Anda di halaman 1dari 36
3 Neraca Bahan 1. PENDABULUAN. Pengembangan suatu proses industri dati data kimia membutuhkan lembaran neraca percobaan. Ada dua jenis, yaitu neraca Massa dan neraca tenaga. Masing-masing menjelaskan secara terperinci awal dan akhir semua bahan dan tenaga yang ikut dalam prosés. Dalam neraca massa dan tenaga berlaku aturan: pemasukan (input) sama dengan pengeluaran (output) plus akumulasi (atau minus pengosongan). Dengan pengecualian proses yang terjadi dalam reaksi pembelahan inti atom, yang berdasarkan pada hukum kekekalan massa dan tenaga *). Neraca bahan didasarkan pada hukum kekekalan massa; meliputi perhitungan kuantitatip dari semua materi yang masuk, keluar, dan akumulasi dalam sistim. Dan neraca tenaga dasar hukumnya kekekalan tenaga. Bentuk yang sedethana (tetapi sangat fundamentil) dari neraca ‘ahan yalah pengisian koefisien pada persamaan reaksi seperti diajarkan diklas 1, Dasar pengisian koefisien tersebut merupakan prinsip kekekalan massa bersama-sama dengan pengertian atom dan molekul. Massa dani tenaga pada waktu dulu adalah pengertlan-pengertian yang berdiri sendiri-sendirl, meskipun ada hubongan antara satu dan jainnya, Sebagai contoh: tenaga gerak suatu bénda % m v2, panas pembentukan suatu zat didefinisikan untuk suatu jumlah bahan misalnya tiap gmol. Daiam praktek, Neraca Panas pada suatu peristiwa baru dikenakan, ‘ila neraca massanya’ telah dapat dipertanggung jawabkan (benar), Dalam pengertian massa juga disertakan, bahwa massa suatu benda tetap. ) Teoti kenisbien (rolativies) Hinstein memberiican pengertian, babwa massa swat benda tidaklah tetap, melainkan fungsi dari kecepatan geraknya, Berdasarkan teori ini dapatlab dikatakan,"babwa massa adalah bentuk dari tenaga. 67 Avas-azas Telnit: Kimi, Teori kenisbian (rzlativitas) Einstes massa suata benda tidaklah tetap, 1 petaknyz. Berdasarkan teori ini dapatlas dikatukan, »: fui dari tenage. Vinstein mengemutalan teor persamaun seboy dimana m = massa partikel yang-bergerak pada keoepatan ¥. Ty Masia pattikel dalam keadaan diam. vy = kecepatan partikel. ¢ = kecepetan cahaya dalam hampa = 3 x 1019 em/der Karena merupekan besaran yang tetep, make ¢ dipakei sebagai pembanding dan meripakan kectfetan terbesar yang dikenal orang sampai saat ini, Dari persamaan diatas untuk ¥ = 0, masse partikel =m, Makin besar y (Kurang dari c) barge v/co makin besar, dan penyebut persamnaan 341 makin kecil, sedang m makin bertambah besar. Pada y = 0,99 ¢ maka massa benda menjadi Kira-kira 7 kali massa diomnya. Pada + = 4, massa bends menjadi tidak terhingga yang adalah tiustahil, Pada Daftar 3-1 diberikan harga m/m, stbagal fungsi dart vc dan Gambar 3-1 difelaskan grafiknya. Neraca Bahan 213 we ene epee e ae - He Hee += Gambar 3-1. Grok 2 = 1 ero? 2 mo Korena peda hakekatnya massa m itu tidak tetap, maka m tidak boleh dikeluarken dari d(mv) dan hukum F = m a hanyalah suatu contoh pendekatan yang buat kecepatan kecil dalam praktek Sehari-hari dapat dipertangaung jawabkan. Newton dengan ketiga hukumnya dan hukum gravitas! mefetakkan dasar untuk mekanika. Ketiga hukum Newton berbunyi: I, Tiap benda, tetap dalam keadaan diam atan getak lurus ber- aturan, terkecuali kalau sésuatu sebab dari luar yang dinamakan gaya memaksanya mengubah keadaan itu. IL. Pertbahan banyaknya gerakan berbanding langsung dengan gaya yang bekerja dan arahnya menurut garis kerja gaya itu. 69 Azas-azas Yeimii: Kina.s Yi. Aksi sama besar dan berlawanan arah dengan reaksi, atau aksi = minus reakei yang berarti, gaya yang dilaksanakan, oleh dua benda terhadap sesamanyz sama besar can berlawanan arah. . Hukum Newton kedua dapat ditulis dE =F dx dimana F = ma.) Kalau m tetap maka F = m dv/dt, sedang bila m berubah maka F = d (my) dt dan dB = d(mv)/dt.dx. = d(mv).dx/dt = v (dmv) GE = y2dm + mv d¥ viscseesecsecceeeeeeeee BD Persamazn 3-1 memberikan: nd — Pym we my2 = mc? — mecde? Bila dideferensialkan memberikan 2 my d(mv) = 2 me2dm vdimy) = 02 dm vis. cceeeees Dari persamaan-persamaan 3-2 dan 3-3 tersimpul dE = c2dm yang meru- pakan persamaan kesetaraan massa dan tenaga dalam bentuk differensial, Bentuk integralnya diperoleh dengan pengintegralan antara O dan m mM E= f'n Es chm ve eeeeeeeeeeee fetteeteeee nen ess 3-4. Bila E dalam joule, ¢ dalam m/det, maka m dalam kg. Pada pengin- tegralan antare Ey dan Ep serta antara my dan mg diperoleh Eg — Ey = 2 (my — my) E = cham Jadi E adalah tenaga yang timbul bila benda kehilangan massa sebesar m. Misalnya dalam reaksi inti m= 1 gram. Maka tenaga yang timbu! E = G.10!cm/cet)?. 1 gram = 2,151 x 1015 kalori. Sebagai pemban- ding dikemukakan reaksi yang sangat eksoterm ialah 12 gram C terbakar menjadiCO2 maka panas yang timbul kira-kira 100.000 kelori. Bila sejumlsh panas inj discbabkan karena kehilangan massa, maka massa yang hilang 105 kal, x -—1 SC — ata 4,6.10-9 grams suatu jum Telatip tethadap 12 gram C sangat kecil. Maka meskipun teor! Binstein tidak membenarkan massa dan prinsip kekekalan tenaga sendiri-sendiri, namun prinsip tetap dipakai dalam teknik. 7 Neraca Baban Sebelum mengerjakan sesuatu neraca bahan perlu dipelajari daftar Xonversi, untuk dipergunakan dalam perhitungan sederhana, dan dipilih. varitas satuan-satuan sehingga serasi. Persamaan neraca bahan dapat dikenakan pada materi total yang bersangkutan, baik untuk sesuatu senyawa, (yang tidak mengalami reaksi kimia) maupun unsur yang mengalami atau tidak mengalami reaksi kimia. Contoh yang paling sederhana pemakaian prinsip kekekalan masse, adalah pengisian koefisien-koefisien reaksi. a CO + b02 —» cCO2 neraca C ; neraca O : 2b = 2c 2a b=wha Jadi a CO + % a02 ——> a C02 Pengisian ini juga dapat diperoleh dengan memberikan nilai-nilai untuk a. Berapapun diberikan nilai kepada a, persamaan tetap benar. Dalam perhitungan teknik, memberikan harga kepada a, dinamakan menentukan dasar perhitungan. Cara-care mengerjakan Neraca Bahan: Dalam membuat neraca bahan, ada beberapa tahap peidabuluan yang sangat berfacdah dan menolong. Untuk menghindarkan dari kesa- lahan-kesalahan yang umum terjadi, maka tiap tahap berikut ini perlu diperhatikan. (1) Bacalah soal keseluruhannya sampai cukup dimengerti. (2) Buatlah diagram alir sederhana dari pada sistim atau proses pada mana dikerjakan neraca bahan, yang menunjukkan semua arus bahan yang masuk dan keluar. Suatu pesawat dapat di- nyatakan hanya sebagai kotak, karena bentuk fisik yang sesungguinya pada perhitungan tidak menentukan. Aras yang tidak memotong permukaan (khayalan) sekeliling pesawat, tidak perlu digambar. (3) Pasang atau tuliskan pada diagram alir tersebul semua data yang bersangkutan misalnya tekanan, suhu, susunan, kecepatan alir dan sebagainya untuk dipakai dalam néraca bahan., Namun | tidak boleh dianggap, bahwa setiap bagian dart data harus dipakai; kadang-kadang diperlikan data dari fuar. mn Atas-azas Teknil: Kirnia (4) Kalau ada reaksi Idmianya, tuliskan semua persamaan reali kimia yang terjadi dalam proses. (5) Perhatikan lagi soal keseluruhan, dan tentukan besarari apa yang. harus dihitung untuk mencepat penyelesaian akhir. (6) Pilihlah dasar perhitungan yang serasi dan mudah. Dalam soal tertentu, dapat dipilih dasar-dasar perhitungan "yang berbeda- beda untuk berbagai-bagai bagian dari pada perhitungan. Suate desar perhitungan membantu menetapken ekivalensi jumlah- bahan. Sukarnya soal sering kali tergantung pada pemilihan desar perhitungan dan karenanya pemillhan tadi seharusnya tidak dikerjakan semau-maunya. 2, JENIS-IENIS NERACA BAHAN. Neraca bahan dapat dibagi dalam golongan-golongan sebagai berikut: (2) Neraca Bahan dengan satu komponen yang tidak berubah. (2) Pencampuraa larutan, (3) Neraca unsur. (A) Percaksi pembatas. (5) Neraca dengan bypass dan recycle. (6) Neraca dengan akumulasi bahan inert, ( Neraca Bahan dalam unit Operasi dan unit proses. Dalam mengerjakan Neraca Bahan, tidak ada perbedaan yang pokok . antara proses Kontinyu dan batch. Untuk maksud perhitungan dengan spesifikasi suatu dasar perhitungan waktu maka proses. kontinyu seotah- olah berubah menjadi proses batch. “2.1, Neraos Bahan dengan satu kompouen tidak herubsh, Salah satu contoh dari neraca bahan jenis ini antara lain terdapat dalam proses penguapan padamana larutan encer harus dipckatkan: Contoh 3-1, Lima ribu liter/jam lerutan garam § persen diuapkan untuk menghasitkan larutan 25%, Kerapatan larutan 5% = 10,34 gram/liter, Buatlah neraca bahannya. Penyelesaiannya: Larutan garam mengandung dua komponen, natrium chlorida padat dan air, Selama penguapan hanya air yang hilang menguap-sedang jumlah natrium chlorida padat tidak berubah (gambar 3-1). 7 Neraca Bahan ‘Tahap pertama yang diperlukan yalah menentukan kecepatan massa umpan. x gram HS 04 96% yagram HO, 25% cone Pencampur poral Gambar 3-2. Neraca Komponen dengan satu Kersponen yang tidak berubah, Umpan = 5.000 (liter/jam), Kecepatan umpan = 5.000 (liter/jam) (10,34 pr/liter). 7 = $1,700 (liter/jam), Karena susunan uimpan diketahui, maka kecepatan alir dati setiap komponen penyusunannya dapat dihitung. Aliran massa NaCl = (51.700) (0,08) = 2.585 Aliran massa H7O = 51,700 — 2.585 = 49.115 Jumlah 51.700 Banyaknya natrium chlorida selama penguapan didak berubak dan banyaknya yang tertinggal dalam larutan pekat juga'sama seperti semula ketika masih dalam Jarutan encer. Karena konsentrasi akhir menjadi 25 persen, susunannya dapat ditentukan, 25 persen dari juonlah massa larutan = 2.585 pr/jam jadi jumlah aliran massa (2.585). (100/25) = 10,340 gr/jam. Maka: Aliran massa NaCl dalam lar 25% ———> = 2.585 (gr/jam) Aliran massa H7O dalam lar 25% = 10.340—2585 5 = = 7.755 (er/jam) Jumlab 10.340 (gr/jam) Jumlah penguapan diperolch dari selisthnya ; Air masuk sistim dalam larutan encer = 49.115 (gr/jam) Air keluar sistinn dalam larutan pekat = 7.755 (gr/jam) Ait yang divapkan = 41.360 (gr/jam) Neraca bahan lengkap dapat diikhtisarkan sebagai berikut: (dalam satuan gr/jasn). Azas-azas Teli: Kimia i Penyusun Uap ait ee ati NaCl i HO 49.118 | 7.755 41.360 Jumiah 31.700 | 10.340 41.360 2.2. Pencampuran Larutan. Persoalan ini terjadi ketika diperlukan untuk membuat dengan konsentrasi tertentu larutan-larutan lain secara blending dalam perban- dingan yang serasi. Contoh 3-2, z Diperlukan sebanyak 100 liter H2SOq 70%b. dapat disediak: larutan-laratan asam sulfat 95%b dan 25%b. Bila kerapatan: H2SO4 70%b = 16,1 gr/liter H S04 95%b = 18,34 gr/liter H)S04 25%b = 11,74 gr/liter Berapa volume masing-masing komponen harus dicampurken. Berat 100 liter H25O4 70% = 16,1 x 100 = 1.610 gr. Susunan: H2SO4 = 0,7x 1.610 = 1.127 gr, H20 = 0,3x1.610 =" 483 gr. Jumlah 1.610 gr. Misalkan beret H7SO4 95% yang diperlukan = x er. dan berat H7SO4 25% yang diperiukan = y gr. Wout Susunan asam sulfat Penyusun emeer, gr pekat, gr | HyS04 0,25 y 0,95 x H20 0,75 ¥ 0,05 x Jumiah 1,00 y 1,00 x icc w Nerace Bahan: uap air umpen Lar, NaCl 5% Lor. NACI 26% =| Panguap > (ar. encer) (Lar. pekot) Gambar 3-3. Selanjutnya neraca masing-masing penyusun HyO dan HySO4 dapat dikerjakan: Neraca HySQq4 : 0,25y + 0,95x = 1.127 ' Neraca B20: 0,75y +0,05x = 483 Untuk menghitung harga-harga x dan y, maka persamaan ini dapat disclesaikan secara simultan dan akan memberikan hasil 1.035 gr HyS04 95% = $75 gr H)SO4 5% Jadi volume H$04 95% yang dipertukan = 72995 = 56,3 titer : dan volume H7S04 25% yang diperlukan = cm = 48,8 liter Dari perhitungan ini nampak bahwa pada pencampuran terjadi peristiwa penyusutan volume (kontraksi). : 2.3. Neraca Unsur. Bila suatu bahan yang masuk suatu proses dalam bentuk yang tidak dapat dinyatakan dengan perbandingan senyawa kimia sebagai angka yang sederhana, biasanya lalu diadakan neraca dari unsur yang penting. Suatu contoh ialah pembakaran minyak (bahan bakar) yang tersusun dari karbon, hidrogen, dan belerang. Hasil pembakaran berupa gas dan suaty neraca diperlukan untuk menentukan volume gas hasil pembakaran. Conioh 3-4, Suatu jenis minyak bahan bakar dengan susunan sebagai berikyt: Penyusun Karbon. Hidrogen Belerang .. oh Azas-nzas Teknik Kimia Persamaan reaksi yang terjadi selama pembakaran adalah sebagai berikut: C +0, —> CO, 2H) + 07 —»H)0 s+ 0) —> S02 Berapa kebutuhan oksigen teoritis dan berapa gas hasil pembakaran? Penyelesaian: Kebutuhan oksigen secara teoritis dapat dihitung. Untuk setiap kg bahan bakar dibutuhkan oksigen untuk membakar: 32 Karbon 0,862 x 55 = 2,300 gr Op Higrogen 0,124 x 32 = 0,992 gr Op Belerang 0,014 x 3 = 0,014 gr Op . Jumlah 3,306 er O7 Berat gas hasil pembakaran dari setiap gr bahan bakar dapat ditentukan dengan penjumlahan, Berat dari: : CO2 = 0,862 + 2,300 = 3,162 gr #20 0,124 + 0,992 = 1,116 gr $02 0,014 + 0,014 = 0,028 gr Jumlah = 1,000 + 3,306 =: 4,306 gr 600 kg Fe 218 kg Fe : 182 kg S 600 kg FeS Gambar 3-4. Neraca wnsur. Oksigen yang diperlukan untuk pembakaran tadi, dapat pula di- peroleh dari udara. Bilamana dipakai susunan berat dari udara diperoleh seperti berikut: = Penyusun %b Nitrogen . 76,4 Oksigen . 23,2 Karbon dioksida ......... serene OF 6 Neraca Bahan Jadi udara yang dibutuhkan beratnya Ga 3,306) = 14,25 gr. , Dalam hal ini, udara juga memasukKan kedalam sistim: CO = (0,004) (14,25) = 0,057 gr dan Nz = (0,764) (14,25) = 10,887 gr ‘Untuk memperoleh pembakaran yang sempurna dan efisien, dalam praktek biasanya perlu dipergunakan udara berlebih. Dalam contoh ini dipakai udara berlebih 30%. Maka berat udara yang dipakai untuk pembakaran 1 gr minyak bahan bakar = (1,30) (14,25) = 18,54 gr. Perbandingannya: Nitrogen (1,3) (10,887) = 14,166 gr Oksigen (1,3) (3,306) 4,3 gr Karbon dioksida (1,3) (0,057) = _ 0,074 gr 18,54. gr Berat okslgen yang tidak dipakai = 4,3 — 3,306 = 0,994 gr. Jadi berat masing-masing penyusun didalam gas hasil pembakaran di- hitung sebagai berikut: Penyusun Nitrogen 14,166 Karbondioksida 0,074 + 3,162 = 3,136 Air 1,116 Oksigen 4,3 — 3,306 = 0,994 Belerang dioksida __ 0,028 Jumlah 19,540 gr Untuk mengubah satuan berat ini menjadi volume maka haruslah ditentukan susunan molar dari-gas hasil pembakaran yang keluar dari dapur. i Sceunan molar tersebut didapet dengan membagi berat setiap penyusun dengan berat molekulnya masing-masing. Jadi untuk setiap gram minyak bahan yang dibakar menghasilkan gas hasil pembakaran yang bersusunan sebagai berikut: 7 Azas-azes Teknik Kimia Berat Komponen e eee grmol Nitrogen 14,166 B 0,5060 Karbondioksida 3,236 44 0,0736 Air 1,106 18 0,0620 Oksigen 0,994 32 0,0311 ioksida 0,028 64 0,0004, Belerangdioksi 6 Jumiah 19,540 0,6731 Diketahui bahwa 1 gr mol sesuatu gas pada suhu 0°C dan tekanan 1,0332 kg/em? mempunyai volume 22,41 dm. Bilamana dianggap bahwa gas buangan hasil pembakaran keluar dari dapur mempunyai suhu 327°C dan bertekanan 1,2 kg/em2 maka: Volume 1 gr mol V2 = v1 Ph (73 P2 Ti 14,0332," 327 + 273, 3 12) 0Fa3) Jadi volume ges buangan yang dihasilkan oleh pembakaran 1 gr minyak bahan bakar pada keadaan khusus seperti diatas (327°C dan 1,2 kgm/cm3) adalah: 1,0302, 600.3 (06731 22,41 PSS? Te m3, = 22,41 ( 2.4. Reaksi Pembaias: Seperti telah dijelaskan dalam Bab-2, maka yang dimaksud pereaksi pembatas dalam reaksi kimia adalah bahan yang tidak dalam keadaan berlebihan yang diperlukan untuk bersenyawa dengan sesuatu bahan peresksi lain. Banyaknya senyawa yang dalam keadaan berlebih dari yang diperlukan untuk bereaksi dengan pereaksi pembatas biasanya dinyatakan sebagai persentase kelebihan. Dalam banyak hal reaksi kimia tidak berjalan dengan sempurna, disebabkan karena waktunya tidak cukup dan atau disebabkan karena pernbentukan kesetimbangan reaksi. Hal ini menyebabkan pereaksi pembatas tidak semuanya diubah menjadi zat hasil. Derajat kesempurnaan dari ‘sesuatw reaksi ditentukan dengan persentase bahan pereaksi pembatas yang diubah menjadi zat hasil. 78 Neraca Bahan Contoh 3-4, Dalam pembuatan besi sulfida reakei dapat dinyatakan olch per- samaan: Fe + §S —-> FS Besi sulfida dibuat dengan memanaskan tiga bagian bes} dengan dua bagian belerang dalam suatu konventor yang berkapasitas 1000 kg, dan ternyata diperoieh basil yang mengandung 60 persen besi sulfida, Pertanyaan: a) Buatlah neraca bahannya. b) Tentukan zat mana vang bertindak sebagai pereaksi permbatas, c) Berapa persentase kelebihannya. d) Berapa derajat kesempurnaan reaksi, Penyelesaian: Dasar perhitungan neraca bahan ialah 1000 kg umpan, yang terdiri atas tiga bagian F, dan dua bagian $ atau 60 persen Fe dan 40 persen S maka: Berat Fe Berat $ = (0,6) (1000) = 600 kg (0,4) (1000) = 400 kg Jumlah 1000 kg Borat zat hasil — berat umpan mula-mula = 1000 kg dan 60% nya adalah FeS. LE,S yang dihasilkan = (0,60) (1000) = 600 kg. Dari persamaan reaksi kimia. tampak bahwa 1 kg mol esi bereaksi dengan 1 kg mol belerang menghasilkan 1 kg mol besi sulfida. ‘ Fe? __ Kg mol FS yang dihasilkan = erat molekul F S = © = 689 Jadi diperlukan 6,82 kg mol Fe dan 6,82 kg mol S.. Berat Fe yang beroaksi = es & = ae Berat S yang bereaksi = (6, = £. Berat Fe yang tak vereaksi = 600 — 382 = 218 keg. Rerat $ yang tak’ bereaks! = 400 — 218 = 182 ke. 9 Azas-aras Telmik Kimia a) Sekarang neraca massa dapat disusun. Bahan umpan, kg zat hasil kg Fe 600 218 Ss 400 182 Fes. ~ 600 Total 1000 1000 Aliran arus simpang (ch Arus masuk Arus keluar akhir Gambar 3-5. Pereakst Pembatas. b) Pereaksi pembatas dapat ditentukan scbagai berikut. Susunan molar dari umpan diberikan oleh: Fe : 600 kg = = = 10,72 kg mol. S :400kg = = = 12,5 kg mol Karena 1 mol Fe bereaksi dengan 1 mol $ maka sebagai pereaksi pembatas adalah Fe. ©) Banyak S yang diperlukan menurnt teorl = 10,72 kg mol: Banyak S yang tersedia = 12,5 kg mol. Maka kelebihonS = = 1,78 kg mol. Dan persentase kelebihan $ = ge) (100%) = 16,6% ®) Dari 600 kg Fe muta-mula yang diumpankan, hanya 382 kg yang bereaksi. Jadi derajat kesempurnaan reaksi = Be (100%) = 63,79 Neraca Bahan 3. NERACA BAHAN DENGAN ARUS-ARUS SIMPANG DAN RECYCLE. Dua pengertian proses yang penting adalah arus simy (bypass) dan recycle, aad ARUS SIMPANG. Arus simpang (bypass) adalah bagian dari rus masuk segar yang dipalingkan sekitar pesawat’ (Gambar 3-5). Arus simpang ini mengalir dalam arah yang sama (paralel) dengan arah arus yang teengalir melalui pesawat. Arus-arus A, B dan C mempunyai susunan yang sama. Arus-arus C dan D dicampur membentuk arus keluar akhir B. Hendaknya dibedakan antara arus yang keluar dari pesawat proses, yaitu hasil kotor (gross product), D, dan arus keluar akhir, yang merupakan hasil bersih (netto), E. ap alt air muri, Air laut att irlgasi 00 bp] & ‘kondensor garam kering Garmbar 3-6. Arus simpang kadang-kadang digunakan dalam hal bila diinginkan membuat perubahan yang relatif xecil dalam arus simpang. Dalam beberapa operasi, reaktor bekerja lebih sempurna dari pada yang diper- lukan, Misalnya, bila uddra lembab dialirkan melalui suatu pengesing gel solika segar, udara akan meninggalkan bahan pengering dengan sangat kering. Bila diinginkan udara yang mempunyal tingkat kelembaban tertentu, dimasukkanlah lagi sejumlah uap air kedalam udara, Sudah tentu pekerjaan ini merapakan proses pemborosan dibandingkan dengan menyimpangkan sejumlah udara lembab segar yang serasi. Contoh 3-6. ss ‘Air laut akan ditawarkan untuk tujuan irigasi dengan jalan peng- vapan. Bila air umpan mengemdung 600 bpj (bagian-bagian per juta) garam, dan dalam ait irigasi diperkenankan mengandung $0 bpj garam, BL Azas-azas Teknik Kimia berapa fraksi air yang dapat disimpangkan terhadap penguap. Penyelesaian: 7 Jumlah sebuah arys pun tidak ditentukan disini. Harus ditetapkan duiu misalnya 1 kg air (airnya saja) yang masuk kedalam proses, sebagai dasar perhitungan (Gambar 3-6). | Dasar perhitungan 1 kg air laut diumpankan kedalam proses. Misalkan y = fraksi air laut yang disimpangkan. 1 — y = fraksi air laut yang diuapkan. (cy Arus masuk Anus keluar + et Le EO (A) (6) Eigse (0) (e) Gambar 3-7. Diagram atir, contoh 3-7, Neraca massa garan sekitar tempat (A), (Lytkg.(0) + y kg.(600 bpj) = 1 kg-(50 bpjy ¥ = 0,0833 kg. Contoh diatas menjelaskan suatu tempat penting, untuk menganalisa operasi simpang atau recycle, yaitu dikerjakan neraca bahan disekitar tempat dimana terjadi pereampuran. ; Umpamanya neraca. Sekitar penguap : (Garam dalam umpan yang diuapkan = (garam dalam air murni) + (garam yang dikristalkan). (1 — y) (600) = (1 — y) ©) + = y) (600). Seluruh pabrik. : (Garam dalam umpan) = goram dalam zat basil) + . (garam yang dikristalkan). (1,0) (600) = (1,0 ($0) +°(1,0) (600 — 50). Sekitar simpang B. ‘ (Garam dalam umpan) = (garam dalam simpang) + (garam dalam umpan yang akan divapkan), : 7 (1,0) (600) = (y) (600) + (1 — y) (600). Udak akan ‘memberi hasil keterangan mengenai y. Pada ketiga contoh int 82 - | Neraca Bahan | dikemukakan untuk menekankan betapa pentingnya pemilihan aeaca bahan. Karena dalam hal-hal yang komplek, pekerjaan sia-sia (tidak perin) tidak segera terlihat sampai dibuat banyak porhitungan-perhitungen yang tidak berguna karena tidak memberi sesuatu hasil. RECYCLE. Dalam recycle (Gambar 3-7) sebagian dari arus zat hasil dikirim kembali bercampur dengan umpan segar. Arus-arus C, D dan EB mempunyai susunan yang sama. Arus A disebut umpan, dan arus recycle C dicampurkan sehingga membentuk umpan campuran, B atau umpan total. kondensor reboilor hasit dasar Gambar 3-8. Menara Distilast, 83 Azas-azas Teknik Kimia Arus D disebut hasil kotor (gross) dan E hasil bersih atau netto. Prinsip recycle dapat dipakai untuk berbagai-bagei tujuan, yaita untuk memper- kembangkan operasi teknik kimiz, Bahan yang belum sempat bereaksi dalam arus fluida pada proses kimia yang telah keluar dari suatu reaktor, biasanya dipisahkan dari arus zat hasil, dan dikembalikan lagi masuk kedalam reaktor untuk menaikkan jumlah (kadar zat hasil) atau memper- kaya zat hasil. Uap puncak dari menara distilasi (Gambar 3-8) dikondensasi, dan Diasanya sebagian dari distilatmya dikembalikan ke puncak menara. Recycle yang demikian ini disebut reflux, Maksudnya juga untuk memper- kaya hasil. Salah satu cara untuk mengatur suhu pada tempat tertentu dalam Proses, ialah morecycle sebagian dari arus melewati suatu penukar panas. Dalam operasi pengeringan, sebagian dari arus udara keluar (sudah lembab) dapat direcycle dan dicampur dengan udara umpan segar. Hal demikian biasanya dikerjakan untuk mengurangi kecepatan pengeringan- nya (bila pengeringan bahan harus dilaksanakan dengan pelahan-lahan). Selain itu juga dipakai untuk pengatur panas. Konversi 25% 100 gmo! rene gee Reakte Hy + Hy teaktor Kondonsor B Aru ker 0,2 gmol a ; luar i No: lg Kadar A mase 5%-dari No + Hp Nig cals Gambar 3-9, Aliran arus recycle, Dalam sintesa ammonia ‘camputan gas yang keluar dari reaktor, setelah direcovery ammonianya kemudian direcycle melalui reaktor lagi (Gambar 3-10), karena reaksi-reaksi texnik wiurmya tidal berjalan sempurna (mencapai kesetimbangan), Untuk memperbaiki hasil, scbagian dari ‘cairan yang keluar dari menara penyerap direeyele kedalam menara lagi. Hampir dalam setiap AyeLata wan Jangkah proses minyak bumi terjadi peristiw recycle. Dalam operasi recycle (Gambar 3-8) ada dua jenis neraca bahan, yaitn neraca bakan keseluruhan (umpan segar A, diimbangkan terhadap hasil netto B) dan neraca bahan satu jalur (umpan campuran atau umpan total B diimbangkan dengan hasil kotor D). Contoh 3-7. . Dalam operasi pabrik ammonia, secara diagram tampak dalam gambar 3-9, campuran Nz -+ Hg (perbandingan molekul:1 : 3 yang mengandung 0,2 gmol Argon per 100 gmol (Nz -+ Hz) merupakan umpaa segar. Dalam reaktor, 25% dari bahan baku diubah menjadi ammonia. Ammonia ini dicairkan dalam kondensor dan dipisahkan dari gas-gas yang belum bereaksi, Gas yang terakhir ini sebagian dicampur dengan umpan segar dan direaksikan lagi dalam reaktor. Scbagian yang lain dibuang untuk mengutangi kadar argon dalam gas-gas yang bereaksi Karena A kadar tinggi akibat akumulasi akan menghentikan reaksinya. udara Gambar 3-10, Sintesa ammonia. Pada umpan reaktor kadar argon yang tertinggi yang diizinkan (batas toleransi) adalah 5 bagian dalam 100 bagian (Np + Hp). Berapa arus buangan dinyatakan dalam % dari arus recycle? Persamaan reaksi = No + Hy ——» 2.NH3 Dasar perhitungan = 100 gmol Nj + Hp dalam umpan segar. Misalkan x = gmol Nj + Hg yang direcycle ke reaktor y = gmol Nz + Ho yang dibuang. Gmol Ng + Ha masuk reaktor 100+ x Gmol No + Hg keluar reaktor 0,75 (100 + x) Gmol Nz + Hg yang terbentuk — = 0,25 (100 + x)/2 Azaseazas Teknik Kimia Gmol A dalam umpan segar = 0,2 Gmol A dalam umpan total 0,08 (400 + x) (umpan reaktor) 0,05 Gmol A per gmol (No + Hy) keluar kondensor = 52"= 0,067 Gol ‘A dalam buangan = 0,0667 y Bila opeasi telah mencapai keadaan steady maka A dalam gas buangan sama dengan argon dalam gas umpan segar. Persamaan 0,0667 y = 0,20 WW y = 3,00 Dari neraca No + Hg di titik pembuangan (titik B) 0,75 (100 +x) = x+y - x = 286 g mol. Tkhtisar: Nz + Hy segar 100 g mol. No + Hp recycle 288 g mol, No + Hy terbuang 3g mol. Ammenis yang terjadi 8,5 gmol. Argon = 0,2 gmol. Perbandingan recycle = a 2,88 Perbandingan pembuangan = 33 = 0,0,0104 Contoh 3-8. Btilen dioksida dibuat dengan cara oksidasi katalitik dari ctilen dengan oksigen, Cog + Ys O2 —> (CHy)20 : Umpan dimasukkan kedalam ruang katalisator, perbandingan volume antara udara terhadap etilen sama dengan 10 : 1, dan konversi etilen ssma dengan 10: 1, dan konversi etilen sama dengan 23% per jalan, Etilen oksida dipisahkan dari hasil reaksi secara selektip. Etilen yang belum bereaksi harus direcycle kembali. a) Berapa perbandingan recycle etilen dan berapa susunan gas masuk dan keluar? Penyelesaian: * Dasar pérhitungan 1 gmol umpan etilen (Gambar 3-10); .Perbandingan recycle etilen = 0,77/1 = 0,77. Suswnan gas masuk reaktor = 9,1% CoH 4; 71,8% No; 19,1% 0 Susunan gas keluar dari reaktor: 7,08% CoH 4s 72,5% Nagi 18,3% Oy 2,11% CHzCH20. 86 | Neraca Bahan Masuk reaktor Keluar dari reaktor Gmat| ¢ JH | oO} N b) Untuk dapat! mempertahankan perbandingan umpan masuk kedalam reaktor, ada dua cara yang dapat ditempuh: (1) memisahkan etilen dari gas-gas keluar dari reaktor dengan absorbsi selektip dan kemudian desorpsi. Biaya proses ini diperkirakan 5 sen per g etilen recover. (2) gaé-gas Keluar dari reaktor disusun kembali dengan oksigen murai yang dibasilkan dari mencairkan udara. Beaya tonase oksigen Rp.4.000,— per ton. Cara opeasi mana yang lebih murah? Dasar perhitungan: 0,23 gmol basil CH2, CH20, C2H4 yang direcover = 0,77. Beaya recovery = (0,77) (28) (0,5) = 10,8 sen. Baya oksigen = C22 ESS (SEF) AOOTE ( 1,47 sen. il u batu kepur Gambar 3-11. Diagram alir contoh 3-8. a7 Azaseazas Teknik Kila Soal-soal recycle menjadi lebih komplek, bila dalam proses terdapat " bilangan anu dalam stoichiometri keseluruhan dan bilangan anu dalam tempat lokal sekitar reaktor dan arus umpannyg. Soal-soal demikian diselesaikan dengan menggunakan dua neraca bahan yaitu neraca keselu- tuhan dari bahan yang masuk dan keluar reaktor komplek dan neraca massa. sctempat, atau satu jalur sekitar reaktornya sendiri (seperti telah dijelaskan dimuka). Contoh 3-9. Batu kapur mengandung 95%b Ca CO3 dan S% Si02 akan dikalsinasi seperti tertulis dalam diagram alir dibawah. Panas untuk dapat berlangsungnya reaksi diperoleh dari pembakaran dalam daput, dari serbuk kokas yang pada hakekatnya merupakan karbon murni. Gas asap panas (flue gas) mengandung 5% m CO. Gas kiln mengandung 865% CO. Dengan tujuan penghematan panas berguna (sensible), sebagian gas kiln ini direoycle secara kontinyu dan dicampur dengan g2s-gas asap panas seger, Setelah bereampur (gas'masuk kiln) analisa pada titik A menunjukkan 7% m CO (Gambar 3-11). a) Bitunglah g hasil CaO kotor per gram kokas terbakar. b) Hitunglah perbandingan recycle yaitu gmol gas yang direcycle per gmol gas keluar kiln (titik 3). Dasar perhitungan: 400 gmol kokas C. Persamaan reaksi: C + 02 ——» CO CaC0g +e CaO + COy a) Pertama kali kita kenakan neraca bahan keseluruhan antata titik- titik 1 dan 4, Gas dapur = am = 2.000 gmol (mengandung 100 gmol C), Misalkan gmol CaCO3/100 gmol kokas = x Gas corobong = (2.000 + x) gmol. Kenakan neraca karbon 100 + x = (0,0865) (2000 + x) = x = 80 gmol CaCO3 yang dibakar. CaCQ3 mumi = (60) (100) = 8.000 g. 8,000 CaCO; kotor = “SE = 8,420 g CaO muri — = (80 gmol CaO) (56 g/gmol) = 4.480.g Kotoran = 8,420 — 8,000 = 420 CaO kotor = 4.900 88 Neraca Bahan Kokas = (100 gmol C) (12 g/gmol) 1.200 g,. g CaO kotor/g kokas = 2:20 — ie 7365 = 408, b) Kenaken neraca bahan pada pertemuan A, Misalkan gas yang direcycle = y gmol. Jumlah gas di titik 2 = (2000 + y) gmol. Kenakan neraca CO antara titik-titik 1 dan 2 (2000 + y) (0,07) = 100 + (0,0865) y. y = 2430 gmol. Disini banyak kemungkinan neraca bahan yang dapat dikerjakan, Namun demikian neraca yang paling sederhana, dan Jangsung memberi hasil yang diperlukan, jalab-neraca disekitar pencampuran pertemuan A. Menjumlahkan gas pada titik A: Gas dapur 2000 gmol Gas recycle 2430 gmol CO? dari CaCO3 80 gmol 4510. Jadi perbandingan Recyrle = 844 feeyele lal perbandiagen Reeysle = SSE = 740 _ a0 ~ 4 Contoh 3-10. Didalam laboratorium dilakukan peteobaan dehidrogenasi etilal- kohol menjadi asetaldehid secara balilk. Reaksi utamas CoHs0H ——> CH3CHO + Ho Reaksi samping 2 C2HsOH ——> CH3 COOC)Hs + 2 1p Dipakai {catalisator Co NOs dan suhunya 330°C. Konversinya 85% dari alkoholnya, Hasil reaksi dianalisa dan hasiinya 88% asetaldehid dan 12% ctilasctat, bile alkoholnya tidale diperhitonglean. Sekarang kita akan merancang pembuatan asetaldebid secara besar- besaran, yaitu 1000 kg/jam asetaldehid, dengan proses kontinyu. Dianggap data laboratotium (batch) dapat. dipergunakan untuk proses kontinyu ini. Menurut perhitungan unit Operasi ternyata’ babwa pemisahan .teknis asetaldehid dari alkohol tidak dapat sempurna, tetapi masih mengandung 5% alicohol dalam asetaldehid (1000 kg/jam asetaldehid diatas merapakan campuran yang masih mengandung alkohol 5%). Btilasetat dapat dihasil- kan muni, dan alkohol yang dipisahkan direcycle serta dicampur dengan alkohol baru. Jadi didalam alat pemisah, dipisahkan Hy, asetaldehid (5% alkohol), etilasetat dan alkohol. 89 Azngazos Teknik: Kimia s Ditanya: 2) Gambarkan diagram alix proses tersebut. b) Perbandingan recycle terhadap umpan segar. ¢) Umpan kotor (gross feed). Penyelesaian: Diagram aliran proses seperti Gambar 3-13. Reaksi: CgHsQH ——SCHgCHO + Hy 2 CgHsOH —> CH3COOC2Hs + 2Ho ¢) Dasar perkitungan: 1 jam operasi. Asetaldehid yang dihasilkan (0,95) (1000) = 950 ke. = 950/44 = 21,6 kemol. Alkohol dalam zat hasil = 50 kg, Perbandingan hasil-hasil asetaldehid dan etilasetat = 88% /12% = 88/12. Jadi etil asetat = 12/88 x 950 = 129,6 kg. = 1,47 kemol. Neraca keseluruban untuk alkohol: Keluar: Alkohol yang tidak bereaksi 50 kg = 1,09 kgmol Alkohol untuk asetaldehid = 21,60 kgmol Alkohol untuk etilasetat 1,47x2 2,94 kemol Jumlab 25,63 kgmol = 1,182 kg. Karena pemasukan = pengeluaran, maka alkohol baru juga = 1,182 kg. . Bila alkohol yang direcycle = x ke/jam, maka umpan = 1.182 + x. Konversi 85%, berarti 15% umpan tetap sebagai alkohol keluar dalam hasil kasar ialah : 0,15 (1182 + x) = 177 + 0,15 x kg alkohol. Lima puluh kg dari padanya turut dalam asctaldehid hasil sebagai kotoran, jadi alkohol yang direcycle: (177 + 0,15x — 50) kg. . Persamaan, 177 + 0,15x — 50 = x Sehingga x = 149,4 ky/jam Perbandingan recycle terhadap umipan segar: = alkohol reeyele _ 149.4 umpan segar 1182 ~ 126 Neraca Bahan 4) Umpan kotdr = 1182 + 149,4 =-1391 Kg/jam. He: Asetal-dehid (5% alkehol) 1000 kg alkohol baru alkohol recycle Gambar 3-12. Diagram alir contoh 3-10. a Azas-azas Teknik Kimia ‘4. NERACA BAHAN DENGAN AKUMULASI SE- NYAWA INERT. Dalam beberapa proses materi inert yang terdapat dalam behan-bahan baku, mengadakan pengumpulan (akumulasi) pada suatu titik. Supaya menjamin kelangsungan operasi, zat-zat demikian ‘haruslah dikeluarkan secara periodik. Salah satu jenis dari pcristiwa akumutasi ini adalah penguapan air dalam ketel. Contoh 3-11. : . Air sumber dimasukkan kedalam- tangki pelunak zeolit untuk mendapatkan air hinak yang akan diumpankan kedalam ketel Lancashire yang mempunyai volume kerja 40.000 liter. Ketel menghasilkan 5,000 ke uap per jam pada tekanan 6 ata, Susunan air sumber diberikan sebagai berikut: efliter Ca(HCO3)9 16,3 Ca S04 10,8 Mg SO4 4,5 Mg (HCO4)2 1,3 Kerapatan air = 1 g/cc. Bila air sumber ini dilahirkan kedalam tengki zcolit terjadilah reaksi kimia menurut persamaan reaksi umum. BA + NagZ ——> NajA + BZ dimana Z menyatakan radikal kation komplek, dan B logam Ca atau Mg. Dengan cara ini garam yang menyebabkan kesadahan dalam air diubah menjadi garam natrium yang larot, Reakst lengkapnya: Ca(HCO3)2 + NagZ —-» 2NaHCO3 + Caz Mg(HCO3)7 + NajgZ ——> 2Na HCO3 + Mgz Mg SOq + NagZ —> NazSO4 + Mgz Ca SO4 + Nagz ——> NazSO4 + CaZ Banyaknya garam natrium yang dibentuk dapat dihitung dari per- bandingan berat molekul. Jadi Ca(HCO3)9 diubah menjadi 18.3% 168 16,9 g/liter Na C03 Mg(l1CO3)9 diubah menjadi 1168. 1,5 g/liter Na CO . tts 495 x 142 Mg $Oq diubah menjadi = *M? — 5,3 g/titer NepSOq 92 Neraca Bahan Ca S04 aiubat miengaak ee = 11,3 g/liter NapSO4 Berat total Na HCO3 = 18,4 g/liter Berat totalNagSO4 = 16,6 g/liter 2 Selanjutnya didalam ketel (ketika air dipanaskan) terjadi penguraian. Natrium bikarbonat pecah menjadi natrium karbonat dan karbondioksida. 2Na HCO; ——> NagCO3 + CO, + HzO 18,4 ¢ Ha HCO3 akan menghasilkan: 18,4 x 106 _ TH = 1.6 gNagco3 18,4x44 _ tga 4,8 g CO2 184x18 _ “ea = 70 8H20 Karbondioksida dan air dikeluarkan lewat hasil steam. Tetapi natrium karbonat tetap tinggal terlarut dalam air, demikian pula dengan natrium sulfat. Untuk setiap liter air lunak yang diumpamakan kedalam ketel akan meninggalkan (11,6 + 16,6) gram zat padat pada yang terlarat bilamana air diuapkan. Konsentrasi awal zat padat yang terlarut dalam ketel 28,2 g/liter. Kecepatan produksi uap 5000 kg/jam yang diperoteh dengan mengumpan- kan air yang berkecepatan 4000 liter/jam. Kecepatan akumulasi dari zat padat yang terlarut = (28,2) (40.000) == 11,280 gr/jam Kecepatan kenaikan konstruksi zat padat yang larut 11.280 __ abe F000 7 282 ervliter jam Uniuk operasi kontinyn 24 jam/hari, dalam ketel terjadi akumulasi setiap r 8 jam, liter harinya (2,82 seria) 4 Sa) = 97 ier hari Konsentrasi maksimum dari zat padat terlarut yang masih diperke- nankan 1000 g/liter. Untuk menjaga supaya selalu dibawah harga mak- simum itu maka perlu mengeluarkan ait keter yang sudah pekat secata periodik, dan menggantikannya dengan ait Innak yang baru. Proses ini discbut menguras (blow-down) dan biasanya dilaksanakan setiap shift seKali, jadi tiga kali sehari. Yang harus dikeluarkan (blow-down) dihitang sebagai berileat: 93 Azavazas Teknik Kimia Jumiah zat padat yang teclarut menjelang blow-down | = i 85) = 160.208 gx/liter. | = (40.000 liter) (4000 522) = 1 elit | Akumulasi zat padat (solut) antara dua pengeluaran (blowdown) = (11.280 a (8 jam) = 90.240 gr. Misalkan yang harus dikeluarkan (blowdown) volumenya = x liter. Maka berat solut yang harus dikeluarkan = 1000 x gr. Berat solut zat padat dalam air segar ditambahkan = 28,2 gr. ; ; Supaya konsentrasi solut zat padat tidak melebihi 1000 g/liter, maka neraca solut: perasuken — akumulasi = pengeluaran = 1000x x = 81 liter. Disini perlu diingat bahwa pada permulaan, tidak usah untuk memulai pengurasan boiler sampai dicapai konsentrasi batas; Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi batas 1000 g/liter z 40.000 — 11,280 , tenebut, ialah = jam, i Sesudah saat ini, guna mencegah akumulasi bahan, inert maka ssjumlah 81 liter harus dikeluarkan dan diganti, setiap 8 jam shift. 5. SOAL-SOAL. | i i | | | | i | i i | i ‘ . oa i 1. Dengan proses kontinyu, 100 kg udara basah per menit mengandung | 0,02 kg uap air per kg udara kering, masuk kedalam ruang humi- i Gifiasi dalam nama uap air ditambahkan kedalam udare. Udara | keluer ruang humidifikasi mengandung 0,05 kg uap air per kg udara { kering. Hitunglah jumlah air yang ditambahkan pada udara bash mula-mula per menit Jawab 2,94 kg air ditambahkan per menit), f 2. Akan dibuat secara kontinyu suaiu asam campuran yang mengan- | dung 30%b> HNO3; 40%b H2S04; dan 30%b H50, dengan : mencampurkan assim sulfat pekat (08% H2$04 dan 2%b HO), I asami nitrat pekat (00%b HNOg dan 10%b Hy0), asamn nitrat pekat (S0%b HNO dan 10%b HO), serta asam buangan (20%b Hy804; 5% HNO3; dan 75% HO). : Berapa kg diperlukan asam sulfat pekat, asam nitrat pekat, dam asam buangan per 1000 kg campuran akhir, Gawab 338. kg asam sulfat pekat; 318 kg asam nitrat pekat dan 344 kg asam buengan). pe Neraca Baban 3, Hitunglah berat molekul rata-rata dari udara kering dan kera- patannya pada 27°C dan 730 mmHg, kalau dianggap bahwa udara kering tersusun olch 21%v O2 79%¥ No. 4. Batu bara mengandung 79%b karbon dan 6%b abu. Klinker dari lubang pembuangan dapur mengandung 90% abu dan, 10% karbon. Dengan dasar pada 100 kg batu bara yang dinmpankan, hitunglah berat Klinker yang dihasilian dan hitong pula persen nilai bahan bakar yang terbuang, (Jawab 6,67 kg klinker 0,85%). 5. Kayu dengan kelembaban 40% dasar basah, dikeringkan sampai kandungen airnya tinggal 20%, juga pada dasar basah. Carilah berapa kg air telah diuapkan per kg kayu kering. (Jawab 0,416 kg H20/1b kayu kering). 6. Udara keting dari uap air bertekanan persiil 0 mm sampai tekanan parsiil 10 mm. Subu udara masuk 450°C dan tekanan tetap pada . 760 mm. Berapa kg air dihilangkan per 30 m? udara masuk? 7. Dua arus proses dicampur membentuk arus tunggal. Garam yang dapat Jerut ditainbahkan pada salah satu deri arus mula-muia dengan kecepatan yang selalu tetap. Arus ini diambil contohnya tornyata mengandung 4,76%b garam. Contoh dari arus gsbungan menunjukkan 0,62%b garam, Berapa perbandingan aliran-aliran dalam kedua arus mula-mula. (Jawab 7,01), 8 Oksigen murni dicampur dengan udara untuk memperoleh “udara kaya” yang mengandung 50%m O9. Berapa perbandingan yang harus dipakai dari oksigen terhadap udara. 9. Hitunglah Kecepatan berat aliran ammonia dalam kg/jam. lewat suatu pipa dengan data sebagai berikut: Arus oksigon murni di- masukian, ke pipa ammonia pada kecepatan 0,5 m>/menit. Oksigen masuk dhikur pada 1,5 ata dan 33°C, Dan hasil campuran sepanjang pipa ternyata mengandung 10%v Op. 10. Asam buangan dari operasi nitrasi mengandung 57%b Hz S04: 23% HINO3; dan 20% HoO. Untuk dapat dipakai lagi dalam operasi nitrasi maka susunapnya herus diubah sehingga menjadi 60%b HyS04; 27% HNO3; dan 13% HO. Bila tersedia asam sulfat dengan 7% HyO dan asam nitrat dengan 10% HO, berapa kg masing-masing harus dicampurkan supaya diperoich hasil 1000 kg. (awab: 418,3 kg asam: buangan; 388,7 kg HSO4:pekat; 193,0 kg asam nitrat pekat). 11, Asam campuran yang bersusunan 65%b H2SO4; 20% HNO3 dan 18% HO, dibuat dengan mencampur cairan-cairan sebagai berikut: a) Asam nitrat pekat mengandung 90% HNO3 dan 10% HAO. 9S Aaay-azes Teknik Kimia 13. 14. 16, 17. 96 b) 20% oleum (80% HySO4 dan 20% S03). ¢) Asam buangan yang meagandung 10% HNO3, 60% H2SQq dan 30% HO. : Dari ketiga asam tersebur dipakai berapa kg masing-masing supaya diperoleh: satu ton asam campuran? Aris gas pada 27°C dan 1,1 ata dan 50% jenuh dengan uap air, dialickan lewat menara pengering, dimana 90% uap airnya dihilang- kan. Hitunglah berapa kg air yang telah dihilangkan per 5m? gas masuk. Tekanan uap air pada 27°C = 20 mm Hg. Pada suatu Kondisi suhu dan susunan tertentu campuran fenol dan air membentuk dua fase cairan terpisah, lapisan yang satu kaya dengan fenol dan lainnya kaya dengan air, Pada 30°C.susunan Ja- pisan-lapisan atas dan bawah masing-masing mengandung 70 dan 9%b fenol. Bila 40 kg fenol dan 60 kg air dicampur dan lapisan- lapisan dibiarkan terpisah pada 30°C, berapa berat masing-masing lapisan? | Seratus gram campuran NagSO4, 10 HO dan NagCO3,10 H20 cipanaskan untuk mengusir air hidratmya. Berat akhir garam cam- puran 39,6 gr. Berapa perbandingan mol NayCO3 terhadap molekul Na2SOq dalam garam hidrat mula-mula. . mol.NayCO3 _ Case RESO, = 29) Batu kapur adalah campuran kalsium den magnesium karbonat serta materi inert, Kapur dibuat dengan kalsinasi karbonat, yeitu memanaskannya sampai CO. terusir dengan persamaan CaCO; ——> CaO + C02 dan MgCO3 > MgO + CO Bila batu kapur murni, hanya terdiri atas karbonat-karbonat saja, tanpa adanya materi inert, dikalsinasi dihasilkan 44,8 gram CO per 100 g batu kapur. Bagaimana susunan batu kapur? Bila karbon murni dibakar dalam udara, sebagian dari padanya dioksidasi menjadi COp dan sebagian menjadi CO, Bila perban- dingan Nz : Og = 7.18 dan perbandingan CO’: CO7 =2, berapa persentase kelebhan udara yang dipakei? Gas keluar hanya mengandung N9, O, CO, dan CO. (Jawab: 39,9% udara lebih). Gas-gas masuk reaktor amonfa dalam perbandingan mol 4 Hy + 1 N32. Perbandingan mol dari gas-gas ini dalam arus keluar sama dengan 4,25. Berapa volume gas masuk reaktor diukur pada 500°C dan 1 atm supaya dibesilkan 180 ton ammonia per hari. 18. 19. 21. 22, Neraca Bahan Karbon murni dibakar dengan udara kaya yang terdiri. atas 50% m O07, dan 50% m Nz. Karena kesulitan pembakaran, tidak semua karbon terbakar. Dari karbon yang terbakar, yang mem- bentuk CO tiga kali lebih banyak dari pada yang membentuk CO. Kelebihan oksigen 10%. Diketahui bahwa 10 g karbon yang dipakai (tidak semua terbakar) membentuk 51,3 liter gas-gas pembakaran diukur pada 27°C dan J atm, Berapa persentase karbon yang tidak terbakar? (Jawab: 20%). Pengering dengan kapasitas 400 kg per 24 jam operasi, mengering- kan suatu materi yang 90% HO dan 10% zat padat. Hasilnya, mengandung 20% H»O dikeringkan dalam dapur yang lain sampai kandungan airnya mencapai 2%. Hitunglah persentase air yang diuapkan dalam tiap pengering dan berat hasil per hari, dari kedua pengering, = Gas masuk reaktor ammonia mengandung 20%m No, 75% Hy, Gan 5% inert. Fersamaan reaksi yang terjadi hanya Ng + 3Hy 772 NH Perbandingan hidrogen terhadap nitrogen dalam gas keluar sebagai 2,85. Tanpa perincian perbitungan, jelaskan mengapa hal itu tidak mungkin. Satu ton larutan 30%b NayCO3 dalam’ air secara-pelan-pelan di- dinginkan sampai 20°C. Selama pendinginan, 10% dari air semula diuapken, Terbentuk endapan karbonat Nay CO3.10 90. Bila kelarutan NazCQ3 anhidtid pada 20°C sama dengan 21,5 kg/ 100 kg HyO, berapa berat kristal NayCO3, 10 HyO yang terbentisk? Belerang murni) dibakar dengan udara (21%m Og dan 79% No). Bila dipakai oksigen 20% berlebih untuk menyompumakan pemba- karan belerang; menjadi SO3, tetapi hanya 30% dari belerang terbakar menjadi SO3, dan siganya menjadi SO, a) Bagaimana anlisa (% m) campuran gasegas hasil pembakaran? b) Gas-gas dati) pembakaran tadi dialirkan lewst suatu. konvertor dimana terjadi konversi SOz menjadi $03; disini tak ada penam- vahan materi bara. Bila fraksi-mole oksigen dalam gas-gas keluar dari konvertor = 0,043, betapa perbandingan mol SQ3 terhadap mol SO dalam gas-gas konvertor? Kelarutan udara dalam air, dinyatakan oleh persamaan. =kp dimana x = iraksi mol gas O2 dan Nz yang terlarut dalam air. k = tetepan kelarutan. 97

Anda mungkin juga menyukai