Anda di halaman 1dari 5

Aturan-aturan Sosial Yang Ada Dalam

Masyarakat
Kita tinggal di lingkungan masyarakat di mana ada aturan-aturan di dalamnya. Yap, ada
berbagai macam aturan di lingkungan masyarakat. Apa itu aturan? Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), aturan adalah cara atau ketentuan, patokan, petunjuk, oerintah
yang telah ditetapkan supaya diturut. Masih dilansir dari sumber yang sama, aturan juga bisa
berarti tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.

Nah, tahukah teman-teman mengapa aturan dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat?


Peraturan diperlukan untuk membina kerukunan dan menciptakan ketertiban serta
ketentraman dalam kehidupan sehari-hari. Aturan di lingkungan masyarakat dibagi menjadi
dua, yaitu aturan tertulis dan aturan tidak tertulis.
"Ada dua jenis aturan di masyarakat, yakni aturan tertulis dan aturan tidak tertulis."

Aturan Tertulis

Seperti namanya, aturan tertulis adalah ketentuan tertulis yang sudah disepakati untuk ditaati
dan dilakukan bersama-sama. Aturan tertulis ini bersifat mengikat bagi suatu masyarakat.
Aturan tertulis ini biasanya dipajang atau ditempatkan di tempat umum atau di lokasi yang
mudah dilihat oleh seluruh anggota masyarakat.

Secara sederhana, aturan tidak tertulis adalah kebalikan dari aturan tertulis.

Aturan Tidak Tertulis

Aturan tidak tertulis adalah ketentuan yang telah disepakati bersama untuk dilaksanakan.
Namun, seperti namanya, aturan ini tidak tercantum di manapun. Aturan ini bersifat
kebiasaan yang berlaku di lingkungan suatu masyarakat. Meski tidak tertulis, aturan ini juga
tetap harus ditaati dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ada beberapa contoh aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai
berikut:

A. Contoh Aturan Tertulis


1. Berlakunya jam malam atau jam kunjungan tamu tidak boleh melebihi pukul 22.00.
2. Wajib lapor untuk tamu yang menginap 1×24 jam.
3. Kewajiban untuk menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungan.
4. Warga dengan usia 17 tahun wajib memiliki KTP.
5. Setiap kepala keluarga wajib memiliki Kartu Keluarga.
6. Warga baru wajib melapor ketua RT

B. Contoh Aturan Tidak Tertulis


1. Menyapa tetangga ketika bertemu di jalan.
2. Menjenguk tetangga yang sakit.
3. Membantu tetangga yang butuh pertolongan.
4. Melayat jika ada tetangga yang meninggal dunia.
5. Aktif dalam kegiatan bermasyarakat.
6. Menjaga kerukunan dengan tetangga.

Aturan Sosial berkaitan dengan pengendalian sosial.


Apa itu pengendalian sosial?

Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial atau kontrolisasi sosial adalah suatu konfigurasi untuk mencegah
penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku.
Jenis-Jenis Lembaga Pengendalian Sosial
Ada beberapa lembaga pengendalian sosial yang bisa kita ketahui disini.

Lembaga Kepolisian
Merupakan lembaga utama dalam masyarakat, dimana polisi merupakan aparat yang resmi
dari pemerintah untuk menjaga dan mentertibkan keamanan. Adapun tugas-tugasnya antara
lain: untuk memelihara ketertiban masyarakat, menahan dan menjaga setiap anggota
masyarakat dari kejahatan ataupun hal-hal yang meresahkan warga masyarakat.

Pengadilan
Pengadilan juga merupakan lembaga resmi yang dibentuk oleh pemerintah untuk menangani
pelanggaran dan perselisihan dalam suatu masyarakat. Di pengadilan ada unsur-unsur yang
saling berkaitan yakni jaksa, hakim dan pengacara.

Tokoh Adat
Merupakan pihak yang juga berperan dalam menegakkan aturan-aturan adat. Tokoh adat ini
berperan snagat penting dalam pengendalian sosial, yakni mengendalikan dan membina
setiap sikap & tingkah laku warga agar sesuai dengan ketentuan & aturan yang berlaku.

Tokoh Agama
Ini merupakan salah satu orang yang memiliki pemahaman yang luas tentang agama.
Pengendalian sosial yang dilakukan oleh tokoh agama ini ialah ditujukan untuk menentang
segala perbuatan yang melenceng aturan agama dan memberikan nasehat-nasehat yang baik.

Tokoh Masyarakat
Ialah setiap orang yang memiliki pengaruh besar, disegani dan dihormati oleh warga
masyarakat setempat karena pengetahuannya, kecakapannya, aktivitasnya yang dilakukan
untuk masyarakat. Para tokoh dipandang mampu memberikan pengaruh kepada orang lain
dan dapat mengendalikan masyarakatnya dari penyimpangan-penyimpangan.
Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial
Pengendalian social dapat dilakukan secara internal dan secara eksternal.
Pengendalian internal adalah pengendalian yang dilakukan oleh komponen
masyarakat itu sendiri dibawah koordinasi para pemuka adat dan tokoh masyarakt dan
dapat dimulai dari pengendalian diri tiap-TIap individu sebagai warga masyarakat,
serta pelatihan pelatihan yang berkaitan dengan pembudayaan norma dan nilai social
dari generasi tua ke generasi muda. Apabila pengendalian ini berhasil, maka
sesungguhnya pengendalian social tidak memerlukan aparat formal. Seperti kepolisian
kejagsaan, dan pengadilan. Hal itu dapat terjadi pada masyarakat yang masih
primitive.
Apabila lembaga lembaga pengendalian social tidak berfungsi, baik internal
maupun eksternal, baik lembaga formal maupun lembaga - lembaga nonoformal,
maka yang terjadi didalam masyarakat adalah suatu kesemrautan atau ketidakpastian.
Hal tersebut akan mengarah kepda suatu perkembangan untuk berlakunya hokum
rimba, artinya siapa yang kuat secara fisik dan ekonomi serta secara politis akan
menjadi penguasa didalam masyarakat. Selanjutnya, keadaan ini akan mengakibatkan
system komersialisasi hokum, dan yang menjadi korban adalal rakyat.
Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial:
● Tidak adanya kepastian hokum
● Kepentingan masyarakat sulit untuk dipenuhi
● Sering terjadi konflik
● Munculnya komersialisasi hukum, jabatan, dan kekuasaan.
● Munculnya sindikat - sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan khusus.
● Masyarakat merasa tidak aman
● Tidak terjadi tertib sosial
● Terjadi jual beli perkara
● Terjadi kekacauan dalam masyarakat
● Tidak adanya kepastian hokum
● Kepentingan masyarakat sulit untuk dipenuhi
● Sering terjadi konflik
● Munculnya komersialisasi hukum, jabatan, dan kekuasaan.
● Munculnya sindikat-sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan khusus
● Terbelahnya kesatuan sosialmenjadi unit kecil yang rapuhserta rawan terjadinya
hancur situasi yang anomie(ketidakpedulian) dan tanpaadanya pengendalian
sosialyang efektif Mengakibatkan peperangan seperti perang iraq karnasalahnya
komunikasi antar negara

Dengan tidak befungsinya lembaga - lembaga pengendalian sosial,


maka masyarakat akan mengalami kekacauan karena sesungguhnya didalam masyarakat
terdapat rantai system penciptaan ketertiban dalam masyarakat itu sendiri. Oleh karena salah
satu system tidak berfungsi (lembaga pengendalian social), maka akibatnya akan diterima
langsung oleh masyarakat berupa kekacauan-kekacauan.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan terapi social sebagi
a.) Memperbaiki perangkat-perangkat hokum
b.) Melakukan revitalisasi aparat penegak hokum
c.) Melakuka usaha-usaha pembudayaan tertib social.

Contoh-contoh aturan berdasarkan jenis nya


Jenis-jenis aturan
pengertian lembaga sosial
Jenis-jenis lembaga pengendalian sosial
akibat tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial

Anda mungkin juga menyukai