RPP Model Pembelajaran PBL Materi Protei
RPP Model Pembelajaran PBL Materi Protei
OLEH :
PKA 2013
JURUSAN KIMIA
2015-2016
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XII
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
1.1 Menyadari adanya Struktur, Tata Mengamati (Observing): Tugas 4 JP Buku Kimia Kelas XII
keteraturandalam sifat Nama, Sifat,
Menggali informasi dengan cara Membuat peta konsep CD Kimia Karbon
koligatif larutan, reaksi Kegunaan dan
membaca/ melihat/ mengamati/ tentang protein Situs kimia tentang
redoks, keragaman sifat Penggolongan Kimia Karbon
menyimak tentang struktur, tata Merancang percobaan uji
unsur, Protein
nama, sifat, kegunaan dan protein
senyawamakromolekul
penggolongan protein.
sebagai wujud kebesaran Observasi
Tuhan YME dan Menanya (Questioning)
Sikap ilmiah pada saat
pengetahuan tentang Mengajukan pertanyaan tentang
melakukan percobaan uji
adanya keteraturan struktur asam amino, ion zwitter,
protein
tersebut sebagai hasil variasi struktur asam amino
pemikiran kreatif dengan harga pH, asam amino Portofolio
manusia yang esensial dan non-esensial, asam
Peta konsep
kebenarannya bersifat nukleat struktur protein serta
tentatif. kegunaannya. Laporan hasil percobaan
2.1 Menunjukkan perilaku Mengumpulkan data Tes tertulis
ilmiah (memiliki rasa (Experimenting)
ingin tahu, disiplin, jujur, Pemahaman tentang
objektif, terbuka, mampu Mendiskusikan aturan IUPAC struktur, tata nama, sifat,
membedakan fakta dan untuk memberi nama protein kegunaan dan
opini, ulet, teliti, Mengumpulkan data struktur penggolongan: protein.
bertanggung jawab, kritis, asam amino, ion zwitter, variasi
kreatif, inovatif, struktur asam amino dengan
demokratis, komunikatif) harga pH, asam amino esensial
dalam merancang dan dan non-esensial, asam nukleat,
melakukan percobaan struktur proteinserta
serta berdiskusi yang kegunaannya
diwujudkan dalam sikap Merancang, kemudian
sehari-hari. melakukan percobaan uji protein.
3.9 Menganalisis struktur,
Mengamati dan mencatat hasil
tata nama, sifat dan
percobaan
penggolongan
makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein) Mengasosiasi (Associating)
4.9 Menalar dan Mengolah dan menyimpulkan
menganalisis struktur, hasil percobaan.
tata nama, sifat dan
kegunaan makromolekul Menghubungkan hasil
(polimer, karbohidrat, percobaan uji protein dengan
dan protein) struktur protein dan sifat-
sifatnya.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Mengkomunikasikan secara
tertulis (membuat laporan
tertulis) atau lisan tentang hasil
percobaan uji protein.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi:
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat 1.1.1 Menyadari adanya keteraturan sifat
koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman protein sebagai wujud kebesaran
sifat unsur, senyawamakromolekul sebagai Tuhan YME.
wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki 2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, jujur dalam menuliskan hasil
terbuka, mampu membedakan fakta dan pengamatan.
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, 2.1.2. Menunjukkan perilaku ilmiahyaitu
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, kritis dalam menganalisis hasil
komunikatif) dalam merancang dan percobaan.
melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan 3.9.1 Menganalisisstruktur, sifat, reaksi
pengenalan, dan kegunaan protein
penggolongan makromolekul (polimer,
berdasarkan tes pemahaman.
karbohidrat, dan protein)
3.9.2 Menganalisis kadar protein dalam susu
sapi dan susu kedelai berdasarkan
hasil percobaan uji protein
menggunakan reagen biuret.
4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata 4.9.1 Menuliskan rumusan masalah, hipotesis,
dan variabel percobaan.
nama, sifat dan kegunaan makromolekul
4.9.2. Melakukan praktikum uji protein
(polimer, karbohidrat, dan protein)
menggunakan reagen biuret.
4.9.3 Menalar dan menganalisis struktur
protein melalui praktikum uji protein
menggunakan reagen biuret.
4.9.4 Menyajikan data hasil percobaan
tentanguji protein menggunakan reagen
biuret.
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa menyadari adanya keteraturan sifat protein melalui percobaan uji protein
menggunakan reagen biuret sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dengan baik.
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur dalam menuliskan hasil
pengamatan dengan baik.
2.1.1.2 Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiahyaitu kritis dalam menganalisis hasil
percobaan dengan baik.
3.9.1.1 Siswa dapat menganalisis struktur, sifat, reaksi pengenalan, dan kegunaan protein tes
pemahaman dengan tepat.
3.9.1.2 Siswa dapat menganalisis kadar protein dalam susu sapi dan susu kedelai berdasarkan
hasil percobaan uji protein menggunakan reagen biuret dengan tepat.
4.9.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel percobaan dengan
tepat.
4.9.1.2 Siswa dapat melakukan percobaan tentang uji protein menggunakan reagen
biuretberdasarkanprosedur percobaan yang telah disediakan dengan benar.
4.9.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang uji protein
menggunakan reagen biuretdengan benar.
4.9.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen
biuret dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Protein
Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari asam-asam amino melalui ikatan
peptida, sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida. Di dalam tubuh kita protein
berfungsi sebagai zat pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi
setelah karbohidrat dan lemak. Proteindapat digolongkan berdasarkan strukturnya,
bentuknya, dan fungsinya. Asam-asam amino penyusun protein sekitar 20 jenis asam
amino. Masa molekul relatif protein berkisar antara 6.000 hingga jutaan. Unsur utama
penyusun protein terdiri atas C, H, O, dan N. Beberapa protein juga mengandung unsur S
dan R.
Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat (–COOH)
dan gugus amina –NH2. Secara umum asam amino dirumuskan dengan :
H O
H2 N C C
OH
R
Struktur protein
Struktur protein sangat kompleks dan memegang peranan penting dalam menentukan
aktivitas biologisnya, struktur protein dibedakan menjadi :
1) Struktur Primer
Struktur primer menyatakan urutan asam-asam amino pada rantai protein dan letak
ikatan disulfida bila ada.
2) Struktur Sekunder
Hubungan ruang asam amino yang berdekatan pada struktur primer, mungkin reguler
dan berulang secara periodik.
3) Struktur Tersier
Struktur tersier protein merupakan susunan keseluruhan dan hubungan berbagai
bagian dari suatu rantai polipeptida.
4) Struktur Kuarterner
Suatu protein dikatakan mempunyai struktur kuarterner bila protein terdiri atas 2
rantai polipeptida atau lebih disatukan oleh gaya dispersi (ikatan hidrogen).
Sifat-Sifat Protein
Sifat-sifat protein diantaranya adalah :
a. Protein tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak dapat disuling.
b. Pada umumnya protein bersifat koloid hidrofil.
c. Larutan protein dapat diendapkan/dikoagulasikan dengan penambahanlarutan pekat
NaCl, MgSO4, (NH4)2SO4, alkohol, aseton, asam, dan basaatau dengan pemanasan
100° C. Protein yang telah dikoagulasikan tidakdapat larut dalam air atau dengan
pendinginan karena telah mengalamiperubahan irreversibel yang disebut denaturasi.
Protein yang telahmengalami denaturasi umumnya telah kehilangan fungsi
biologinyameskipun rangkaian asam-asam amino tidak rusak. Denaturasi
proteinterjadi akibat perubahan struktur terutama struktur tersier dan
strukturkuarternernya.
d. Dapat mengalami hidrolisis oleh asam-asam encer menjadi asam-asamamino.
Hidrolisis protein juga dapat dilakukan oleh enzim protease.
Penggolongan Protein
1) Berdasar Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya protein diklasifikasikan menjadi 7 golongan sebagai
berikut :
a) Enzim
Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan sangat penting dalam tubuh
makhluk hidup. Fungsi enzim adalah sebagai katalisator yang spesifik pada reaksi
kimia dalam makhluk hidup. Enzimdapat mempercepat reaksi kimia tanpa terjadi
kenaikan suhu, perubahan pH, dan hasil reaksi tambahan seperti yang terjadi pada
reaksi-reaksi kimia biasa.
Contoh: pepsin, stipsin, ribonuklease
b) Protein Pembangun.
Protein pembangun berfungsi sebagai zat pembentuk struktur baik yang baru
maupun mengganti sel yang rusak.
Contoh: Glikoprotein dalam dinding sel, α– keratin dalam kulit
c) Protein Transpor
Protein transpor mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkanmolekul atau
ion spesifik melalui aliran darah.
Contoh:
– Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen
dalam darah
– Mioglobin sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot
d) Protein Pelindung (Antibodi)
Protein pelindung berfungsi melindungi organisme dari serangan penyakit.
Contoh:
– Imunoglobin (antibodi) dapat menetralkan bakteri, virus, dan antigen (protein
asing).
– Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah bila terjadi luka.
e) Protein Pengatur (Hormon)
Protein pengatur berfungsi mengatur aktivitas sel.
Contoh: Insulin mengatur metabolisme glukosa.
f) Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme
dalam tubuh.
Contoh: Kasein pada susu, Ovalbumin pada putih telur
g) Protein Kontraktil
Protein kontraktil memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk berubah atau bergerak.
Contoh: Aktin dan miosin berperan dalam sistem kontraksi otot rangka.
2) Berdasar Bentuknya
Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globulardan
protein serabut. Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi
bentuk bulat padat (globular), yang memiliki fungsi gerak.
Contoh: Hemoglobin dan enzim
Protein serabut memiliki fungsi pelindung.
Contoh: L–keratin pada rambut dan kolagen pada urat.
3) Berdasarkan Komposisi Kimia
Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi proteinsederhana dan
protein terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino.
Contoh: enzim ribunoklease.
Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain
Contoh: Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak)
Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat
Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Problem Basic Learning
2. Metode Pembelajaran : Praktikum dan Diskusi
F. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
Tahap 1:Orientasi siswa kepada
masalah
1. Guru mengucapkan salampembuka.
2. Sebelum memulai pembelajaran, guru
meminta perwakilan siswa untuk
memimpin berdo.(Guru menanamkan
karakter religius).
3. Guru memeriksa kehadiran siswa.
4. Guru menyampaikan pengetahuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa
dari pembelajaran yang lalu
yaitustruktur, tata nama, sifat, kegunaan
dan penggolongan karbohidrat.
5. Guru memberi motivasi dengan
menampilkan gambar susu yang ada
pada power point slide ke 2
(mengamati)
6. Guru mendorong siswa menuju pada
permasalahan dengan mengajukan
pertanyaan awal “Apa gambar yang ada
yang ada pada slide tersebut ?”, “Apa
kandungan dari susu tersebut ?”
7. Guru memberikan pengetahuan umum
tentang protein.
8. Guru menampilkan fenomena dan
permasalahan tentang protein yang ada
dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada
power point slide ke 7
9. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa
melalui pembelajaran hari ini.
B. Inti
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk
belajar
1. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang masing-masing berisi
3-5 orang.
2. Guru membagikan LKS tentang uji
protein menggunakan reagen
biuretkepada siswa.
3. Guru meminta siswa merumuskan
masalah dan hipotesis berdasarkan
fenomena yang sudah disampaikan tadi
dan ada pada LKS halaman 3
4. Guru meminta siswa untuk menentukan
variabel percobaan sesuai dengan alat
bahan dan langkah kerja yang ada pada
LKS.
Fase 3 : Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
1. Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mengambil alat dan bahan
percobaan di depan kelas.
2. Siswa mulai melakukan percobaan
sesuai dengan prosedur yang ada dalam
LKS bersama kelompok masing-
masing. (mengumpulkan data)
3. Guru membantu siswa melakukan
percobaan apabila siswa mengalami
kesulitan.
4. Guru memantau peserta didik dalam
melakukan pengamatan, menuliskan
hasil percobaan pada tabel pengamatan,
serta menganalisis data hasil percobaan
sesuai dengan pertanyaan yang ada
pada LKS. (menganalisis) (Guru
menanamkan karakter jujur dan kritis)
G. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)tentang uji protein menggunakan reagen biuret
2. Buku KIMIA SMA kelas XII
H. Media Pembelajaran
1. Power Point Protein
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang uji protein menggunakan reagen biuret
3. Alat – alat praktikum
a. Alat
Alat Jumlah
Tisu Secukupnya
b. Bahan
Susu Sapi Murni
I. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian: Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen: Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran. 1
2. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan 2
presentasi.
3. Menyadari adanya keteraturan sifat protein melalui
percobaan uji protein menggunakan reagen biuret 3
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
Instrumen: lihat Lampiran 1
2. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian: Observasi, Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi, Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan. 1
2. Merumuskan hipotesis 2
3. Menentukan variabel 3
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Silabus Mata Pelajaran Kimia (Peminatan Bidang
MIPA). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta:Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional
NIP. NIP.
Lampiran 1
Petunjuk:
Lakukan penilaian pada diri anda sendiri dalam hal ketelitian yang anda lakukan
selama praktikum ini.
Jumlah Skor
Keterangan :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Petunjuk Penskoran :
Petunjuk:
Lakukan penilaian pada diri anda sendiri dalam hal ketelitian yang anda lakukan selama
praktikum ini.
Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan.
2. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan.
Jumlah skor
Rubrik Penilaian:
No. Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3 4
1. Jujur dalam Tidak Menuliskan Menuliskan Menuliskan
menuliskan menuliskan hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan
hasil hasil percobaan dengan benar tetapi kurang dengan benar
pengamatan. denganbenar tetapi tidak sesuai dengan sesuai dengan
dan juga tidak sesuai dengan hasil hasil
sesuai dengan hasil pengamatannya. pengamatannya.
hasil pengamatannya.
pengamatannya.
2. Kritis dalam Tidak kritis Kritis dalam Kritis dalam Kritis dalam
menganalisis dalam menganalisis menganalisis menganalisis
hasil menganalisis hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan
percobaan. hasil percobaan tetapi kurang tetapi kurang sesuai dengan
dan tidak sesuai sesuai dengan sesuai dengan data hasil
dengan data data hasil data hasil percobaan dan
hasil percobaan percobaan dan percobaan dan pengetahuan
dan pengetahuan pengetahuan yang diperoleh.
pengetahuan yang diperoleh. yang diperoleh.
yang diperoleh.
Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 = skor akhir
Skor maksimum
Berdasarkan data diatas, maka protein yang mengandung gugus inti benzena adalah…
A. Susu dan ikan
B. Susu dan tahu
C. Putih telur dan ikan
D. Tahu dan ikan
E. Susu dan putih telur
3. Larutan protein dapat bereaksi dengan asam maupun basa, hal ini menunjukan bahwa
protein bersifat…
A. Kovalen D. Netral
B. Basa lemah E. Amfoter
C. Asam lemah
4. Berikut ini hasil uji adanya makromolekul dalam beberapa jenis makanan.
Bahan Pereaksi yang digunakan/ perubahan warna
makanan Pereaksi biuret Xantropoteat Larutan iodium
1. Tidak berubah Tidak berubah Biru
2. Ungu Jingga Biru
3. Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah
4. Ungu Tidak berubah Biru
5. Protein merupakan bipolimer dari asam amino yang dirangkai oleh ikatan …..
A. Gikosida D. Ionik
B. Peptida E. Logam
C. Hidrogen
1. Protein tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang
khas pada masing-masing protein, gambarkan struktur umum dari asam amino !
2. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein ?
3. Sebutkan minimal 5 fungsi dari protein !
Rubrik Penilaian:
C. 2 dan 3 adanya
amilum,
berwarna biru.
Jawaban: D
5. 5. Protein merupakan bipolimer dari asam amino yang Pembahasan:
dirangkai oleh ikatan ….. Protein terdiri
A. Gikosida D. Ionik dari rangkaian
B. Peptida E. Logam asam amino
C. Hidrogen yang saling
dihubugkan
dengan ikatan
peptida.
Jawaban: B
Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 = skor akhir
Skor maksimum
Lampiran 4
Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menentukan variabel
Jumlah skor
Rubrik Penilaian:
Aspek yang Penilaian
No.
dinilai 1 2 3 4
1. Merumuskan Tidak Rumusan masalah Rumusan masalah Rumusan masalah
masalah merumuskan tidak mengandung mengandung mengandung
masalah variabel penelitian variabel variabel
penelitian, penelitian,
dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru mandiri
2. Merumuskan Tidak bisa mem- Hipotesis kurang Hipotesis sesuai Hipotesis sesuai
hipotesis buat hipotesis sesuai dengan dengan dengan
permasalahan dan permasalahan, permasalahan,
tidak mengarah ke mengarah ke mengarah ke
percobaan,tetapime percobaan, dan percobaan, dan
mbutuhkan banyak dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru. sedikit bantuan mandiri
guru. (kelompok)
3. Menentukan Tidak bisa Variabel yang Variabel yang Variabel yang
variabel menentukanvaria ditentukan kurang ditentukan sesuai ditentukan sesuai
bel sesuai percobaan percobaan yang percobaan yang
yang akan dilakukan akan dilakukan, akan dilakukan,
tetapi variabel dan dilakukan
ditentukan secara mandiri
dengan sedikit (kelompok)
bantuan guru
4. Merancang Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah
dan percobaanyang percobaan yang percobaan yang percobaan yang
melakukan dilakukan tidak dilakukan urut tetapi dilakukan urut dilakukan urut
percobaan urut membutuhkan dan dilakukan dan dilakukan
banyak bantuan dengan sedikit secara mandiri
guru. bantuan guru (kelompok).
5. Menganalisis Tidak mampu Dilakukan dengan Merujuk pada Berdasarkan data,
dan bantuan guru hipotesis, dan merujuk pada
menyimpulka dilakukan secara hipotesis,
n hasil mandiri dilakukan secara
percobaan (kelompok) mandiri
(kelompok).
6. Mengkomuni Tidak dapat Hanya dapat Dapat Dapat
kasikan hasil mengkomunikasi mengkomunikasikan mengkomunikasi mengkomunikasi
percobaan kan dengan tetapi tidak dapat kan dengan kan dengan
bahasa yang baik, dimengerti. bahasa yang baik, bahasa yang baik,
santun, dan santun,tetapi sulit santun, dan
mudah dimengerti. mudah
dimengerti. dimengerti.
Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 = skor akhir
Skor maksimum
(LKS)
XII
MATERI
PENENTUAN KADAR PROTEIN
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein)
3.9.1.2 Siswa dapat menganalisis kadar protein dalam susu sapi dan susu kedelai
berdasarkan hasil percobaan uji protein menggunakan reagen biuret dengan tepat.
4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul
(polimer, karbohidrat, dan protein)
4.9.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel percobaan
dengan tepat.
4.9.1.2 Siswa dapat melakukan percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuret
berdasarkan prosedur percobaan yang telah disediakan dengan benar.
4.9.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang uji
protein menggunakan reagen biuret dengan benar.
4.9.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan
reagen biuret dengan baik.
Judul Percobaan
Tujuan percobaan
Untuk menentukan kadar protein yang terdapat dalan susu sapi dan
kadar protein yang terdapat dalan susu kedelai
PERHATIKAN!!!
Amati fenomena berikut !
Fenomena
Seorang balita biasa meminum susu. Susu mengandung protein yang baik
untuk pertumbuhan pada balita. Akan tetapi, banyak balita yang alergi terhadap
susu sapi, sehingga orang tua mereka mengganti dengan susu soya/kedelai.
Sebenarnya kedua susu tersebut sama-sama mengandung protein. Tetapi pada susu
manakah yang kandungan proteinnya lebih besar ? Apakah susu sapi atau susu
soya/kedelai ?
Rumusan Masalah
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Rumuskan hipotesis yang didasarkan pada rumusan masalah yang telah kalian buat di atas!
Hipotesis
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Variabel
Tentukan variabel bebas, kontrol, dan respon berdasarkan alat dan bahan serta prosedur
percobaan !
Variabel bebas:
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Variabel kontrol:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Variabel respon:
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Alat dan Bahan:
Alat
Alat Jumlah
Tisu Secukupnya
Bahan
Prosedur Percobaan
Tabel Pengamatan
NO Tabung Pengamatan
Warna susu Warna susu Jumlah
Reaksi
sebelum diuji sesudah diuji tetesan CuSO4
dengan biuret dengan biuret
1 A (susu sapi)
2 B (susu kedelai)
Analisis Data
1. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana perubahan warna susu sebelum dan sesudah
diuji dengan menggunakan biuret ?
Jawab:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Bagaimana perbedaan jumlah tetesan CuSO4 pada susu sapi dan susu kedelai sampai
terjadi perubahan warna ?
Jawab:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari percobaan yang kamu lakukan?
Kesimpulan
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN
PERHATIKAN!!!
Amati fenomena berikut !
Fenomena
Seorang balita biasa meminum susu. Susu mengandung protein yang baik
untuk pertumbuhan pada balita. Akan tetapi, banyak balita yang alergi terhadap
susu sapi, sehingga orang tua mereka mengganti dengan susu soya/kedelai.
Sebenarnya kedua susu tersebut sama-sama mengandung protein. Tetapi pada susu
manakah yang kandungan proteinnya lebih besar ? Apakah susu sapi atau susu
soya/kedelai ?
Rumusan Masalah
Bagaimana kandungan protein pada susu sapi dan susu soya/kedelai setelah
diuji menggunakan biuret ?
Rumuskan hipotesis yang didasarkan pada rumusan masalah yang telah kalian buat di atas!
Hipotesis
Setelah diuji dengan biuret susu hewani (susu sapi) mengandung kandungan
protein yang lebih tinggi daripada susu soya/kedelai.
Setelah kalian membuat hipotesis, ujilah hipotesis kalian dengan melakukan percobaan. Sebelum
melalukan percobaan tentukan variabel bebas, kontrol, dan responnya!
Variabel bebas:
Protein hewani (susu sapi)
Protein nabati (susu soya/ kedelai)
Variabel kontrol:
Larutan NaOH 40%
Larutan CuSO4 0,5%
Jumlah tetesan larutan NaOH 40%
Variabel respon:
Warna larutan susu setelah diuji denngan biuret
Jumlah tetesan CuSO4 0,5% sampai terjadinya perubahan warna
Alat Jumlah
Tisu Secukupnya
Bahan
Prosedur Percobaan:
Tabel Pengamatan
NO Tabung Pengamatan
Warna susu Warna susu Jumlah
Reaksi
sebelum diuji sesudah diuji tetesan CuSO4
dengan biuret dengan biuret
1 A (susu sapi) Putih Ungu 2 tetes
2 B (susu kedelai) Putih kekuningan Ungu 4 tetes
Analisis data
1. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana perubahan warna susu sebelum dan sesudah
diuji dengan menggunakan biuret ?
Jawab:
Perubahan warna pada susu sapi yaitu sebelum diuji dengan biuret berwarna
putih, setelah diuji dengan biuret warna susu sapi menjadi ungu
Perubahan warna pada susu kedelai yaitu sebelum diuji dengan biuret
berwarna putih kekuningan, setelah diuji dengan biuret warna susu kedelai
menjadi ungu
7. Bagaimana perbedaan jumlah tetesan CuSO4 pada susu sapi dan susu kedelai sampai
terjadi perubahan warna ?
Jawab:
Pada susu sapi dibutuhkan 2 tetes CuSO4 sampai larutan berubah warna
menjadi ungu
Pada susu kedelai dibutuhkan 4 tetes CuSO4 sampai larutan berubah warna
menjadi ungu
Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari percobaan yang kamu lakukan?
Kesimpulan
Setelah diuji dengan biuret susu sapi mengandung protein yang lebih tinggi karena
menghasilkan warna ungu dengan jumlah tetesan CuSO4 yang lebih sedikit. Sehingga
hipotesis awal yang diajukan dapat diterima.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Disiapkan alat dan bahan yaitu susu kedelai, Dimasukkan 1 mL susu kedelai berupa
susu sapi, larutan CuSO4, larutan NaOH, larutan berwarna putih keruh kekuningan
pipet tetes, dan tabung reaksi. kedalam tabung reaksi.
Dimasukkan 1 mL susu sapi berupa larutan Susu sapi ditambahkan 1 mL larutan NaOH
berwarna putih keruh kedalam tabung reaksi. tak berwarna menghasilkan larutan berwarna
putih keruh. Dan ditambahkan 1 tetes larutan
CuSO4 berwarna biru jernih menghasilkan
larutan berwarna merah muda keunguan (-)
keruh.
Susu kedelai ditambahkan 1 mL larutan Dihasilkan larutan berwarna ungu keruh saat
NaOH tak berwarna menghasilkan larutan penambahan 4 tetes larutan CuSO4 pada susu
berwarna putih keruh. Dan ditambahkan 1 kedelai dan penambahan 2 tetes larutan
tetes larutan CuSO4berwarna biru jernih CuSO4 pada susu sapi.
menghasilkan larutan berwarna jingga
kecoklatan (-) keruh.