Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian dan Fungsi Biji

Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru,
yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan.

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari
sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan

Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang terletak di
dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang
merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga,
dan batang lembaga.

1. Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.

2. Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan. Berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini juga berfungsi untuk
menimbun makanan

3. Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan ruas batang di bawah
daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga disebut plumula (puncak lembaga).
(Hidayat:1995)

Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada Gymnospermae tidak. Biji
berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat
terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan manusia.

1) Angin, contoh : kapuk

2) Air, contoh : kelapa

3) Kelelawar, contoh : sawo kecik

4) Manusia contoh : kina dan berbagai jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi. (Suradinata:1998)

B. Struktur Anatomi Biji

1. Bagian Biji Sebelah Dalam

Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar embrio (radicula),
batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).

Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.Bagian ini terdapat di dalam kulit
biji.Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar
(perisperma).

Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae,
radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan
berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh sistem
akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan, alat untuk
berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari putih lembaga.Batang
lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon,
sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang lembaga dan calon-
calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula. (Yatim: 2007)

Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.Berdasarkan
pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi oleh sel
sperma.Perisperma merupakan putih lembaga luar.Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.

a. Selaput biji (arillus)

Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh dan
berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada yang berdaging, misalnya pada biji durian
dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan.Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya
menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat: 1995)

b. Embrio

Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada
suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan memiliki struktur sebagai
berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon (calon daun). ( Suradinata: 1998)

c. Cadangan Makanan

Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun
banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan
makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan
hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna
putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan
tersimpan di dalam selnya. (Suradinata: 1998)

Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan


makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah
satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya
akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada biji ada beberapa
struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu:
1) Kotiledon, misal pada kacang-kacangan (Legumes), semangka (Citrullus vulgaris Schrad), labu
(Cucurbita pepo L).

2) Endosperm, misal pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan cerealia
lainnya. Pada kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan dapat dimakan adalah
merupakan endospermnya. (Yatim: 2007)

2. Bagian Biji Luar

a. Lapisan kulit dalam (tegmen).

Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.

1) Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.

2) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.

3) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti. (Hidayat:
1995)

b. Lapisan kulit luar (testa).

Pelindung biji terdiri atas kulit biji, sisa-sisa nucleus, endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah.
Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama
proses pembentukan biji berlangsung.

Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala
biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti
pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga (embrio) dari kekeringan dan kerusakan
mekanis.

Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwama kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan
berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan
cendawan, bakteri dan insekta. (Campbell:2008)

c. Sayap (ala) dan Rambut (coma)


Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dengan
demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.Misalnya pada biji kelor. Selain sayap ada
juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang berasal dari penonjolan sel-sel
kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji
kapas. (Campbell:2008)

C. Perbedaan Biji Monokotil dan Dikotil

1. Biji Monokotil

Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan
berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Biji monokotil
memiliki endosperma sehingga makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari endosperma. (yatim:
2007)

2. Biji Dikotil

Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang
memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk
pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah
terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari
kotiledon. (Hidayat: 1995)

No. Monokotil Dikotil

1.Berkeping satu Berkeping dua

2. Terdapat endosperma Tidak ada endosperma

3. Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma Makanan untuk pertumbuhan
embrio di peroleh dari cotyledon

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Nell A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga

Hidayat, Estiti .B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB

Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung : Angkasa

Yatim, Wildan. 2007. Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai