Anda di halaman 1dari 1

Disini saya mengambil contoh konflik AHMADIYAH DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR pada tahun 2018

Ahmadiyah merupakan gerakan pembaruan Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad. Gerakan ini
bersifat literal dan cinta damai. Namun sebagian Ormas Islam memandang bahwa Ahmadiyah adalah
organisasi sesat karena mengingkari eksistensi Muhamad sebagai nabi terakhir. Sebaliknya, kelompok
Ahmadiyah mengklaim sebagai bagian dari umat Islam yg melanjutkan praktik syariat Islam. Kedua
pandangan ini tidak ada titik temunya sehingga menyebabkan konflik dan atau aksi kekerasan

Aksi pengrusakan terhadap rumah-rumah Jemaat Ahmadiyah di Desa Gereneng terjadi pada tanggal 19
Mei 2018 dipicu oleh perkelahian anak-anak yang melibatkan orang tuanya masing-masing. Perkelahian
ini dimobilisasi oleh sikap kebencian lama karena berbeda faham agama. Perbedaan faham ini tidak
hanya terkait dengan masalah akidah, tetapi juga masalah furu’iyah .

Aksi kekerasan tersebut menimbulkan dampak sosial yang besar bagi kehidupan Jemaat Ahmadiyah
yaitu 2 orang sudah keluar dari desa ini, 23 orang ditampung di Loka Latihan Kerja (LLK), dan sisanya 11
orang pergi ke Mataram. Secara material,banyak kerusakan pada rumah-rumah dan asset-aset fasilitas
rumah tangga dan sepeda motor. Secara psikologis, banyak warga Jemaat Ahmadiyah yang mengalami
stress di penampungan LLK di Kabupaten Lombok Timur.

strategi penanganan yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Lombok Timur terhadap korban kekerasan
Jemaat Ahmadiyah adalah strategi pendekatan sosial kemanusian dan strategi pendekatan dialogis atau
mediasi antara kedua belah pihak, yakni warga masyarakat dan Jemaat Ahmadiyah. di dusun Grepek,
Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur.

Anda mungkin juga menyukai