Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA”

Nama: A. Muh Farid Hermawan

NIM : D071201083

Dosen : Dr. Safriadi, S.Ip, M.Si.

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
PEMBAHASAN
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

A. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi


Secara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas 2 kata, yaitu
idea dan logos. Idea yang berarti gagasan, cita-cita atau konsep; Logos yang berarti
pemikiran. Jadi, secara etimologi, ideologi berarti ilmu yang meliputi kajian tentang asal
usul dan hakikat ide atau gagasan.Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de
Tracy pada akhir abad ke-18untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Tujuan utama di
balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi sendiri memiliki fungsi yang sangat sentral bagi suatu negara, di mana fungsi dari
ideologi sendiri adalah sebagai sesuatu yang memperkuat dan memperdalam identitas
rakyatnya (Prof. W. Howard Wriggins). Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa ideologi adalah identitas dari suatu bangsa.

Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang


fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur
bagaimana suatu sistem itu dijalankan. Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi
setiap bangsa. Posisi penting ini dikarenakan ideologi peranan sebagai arah atau pedoman
bagi bangsa untuk mencapai tujuannya masing-masing. Selain itu, peran lain yang dimiliki
oleh ideologi adalah sebagai alat untuk mencegah terjadinya konflik sosial dalam
masyarakat agar setiap masyarakat dapat hidup dalam ketentraman dan juga memiliki rasa
solidaritas yang tinggi. Peranan lain dari ideologi adalah sebagai alat pemersatu suatu
bangsa. Setiap bangsa tentu saja memiliki keberagaman baik dalam suku,bahasa,adat-
istiadat,kebudayaan, dan lain sebagainya.

B. Pandangan Tokoh tentang Ideologi

1. Karl Marx: ideologi dianggap sebagai sebuah kesadaran palsu mengenai


kenyataan sosial-ekonomi.
2. Sigmund Freud: ideologi merupakan ilusi yang memperdaya dan menyudutkan
angan-angan manusia.
3. Lyman T. Sargent: ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima
sebagai fakta/kebenaran oleh kelompok tertentu.
C. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi

Ideologi memiliki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam


masyarakat supaya dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan bernegara yang
baik.Dari paparan tersebut, maka dapat terlihat betapa pentingnya ideologi bagi setiap
bangsa.Identitas bangsa Indonesia sendiri tertuang kedalam ideologi yang dianut oleh
bangsa Indonesia, yaitu Ideologi Pancasila. Paul Ricoeur menyimpulkan ada 3 fungsi
edologi, yaitu:

1. Fungsi distorsi (Marx)


2. Fungsi Legitimasi (Weber)
3. Fungsi Integratif (Geertz)

Peranan Ideologi dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara:

1. Sebagai dasar negara, Artinya merupakan pangkal tolak, asas atau


fundasi di atas mana semua kegiatan kehidupan masyarakat, bangsa, dan
Negara dibangun. dan dasar tersebut umumnya berasal dari nilai-nilai
yang berkembang dan hidup dalam masyarakat itu sendiri (dimensi
realitas).
2. Sebagai pengarah, Artinya sebagai pengatur dan pengendali kehidupan
masyarakat, bangsa dan Negara berupa norma-norma atau aturan-aturan
yang harus dipatuhi agar arah untuk mencapai cita-cita atau tujuan tidak
menyimpang (dimensi normalitas).
3. Sebagai tujuan, Artinya semua aktivitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada akhirnya mengarah pada
suatu tujuan atau cita-cita yang terkandung dalam ideologi yang dipakai.

D. Ideologi Tertutup dan Terbuka

Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan, Franz
Magnis-Suseno menyatakan bahwa ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi
tertutup adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak. Ideologi tertutup bersifat
dogmatis dan apriori. Dogmatis berarti memercayai suatu keadaan tanpa data yang
valid, sedangkan apriori berarti berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan.
Pancasila sebagai ideologi terbuka, mengandung arti bahwa nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila bersifat tetap atau abadi, namun dalam penjabarannya
dapat dikembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan kebutuhan dinamika
perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Inilah yang dimaksudkan dengan nilai
instrumental yang dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan spirit zaman.

E. Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme dan Komunisme

1. Ideologi Pancasila dengan Liberalisme


Pancasila:
a. Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi
hajat hidup orang banyak.
b. Bercampurnya aspek kepemerintahan dengan agama.
c. Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama.
Liberalisme:
a. Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali. Aspek pemerintahan dan
keagamaan dilarang untuk dicampur adukkan. Penolakan terhadap
pembatasan oleh pemerintah dan agama.
Persamaan:
Sama-sama menganut sistem demokrasi, dimana semua orang berhak
menyuarakan pendapatnya.
2. Ideologi Pancasila dengan Komunisme
Pancasila:
a. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan
diperbolehkan sesuai peraturan.
b. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakatdengan penanganan
masing-masing. Pemerintah yang demokratis.
Komunisme:
a. Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik
besama.
b. Terciptanya negara tanpa kelas.
c. Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya.
DARTAR PUSTAKA

https://binus.ac.id/character-building/2020/10/pancasila-sebagai-ideologi-negara
https://indomaritim.id/fungsi-dan-peran-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa/
https://www.bola.com/ragam/read/4423240/pengertian-ideologi-pancasila-ketahui-fungsi-makna-dan-
contoh-penerapannya

Anda mungkin juga menyukai