1.Pengertian Sel prokariotik. Sel prokariotik adalah sel primitif yang tidak memiliki nukleus.
Bukannya menyimpan materi genetik dalam kromosom terorganisir dilindungi oleh inti yang
terikat membran, prokariota menyimpan materi genetik mereka dalam berbentuk tidak teratur
“nukleoid” yang terdiri dari 60% DNA. DNA substansial juga disimpan dalam organel kecil di
luar yang disebut plasmid nukleoid, yang merupakan cincin sedikit materi genetik (1-400
kilobasa) yang disalin seiring dengan proses normal pembelahan sel dan juga dapat
dipertukarkan antara prokariota. Pertukaran plasmid ikut bertanggung jawab atas kemampuan
prokariota untuk cepat beradaptasi dengan ancaman eksternal seperti antibiotik.
Prokariota mencakup domain Bakteri dan Archaea, yang merupakan dua dari tiga domain dari
semua kehidupan, Eukaryota yang lain, yang berisi semua organisme multiseluler dengan yang
kita kenal. Kebanyakan prokariota bebas-mengambang dan independen, meskipun beberapa
bentuk berbagai jenis koloni, dan sianobakteri bahkan menunjukkan beberapa derajat diferensiasi
sel yang dapat diartikan sebagai fitur plantlike primitif seperti batang, vines, dll.
Pembagian antara eukariota dan prokariota dianggap divisi paling signifikan di seluruh kerajaan
hidup. Prokariota sederhana dari domain Archaea telah ada selama 3,8 miliar tahun atau lebih,
sedangkan eukariota hanya ada selama sekitar 600 juta tahun – perbedaan lebih dari faktor enam.
Banyak astrobiologists dan penggemar angkasa berharap untuk menemukan kehidupan
eukariotik di planet lain, dimana kondisi terlalu ekstrim untuk munculnya kehidupan prokariotik
menjadi sangat mungkin. Salah satu sering dikutip lokasi potensial adalah danau metana dari
Saturnus Titan.
Mungkin pencapaian terbesar dari prokariota adalah apa yang membuat bentuk-bentuk
kehidupan yang mungkin – konversi massa CO2 di atmosfer oksigen. Ini terjadi sekitar 2,4
miliar tahun yang lalu dan telah disebut Catastrophe Oksigen, karena menyebabkan kepunahan
massal antara organisme tidak disesuaikan dengan menghirup udara baru. Kita dapat menentukan
tanggal Bencana Oksigen karena kejadian tersebut menyebabkan oksidasi mayoritas besi bebas
di permukaan bumi, menghasilkan transisi tajam dari besi berkarat di lapisan strata.
Kesimpulan
Para prokariota adalah kelompok organisme dengan sel yang tidak memiliki nukleus yang terikat
membran (Karyon). Organisme dengan sel yang memiliki inti disebut eukariota. Kebanyakan
prokariota adalah organisme uniseluler, meskipun beberapa seperti myxobacteria memiliki tahap
multiseluler dalam siklus hidup mereka atau membuat koloni besar seperti sianobakteri. Kata
prokariota berasal dari bahasa Yunani πρό-(pro-) “sebelum” dan καρυόν (Karyon) “kacang atau
kernel”. Prokariota tidak memiliki nukleus, mitokondria, atau organel membran-terikat lainnya..
Dengan kata lain, semua komponen intraseluler yang larut dalam air mereka (protein, DNA dan
metabolit) berada bersama-sama di wilayah yang sama tertutup oleh membran sel, daripada
dipisahkan dalam kompartemen selular yang berbeda.
Pembagian untuk prokariota dan eukariota mencerminkan dua tingkat yang berbeda dari
organisasi seluler daripada klasifikasi biologis spesies. Prokariota termasuk dua domain
klasifikasi utama: bakteri dan archaea. Archaea diakui sebagai domain kehidupan pada tahun
1990. Organisme ini awalnya diperkirakan hanya hidup dalam kondisi tidak ramah seperti suhu,
pH ekstrem, dan radiasi tetapi telah ditemukan di semua jenis habitat.
Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe
prokariotik.
Gambar 1. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel
(membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat),
membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran
plVasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi
untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.
Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, p rotein, dan
beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino.
Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan
komponen utama dinding sel kedua jenis bakteri, bagaimana letak
peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut. Peptidoglikan inilah yang
membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada kedua bakteri
tersebut. (Sumber : Campbell et al., 2000)
Gambar 3. Sel hewan, tampak dalam gambar di atas struktur sel hewan
yang memiliki system endomembran sehingga pada sel tipe ini ditemukan
berbagai organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak organel badan
Golgi (apparatus Golgi), RE (kasar dan halus), mitokondria, dan peroksisom
(bagian dari badan mikro), selain itu tampak adanya ribosom, sentriol, dan
sitoskeleton yang memiliki peran penting di dalam sel.
Membran sel
Sitoplasma
Badan Golgi
Badan Golgi (bahasa Inggris: golgi apparatus, golgi body, golgi complex
atau dictyosome) adalah organel yang dihubungkan dengan fungsi ekskresi
sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal.Badan Golgi berfungsi menghasilkan sekret
berupa butiran getah, lisosom primer, menyimpan protein dan enzim yang
akan disekresikan. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut diktiosom.
Organel ini menerima bahan, diolah dan akan disekresikan, dari RE.
Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran
diameternya kurang lebih 500nm. Lisosom mengandung enzim yang
berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel
baik secara pinositis (makanannya berupa cairan) maupun secara fagositis
(makannya berupa padat).
Ribosom
Badan Mikro
Dinding Sel.
Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan dan jamur. Fungsi dinding
sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel
tumbuhan sel yang satu dengan sel yang lainnya dihubungkan dengan suatu
celah yang disebut plasmodesmata.
Sitoskeleton
Mitokondria
Kloroplas
b.
c. Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteri. Organisme yang dikelompokkan ke dalam
kingdom ini memiliki peptidoglikan di dalam dinding sel mereka.
Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari University of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariota dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokariota. Hal
itu menyebabkan sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota
kingdom Monera lain yang disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai
sistem klasifikasi standar adalah sistem lima kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Makhluk hidup di kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrem.
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang ada dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya
memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai
tumbuhan (ganggang atau Protophyta), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai
hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan
sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox,
Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/ Infusiora (rambut getar, contoh
Paramaecium), Rhizopoda/ Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak
mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium). Ganggang dikelompokkan berdasarkan pigmen /
jenis chlorophyl, yaitu Chrolophyta (warn; hijau), Euglenoid, Chrysophyta (warna;
keemasan/kuning), Rhodophyta (warna; merah), Phaeophyta (warna; coklat), dan Phyropyta
(warna; api).
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak bisa membuat makanan sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor
mue)dan spesies jamur lainnya
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang berdiferensiasi
membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya
sendiri (bersifat autotrof).
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
1. Bacteria
2. Protozoa
3. Chromista
4. Fungi
5. Plantae
6. Animalia
Sejarah Klasifikasi
Woese
Haeckel, Copeland
Linnaeus, Whittake Woese et al, et al, Cavalier-
1866 (3 Chatton, 1925 , 1938 (4
1735 (2 r, 1969 (5 1977 (6 1990 (3 Smith, 2004
Kingdom (2 Empire) Kingdom
Kingdom) Kingdom) Kingdom) Domain (6 Kingdom)
) )
)
(Belum Prokaryota Monera Monera Eubacteria Bacteria Bacteria
ada (Gabungan
klasifikasi Archaebacteri
mikroba) a dan
Eubacteria)
Prokaryota
(idem/klasifika Monera Monera Archaebacteri Bacteria
Protista Archaea
si yg sama dgn (idem) (idem) a (idem)
yang di atas)
--
-- Eukaryota Eukarya
Protoctist
mulai dari sini Protista Protista mulai Protozoa
a
-- dari sini
--
Protista Protista
Chromista
(idem) (idem)
Vegetabili
Plantae Eukaryota Fungi Fungi Eukarya Fungi
a
Vegetabili Plantae
Plantae Plantae Plantae Plantae
a (idem) (idem)
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
Pranala luar
(Inggris) International Code of Botanical Nomenclature
(Inggris) ICZN website, for zoological nomenclature
(Inggris) Text of the ICZN, Electronic version
(Inggris) ZooBank: The World Register of Animal Names
(Inggris) International Committee on Systematics of Prokaryotes for bacteria
(Inggris) International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB)
(Inggris) ICTVdB website, for virus nomenclature
3 Sel Eukariotik
Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem
endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh
sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel
seperti antara lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas
(kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.
Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik
Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe
prokariotik.
Gambar 1. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel
(membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat),
membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran
plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi
untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.
Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan
beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino.
Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan
komponen utama dinding sel kedua jenis bakteri, bagaimana letak
peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut. Peptidoglikan inilah yang
membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada kedua bakteri
tersebut. (Sumber : Campbell et al., 2000)
Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada hewan.
Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel,
sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding sel.
Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan pada
tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas
sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan. Selain perbedaan
tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur memiliki
struktur yang serupa.
FCY8HJTOJ