Hubungan Identitas Dan Integrasi Nasional Dalam Menghadapi Permasalahan Keberagaman
Hubungan Identitas Dan Integrasi Nasional Dalam Menghadapi Permasalahan Keberagaman
NIM : K011211102
Keberagaman
Identitas adalah ciri khusus atau jati diri yang menjadi pembeda diantara
individu, kelompk, ataupun golongan. Adapun identitas yang menjadi ciri sebuah
negara disebut sebagai identitas nasional. Identitas nasional Indonesia terbentuk dari
berbagi macam nilai-nilai kebudayan kelompok masyarakat yang menjadi satu dari
ujung Sabang sampai ujung Merauke. Adapun identitas nasional Indonesia antara
lain : Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Bendera
negara, yaitu Sang Merah Putih. Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya. Lambang
negara, yaitu Garuda Pancasila. Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. Konstitusi negara, yaitu UUD 1945. Bentuk
Menurut KBBI integrasi adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan
kewibawaan dan kejujuran. Sedangkan integrasi nasional adalah usaha serta proses
Kekayaan suku, ras, bahasa, kebudayaan, agama, dan lain sebagainya dapat
nasional di Indonesia. Konflik dan permasalahan tentang suku, agama, ras, dan
terjadi di Sampit pada tahun 2001. Konflik ini terjadi antara suku dayak dan suku
kericuhan antara suku dayak dengan madura diperparah dengan kebiasaan dan nilai-
nilai berbeda yang dimiliki keduanya. Seperti adat orang Madura yang membawa
parang atau celurit ke mana pun, membuat orang dayak berpikiran bahwa tamunya
ini siap untuk berkelahi. Selain itu konflik antarumat beragama juga sering terjadi,
seperti kasus renovasi total Gereja Paroki Santo Joseph di Tanjung Balai Karimun,
Kepulauan Riau, yang terpaksa dihentikan karena penolakan oleh sekelompok warga
walau pihak gereja telah mendapat izin mendirikan bangunan (IMB) dari pemerintah
kabupaten Karimun sejak 2 Oktober 2019. Renovasi total gereja yang sudah ada sejak
tahun 1928 itu dilakukan karena kapasitas gereja itu dianggap sudah tidak memadai
untuk menampung umat Katolik di wilayah itu. Namun warga menolak pembangunan
bangunan baru gereja tersebut dan menggugat surat IMB yang diberikan pemerintah
juga sering terjadi karena adanya diskriminasi yang sering diterima oleh masyarakat
maka diperlukan berbagai faktor pendorong dan faktor pendukung dalam mencapai
integritas nasional yang ideal. Identitas nasional dapat menjadi faktor pendorong dan
faktor pendukung tersebut. Bahasa Indonesia yang disuarakan kaum pemuda pada
28 Oktober 1928 harus diakui sebagai Bahasa nasional dan dipergunakan dalam
komunikasi sehari-hari agar dapat terjalin komunikasi yang baik bagi seluruh bangsa
etnis, agama, atau dari golongan mana kita berasal. Bhineka Tunggal Ika menjadi
semboyan negara kita yang walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu. Pancasila
yang menjadi ideologi nasional dan menjadi budi luhur serta moral yang megatur
bagaimana kita bertingkah dan berperilaku dalam masyarakat. Dan konstitusi negara
kita yaitu UUD 1945 yang bersumber dari Pancasila dan berfungsi sebagai hukum
yang tertinggi sehingga menjadi sumber dan pedoman hukum bagi setiap peraturan
Indonesia yang menjadi wajah bagi Indonesia dimata dunia juga dapat
dapat menyadarkan seluruh bangsa Indonesia bahwa kita semua hidup dalam suatu
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Integrasi nasional tidak akan dapat
terwujud jikalau kita kerap berseteru dengan etnis, agama, dan kebudayaan yang
berbeda dari kita, integrasi nasional juga tidak akan terjadi jika kita hanya
mementingkan kebutuhan kita tanpa memlihat hak orang lain. Dengan adanya
identitas nasional yang menjadi jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, maka
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/26/175837669/identitas-nasional-bangsa-