Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGANKELEMBAGAAN KOMUNITAS

ESTATE PADI KAWASAN BERKELANJUTAN


MENUJUAGROSISTEM CERDAS INDUSTRI4.0
Amirudin Saleh
(P2SDM, LPPM-IPB)
Latar belakang masalah
Kepemilikan lahan sempit (<0.3 ha)
1. Tidak memenuhi skala ekonomi Konsolidasi sistem
minimal. pertanian
2. Penerapan mekanisasi, rendahnya pengelolaan padi.
motivasi petani dalam penggunaan
benih unggul bermutu dan adopsi
teknologi, dan pengelolaan
usahatani menjadi tidak efisien
3. Kesejahteraan petani tidak
meningkat Konsolidasi
4. Penanaman tidak serempak
sehingga mengandung risiko hama
manajemen
dan penyakit
Konsolidasi sistem pertanian Konsolidasi Manajemen
pengelolaan padi dengan ➢ konsolidasi manajemen hulu hilir ini
memperluas skala usaha melalui akan muncul usaha-usaha baru
mekanisasi pertanian. ➢ petani yang bergabung dalam
➢ Sisi hilir, hasil panen bisa diolah lebih
lanjut menjadi beras, menir, bekatul,
manajemen mendapatkan
sekam dan lain-lain yang bernilai pembagian peran dan tugas
ekonomi lebih tinggi ➢ Perbaikan kualitas lahan n tanah
➢ Sisi hulu, petani padi dapat
mengusahakan usaha benih padi
unggul atau usaha sampingan
pengadaan pupuk organik bermutu

memunculkan lapangan kerja baru, memberikan nilai tambah dan keuntungan dari
kegiatan hulu hilir sistem pertanian pengelolaan padi, Usahatani padi akan menjadi
lebih efisien, menguntungkan dan menyejahterakan petani

“Komunitas Estate Padi”


(KEP)
KEP berbasis Kawasan dan Komunitas
“Komunitas Estate Padi (KEP) = BISNIS USAHA TANI PADI KOLEKTIF BERJAMAAH SEHAMPARAN DALAM
SUATU KLASTER MAUPUN KAWASAN BERKELANJUTAN MENUJU AGROSISTEM CERDAS INDUSTRI 4.0 ”

FP4L 1 Unit KEP:


Ketua Regu Ketua Regu
• Luas : 303 Ha(luar Jawa)
101 Ha(Jawa)
• 9 KetuaRegu
• 1 Manajer
3 ha
Produksi Benih Manajer

Varietas Benih Produksi Panen dan Produk


Unggul Pascapanen
Pasar
Unggul Konsumsi Primer
300 ha 1500 ton

Beras
Pupuk 900 ton
dan input
lainnya

FP4L: Forum Perwakilan Petani Pemilik &Penggarap Lahan


KEP = kumpulan petani/poktan/gapoktan padi dengan Luas: 303 ha (luar Jawa); 101 ha (Jawa). Total luasan maksimal = 350 ha,
(Pertimbangan: Sebaran geografi, potensi produksi, nilai ekonomis utk efisiensi Alsin dan tenaga Manager}
Klaster terdiri atas 10 hingga 30 KEP dengan luasan: 5.000-10.000 ha, dan Kawasan terdiri dari 10-20 klaster, luasan: 100.000-
800.000 ha. (Food Estate Program)
Pelaksanaan KEP
▪ Pengadaan dan pembelian sarana produksi, pemilihan teknologi, pola tanam dan
penjadwalan tanam sampai panen, dan pemasaran dikordinasikan oleh Pimpinan KEP/
FP4L dibantu oleh Manajer/Pendamping (250-350ha lahan KEP perlu seorang manajer}
▪ Produksi benih bermutu untuk KEP sehingga tercapai mandiri benih
▪ Pemasaran beras dan produk/jasa usaha sampingan melalui pasar bebas (free
market) atau kontrak dengan distributor
▪ Gudang dan lantai jemur bisa investasi atau sewa (Sistem Resi Gudang/SRG)
▪ RMU bermitra dengan RMU eksisting atau membangun yang baru
▪ Pelatihan dan pendampingan (teknis, manajemen, kelembagaan, pemasaran,
kewirausahaan dan membangun star up) oleh tim pakar terhadap FP4L (TOT).
Selanjutnya FP4L mentransfer Iptek ke petani anggota KEP
• Investasi Alsintan, kendaraan dan bangunan menyisihkan dari sebagian keuntungan
• Program pemerintah diarahkan ke infrastruktur irigasi, JTUT (jalan tata usaha tani),
dan regulasi tana niaga
• Lembaga KEP memanfaatkan fasilitas sumber dana yang disediakan oleh Pemerintah
(KUR, asuransi, Financial Technology/fintech), serta offtaker.
DOKUMENTASI: (Contoh Kegiatan)
SOSIALISASI KONSEP KEPke KABUPATEN MALANG

Foto Bersama Sekda di Gegung Bupati


Kabupaten Malang
Deklarasi KEPKanigoro KABUPATENMALANG Laporan Ka.P2SDM, Ketua tim PRN -Dikti,
Malang, 28 April 2021 Amiruddin Saleh
SAMBUTAN:
Hymne KEP, Bendera KEP & Akte
1.ketua LPPM IPB, Dr. Ernan Rustandi
Pendirian KEP n SK. Menkumham
2. Bupati Malang, Drs H.M.Sanusi, MM
Undangan:
1. Ketua DPRD Kab Malang, Bpk Darmadi,
S.Sos.
2. KADISTPHPerkebunan kab Malang,
DR. Budiar, MM
Mitra Perguruan Tinggi..
Suasana Saat Pembacaan Deklarasi KEP Sambutan dari Ketua P2SDM
Bapak Ir. Amiruddin Saleh
- Univ. British C olombia C anada, Dr. Chris
Yang Dihadiri Oleh Warga, Stakeholder,
Dan Mr C hris P.A. Bennett Dari Univ. British P.A.Bennett,
C olombia C anada
- Polbangtan Malang, Dr. Budi Sawitri
4. Kepala BPTP kab Malang
5 . C amat Pagelaran
6. PT. Petro Kimia Gresik
7.Natural plus, bpk. Hartono
8. Botani Seed IPB University
9. Kepala Desa Kanigoro.
Sambutan dari Ketua LPPM IPB, Dr. Ernan Sambutan dari Bupati Malang, Drs
H.M.Sanusi, MM
10.Pengurus KEP Kanigoro Jaya Makmur.
Rustandi
11. Hadirin n para undangan lain...
Laporan Ka.P2SDM, Ketua tim PRN -Dikti,
PANENRAYAKEPKanigoro KAB MALANG Amiruddin Saleh
Oleh Presiden JKW SAMBUTAN:
Malang, 29 April 2021 1.ketua LPPM IPB, Dr. Ernan Rustandi
Hymne KEP, Bendera KEP & Akte 2. Bupati Malang, Drs H.M.Sanusi, MM
Undangan:
Pendirian KEP n SK. Menkumham
1. Ketua DPRD Kab Malang, Bpk Darmadi,
S.Sos.
2. KADISTPHPerkebunan kab Malang, DR.
Budiar, MM
Mitra Perguruan Tinggi..
3. Univ. British Colombia C anada, Dr. Chris
P.A.Bennett,
Rektor IPBBerfoto Bersama Presiden Prosesi Dialog Rektor IPB Dengan Para
Jokowidodo Dan Mentri Petani KEP Kanigoro Jaya Makmur 4. Polbangtan Malang, Dr. Budi Sawitri
5. Kepala BPTP kab Malang
6 . C amat Pagelaran
7. PT. Petro Kimia Gresik
8. Natural plus, bpk. Hartono
9. Botani Seed IPB University
10. Kepala Desa Kanigoro.
11. Pengurus KEP Kanigoro Jaya Makmur.
Pak Jokowidodo Sedang Berdialog Dengan
Para Petani Di Desa Kanigoro
Foto Bersama Tim P2SDM, KEP Kanigor Jaya
Makmur, Mr C hris Dengan Rektor IPB 12.hadirin n para undangan lain...
Inovasi yang ditawarkan di KEP:
Tahun kedua:
🠶 Sistem teknologi penanaman padi secara intensif atau 'sipaten’
dan ‘domino system.” (Target, 6, 7 ton/ha di lahan Rawa; dan 12,
14,16 ton/ha di lahan Sawah)
🠶 Financial Engineering Usaha Tani Padi (Target, 6, 7, 12, 14 dan 16
🠶 Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka: mk Topikkhusus, Riset
studi S1, S2, S3 & KKN-T atau IGTF (IPB Goes to Fild)

Yang dilakukan di tahun Pertama:


🠶 Benih unggul IPB3S untuk lahan sawah tadah hujan (telah dapat
Surat Keputusan (SK) Pelepasan dari Menteri Pertanian RI nomor:
1112/kpts/SR120/2/2012;
Benih Unggul 9G untuk Lahan Rawa (pasang surut, lebak)
🠶 PI-Amar (Penelitian Institusi Agro Maritim) 4.0 –menggunakan
sistem mekanisasi, drone dan aplikasi IT.
Tahun kedua: 2021-2022
TANTANGAN DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI

PLASMA NUTFAH

PEMULIAAN TANAMAN
Penelitian Pengembangan
Varietas Unggul

INOVASI VARIETAS UNGGUL AREAL PRODUKSI PADI


PADI PETANI

PRODUKTIVITAS RATA-RATA PRODUKSI RIIL


DAN POTENSI PRODUKTIVITAS JAUH LEBIH RENDAH DIBANDING
TINGGI POTENSI PRODUKSI
Produktivitas Rata-rata : 6-7 ton/ha Produktivitas Nasional Rata-Rata
Potensi produktivitas > 9 ton/ha 5.3 ton/ha
VARIETAS UNGGUL PADI
DENGAN PRODUKTIVITAS RATA- JUMLAH VARIETAS UNGGUL PADI
RATA DAN POTENSI YANG BERKEMBANG, SEDIKIT
PRODUKTIVITAS TINGGI, TELAH DIBANDING JUMLAH VARIETAS
BANYAK YANG DIRELEASE UNGGUL YANG TELAH
DIRELEASE

BAGAIMANA INOVASI VARIETAS UNGGUL PADI DAPAT DIKEMBANGKAN DENGAN


PRODUKTIVITAS RIIL MENDEKATI PRODUKTIVITAS RATA-RATA BAHKAN MENDEKATI
POTENSI PRODUKTIVITASNYA
PENINGKATAN PRODUKSI PADI
MELALUI INOVASI VARIETAS UNGGUL

BAGAIMANA INOVASI VARIETAS UNGGUL PADI DAPAT DIKEMBANGKAN


DENGAN PRODUKTIVITAS RIIL MENDEKATI PRODUKTIVITAS RATA-RATA
BAHKAN MENDEKATI POTENSI PRODUKTIVITASNYA

1 Penelitian Pengembangan Varietas Unggul dengan Potensi Produktivitas Tinggi

Penyediaan Benih Padi Varietas Unggul yang Tepat di Lahan Areal Produksi
2
(PRN 2021 : MODEL PENYEDIAAN BENIH PADI)

Penggunaan Teknologi Produksi yang Mendukung Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Padi yang Maksimum
3 (PRN 2021 : PENERAPAN SMART FARMING PADA BUDIDAYA)
(PRN 2020: INTEGRASI CENDAWAN ENDOFIT Nigrospora sp dan PGPR DALAM
PENGENDALIAN HAYATI HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADI)

Produksi Padi Berbasis Kawasan


4 (PRN 2021 : PENGEMBANGAN KELEMBAGAAAN KEP/KOMUNITAS DAN
KAWASAN BERKELANJUTAN MENUJU AGROSISTEM CERDAS INDUSTRI 4.0)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai