Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EPIDEMIOLOGI GIZI

RIWAYAT PENYAKIT

OLEH:

Zahra Zahira

19051334036

S1 Gizi 2019 A

PRODI S1 GIZI

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan
karunia-NYA bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul “RIWAYAT
PENYAKIT” . Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Gizi
dan juga untuk ilmu pengetahuan.

Dalam menyusun makalah, ini penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai sumber
dari internet maupun buku-buku yang tersedia. Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini dapat menjadi sempurna. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat membantu dalam ilmu pengetahuan terutama Epidemiologi.

Jakarta, 08 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4

BAB II............................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN............................................................................................................................. 5

A. KONSEP SEHAT-SAKIT...........................................................................................................5
2.1. Definisi Sehat........................................................................................................................5
2.2. Definisi Sakit........................................................................................................................6
B. DEFINISI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT..............................................................................6
C. TAHAP TERJADI PENYAKIT....................................................................................................7
D. PENCEGAHAN PENYAKIT........................................................................................................9

BAB III......................................................................................................................................... 11

PENUTUP.................................................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan
waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen
kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi
oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010c). Riwayat alamiah penyakit
merupakan salah satu elemen utama epidemiologi deskriptif.

Riwayat alamiah penyakit perlu dipelajari. Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit
sama pentingnya dengan kausa penyakit untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Dengan mengetahui perilaku dan karakteristik masing-masing penyakit maka bisa dikembangkan
intervensi yang tepat untuk mengidentifikasi maupun mengatasi problem penyakit tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu konsep sehat-sakit?


2. Apa itu riwayat alamiah penyakit?
3. Apa saja fase terjadi nya penyakit?
4. Apa upaya pencegahan penyakit?

C. Tujuan

1. Mengetahui konsep dari sehat-sakit


2. Mengetahui definisi riwayat alamiah penyakit
3. Mengetahui tahap-tahap terjadinya penyakit
4. Mengetahui upaya untuk pencegahan penyakit

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Sehat-Sakit

Konsep sehat dan sakit merupakan konsep yang perlu dipahami dalam melakukan studi riwayat
alamiah penyakit dan tingkat pencegahan epidemiologi penyakit menular. Dengan adanya perubahan
perspektif ke konsep sehat, upaya preventif telah dilakukan melalui imunisasi supaya anak-anak
terbebas dari berbagai penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi. Adanya kemajuan teknologi dan
budaya mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap konsep sehat dan sakit.

Konsep sehat secara umum yang berada di masyarakat adalah bila seseorang tidak ada gangguan
fisik; masih mampu beraktivitas walaupun ada ganggun fisik masih mampu beraktivitas walaupun ada
ganggun psikis; melakukan aktivitas dengan anggota fisik yang tidak lengkap. Konsep sakit secara
umum yang berada di masyarakat adalah bila seseorang tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari-
hari; bila fisik terasa tidak nyaman dan benar-benar sakit; bila psikis merasa ada gangguan; bila
terdapat ketidakseimbangan antara fisik dengan psikis sehingga tidak mampu mengendalikan aktivitas.

2.1. Definisi Sehat

WHO (2015) menyatakan bahwa "Health is a state of complete physical, mental and social well-
being and not merely the absence of diseases or infirmity".

Arti kesehatan menurut para pakar kesehatan yaitu suatu situasi dan kondisi sejahtera dimana
tubuh manusia, jiwa, serta sosial yang sangat memungkinkan tiap-tiap orang hidup produktif dengan
cara sosial dan juga ekonomis. Sehat mengandung 4 komponen, yaitu :

1) Sehat Jasmani

2) Sehat Mental

3) Kesejahteraan Sosial

4) Sehat Spiritual

Sehat berarti kekuatan dan ketahanan, dimana setiap individu mempunyai daya tahan terhadap
penyakit, mengalahkan stres dan keletihan atau kelesuan. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
menyatakan bahwa, “Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental atau psikis, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi”,
yakni fungsi secara efektif dari setiap sumber perawatan diri yang menjaminnya suatu tindakan
perawatan diri secara adekuat.

UU No.23 Tahun 1992 menyatakan sehat sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif atau baik dalam ruang lingkup ekonomi dan
sosial. Kesehatan harus dilihat sebagai suatu perpaduan secara utuh yang terdiri dari unsur-unsur fisik,
mental, dan sosial dimana didalamnya ada kesehatan jiwa yang menjadi bagian dari integral kesehatan.

5
2.2. Definisi Sakit

Penyakit (disease) didefinisikan sebagai suatu kondisi adanya penyimpangan atau gangguan dari
stuktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah
karakteristik dari gejala dan tanda, baik etiologi, patologi, dan prognosis yang diketahui maupun tidak
diketahui.

Sarwono (dalamYunindyawati, 2004) mendefenisikan bahwa sakit merupakan suatu keadaan


yang kurang menyenangkan yang dirasakan seseorang serta menghambat aktifitas, baik secara jasmani
dan rohani sehingga seseorang tersebut tidak bisa menjalankan fungsi dan perannya secara normal
dalam masyarakat.

Tolak ukur atau acuan yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit atau penyakit adalah
jika terjadi perubahan dari nilai batas normal yang telah ditetapkan, akan tetapi ada beberapa definisi
mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan (Asmadi, 2008), antara lain :
1) Menurut Parson, sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari fungsi
normal tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
2) Menurut Borman, ada 3 kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi terhadap
kondisi sakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam beraktivitas sehari-
hari.
3) Menurut batasan medis, ada 2 bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.
4) Perkins mengemukakan pula bahwa, sakit adalah suatu kondisi yang kurang
menyenangkan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas
sehari-hari, baik jasmani maupun sosial.

B. Definisi Riwayat Alamiah Penyakit

Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu
dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal
hingga terjadinya akibat  penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu
intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010c). 

Riwayat alamiah penyakit adalah deskripsi perkembangan penyakit pada individu yang terjadi
secara alami. Riwayat alamiah penyakit juga merupakan proses perkembangan suatu penyakit tanpa
adanya intervensi secara sengaja yang dilakukan oleh manusia .

Riwayat alamiah  penyakit merupakan salah satu elemen utama epidemiologi deskriptif. Riwayat
alamiah penyakit perlu dipelajari. Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit sama pentingnya
dengan kausa penyakit untuk upaya  pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan mengetahui
perilaku dan karakteristik masing-masing penyakit maka bisa dikembangkan intervensi yang tepat
untuk mengidentifikasi maupun mengatasi problem penyakit tersebut. Perkembangan secara alamiah
suatu penyakit (tanpa intervensi/campur tangan medis) sehingga suatu  penyakit berlangsung secara
natural.

Riwayat alamiah penyakit perlu dipelajari. Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit sama
pentingnya dengan kausa penyakit untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan

6
mengetahui perilaku dan karakteristik masing-masing penyakit maka bisa dikembangkan intervensi
yang tepat untuk mengidentifikasi maupun mengatasi problem penyakit tersebut (Gordis, 2000).

Gambar 4.1 menyajikan kerangka umum riwayat alamiah penyakit.

C. Tahap Terjadi Penyakit

1. Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility) Terjadi interaksi antara host-bibit-penyakit,


lingkungan , interaksi di luar tubuh manusia. Penyakit belum ditemukan, daya tahan tubuh
host masih kuat, sudah terancam dengan adanya interaksi tersebut.(tahap ini kondisi masih
sehat)
2. Tahap Inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease) Bibit penyakit sudah masuk ke dalam
tubuh host, gejala penyakit belum nampak. Tiap penyakit mempunyai masa inkubasi berbeda-
beda. Beberapa jam, hari, minggu, bulan sampai bertahun-tahun. Tahap inkubasi dimulai dari
masuknya bibit penyakit sampai sesaat sebelum timbulnya gejala. Daya tahan tubuh tidak
kuat, penyakit berjalan terus terjadi gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh, sehingga
penyakit makin bertambah hebat dan timbul gejala. Horison Klinik ialah garis yang
membatasi antara tampak atau tidaknya gejala penyakit.
3. Tahap Penyakit Dini (Stage Of Clinical Disease)
a) Dihitung dari munculnya gejala penyakit.
b) Tahap ini pejamu sudah merasa sakit (masih ringan), penderita masih dapat
melakukan aktifitas (tidak berobat).
c) Perawatan Cukup dengan obat jalan menjadi masalah besar dunia kesehatan (jika
tingkat pengetahuan & pendidikan masyarakat rendah). mendatangkan masalah
lanjutan yang makin besar Penyakit makin parah berobat memerlukan perawatan
relatif mahal.
d) Akibat lain bahaya masyarakat luas menularkan kepada orang lain dan dapat
menimbulkan KLB atau wabah.

7
4. Tahap Penyakit Lanjut
a) Penyakit makin bertambah hebat
b) Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan
c) Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan (bad rest).

5. Tahap Akhir Penyakit

Secara umum tahapan riwayat alamiah penyakit adalah sejak ada pajanan hingga
penyakit sembuh, sakit, cacat, atau kambuh. Namun beberapa ahli menggunakan istilah yang
berbeda-beda, dan pada beberapa penyakit memiliki kekhasan tersendiri. Last (2001)
membagi riwayat alamiah penyakit ke dalam 3 tahap yaitu pathologic onset, presymptomatic
stage, dan clinical stage. Sementara (Roht, 1982) membagi periode riwayat alamiah penyakit
menjadi tiga, yakni 1) Interval waktu antara terjadinya pajanan oleh agen penyakit sampai
timbulnya penyakit (incubation period); 2) Interval waktu antara timbulnya penyakit hingga
diagnosis; dan 3) Interval waktu selama diagnosis hingga dilakukan terapi. Kebanyakan
literatur mengikuti pembagian riwayat alamiah penyakit menurut CDC. (2012) membagi
periode riwayat alamiah penyakit dalam empat tahapan, yakni: stage of susceptibility, stage of
subclinical disease, stage of clinical disease, dan stage of recovery, disability or death.

a. Perjalanan penyakit akan berhenti.  


b. Berakhirnya perjalanan penyakit dengan beberapa keadaan yaitu : 
1) Sembuh sempurna baik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti
keadaan sebelum sakit;

2) Sembuh dengan cacat


Penderita sembuh kesembuhan tidak sempurna ditemukan cacat  pada
pejamu. Kondisi cacat cacat fisik, fungsional dan sosial. 

3) Karier
Perjalanan penyakit seolah‐olah terhenti gejala penyakit tidak tampak
(dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit) suatu saat penyakit
dapat timbul kembali (daya tahan tubuh menurun)

4) Kronis
Perjalanan penyakit tampak berhenti, gejala penyakit tidak berubah, tidak
bertambah berat ataupun ringan.

5) Meninggal Dunia
Terhentinya perjalanan penyakit, pejamu meninggal dunia.(keadaan yang
tidak diharapkan)

D. Pencegahan Penyakit

Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu untuk kepentingan diagnostik yang merupakan
masa inkubasi penyakit dan masa penentuan jenis penyakit, untuk pencegahan, mengetahui
perjalanan penyakit mulai dari awal hingga terjangkitnya sehingga bias mendapatkan solusi
yang tepat untuk menghentikan penyebarannya dan untuk ekpentingan terapi, dengan
mengetahui setiap fase dengan baik maka terapi yang diberikan akan berjalan dengan baik
pula. 

Pengetahuan tentang perjalanan penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi berguna


untuk menemukan strategi pencegahan penyakit yang efektif. Pencegahan penyakit adalah

8
tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi
penyakit dan kecacatan, dengan menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yang telah
dibuktikan efektif.

Berdasarkan tabel diatas, pencegahan penyakit secara umum dapat dilakukan melalui tiga tingkatan
pencegahan secara umum yakni:

1. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan dan
pencegahan khusus, sasaran pencegahan pertama dapat ditujukan pada faktor penyebab
lingkungan penjamu. Tujuan pencegahan primer dilakukan supaya host terhindar dari sakit
dengan dengan mengendalikan penyebab spesifik dan faktor risiko pada populasi umum
maupun populasi beresiko tinggi. Pencegahan tahap ini dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab
serendah mungkin dengan usaha antara lain: desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi, yang
bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab penyakit, penyemprotan
inteksida dalam rangka menurunkan menghilangkan sumber penularan maupun
memutuskan rantai penularan, di samping karantina dan isolasi yang juga dalam
rangka memutuskan rantai penularannya.

b) Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti


peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan dan perubahan serta bentuk pemukiman
lainnya, perbaikan dan peningkatan lingkungan biologis seperti pemberantasan
serangga dan binatang pengerat, serta peningkatan lingkungan sosial seperti
kepadatan rumah tangga, hubungan antar individu dan kehidupan sosial masyarakat.

c) Meningkatkan daya tahan penjamu yang meliputi perbaikan status gizi, status
kesehatan umum dan kualitas hidup penduduk, pemberian imunisasi serta berbagai
bentuk pencegahan khusus lainnya, peningkatan status psikologis, persiapan
perkawinan serta usaha menghindari pengaruh faktor keturunan, dan peningkatan
ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olahraga kesehatan.

2. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi diagnosis dini serta
pengobatan yang tepat sasaran pencegahan ini terutama ditunjukkan pada mereka yang

9
menderita atau dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas).
Pencegahan sekunder dilakukan pada fasepatologis awal penyakit (early symptom) atau masa
awal kelainan. Adapun tujuan usaha pencegahan tingkat kedua ini yang meliputi diagnosis
dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah
timbulnya wabah, serta untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadi
akibat samping atau komplikasi. Pencegahan tahap ini dapat dilakukan dengan cara :
a) Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveveillans
penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon
pegawai, ABRI, mahasiswa dan sebagainya), penyaringan (screening) untuk
penyakit tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan
efektif.
b) Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada
pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu.

3. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap cacat
dan rehabilitasi. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologi dan sosial
optimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta
rehabilitasi sosial. Pencegahan tersier dilakukan pada saat penyakit telah menyebabkan
kerusakan patologis yang bersifat irreversible dan tidak dapat diperbaiki lagi. Upaya
pencegahan progresi penyakit ke arah berbagai akibat penyakit yang lebih buruk, dengan
tujuan memperbaiki kualitas hidup pasien. Pencegahan tersier biasanya dilakukan oleh para
dokter dan sejumlah profesi kesehatan lainnya (misalnya, fisioterapis). Pencegahan tersier
dibedakan dengan pengobatan (cure), meskipun batas perbedaan itu tidak selalu jelas. Jenis
intervensi yang dilakukan sebagai pencegahan tersier bisa saja merupakan pengobatan. Tetapi
dalam pencegahan tersier, target yang ingin dicapai lebih kepada mengurangi atau mencegah
terjadinya kerusakan jaringan dan organ, mengurangi sekulae, disfungsi, dan keparahan akibat
penyakit, mengurangi komplikasi penyakit, mencegah serangan ulang penyakit, dan
memperpanjang hidup. Sedang target pengobatan adalah menyembuhkan pasien dari gejala
dan tanda klinis yang telah terjadi.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep sehat dan sakit merupakan konsep yang perlu dipahami dalam melakukan studi
riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan epidemiologi penyakit menular. Riwayat
alamiah penyakit adalah deskripsi perkembangan penyakit pada individu yang terjadi secara
alami tanpa adanya intervensi medis dilakukan oleh manusia.

Secara umum, riwayat alamiah penyakit terdiri dari dua tahapan yaitu tahap
prepatogenesis dan tahap patogenesis. Ada pula yang membaginya menjadi empat tahapan
yaitu tahap rentan, tahap subklinis, tahap klinis, dan tahap kesembuhan/ kecacatan/ kematian.
Berdasarkan periode penularannya, tahapan penyakit dibagi berdasarkan sebelum bisa
menularkan (latent period) dan periode pejamu bisa menularkan penyakit (infectious period).
Dengan mengetahui riwayat alamiah penyakit, kita dapat menentukan upaya pengendalian dan
pencegahan penyakit tersebut dengan tepat sehingga penyakit tersebut tidak menjadi lebih
berat bahkan dapat disembuhkan. 

Berdasarkan fase/tahap umum riwayat alamiah penyakit (prepatogenesis dan


patogenesis), faktor pencegahan dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu pencegahan primer
yang dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi (fase prepatogenesis), pencegahan
sekunder yang dilakukan pada fase patologis awal penyakit (early symptom) dan pencegahan
tersier yang dilakukan pada saat penyakit telah menyebabkan kerusakan patologis yang
bersifat irreversible dan tidak dapat diperbaiki lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Murti, B. (n.d.). fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit. Retrieved Oktober 8, 2020,


from fk.uns.ac.id: https://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit_-
_Prof_Bhisma_Murti.pdf

MUSTAFID, H. (2017, September -). MAKALAH EPIDEMIOLOGI KONSEP SEHAT SAKIT. Retrieved
Oktober 9, 2020, from academia.edu:
academia.edu/37295524/MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_KONSEP_SEHAT_SAKIT_

Najmah. ( 2015). Epidemiologi Penyakit Menular. Auckland: TIM PENERBIT.

rahmani, F. ( 2015, Juni -). Makalah Epidemiologi; Riwayat Alamiah Penyakit. Retrieved Oktober 8,
2020, from Scribd.com: https://www.scribd.com/doc/270259815/RIWAYAT-ALAMIAH-
PENYAKIT-docx

SKM.M.Kes, D. I. (2007). Epidemiologi Penyakit Menular”. Yogyakarta: CV. ABSOLUTE MEDIA .

12

Anda mungkin juga menyukai