Anda di halaman 1dari 2

1.

Pendahuluan
Public Relations atau hubungan masyarakat, merupakan profesi yang kini
sudah mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Setiap profesi tentunya
mengalami perubahan dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Seiring
dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan PR bekerja lebih cepat.
Namun adanya perkembangan ini juga menantang praktisi PR untuk meningkatkan
kompetensinya.
Saat ini, Dunia sedang dilanda Covid-19. Khususnya Indonesia, Banyak
masyarakat yang mengalami disinformasi dan menerima hoax. Hal tersebut
berpengaruh dalam pergeseran PR. Disini PR berperan untuk mengurangi
kebingungan publik melalui informasi positif yang terpercaya. Pemilihan konten
memalui pemilihan saluran adalah salah satu langkah dalam mengurangi kepanikan
masyarakat. PR atau Publik Relation saling berkoordinasi dengan Media dan bidang
lainnya untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, pentingnya protokol kesehatan
yang terhindar dari bahaya hoax.
Implementasi PR Post Covid 19, pada dasarnya konsep PR terbagi menjadi 2,
pertama PR adalah bagian dari strategi manajemen untuk mengelola opini publik agar
tetap positif tentang perusahaan/lembaga, kedua Publik adalah mereka yang
berkepentingan terhadap perusahaan, seperti investor, konsumen, masyarakat sekitar,
karyawan, pemerintah dll. Seorang PR harus bisa beradaptasi dengan persegseran PR,
Pembahasana tentang pergeseran PR dari Normal (Traditional PR) kemudian Covid
19 Digital PR (we are here) kemudian ke Post Covid 19 Hybrid PR.
Untuk memahami dasar dari PR kita wajib megatahui prisip dari PR, yang
terdiri dari4 yaitu memanfaatkan ekosistem digital untuk membangun kepercayaan
publik terhadap perusahaan, berbeda hanya salurannya sementara pesannya tetap
sama, bukan sekedar mengelola media social, Engagement lebih penting daripada
followers.
1. Pendahuluan
Hingga saat ini dunia sedang berada pada keadaan kritis, akibat muncul dan
mewabahnya corona virus desease (covid 19) yang dirasakan hampir seluruh belahan
dunia. Virus tersebut muncul pertama kali muncul dikota Wuhan, Cina pada akhir
tahun 2019 dan telah diumumkan oleh WHO sebagai pandemi pada awal tahun 2020.
Berbagai negara telah melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus ini salah
satunya adalah Indonesia.
Pemerintah telah melakukan beragam upaya preventif untuk mencegah
penyebaran wabah covid yang semakin massif. Melalui Pembatasan Sosial Bersakala
Besar (PSBB), lalu dilanjut dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) yang salah satu aturannya mengharuskan work from home (WFH).
Dengan pemberlakuan aturan bekerja dari rumah memberi dampak pada
berbagai sektor profesi atau perkerjaan, salah satunya yaitu public relation (PR).
Keadaan tersebut menuntut peranan PR untuk beradaptasi dengan kebiasan baru atau
new normal.
PR sebagai representasi sebuah organisasi/perusahaan mengharuskannya
untuk bersikap profesional meskipun dikeadaan kritis sekalipun. Cerminan
keberhasilan sebuah organisasi/perusahaan tergantung dari bagaimana PR
merepresentasikan perusahaan tersebut. PR harus mengiring opini pubik agar tetap
positif, sehingga citra sebuah perusahaan tetap terjaga. Keberhasilan seorang PR
bukan hanya dari citra positif dari masyarakat, tapi dari lingkungan yang baik juga.
Dalam masa pandemi humas menjadi salah satu harapan dalam meningkatkan
citra perusahaan. Sehingga PR harus menciptakan strategi yang tepat dan efektif
untuk memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai keinginan perusahaan. PR saling
berkoordinasi dengan media dan bidang lainya agar masyarakat bisa terhindar dari
hoax.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin modern, PR juga harus beradaptasi
dengan perkembangan tersebut. Masyarakat saat ini sudha mulai melek teknologi
maka PR bisa memanfaatkan kemajuan tersebut dengan aktif salah satunya di media
sosial. Pengguna internet di indonesia saat ini adalah 202,6 juta ( data awal januari
2021)

Anda mungkin juga menyukai