Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENCEMARAN AIR


DI DAERAH KELURAHAN PERKAMIL KECAMATAN PAAL
DUA MANADO TAHUN 2020

Program Studi Diploma IV Jurusan Kesehatan Lingkungan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Oleh :

Gerry Marcel Ngau


NIM. 711335119025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada waktunya
dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pencemaran air di daerah kelurahan
perkamil kecamatan paal dua manado tahun 2020. Maksud dan tujuan penyusunan proposal
ini adalah untuk mengetahui dampak sampah terhadap lingkungan dan masyarakat.
Dalam penyusunan proposal ini, tentunya penulis banyak menemui kesulitan dan
hambatan, oleh karena itu, penulisan mengucapkan terima kasih atas dorongan dan bantuan
yang telah diberikan oleh semua pihak, sehingga penyusunan proposal penelitian ini dapat
terselesaikan dangan baik. Namun, dalam penyusunan proposal ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk kedepannya
bisa lebih baik lagi.
Demikian pengantar dari penulis, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca khususnya bagi mahasiswa jurusan kesehatan lingkungan.

Manado, Mei 2020


Penulis,

Gerry M. Ngau

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pencemaran Air....................................................................................................3
2.2 Penyebab Pencemaran Air.....................................................................................................3
2.3 Dampak Pencemaran Air.......................................................................................................4
2.4 Solusi Pencemaran Air...........................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................6
METEOLOGI PENELITIAN................................................................................................................6
3.1 Waktu & Lokasi.....................................................................................................................6
3.2 Penelitian...............................................................................................................................6
3.3 Pengumpulan Data.................................................................................................................6
3.4 Analisis Data..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.Selain mengalirkan air
juga mengalirkan sedimen dan polutan.Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.persoalan polusi air Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga
yang tercemar.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi
dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional
hingga sumber air pribadi dan sumur).Telah dikatakan bahwa pousi air adalah
penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian
lebih dari 14.000 orang setiap harinya.Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki
akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap
hari.Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang,
negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. 
Adanya ketidak-seimbangan antara tingkat kebutuhan dan keterdapatan
sumberdaya air, dapat berakibat pada timbulnya permasalahan, yaitu terjadinya “krisis
air”. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa sumberdaya air dimanfaatkan oleh
manusia untuk berbagai sektor dan kebutuhan, antara lain mulai dari kebutuhan untuk
rumah tangga, industri, transportasi, pembangkit energi, pertanian/perkebunan,
kesehatan dan lain-lain kebutuhan manusia.
Keberadaan dan ketersediaan sumberdaya air dimuka bumi ini sangatlah
beragam, baik  secara spatial maupun temporal. Ditinjau dari sisi siklus hidrologi,
sumberdaya air ini bersifat sangat dinamis (selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu
dan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan kondisi demikian maka  ketersediaan dan
penggunaan kebutuhan sumberdaya air juga akan selalu berubah dan dinamis setiap
saat. Dan jika terjadi “ketimpangan” antara jumlah kebutuhan dengan jumlah

1
ketersediaan sumberdaya air ini, maka akan menimbulkan masalah. Hal inilah yang
kemudian selalu disebut sebagai krisis air.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran air di kelurahan perkamil ke.
Paal Duadan juga untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
pencemaran air di daerah kelurahan perkamil kec. Paal Dua dan juga untuk mengetahui
tingkat pencemaran air di daerah kelurahan perkamil kec. Paal dua.
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pencemaran air?
b. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air di daerah kecamatan perkamil kec. Paal
dua ?
1.4 Manfaat
a. Bagi Pemerintah
Bisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas kebersihan air di
Indonesia.
b. Bagi masyarakat
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam menjaga kebersihan air khususnya dan lebih
memperhatiakan kebersihan lingkugan
c. Bagi mahasiswa
Dapat mengetahui lebih banyak tentang hala-hal tentang pencemaran air serta
dampak dari pencemaran air

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pencemaran Air


Pencemaran lingkungan menurut UU. RI No. 4 tahun 1992 adalah masuknya /
dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan
dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
jadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau kondisi yang
diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung
maupun tidak langsung air menjadi tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi
atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.
Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati
melalui :
a) Adanya perubahan suhu air
b) Perubahan PH
c) Perubahan warna, bau dan rasa
d) Timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut
e) Adannya mikroorganisme
f) Meningkatnya radio aktivitas air lingkungan
2.2 Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
a) Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
b) Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
c) Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum pencemaran
air oleh sampah.

3
d) Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.
Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
e) Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani
untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian. 
2.3 Dampak Pencemaran Air
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan
akibat atau dampak diantaranya:
a) Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
b) Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari
sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen.
c) Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
d) Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada
air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok
(Eichhornia crassipes). Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak
terkendali menyebabka permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses
fotosintesis. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa
akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan
pendangkalan.
e) Dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan
ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya.
f) Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah
menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang.Ketika
tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

4
g) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan
oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi air ini banyak
manfaatnya seperti untuk diminum, mandi, memasak mencuci dan lain – lain
h) Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang terkena minyak
tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam proses industri
kimia.
i) Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan
sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah tercemar oleh senyawaan organik
dapat mengakibatkan perubahan drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam
atau basa akan mematikan tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar oleh
limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia timbul penyakit kulit
( rasa gatal ).
2.4 Solusi Pencemaran Air
a) Dengan cara mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize),
mendaur ulang (recycle), mendaur pakai (reuse).
b) Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena
saat ini kita telah menjadi “masyarakat kimia”, yang menggunakan ratusan jenis zat
kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah,
memupuk tanaman, dan sebagainya.
c) Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana.
Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan
menjadi sumber pencemar yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun, atau
degradable (dapat didegradasi) alam ? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya
dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan, aman bagi mahluk hidup dan
lingkungan ?
d) Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan
air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik,
mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.Walaupun
demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana.

5
BAB III
METEOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu & Lokasi


Waktu: Minggu 07 Mei 2020
Lokasi: Kelurahan Perkalim
3.2 Instrumen Penelitian
Yang saya teliti dalam suatu sumur di daerah perkamil adalah air yg sudah berbau
dan berwarnah coklat sangat tidak baik bagi tubuh manusia untuk di komsumi.karnah
air tersebut telah tercemar dan memiliki banyak sekali zat-zat berbahaya di
dalamnya,jika di komsumsi oleh tubuh manusia bias mengakibatkan sakit perut atau
penyakit lainnya.
3.3 Pengumpulan Data
 Wawancara dengan pemilik sumur (ibu kos)
 Observasi,contohya melihat secara langsung air yang tercemar
3.4 Analisis Data
Dari data-data yang saya dapatkan hasil penelitian saya yaitu,menurut saya air
yang ada di suatu kos daerah perkamil tidak baik di komsusmsi oleh manusia karnah
dapat megakibatkan penyakit bagi tubuh.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mundiatum, Daryanto (2015)Pengelolaan kesehatan lingkungan , Gava media Yogjakarta


Peraturan Menteri Kesehatan No.416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan
Kualitas air
Pretauran Menteri Kesehatan RI No.13 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan di puskesmas
Abdullah Muntallib,Klinik sanitasi sebagai wahana mewujudkan kecamatan sehat,makalah
di sajikan pada seminar klinik saniatsi, karta 2001
Departemen kesehatan RI, 2002, panduan konseling bagi petugas klinik sanitasi di
puskesmas, Jakarta
Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan - Balitbangkes - Kemenkes RI Naskah
Masuk: 8 Mei 2018, Perbaikan: 25 Mei 2018, Layak Terbit: 1 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai