Laporan Praktikum
Nuning Wulandari
Oleh
Kelompok 5
JURUSAN FISIKA
MARET 2011
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mempelajari struktur anatomi organ-organ penyusun sistem urinaria
2. Mempelajari struktur anatomi organ-organ penyusun sistem
reproduksi pria dan wanita.
3. Mempelajari struktur histologi ginjal, testis, dan ovarium.
4. Menentukan adanya glukosa dalam urin.
B. DASAR TEORI
Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi.
Sistem reproduksi berfungsi untuk memperbanyak spesies. Sistem reproduksi
tidak ditujukan bagi homeostasis dan tidak penting bagi kelangsungan hidup
individu, tetapi penting bagi kelangsungan hidup spesies. Hanya melalui sistem
reproduksilah cetak biru genetik yang kompleks dari tiap-tiap spesies dapat
bertahan melebihi masa hidup tiap-tiap anggota spesies tersebut. (Sherwood,
2001)
Tidak seperti sistem tubuh lainnya yang pada dasarnya identik pada kedua
jenis kelamin, sistem reproduksi pria dan wanita sangat berbeda, sesuai dengan
perannya dalam sistem reproduksi. Organ genetalia masculina, terdiri dari organ
genetalia masculina interna dan eksterna, begitu pula dengan wanita, terdiri dari
organ genetalia feminina interna dan ekterna, serta terdapat kelenjar-kelenjar
yang dihasilkan masing-masing organ genital.
D. CARA KERJA
1. Pengamatan gambar, torso, dan model
Preparat ginjal
- Mengamati preparat dengan perbesaran 10x10
- Mengamati Badan Malphigi dan tubulus-tubulus ginjal.
- Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan
Preparat testis
- Mengamati preparat dengan perbesaran 10x10
- Dilanjutkan dengan perbesaran 40x10
- Memperhatikan sel-sel spermatogenik, sel Sertoli, dan sel-
sel Leydig
- Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan
gambar
Preparat ovarium
- Mengamati preparat dengan perbesaran 10x10
- Memperhatikan folikel-folikel ovarium dalam berbagai
tingkat perkembangan
- Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan
gambar
2 ml urin
- Memasukkan dalam tabung reaksi
- Menambahakan 5 ml benedict
- Memanaskan
- Mengamati perubahan warna yang terjadi
E. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA
Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem
urinaria terdiri atas sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Sistem
reproduksi pria terdiri dari sepasang tetstis, aluran reproduksi berupa vas deferens,
epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada pria dilengkapi penis sebagai organ
kopulatoris dan kelenjar asesoris. Sedangkan sisem reproduksi wanita terdiri dari
sepasang ovarium, saluran reproduksi berupa sepasang tuba falopii serta uterus dan
vagina tunggal. Pada wanita juga terdapat organ genitalia eksternae dan kelenjar
mammae (Susilowati, dkk. 2003).
Histologi Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain
menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang
membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh,
urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang
jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal;
mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan
keseimbangan asam dan basa.
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut
medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan
ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron
yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia
dewasa.
Histologi Testis
a. Ductus deferen
Dinding lebih berotot dibanding epididimis
Otot polos tiga lapis
a. Sirkuler ditengah
b. Longitudinal diluar dan dalam
Diinervasi saraf simpatik
Dilapisi oleh epitel pseudokolumner kompleks
b. Efferen ducts
c. Seminiferous Tubulus
d. Epididimis
Histologi Ovarium
Sistem reproduksi pada wanita meliputi indung telur (ovarium), suatu sistem
saluran kelamin (tuba uterina, rahim atau uterus, dan vagina) dan alat kelamin luar.
Kelenjar mamae, satu kelenjar susu walaupun bukan alat kelamin termasuk
kelompok ini karena merupakan kelenjar penting dalam sistem reproduksi wanita.
Fungsi utama sistem ini yang dikelola oleh mekansme hormon dan saraf,
menghasilkan gamet betina yaitu ovum melalui peristiwa oogenesis. Kemudian
menyediakan lingkungan yang cocok untuk terjadi fertilisasi oleh spermatozoa dan
perkembangan fetus, selanjutnya mekanisme untuk pengeluaran janin. Soewolo, dkk
I(1999:313)
Keterangan :
Warna Hasil
Biru -
Kuning kehijauan +
Coklat kehijauan ++
F. PEMBAHASAN
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 –
1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang
mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle
(1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan
lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli
mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694).
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di
dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral
tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara
lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang
membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh,
urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang
jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal;
mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan
keseimbangan asam dan basa.
2. garam anorganik
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut
medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia
dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul.
Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit
fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta
buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator
air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah,
kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul
dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus,
melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula
Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel
darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat
ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap
hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per
menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi
ginjal.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang
mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi
proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus
konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich
Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien
osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang
melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan
memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke
dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir
dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika
urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum
dan kadar ADH.
Polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan
kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
Sistem reproduksi pada wanita meliputi indung telur (ovarium), suatu sistem
saluran kelamin (tuba uterina, rahim atau uterus, dan vagina) dan alat kelamin luar.
Kelenjar mamae aatu kelenjar susu walaupun bukan alat kelamin termasuk
kelompok ini karena merupakan kelenjar penting dalam sistem reproduksi wanita.
Fungsi utama sistem ini yang dikelola oleh mekansme hormon dan saraf,
menghasilkan gamet betina yaitu ovum melalui peristiwa oogenesis. Kemudian
menyediakan lingkungan yang cocok untuk terjadi fertilisasi oleh spermatozoa dan
perkembangan fetus, selanjutnya mekanisme untuk pengeluaran janin. Soewolo, dkk
I(1999:313)
a. Tuba Uterina
Tuba uterina sangat mobil dan hanya terfiksasi pada sudut uterus dan
lagamentum suspensorium ovari. Tuba uterina terbagi menjadi 3 bagian yaitu
Fimbrae merupakan jumbai-jumbai terletak pada ujung dekat ovari dan
berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium.
Ampula , bagian tuba yang melebar.
Isthmus, bagian menyempit yang masuk ke uterus.
b. Uterus
Uterus atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri
yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut
serviks atau leher rahim. Uterus manusia berfungsi sebagai tempat
perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.
Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari
beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium atau
dinding Rahim tersususn dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan
endometrium menghasilkan banyak lender dan pembuluh darah. Lapisan
endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium)
dan akan meluruh pada saat menstruasi. Mekanismenya akan dibahas kemudian.
Kelanjutan saluran reproduksi sesudah uterus dan serviks adalah vagina.
c. Vagina
Merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada
wanita. Vagina bermuara pada vulva yang merupakan alat kopulasi pada wanita.
Vagina mempunyai dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa
selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot, dan bagian terdalam berupa
jaringan ikat berserat.
Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lender pada saat
terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin.
Jaringan otot dan jaringan ikat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan
uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah
janin dikeluarkan.
1.3 Ovarium
Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan membelah berulang kali dan
tumbuh di dalam rahim atau uterus. Agar uterus siap menerima ‘zigot’ dinding
uterus tersebut menebal sebagai akibat pengaruh hormon progesteron. Dinding
uterus mengandung nutrisi dan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan zigot
yang akan tertanam. Proses penanaman zigot tersebut dinamakan implantasi.
Zigot akan tumbuh menjadi embrio yang akan terus berkembang hingga
kelahiran. Pada manusia, waktu yang dibutuhkan zigot hingga menjadi bayi
yang siap lahir sekitar 280 hari atua 9 bulan 10 hari. Bayi akan keluar melalui
saluran yang disebut vagina yang juga berfungsi sebagai tempat keluarnya
darah saat menstruasi. Organ ini juga merupakan tempat penis menyampaikan
sperma ke bagian dalam alat kelamin.
Akan tetapi jika sel telur yang dihasilkan tidak dibuahi maka sel telur
akan dikeluarkan oleh tubuh melalui proses yang biasa disebut menstruasi. Jika
terjadi pembuahan, proses menstruasi tidak akan terjadi.
3. Fase Luteal
Siklus fase ini disebut fase sekretori karena lumen-lumen lelenjar
endometrium diisi dengan sejumlah sekresi. Endometrium superfinal menjadi
lebih tinggi vaskularnhya, dan kaya akan glokogen. Tebalnya lapisan
superfinal juga termasuk meningkatkan jumlah cairan Interstitial. Perubahan
ini maksimal kira-kira seminggu setelah ovulasi sesuai dengan waktu yang
diharapkan tibanya ovum yang telah dibuahi.
Jika fertilisasi tidak terjadi, peningkatan progesteron dan estrogen
membantu menghambat LH. Akibatnya, korpus luteum mengalami degenerasi,
estrogen dan progesteron menurun dan menstruasi terjadi jika lapisan
superfisial endometrium dihilangkan rangsangan hormonnya. Dengan kata
lain, jika ovum yang sudah dibuahi diimplantasi di dalam uterus, korpus
luteum terus mensekret progesteron selama 3 bulan. Ini mumgkin disebabakan
oleh hormon (Chorionik gonadotropin) yang dihasilkan oleh jaringan
embrionik dapat memproduksi progesterondan estrogen pada moliknya sendiri.
Fase pre-menstruasi atau fase akhir luteal, dua atau tiga hari sebelum
menstruasi dan bertepatan dengan degenarasi di korpus luteum. Pada saat ini
terjadi penyusupan poliformonuklir leukosit dan jaringan pengikat stroma dan
endometrium superfisisal dimulai. Perubahan pada pembuluh darah juga
terjadi sebelum dimulai menstruasi. Arteri-arteri yang memberi bantuan
kepada bagian basiler endometrium tidak dipengaruhi oleh menurunnya suplai
dari progesteron dan estrogen, tetapi khusus arteri yang mensuplai lapisan
superfisial menjadi sangat sempit. Akibatnya , lapisan atas endometrium
kehilangan darah dan menjadi pucat. Pusat vasokonstriktif merusakkan dinding
arteriolar dan pembuluh kapiler, bilamana gulungan arteri-arteri pada akhirnya
melebar, darah lepas dari dinding dan berkumpul dibawah permokaan
endometrial. Darah ini segera pecah melalui endometiral stroma yang
mengalami degenerasi aliran menstruasi dimulai kembali.
2. Epididimis
Setiap epididimis terdiri dari saluran kumparan rapat, tunggal, terbungkus
selubung fibrosa. Saluran ini berdiameter sangat kecil, tetapi panjangnya
kira-kira 6 meter, terletak di sepanjang bagian atas dan sisi testis.
Fungsi epididimis adalah
1. Sebagai salah satu ductus yang menyalurkan sperma menuju ke luar
testis.
2. Menyimpan sperma sebelum ejakulasi. Selama dalam epididimis sperma
menjadi motil, motilitas ini merupakan ciri penting kesuburannya.
3. Mensekresi bagian cairan seminalis.
4. Kd
3. Ductus Seminalis
Ductus Seminalis atau vas deferen sebagaimana epididimis adalah suatu
saluran, sebagai kelanjutan epididimis.saluran ini melalui kanalis inguinale,
diselubungi oleh suatu silinder fibrosa yang disebut corda spematica, menuju
cavum abdominalis. Seterusnya saluran tersebut menuju ke permukaan atas
lalu turun ke permukaan bawah kantung kemih, kemudian bergabung dengan
saluran dari vesicula seminalis untuk membentuk ductus ejakulatorius.
Ductus seminalis berfungsi sebagai saluran keluar bagi testis, yang
menghubungkan epididimis dengan duktus ejakulatorius. Sterilisasi pria
dapat dilakukan dengan pemotongan saluran ini, biasanya dilakukan
pengirisan pada daerah kunci paha. Dengan pemotongan ini, jalan keluar
sperma tidak dapat meninggalkan epididimis menuju keluar.
4. Ductus Ejakulatorius
Ada dua ductus ejakulatorius, merupakan saluran pendek melalui glandula
pristata dan bermuara ke dalam uretra. Saluran ini terbentuk dari
bergabungnya ductus seminalis engan ductus dari vesicula seminalis.
5. Vesicula Seminalis
Vesicula seminalis merupakan kantung berlekuk-lekuk yang terletak
sepanjang bagian bawah permukaan posterior kantung kemih, di depan
rektum. Vesikula seminalis mensekresi suatu cairan kental yang menyusun
semen, cairan mengandung nutrisi yang mendukung metabolisme sperma.
6. Glandula prostata
Organ ini adalah kelenjar tubuloalveolar, terletak tepat di bawah kantung
kemih. Lewatnya uretra pada lubang kecil di tengah kelenjar ini memberikan
makna klinis. Pembesaran kelenjar ini menimbulkan penderitaan, ia akan
mendesak uretra yang bahkan dapat menyumbatnya sehingga tidak bisa
kencing. Dalam kondisi seperti ini terpaksa sebagai penanggulangannya
dengan pembedahan dan pengambilan kelenjar ini (prostatectomy) bila cara
lain gagal. Kelenjar prostata menambah sekresi alkalin pada cairan seminalis
yang diperkirakan menaikkan motilitas sperma.
7. Kelenjar Bulbourethral
Kelenjar bulbourethral atau kelenjar cowperi ada dua, bentuknya menyerupai
biji kacang panjang, emikian pula ukurannya. Terletak di bawah kelenjar
prostata. Sebuah saluran yang panjangnya kira-kira 2,5 cm
menghubungkannya dengan bagian membran uretra.
Seperti halnya dengan kelenjar prostata, kelenjar ini mensekresi suatu cairan
alkalin yang penting untuk mengimbangi adanya asam pada uretra pria dan
vagina wanita. Sperma mencapai perkembangan optimal motilitasnya pada
pH 6 sampai 6,5 dalam lingkungan yang sedikit asam mendekati netral.
Spermatogenesis
G. DISKUSI
1. Jelaskan mengenai proses filtrasi, absorbsi, dan sekresi yang dilakukan ginjal
dan dimana terjadinya proses tersebut!
Jawab:
- Filtrasi
Proses filtrasi darah terjadi pada kapiler glomerulus. Hasil filtrasi disebut
filtrat glomerulus (urine primer). Komposisinya adalah asam amino, glukosa,
natrium, kalium, ion-ion dan garam-garam, serta ureum. Hasil filtrasi akan
ditampung pada Kapsula Bowman menuju ke tubulus kontortus proksimal.
- Absorbsi
Urine primer dari hasil filtrasi akan di absorbsi. Terjadi di tubulus
kontortus proksimal yang menghasilkan urine sekunder. Komposisinya air,
asam amino, natrium, kalium, ureum, serta garam-garam. Urine sekunder
mengalir melalui lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal.
- Sekresi
Urine sekunder akan mengalami penambahan zat-zat pada tubulus
kontortus distal, yaitu berupa ion-ion H+, ion K+, urea, kreatinin, dan NH3.
Hasil penambahan ini disebut urine sesungguhnya.
-Vulva
Vulva mengandung indra peraba, di antaranya meissner dan pacinian
corpuscles. Indra ini berperan dalam hubungan seks. Vulva juga merupakan
struktur yang ikut menyusun genitalia externa wanita.
- Perineum
Perineum adalah daerah diantara lubang vagina dan anus. Tersusun dari otot
yang ditutup kulit dan mempunyai kepentingan klinis besar karena seringkali
sobek terlalu dalam dapat merobek seluruh perineum bahkan sampai anus,
sehingga berakibat penyerapan tak sadar dari rektum sampai pengoyakan yang
harus diperbaiki lagi.
-Kelenjar mammae atau buah dada
Kelenjar mammae terletak diatas otot dada dan terikat padanya oleh selapis
jaringan ikat berupa fascia. Walaupun kelenjar ini ada pada kedua jenis
kelamin, namun umumnya yang berkembang dan berfungsi hanya pada wanita.
Fungsi kelenjar mammae atau kelenjar susu adalah mensekresi susu bagi
makana bayinya. Walaupun mekanisme yang mengendalikan laktasi masih
tetap belu diketahui, namun peran hormon berikut tidak meragukan, seperti
estrogen, progesteron, luteotrophin (LTH)
H. KESIMPULAN
1. Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem
urinaria terdiri atas sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Sistem
reproduksi meliputi : sistem reproduksi pria dan sistem reproduksi wanita
2. Sistem reproduksi pria terdiri dari sepasang tetstis, aluran reproduksi berupa
vas deferens, epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada pria dilengkapi
penis sebagai organ kopulatoris dan kelenjar asesoris.
4. Apabila pada urin kita terdapat glukosa maka hal ini menandakan bahwa
terdapat kerusakan ginjal pada tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA