Tata Cara Penyelenggaraan RPL

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

11/14/2019

Tata Cara Penyelenggaraan


Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

BAGIAN 1: UMUM

Direktorat Pembelajaran
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Tahun 2018

Biodata:

ALAM NASRAH IKHLAS


Pendidikan:
 Master of Educational Leadership : University of Waikato, NZ
 Sarjana Sastra Inggris : Universitas Andalas

Riwayat Pekerjaan
 (2015 - ) Kepala Seksi RPL : Kementerian RISTEKDIKTI
 (2011 – 2015) Staf Subdit Kemahasiswaan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 (2010 – 2011) Staf Subdit Penyelarasan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 (2007 – 2010) Wakil Kepala Sekolah bidang
Overseas program : International Islamic High School
 (2005 – 2007) Dosen Bahasa Inggris : Fakultas Hukum UNAND
 (2005 – 2007) Dosen Bahasa Inggris : STKIP PGRI SUMBAR

Alamat Kantor:
Gedung D Kemenristekdikti Lantai 7
Jl. Pintu 1 Senayan, Jakarta 10270

Email: anikhlas@ristekdikti.go.id / alamnasrahi@gmail.com

1
11/14/2019

1. Konsep RPL di dunia


Pokokinternasional
Bahasan
2. Konsep RPL yang diadopsi di Indonesia
3. Kebijakan dasar dari RPL
4. Peraturan RPL
5. Prinsip Penyelenggaran
6. Penjaminan Mutu

POKOK BAHASAN
https://wallpapersafari.com/wallpaper-with-scenery/

1. Konsep RPL di dunia internasional


Recognition of prior learning is the process of recording of
achievements of individuals arising from any kind of learning
in any environment: the process aims to make visible an
individual’s knowledge and skills so that they can combine
and build on learning achieved and be rewarded for it. (OECD)

TERMINOLOGI
Recognition of prior learning (RPL)
Assessment of Prior Learning (APL)
Assessment of Prior Experiential Learning (APEL)
Valorization of Prior Learning (VPL)

2
11/14/2019

Berbagai terminologi untuk konsep yang serupa


NO. COUNTRY ABBREVIATION DESCRIPTION
1 USA PLA Prior Learning Assessment
2 France VAP Validation des Acquis Professionels
(Validation of Acquired Professional Learning Experience)
3 Canada PLAR Prior Learning Assessment and Recognition
4 Britain APL Accreditation of Prior Learning
5 Ireland APL Accreditation of Prior Learning
6 Scotland AP(E)L Accreditation of Prior (Experiential) Learning
7 Malaysia APEL Accreditation of Prior Experiential Learning
8 Netherland EVC Elders Verwowen Competencies
9 Australia RPL Recognition of Prior Learning
10 New Zealand RPL Recognition of Prior Learning
11 South Africa RPL Recognition of Prior Learning
12 Indonesia RPL Rekognisi Pembelajaran Lampau

2. Konsep RPL yang diadopsi di Indonesia

RPL RCC

3
11/14/2019

3. Kebijakan dasar dari RPL


Peraturan Presiden no.8 tentang KKNI
9
8
7 DIFFERENT PATHWAYS
6
5
4
3 Well defined
2
1
OUTPUT / OUTCOMES

4
11/14/2019

KKNI
9
• NASIONAL/INTERNASIONAL

8 •

LEVEL AKREDITASI (NASIONAL/INTERNASIONAL)
SIZE/PERMODALAN
• PORTOFOLIO

7 • KESESUAIAN LO • AKREDITASI ASOSIASI


• LEVEL
AKREDITASI RPL (NASIONAL/
INTERNASIONAL)

6 (NASIONAL/
INTERNASIONAL)
• PORTOFOLIO ASOSIASI
• REPUTASI PUBLIK
• SIZE/POPULASI
• DAERAH/NASIONAL/MULTI-NASIONAL
5 • REPUTASI PUBLIK
• SIZE/PERMODALAN
• KOMPLEKSITAS BIDANG KERJA
PORTOFOLIO
4 •

3
2
1

RPL A RPL B
(IJAZAH) (SERTI-
FIKAT
SETARA)

5
11/14/2019

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)


Luaran
Permenristekdikti No. 26 Tahun 2016,
RPL (A)
Ijazah
2 (dua) jenis RPL:
RPL untuk pengakuan sebagian sks  melanjutkan ke
A. RPL untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi  memperoleh IJAZAH
formal (tipe A); dan
B. RPL untuk mendapatkan pengakuan Luaran
kesetaraan dengan kualifikasi level RPL (B)
KKNI tertentu (tipe B). SK Penyetaraan
RPL untuk mendapatkan Pengakuan Kesetaraan dengan
kualifikasi KKNI tertentu  memperoleh SK Pengakuan
Kesetaraan

Implementasi RPL pada pendidikan tinggi harus dilakukan hanya dalam konteks
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi. Wajib Memenuhi SNDIKTI.

Nilai tambah RPL


• menyediakan cara yang efektif dan efisien dalam memanfaatkan ahli yang
sudah ada di dunia usaha dan dunia industri;
• memungkinkan secara cepat melakukan pelacakan kompetensi karyawan
di dunia usaha dan dunia industri;
• memungkinkan untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan di dunia
pendidikan dan dunia industri, sebagai dasar yang kuat dalam analisis
kebutuhan pelatihan dan perencanaan karir; dan
• menumbuhkan budaya belajar dan motivasi untuk melakukan pendidikan
dan pelatihan lanjutan.

6
11/14/2019

RPL dan KKNI mempunyai kaitan yang erat dan secara


umum akan memperkuat penerapan KKNI dalam
upaya mengembangkan mutu SDM nasional.

5. Prinsip Penyelenggaraan
1. LEGALITAS:
Perguruan tinggi sbg penyelenggara RPL harus memiliki legalitas sebagaimana
ditentukan dalam PP No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

2. AKUNTABILITAS:
PT penyelenggara RPL harus menjamin setiap individu dalam mengakses kesempatan
belajar secara berkeadilan dan inklusivitas. Setiap individu memiliki hak untuk
mengakses dan terlibat dalam segala bentuk pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhannya dengan CP yang memenuhi SN DIKTI

7
11/14/2019

3. KESETARAAN PENGAKUAN (EQUIVALENCE):


PT penyelenggara RPL harus memberikan penilaian yang setara atas CP yang
diperoleh secara formal, nonformal, atau informal, dan/atau pengalaman
kerja. Akumulasi CP setiap individu harus diperlakukan sama dengan
perolehan CP melalui pendidikan formal.

4. TRANSPARAN:
• PT penyelenggara RPL harus menyediakan informasi tentang RPL secara
luas dan terbuka.
• Kebijakan, proses, dan kriteria diungkapkan secara lengkap, akurat, dan
terbuka bagi publik

5. PENJAMINAN MUTU
• PT penyelenggara RPL harus menjamin mutu seluruh pelaksanaan RPL. Kriteria dan
prosedur untuk menilai dan memvalidasi CP yang diperoleh melalui pendidikan
formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja harus relevan, terpercaya,
adil, dan transparan.
• Kebijakan, prosedur dan proses penjaminan mutu RPL dibuat eksplisit dan terbuka
untuk umum.

6. KELEMBAGAAN,
PT PENYELENGGARA RPL HARUS MEMILIKI:
a) Senat PT dan telah berfungsi dan berperan dengan baik
b) SPMI yang telah berfungsi dengan baik
c) Tim RPL, minimal terdiri dari:
• Penasehat Akademik khusus RPL
• Asesor RPL

8
11/14/2019

6 Penjaminan Mutu :
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

a. menjamin mutu proses maupun output RPL agar memperoleh


pengakuan yang setara secara nasional baik di ranah pemerintahan,
dunia kerja maupun dikalangan masyarakat luas;
b. menjamin tercapainya percepatan dan peningkatan aksesibilitas
pendidikan tinggi secara nasional; dan
c. memfasilitasi kesepamahan, kesepakatan, sinkronisasi dan koordinasi
para pemangku kepentingan RPL di tingkat nasional.

6 Penjaminan Mutu:
Kementerian atau Lembaga Negara lain
a. memfasilitasi secara proaktif kesepahaman, kesepakatan, sinkronisasi dan
koordinasi antar kementerian dan Kemenristekdikti dalam konteks kesetaraan
jenjang kepegawaian dengan jenjang kualifikasi pada KKNI:
b. menjamin kesetaraan kompetensi atau elemen kompetensi untuk setiap
jenjang kualifikasi dengan capaian pembelajaran pada setiap jenjang
pendidikan tinggi dalam kaitan dengan proses RPL antara kedua pihak:
c. menjamin hasil pelaksana RPL di lingkungan kementerian lain memperoleh
pengakuan secara nasional:
d. memfasilitasi upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dalam
kementerian lain sesuai dengan jenjang kualifikasi dalam KKNI: dan
e. mengembangkan pengelolaan sumber daya manusia berbasis penjenjangan
kualifikasi sesuai dengan KKNI.

9
11/14/2019

6 Penjaminan Mutu : Ditjen Belmawa (bagian 1)


a. menjamin implementasi RPL secara adil, transparan, dan akuntabel sesuai
dengan standar mutu yang ditetapkan;
b. menjamin pelaksana RPL memiliki legalitas, kelayakan tatapamong, SDM yang
bermutu, sarana yang mencukupi, sistem informasi yang akurat, metodologi
dan tata laksana program yang kompatibel ditingkat nasional;
c. menjamin kesetaraan pengakuan terhadap CP yang dituangkan dalam
berbagai bentuk (perolehan kredit, sertifikat kompetensi, ijazah, dll) dalam
konteks pelaksanaan RPL;
d. memfasilitasi pangkalan data dan sistem informasi tentang badan/lembaga
yang dianggap memenuhi standar mutu sebagai pemberi atau penerbit ijazah,
sertifikat kompetensi atau yang sejenisnya;

6 Penjaminan Mutu : Ditjen Belmawa (bagian 2)


e. memfasilitasi kesepakatan kesetaraan antar lembaga pendidikan tinggi
dan badan/lembaga terkait dengan pendidikan tinggi; dan
f. memfasilitasi pengembangan sistem penjaminan mutu eksternal terkait
dengan penyelenggaraaan RPL di perguruan tinggi
g. melakukan monitoring dan evaluasi proses penyelenggaraan RPL
penyetaraan kualifikasi dosen yang dilakukan oleh perguruan tinggi
pengusul;
h. memfasilitasi pengembangan karir dosen yang telah diakui
penyetaraannya sesuai dengan perundangan

10
11/14/2019

6 Penjaminan Mutu : Pangkalan Data DIKTI


a. memfasilitasi pengembangan sistem dan struktur data
akademik dalam mengadopsi ketentuan-ketentuan baru
terkait dengan pelaksanaan RPL; dan
b. memfasilitasi pengembangan basis data dan informasi
yang terkait dengan pelaksanaan RPL, antara lain data
dan informasi tentang perguruan tinggi penyelenggara
RPL, perguruan tinggi pelaksana pelatihan bersertifikat,
perguruan tinggi penyelenggara uji kompetensi dan lain-
lain.

6 Penjaminan Mutu : Lembaga AKREDITASI


a. memfasilitasi perluasan cakupan mekanisme dan
instrumen asesmen dalam pelaksanaan program
akreditasi terhadap unit/fakultas/institusi
penyelenggara RPL; dan
b. menjamin asesor BAN dan LAM telah memahami dan
menguasai perubahan mekanisme, pelaksanaan dan
proses pendidikan dengan kehadiran program RPL di
dalam sebuah unit/fakultas/PT penyelenggara RPL.

11
11/14/2019

6 Penjaminan Mutu : Organisasi Profesi dan


Lembaga Pelatihan
a. menjamin legalitas organisasi profesi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan lembaga pelatihan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. menjamin jenjang keprofesian dan/atau capaian pembelajaran dari proses
pelatihan telah sesuai dengan penjenjangan kualifikasi yang terdapat
didalam KKNI melalui penjaminan mutu, kurikulum, proses pelaksanaan
serta fasilitas pelatihan yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh
badan/lembaga ditingkat nasional atau internasional ditandai dengan
sertifikasi atau akreditasi yang sesuai;
c. menjamin pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan terhadap mutu pelaksanaan pelatihan dan penerbitan
sertifikat profesi atau sertifikat kompetensi;

6 Penjaminan Mutu : Organisasi Profesi dan


Lembaga Pelatihan
d. menjamin adanya pengakuan kesetaraan di tingkat regional dan
internasional terhadap organisasi profesi, Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP), Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan lembaga pelatihan
melalui proses akreditasi, kesepakatan dan pengakuan kesetaraan antar
badan/lembaga sejenis atau antara badan/lembaga pemerintah yang
terkait;

e. memfasilitasi secara proaktif kesepakatan dalam konteks sinkronisasi dan


penyetaraan jenjang dan proses kualifikasi/profesi/kompetensi antara
badan/lembaga sertifikasi dan pelatihan dengan badan/lembaga sejenis
serta perguruan tinggi atau badan/lembaga pendidikan di lingkungan
Kemenristekdikti di tingkat nasional;

12
11/14/2019

6 Penjaminan Mutu : Organisasi Profesi dan


Lembaga Pelatihan
f. menjamin adanya sistem data dan informasi yang terpercaya dan
akuntabel pada organisasi profesi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan lembaga pelatihan;

g. menjamin pengelolaan organisasi, keuangan, keanggotaan, dan


penerbitan sertifikat yang teratur ditandai dengan penerbitan informasi
publik yang mudah diakses oleh pihak-pihak berkepentingan selama 3
(tiga) tahun terakhir; dan

h. menjamin adanya publikasi berkala tentang organisasi profesi, Lembaga


Sertifikasi Profesi (LSP), Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan
lembaga pelatihan selama 3 (tiga) tahun terakhir.

TERIMA KASIH

Bhinneka Tunggal Ika


Unity in Diversity

13

Anda mungkin juga menyukai