Anda di halaman 1dari 22

1a.

Jelaskan yang dimaksud dengan selprokariota

b.buatlah gambar sel prokariota bsrt ktrngnya

c. cth makhluk hidup yang memiliki tubuh sel prokariota

2. a. jelaskan yang dimaksud dengan seleukariota

b.buatlah gambar sel eukariota bsrt ktrngnya

c. contoh makhlul hidup yang memiliki tubuh sel eukariota

3. tuliskan bagian bagian sel eukariota dan fungsinya

1.Pengertian Sel prokariotik. Sel prokariotik adalah sel primitif yang tidak memiliki nukleus.
Bukannya menyimpan materi genetik dalam kromosom terorganisir dilindungi oleh inti yang
terikat membran, prokariota menyimpan materi genetik mereka dalam berbentuk tidak teratur
“nukleoid” yang terdiri dari 60% DNA. DNA substansial juga disimpan dalam organel kecil di
luar yang disebut plasmid nukleoid, yang merupakan cincin sedikit materi genetik (1-400
kilobasa) yang disalin seiring dengan proses normal pembelahan sel dan juga dapat
dipertukarkan antara prokariota. Pertukaran plasmid ikut bertanggung jawab atas kemampuan
prokariota untuk cepat beradaptasi dengan ancaman eksternal seperti antibiotik.

Pengertian Sel prokariotik

Prokariota mencakup domain Bakteri dan Archaea, yang merupakan dua dari tiga domain dari
semua kehidupan, Eukaryota yang lain, yang berisi semua organisme multiseluler dengan yang
kita kenal. Kebanyakan prokariota bebas-mengambang dan independen, meskipun beberapa
bentuk berbagai jenis koloni, dan sianobakteri bahkan menunjukkan beberapa derajat diferensiasi
sel yang dapat diartikan sebagai fitur plantlike primitif seperti batang, vines, dll.
Pembagian antara eukariota dan prokariota dianggap divisi paling signifikan di seluruh kerajaan
hidup. Prokariota sederhana dari domain Archaea telah ada selama 3,8 miliar tahun atau lebih,
sedangkan eukariota hanya ada selama sekitar 600 juta tahun – perbedaan lebih dari faktor enam.
Banyak astrobiologists dan penggemar angkasa berharap untuk menemukan kehidupan
eukariotik di planet lain, dimana kondisi terlalu ekstrim untuk munculnya kehidupan prokariotik
menjadi sangat mungkin. Salah satu sering dikutip lokasi potensial adalah danau metana dari
Saturnus Titan.

Mungkin pencapaian terbesar dari prokariota adalah apa yang membuat bentuk-bentuk
kehidupan yang mungkin – konversi massa CO2 di atmosfer oksigen. Ini terjadi sekitar 2,4
miliar tahun yang lalu dan telah disebut Catastrophe Oksigen, karena menyebabkan kepunahan
massal antara organisme tidak disesuaikan dengan menghirup udara baru. Kita dapat menentukan
tanggal Bencana Oksigen karena kejadian tersebut menyebabkan oksidasi mayoritas besi bebas
di permukaan bumi, menghasilkan transisi tajam dari besi berkarat di lapisan strata.

Kesimpulan

Para prokariota adalah kelompok organisme dengan sel yang tidak memiliki nukleus yang terikat
membran (Karyon). Organisme dengan sel yang memiliki inti disebut eukariota. Kebanyakan
prokariota adalah organisme uniseluler, meskipun beberapa seperti myxobacteria memiliki tahap
multiseluler dalam siklus hidup mereka atau membuat koloni besar seperti sianobakteri. Kata
prokariota berasal dari bahasa Yunani πρό-(pro-) “sebelum” dan καρυόν (Karyon) “kacang atau
kernel”. Prokariota tidak memiliki nukleus, mitokondria, atau organel membran-terikat lainnya..
Dengan kata lain, semua komponen intraseluler yang larut dalam air mereka (protein, DNA dan
metabolit) berada bersama-sama di wilayah yang sama tertutup oleh membran sel, daripada
dipisahkan dalam kompartemen selular yang berbeda.

Pembagian untuk prokariota dan eukariota mencerminkan dua tingkat yang berbeda dari
organisasi seluler daripada klasifikasi biologis spesies. Prokariota termasuk dua domain
klasifikasi utama: bakteri dan archaea. Archaea diakui sebagai domain kehidupan pada tahun
1990. Organisme ini awalnya diperkirakan hanya hidup dalam kondisi tidak ramah seperti suhu,
pH ekstrem, dan radiasi tetapi telah ditemukan di semua jenis habitat.

b.   Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe
prokariotik.
Gambar 1. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel
(membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat),
membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.

Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran
plVasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi
untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.
Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, p rotein, dan
beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino.

Fungsi Dinding sel

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran


zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup
yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan
respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel
eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke
arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan
sekresi dan menerima DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri memiliki
alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang
berfungsi untuk melekatkan diri. Sitoplasma merupakan bagian dalam sel
bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung
butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan berbagai jenis bahan lainnya.
Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki
sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE),
kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom
banyak ditemukan pada sitoplasma bakteri.

bakteri gram positif dan gram negatif

Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan
komponen utama dinding sel kedua jenis bakteri, bagaimana letak
peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut. Peptidoglikan inilah yang
membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada kedua bakteri
tersebut. (Sumber : Campbell et al., 2000)

Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel


tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya.
Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu
dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel.
Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan dan
jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.
Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada hewan.
Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel,
sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding sel.
Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan pada
tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas
sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan. Selain perbedaan
tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur memiliki
struktur yang serupa.

Gambar 3. Sel hewan, tampak dalam gambar di atas struktur sel hewan
yang memiliki system endomembran sehingga pada sel tipe ini ditemukan
berbagai organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak organel badan
Golgi (apparatus Golgi), RE (kasar dan halus), mitokondria, dan peroksisom
(bagian dari badan mikro), selain itu tampak adanya ribosom, sentriol, dan
sitoskeleton yang memiliki peran penting di dalam sel.

Gambar 4. Sel tumbuhan, tampak dalam gambar di atas struktur sel


tumbuhan yang memiliki sistem endomembran sehingga pada sel tipe ini
ditemukan berbagai organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak
organel kloroplas, hanya terdapat pada tumbuhan, selain organel yang
serupa ditemukan pada sel hewan. Selain itu tampak adanya beberapa
bagian sel yang hanya dimiliki oleh tumbuhan seperti : dinding sel dan
plasmodesmata.

Membran sel

Membran Sel tersusun oleh lipoprotein. Struktur umumnya dapat


dilihat pada Gambar 5. Membran sel membatasi segala kegiatan yang
terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah terganggu oleh pengaruh dari luar

   Sitoplasma

Sitoplasma merupakan zat yang terdapat di antara inti sel dan


membran plasma. Organel-organel tersebut memiliki struktur dan fungsi
masing-masing yang khas yang membentuk satu kesatuan untuk
mendukung aktivitas sel. Vakuola pada tumbuhan berfungsi antara lain
tempat penyimpanan cadangan makanan.

  Retikulum Endoplasma (RE).

Retikulum endoplasma merupakan membrane lipoprotein pada


sitoplasma yang terdapat antara membran inti dan membran sitoplasma.
Ada dua macam RE. RE ganuler (RE kasar) bila pada permukaan membran
RE ini menempel ribosom. RE halus atau non granuler bila pada membran
RE tidak ada ribosom.Fungsi organel ini memproses lebih lanjut protein, lipid
atau bahan lainnya yang akan disekresikan sehingga produk yang dihasilkan
sesuai dengan keperluannya. Dalam bentuk vesikula (gelembung) produk
dari RE ditransportasi ke badan Golgi.
.
Gambar 6. Retikulum endoplasma. Tampak hasil gambar mikroskop
elektron pada sisi kiri yang menunjukkan potongan RE dalam dua dimensi.
Pada dasarnya RE merupakan struktur tertutup dari sitoplasma

    Badan Golgi

Badan Golgi (bahasa Inggris: golgi apparatus, golgi body, golgi complex
atau dictyosome) adalah organel yang dihubungkan dengan fungsi ekskresi
sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal.Badan Golgi berfungsi menghasilkan sekret
berupa butiran getah, lisosom primer, menyimpan protein dan enzim yang
akan disekresikan. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut diktiosom.
Organel ini menerima bahan, diolah dan akan disekresikan, dari RE.

    Lisosom

Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran
diameternya kurang lebih 500nm. Lisosom mengandung enzim yang
berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel
baik secara pinositis (makanannya berupa cairan) maupun secara fagositis
(makannya berupa padat).
     Ribosom

Ribosom merupakan komponen penting di dalam sel. Ukurannya


berkisar 20-25 nm. Ribosom tersusun dari RNA dan protein, terdiri dari sub
unit besar dan sub unit kecil. Sub unit besar dan sub unit kecil akan
bergabung bila ribosom sedang menjalankan fungsinya yaitu sintesis
protein.

     Badan Mikro

Badan mikro dibedakan dua kelas utama, yaitu peroksisom dan


glioksisom. Peroksisom mengandung enzim katalase dan oksidase terdapat
pada hewan dan tumbuhan. Sedangkan glioksisom umum terdapat pada
endosperm biji dan berperan dalam perkecambahan selain mengandung
katalase dan oksidase mengadung sebagian atau seluruh enzim daur
glioksilat (proses pembentukan sumber energi untuk pertumbuhan dari
lemak). Secara umum badan mikro berfungsi di dalam mengoksidasi lemak
sebagai sumber energi.

    Dinding Sel.

Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan dan jamur. Fungsi dinding
sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel
tumbuhan sel yang satu dengan sel yang lainnya dihubungkan dengan suatu
celah yang disebut plasmodesmata.

   Nukleus (Inti Sel)

Nukleus Bagian-bagian inti sel terdiri dari membran inti, nukleoplasma


(kariolimp) dan kromosom, serta nukleolus. Membran inti memisahkan inti
sel dan sitoplasma. Membran inti terdiri atas dua lapisan membran dan pada
daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya bahan kimia.

   Sitoskeleton

Sitoskeleton merupakan rangka sel. Sitoskleleton terdiri dari 3 macam


yaitu : mikrotubul, mikrofilamen, dan filamen intermediet. Mikrotubul
tersusun atas dua molekul Protein tubulin yang bergabung membentuk
tabung. Fungsi mirkotubul memberikan ketahanan terhadap tekanan pada
sel, perpindahan sel (pada silia dan flagella), pergerakan kromosom saat
pembelahan sel (anafase), pergerakan organel, membentuk sentriol pada sel
hewan. Mikrofilamen merupakan filament protein kecil yang tersusun atas
dua rantai protein aktin yang terpilin menjadi satu. Mikrofilamen memiliki
fungsi memberi tegangan pada sel, mengubah bentuk sel, kontraksi otot,
aliran sitoplasma, perpindahan sel (misalnya psudopodia) dan pembelahan
sel.

Mitokondria dan Kloroplas sebagai organel pembangkit energi

Mitokondria

Mitokondria hati umumnya mempunyai lebar kira-kira 0,5 – 1,0 um


dan panjang kira- kira 3,0 um. Mitokondria dibatasi oleh dua membran yaitu
membran luar dan membran dalam. Struktur morfologi yang paling
bervariasi adalah krista. Dalam satu sel tertentu Krista biasanya seragam
dan khas bagi sel itu. Dalam tipe-tipe sel yang berbeda, bentuk Krista
sangat berbeda. Sebagian besar mitokondria mempunyai krista seperti
lamela atau seperti tubul.

Mekanisme transkripsi dan translasi di dalam mitokondria bergantung


kepada genetic inti. Bahan- bahan tertentu seperti rRNA, tRNA dan mRNA
tidak bergantung kepada inti. Tetapi, protein tertentu ditentukan oleh inti
seperti protein ribosom, RNA polimerase, DNA polimerase, tRNA
aminoasil sintetase dan faktor- faktor sintesis protein. Fenomena yang
menarik adalah bahwa mtDNA tidak dapat diekspresi dan direpllikasi tanpa
bantuan inti.

Kloroplas

Sel sebagian besar tumbuhan tinggi umumnya mengandung antara 50


– 200 kloroplas. Kalau dilihat dari samping bentuknya seperti lensa dengan
satu sisi/permukaan cembung dan permukaan lain cekung, datar atau
cembung.

Temukan artikel biologi STRUKTUR DAN FUNGSI SEL


PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK ini dengan kata kunci: fungsi sel,
pengertian sel, struktur sel, struktur dan fungsi sel, sel prokariotik, sel
tumbuhan dan fungsinya, sel eukariotik eukariotik, prokariotik, sel
prokariotik dan eukariotik.

c. sel prokariotik ~> eubacteria (bakteri) dan archaebacteria


2aSel eukariotik adalah eu artinya "sebenarnya'' dan karyon artinya ''nukleus''. Eukariotik mengandung
pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang di bungkus oleh selubung nukleus. Eukariotik yaitu sel
yang memiliki membran inti
sedangkan sel perikariotik tidak memiliki membran inti

b.

c. Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteri. Organisme yang dikelompokkan ke dalam
kingdom ini memiliki peptidoglikan di dalam dinding sel mereka.

Kingdom Archaebacteria

Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari University of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariota dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokariota. Hal
itu menyebabkan sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota
kingdom Monera lain yang disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai
sistem klasifikasi standar adalah sistem lima kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.

Makhluk hidup di kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrem.

Kingdom Protista

Makhluk hidup yang ada dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya
memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai
tumbuhan (ganggang atau Protophyta), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai
hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan
sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox,
Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/ Infusiora (rambut getar, contoh
Paramaecium), Rhizopoda/ Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak
mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium). Ganggang dikelompokkan berdasarkan pigmen /
jenis chlorophyl, yaitu Chrolophyta (warn; hijau), Euglenoid, Chrysophyta (warna;
keemasan/kuning), Rhodophyta (warna; merah), Phaeophyta (warna; coklat), dan Phyropyta
(warna; api).

Kingdom Fungi (Jamur)

Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak bisa membuat makanan sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:

a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contohnya Physarum policephalius.

b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor
mue)dan spesies jamur lainnya
Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang berdiferensiasi
membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya
sendiri (bersifat autotrof).

Kingdom Animalia (Hewan)

Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

Sistem Klasifikasi 6 Kingdom


Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup
menjadi 6 Kingdom, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.

6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:

1. Bacteria
2. Protozoa
3. Chromista
4. Fungi
5. Plantae
6. Animalia

Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun


klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

Sejarah Klasifikasi
Woese
Haeckel, Copeland
Linnaeus, Whittake Woese et al, et al, Cavalier-
1866 (3 Chatton, 1925 , 1938 (4
1735 (2 r, 1969 (5 1977 (6 1990 (3 Smith, 2004
Kingdom (2 Empire) Kingdom
Kingdom) Kingdom) Kingdom) Domain (6 Kingdom)
) )
)
(Belum Prokaryota Monera Monera Eubacteria Bacteria Bacteria
ada (Gabungan
klasifikasi Archaebacteri
mikroba) a dan
Eubacteria)
Prokaryota
(idem/klasifika Monera Monera Archaebacteri Bacteria
Protista Archaea
si yg sama dgn (idem) (idem) a (idem)
yang di atas)
--
-- Eukaryota Eukarya
Protoctist
mulai dari sini Protista Protista mulai Protozoa
a
-- dari sini
--
Protista Protista
Chromista
(idem) (idem)
Vegetabili
Plantae Eukaryota Fungi Fungi Eukarya Fungi
a
Vegetabili Plantae
Plantae Plantae Plantae Plantae
a (idem) (idem)
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia

Pranala luar
 (Inggris) International Code of Botanical Nomenclature
 (Inggris) ICZN website, for zoological nomenclature
 (Inggris) Text of the ICZN, Electronic version
 (Inggris) ZooBank: The World Register of Animal Names
 (Inggris) International Committee on Systematics of Prokaryotes for bacteria
 (Inggris) International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB)
 (Inggris) ICTVdB website, for virus nomenclature

3 Sel Eukariotik

    Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem
endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh
sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel
seperti antara lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas
(kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.
    Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe
prokariotik.

Gambar 1. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel
(membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat),
membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.

Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran
plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi
untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.
Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan
beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino.

Fungsi Dinding sel

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran


zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup
yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan
respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel
eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke
arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan
sekresi dan menerima DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri memiliki
alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang
berfungsi untuk melekatkan diri. Sitoplasma merupakan bagian dalam sel
bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung
butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan berbagai jenis bahan lainnya.
Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki
sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE),
kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom
banyak ditemukan pada sitoplasma bakteri.

bakteri gram positif dan gram negatif

Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan
komponen utama dinding sel kedua jenis bakteri, bagaimana letak
peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut. Peptidoglikan inilah yang
membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada kedua bakteri
tersebut. (Sumber : Campbell et al., 2000)

Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel


tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya.
Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu
dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel.
Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan dan
jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.

Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada hewan.
Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel,
sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding sel.
Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan pada
tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas
sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan. Selain perbedaan
tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur memiliki
struktur yang serupa.
FCY8HJTOJ

Anda mungkin juga menyukai