuk bebuat cabul. Ia sering menjadi perant
ara untuk makelar cabul. Mucikari adalah sebagai orang yang memudahkan perbuatan cabul
dan melakukannya sebagai mata pencarian tetap. Sehingga memenuhi unsur-unsur yang diseb
utkan dalam Pasal 296 KUHP dan dapat dihukum.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tin
dak Pidana Perdagangan Orang juga berkaitan erat dengan masalah praktik prostitusi karena
dalam hal tersebut praktek jual beli orang sebagai objek yang diperdagangkan sebagai pemua
s nafsu para lelaki hidung belang.

Penanggulangan hukum pidana merupakan bagian dari kebijakan peanggulangan kejahat


an (politik kriminal), dengan tujuan akhir adalah perlindungan masyarakat untuk mencapai ke
jahteraan. Dengan demikian penegakan hukum pidana berupa penyempurnaan pereturan peru
ndang-undangan dengan penerapan dan pelaksanaan hukum pidana dan meningkatan peran se
rta masyarakat untuk berpartisipasi dalam menanggulangi tindak pidana.

G.P Hofnagles yang dikutip oleh Barda Nawawi. Penangulangan kejahatan ditetapkan de
ngan cara :

1. Penerapan hukum pidana

2. Pencegahan tanpa pidana

3. Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat medi


a masa.

Pencegahan dan penangulangan kejahatan tidak hanya dapat diatasi dengan penegakan h
ukum pidana semata, melainkan harus dilakukan dengan upaya-upaya lain diluar hukum pida
na (non-penal). Upaya non penal tersebut melalui kebijakan politik, ekonomi, dan sosial buda
ya. Di samping ini, upaya non penal juga dapat ditempuh dengan menyehatkan masyarakat le
wat kebijakan sosial dan dengan menggali dengan berbagai potensi yang ada didalam masyar
akat itu sendiri.

a) Upaya dari Kepolisian

12
Eksitensi kepolisian adalah lakon yang harus dijalankan sehubung dengan atribut yang
melekat pada individu maupun instansi, dalam hal ini diberikan oleh POLRI didasarkan at
as asas Legalitas Undang-Undang yang karenanya merupakan kewajiban untuk dipatuhi ol
eh masyarakat. Agar peran ini bisa dijalankan dengan benar, pemahaman.

Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi penerintahan Negara di bidang pemeliha
ran keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hokum, perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat.

Tugas dan wewenang kepolisian dalam hal menangulangi praktik prostitusi makna
nya tertuang dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan di dalam UU Pertahanan dan Keamanan.

Selanjutnya dalam Pasal 15 UU No. 2 Tahun 2002 disebutkan: dalam rangka meny
elenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 Kepolisian Negar
a Republik Indonesia secara umum berwenang :

Pasal 13

1. Menerima laporan dan/atau pengaduan


2. Membantu meyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat menganggu ketertiban
umum.
3. Mencegah dan menanggulangi timbulnya penyakit masyarakat
4. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan ke
ssatuan bangsa
5. Mengeluarkan peraturan kepolisian dan lingkup kewenangan administrasi Kepolisian
6. Melaksankan pemerikasaan khusus sebagai bagian dari tindakan Kepolisian dalam rangka
pencegahan
7. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian

Pasal 14

1. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang


2. Mencari keterangan dan barang bukti
3. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional
4. Mengeluarkan surat dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan m
asyarakat

13
5. Memberikan bantuan pengamanan dalam siding dan pelaksanaan putusan pengadialan, ke
giatan instansi lain serta kegiatan masyarakat

Dalam melakukan upaya penanggulangan Prostitusi Online pihak polisi melakuakn


langkah preventif dan represif. Yaitu, dengan mengadakan penyuluhan mengenai penggula
ngan prostitusi. Penyuluhan diberikan kepada tokoh-tokoh masyarakat, pemuda karang tar
una, ibbbu-ibu anggota PKK diberbagai desa dan kelurahan yang menjadi lokasi pelacuran.
Selanjutnya langkah refresif yaitu, melakukan tindakan terhadap penanggulangan Prostitu
si Online dengan hukum pidana.

b) upaya mahasiswa dalam menghadapi porstitusi online

Mahasiswa sebagai generasi yang memberikan perubahan bangsa maka dari itulah
mahasiswa harus berperan aktif dalam memberantas prostitusi online karena prostitusi onli
ne marak terjadi di kalangan muda berikut upaya mahasiswa menggulangi prostitusi online
yaitu:

1. Membentuk organasasi untuk menangani kasus prostitusi


2. Memberikan penyuluhan tentang bahayanya seks bebas kepada generasi muda
3. Terjun langsung ketempat prostitusi dan memberikan bimbingan kepada merek
a bahawa perbuatan mereka itu tidak baik
4. Memposting hal-hal positif seperti ajaran-ajaran keagaamaan di semua media s
osial agar orang tidak terpikir untuk melakukan kegiatan yang berbau pornogra
pi
5. Mengadakan acara-acara sebesar seperti seminar tentang bahayanya prostitusi
online.

BAB III
Penutup
i. Kesimpulan
Kemajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) diabad keduapuluh atau yang dengan abad in
formasi ini, dirasakan sangat besar manfaatnya bagi kehidupan umat manusia. Kenyataan ini
dapat dilihat betapa mudah dan cepatnya komunikasi antar Negara bahkan antar dunia, karen
a sudah diciptakannya sarana transportasi dan komunikasi yang canggih.

14
IPTEK memberikan dampak positif seperti memudahkan manusia dalam beraktivitas,
dan IPTEK juga memberikan dampak negatif seperti Cyber Crime contohnya Prostitusi Onlin
e.

Cyber Crime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan kompute
r atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.

Prostitusi Online adalah salah satu bentuk kejahatan yang marak terjadi di Indonesia.
Terjadinya Prostitusi Online disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: rendahnya pereko
nomian, tuntutan gaya hidup, pergaulan bebas, dan lain-lain. Cara pelaku melakukan aksinya
dengan membuat akun medsos untuk memposting video/foto yang berbau pornografi untuk m
enarik perhatian pelanggan, lalu berlanjut chattingan via whatsapp. Prostitusi Online berdamp
ak bagi pelaku maupun orang lain, seperti para pelaku bisa mudah terkena HIV/AIDS, menda
pat sanksi sosial, dan lain-lain. Sedangkan untuk orang lain adalah mengganggu ketenangan
masyarakat, bisa menjadi sebab retaknya hubungan seseorang, dan lain-lain.

Maka dari itu pemerintah mulai gencar-gencarnya mengadakan operasi bersih yaitu oper
asi pemberantasan prostitusi online yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Adapun pasal y
ang dikenakan kepada seorang mucikari adalah Pasal 296 Kitab Undang-Undang Hukum Pid
ana, pada Pasal 296 KUHP berhubungan dengan orang yang menyediakan tempat untuk berb
uat cabul, dan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembera
ntasan Tindak Pidana Perdagangan Orang juga berkaitan erat dengan masalah praktik prostitu
si karena dalam hal tersebut praktek jual beli orang sebagai objek yang diperdagangkan sebag
ai pemuas nafsu para lelaki hidung belang.

G.P Hofnagles yang dikutip oleh Barda Nawawi. Penangulangan kejahatan ditetapkan de
ngan cara :

1. Penerapan hukum pidana

2. Pencegahan tanpa pidana

3. Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat medi


a masa.

15
Seperti pada kasus yang telah dipaparkan, kita dapat mengetahui bahwa rentannya kas
us Prostitusi Online bahkan sejak umur remaja itu disebabkan oleh penyalahgunaan IPT
EK dan kurang tegasnya pemerintah dalam menanggulangi kasus Prostitusi Online.

Dan dari kasus tersebut kita dapat mengetahui bahwa kasus Prostitusi Online bertenta
ngan dengan nilai-nilai pancasila yaitu nilai sila ke satu, dua, dan lima.

ii. Saran
1. Untuk mengurangi kejahatan prostitusi online hendaknya melakukan kerjasama yang
baik dengan seluruh elemen masyarakat agar masyarakat didalam menanggulangi kejahata
n prostitusi online dapat terwujud setiap orang tua hendaknya memperhatikan dengan ketat
pergaulan yang dilakukan dengan anak-anaknya.
2. Tidak membiarkan anak bergaul dengan sembarangan dan memberikan bimbingan da
n arahan agar anak tidak terjerumus kedalam perbuatan terlarang, seperti pergaulan bebas
dan seks bebas.
3. Diharapkan pemerintah sedini mungkin membuat peraturan perundang-undangan yan
g mengatur mengingat selama inin tidak ada aturan yang jelas mengatur masalah prostitusi
sehingga para PSK dengan sesuka hati melakukan keprofesinya tanpa memperdulikan atur
an dan hukum yang berlaku ditengah-tengah masyarakat.
4. Sebaiknya para PSK yang berhasil dijaring dan dirazia, dijatuhkan hukuman yang sep
antasnya yang mengandung nilai-nilai keadilan sesuai kepentingan masyarakat serta diberi
kan pembinaan yang maksimal agar mereka tidak mengulangi profesinya lagi dan bagi par
a mantan PSK yang berhasil dibina diharapkan menjadi masyarakat yang baik dan masyar
akat dapat menerimanya kembali bagian dari masyarakat tanpa ada pemberant

Daftar Pustaka

Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015)


Kaelan, Pendidikan Pancasila ( Yogyakarta: PARADIGMA)
Poncojari Wahyono, Perkembangan IPTEK : Dampak dan Konsekwensinya
Maskun, kejahatan siber (cyber crime) suatu pengantar (2013)

16
John Naisbitt dkk, High tech-high touch Pencarian Makna di Tengah Perkembangan Pesat
Teknologi (Bandung: Penerbit Mizan, 2001)
M. Sahari Besari, Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi (Jakarta: Penerbit Sal
emba Teknika, 2008)
Gusti Muhammad Hatta, Membumikan iptek Mandirikan Bangsa (Bogor: Raflesia Publishing,
2013)

17

Anda mungkin juga menyukai