Anda di halaman 1dari 5

TENSI METER

Tujuan : Memahami prinsip pemeriksaan tekanan darah dan mampu melakukan


pemeriksaan tekanan darah dengan benar.

Metode : Manual/Suara Korotkoff

Prinsip : Aliran darah lewat arteri akan tersumbat apabila tekanan eksternal diberikan
dibagian arteri. Tekanan darah yang diperlukan untuk menimbulkan oklusi aaliran
darah menunjukkan tekanan di dalam pembuluh darah tersebut.

Dasar Teori : (minimal 700 kata)


Tekanan darah pertama kali diukur pada hewan kuda pada tahun 1733 oleh Stephen
Hales dengan menggunakan selang panjang yang panjangnya sekitar 3 meter.
Kemudian Poiseulle mengurangi panjang selang menjadi 30 cm dan menggunakan
merkuri untuk mengimbangi kolom darah. Pada tahun 1847, Ludwig menaruh sebuah
benda terapung pada puncak kolom merkuri dan melakukan perekaman yang
sekontinyu mungkin. Pengenalan akan selang karet, anasthesia dan manometer
memungkinkan pengukuran tekanan darah yang akurat.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
darah ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh anggota tubuh. Tekanan darah
dibuat dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya diukur seperti berikut 120/80
mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistola. Nomor bawah (80) menunjukkan
tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring atau minimal istirahat 15 menit setelah beraktivitas.
Macam-macam spygmomanometer antara lain :
1). Spygmomanometer Manual/Air Raksa

Kelebihan :
a. Merupakan golden standart pemeriksaan tekanan darah.
b. Hasil yang didapat akurat.
c. Tahan lama.
Kekurangan :
a. Memerlukan Tenaga Ahli untuk melakukan pemeriksaan
b. Dapat terkontaminasi logam berat seperti merkuri jika air raksanya bocor atau
pecah.

2). Spygmomanometer Aneroid

Kelebihan :
a. Lebih aman daripada tensimeter air raksa.
b. Bisa dibawa keman-mana (potable).
c. Dapat digunakan untuk kebanyakan pasien
Kekurangan :
a. Hasil yang didapat kurang akurat dibanding dengan tensimeter air raksa.
b. Memerlukan Tenaga Ahli untuk melakukan pemeriksaan.
c. Menggunakan putaran ber-angka sebagai penggantinya.
d. Perlu dikalibrasi secara rutin.

3). Spygmomanometer Digital

Tensimeter digital menerapkan metode oscillometric dimana


fungsi stetoskop digantikan dengan sensor yang mengukur
getaran terhadap dinding pembuluh darah saat darah
mengalir.
Kelebihan :
a. Aman, karena tidak menggunakan air raksa yang beresiko radiasi logam berat.
b. Praktis, hasil pengukuran nya langsung di tampilkan pada layar digital.
c. Multifitur, alat ini biasanya dilengkapi juga dengan beragam fitur lain yang
bermanfaat.
Kekurangan :
a. Tingkat akurasi pengukuran lebih rendah daripada tensimeter air raksa. Akurasi
pengukuran pada tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
kondisi baterai (daya), usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun
tingkat akurasi) dan teknologi produk.
b. Kalibrasi dilakukan secara berkala.

Alat dan Bahan :


1. Spygmomanometer atau Tensimeter

2. Stetoskop

Cara Kerja :
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam
posisi duduk dengan siku lengan menekuk diatasi meja dengan posisi telapak tangan
menghada ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung. (Lihat gambar)

Pemeriksaan tekanan darah menggunakan


spygmomanometer air raksa sebagai berikut :
1. Disiapkan alat-alat yang akan digunakan
2. Pasanglah manset pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2 - 3 cm dari lipat
siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat diatas denyutan
arteri di lipat siku (arteri brakialis).
3. Letakkan stetoskop tepat diatas arteri brakialis.
4. Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis).
5. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 150 mmHg untuk wanita dan
180 mmHg untuk laki-laki.
6. Bukalah katup manset dan tekanan manset dibiarkan turun perlahan dengan
kecepatan 2 - 3 mmHg/detik
7. Bila bunyi pertama terdengar, catatlah sebagai tekanan sistolik
8. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik
9. Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.

Nilai normal :
Pria : 80-90/120-140 mmHg
Wanita : 70-90/110-120 mmHg

Arteri brakial adalah arteri yang terletak dibagian siku dalam


Arteri radial adalah arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar dengan
ibu jari.

Hasil Praktikum :

Nama Tekanan Darah ( mmHg )


A (Laki-laki) 120/80
B (Perempuan) 110/70
C (Perempuan) 110/80
D (Laki-laki) 120/80

Berdasarkan dari tabel hasil praktikum di atas, hasilnya menunjukkan bahwa tekanan
darah dari keempat individu masih termasuk dalam golongan normal. Tekanan darah
keempat individu tersebut berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu :
 Aktivitas fisik, tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di
waktu pagi hari ketika kita melakukan aktivitas fisik dan paling rendah pada
saat tidur malam hari.
 Usia, bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
lebih rendah daripada dewasa.
 Jenis kelamin
 Asupan makanan

Cara melakukan kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut:


1. sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka nol (0
mmHg).
2. Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-rapat.
Setelah beberapa menit, pembacaan mestinya tidak turun lebih dari 2mmHg
( ke 198mmHg). Disini kita melihat apakah ada bagian yang bocor.
3. Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik, dengan
cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa.
4. Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1 detik,
berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer tersebut. Karena
jika kecepatan penurunan terlalu lambat, akan mudah untuk terjadi kesalahan
dalam menilai. Biasanya tekanan darah sistolic pasien akan terlalu tinggi
(tampilan) bukan hasil sebenarnya. Begitu juga dengan diastolik.
Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan berikut:
1. Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama
2. Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)
3. Udara atau debu di air raksa

Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah :


1. Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit sebelum pengukuran.
2. Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi.
3. Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada bagian lengan.
a. Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat dan sejajar dengan posisi
jantung.
b. Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum pengukuran.
c. Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.
d. Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran pertama dan selanjutnya.
(indocoreperkasa, 2006)

Referensi :

http://analis.poltekkes-smg.ac.id/modul/Prodi-DIII/Semester-
IV/TLM.216.Hemostatis/PRAKTIKUM-HEMOSTATIS-2018-2019.pdf
https://www.medicalogy.com/blog/tensimeter-konvensional-vs-tensimeter-digital/
http://www.galerimedika.com/perbandingan-tensimeter-manual-raksa-aneroid-vs-
digital
https://www.academia.edu/6475438/LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFISMAN_TEK
ANAN_DARAH
https://ireneworks.blogspot.com/2014/02/laporan-penentuan-tekanan-darah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai