Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ragil Febrian

Nim : 2283200055
Kelas : B
A) Gambar Situasi

– Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan,
misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.

– Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu
dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.

– Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung
bagi yang bersangkutan.

– Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak

B) Gambar Diagram garis tunggal meliputi :


– Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal
setiap komponen.

– Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.

– Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.

– System pentanahannya.

diagram garis tunggal

C) Gambar Detail atau Gambar perincian yang diperlukan misalnya :

– Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.

– Cara pemasangan alat-alat listriknya

– Cara pemasangan kabelnya.


– Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.

Pengawasan dan tanggung jawab.

Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan
pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.

1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya
dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam
pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan
berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam
pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada
bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan
kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama
waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas
waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung
jawab atas kecelakaan tersebut.

Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :

1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.

Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.

– Penghantar / kabel.

– Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart.

– Kotak cabang(T-Dos / Cross-Dos).


– L-bo untuk tikungan pada pipa.

– Rol isolator bila digunakan.

– Klem pipa.

– Sekrup ukuran yang sama dengan klem pipa.

– Saklar (sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb) apa
yang diperlukan.
– Stop kontak.

– Lampu (tergantung lampu apa yang perlu digunakan).

– Kotak Hubung Bagi (digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik).

– Sekring / MCB.
– Obeng + dan obeng -.

– Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb.

– Palu.

– Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan instalatir adalah TESTPEN


Referensi Gambar atau Daftar Pustaka
Mulayana, yusuf.2016.Dasar Dasar Instalasi Listrik.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai