Abstract
To the effect of observational it is subject to be know factor that forms communication Word of Mouth
and to know factor influence in communication Word of Mouth to Buy decision. Result observationaling to
point out, formed 2 new factors namely Ministering Factors of variable Organic Word of Mouth and Goal
Factor Perceives of variable Amplified Word of Mouth. Both of ala factor goes together significant to Buy
decision but then partially point out influential more Service Factor dominant. Organic Worth of Mouth
having dominant influence to be pointed out even with majority respondent group in observational it comes
from outside another city Malang and also Batu.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk komunikasi Word
of Mouth dan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor dalam komunikasi Word of Mouth terhadap
Keputusan Pembelian. Hasil penelitian menunjukkan, terbentuk 2 faktor baru yakni Faktor Pelayanan dari
variabel Organic Word of Mouth dan Faktor Cita Rasa dari variabel Amplified Word of Mouth. Kedua
faktor secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian akan tetapi secara
parsial menunjukkan Faktor Pelayanan lebih berpengaruh dominan. Organic Worth of Mouth memiliki
pengaruh dominan ditunjukkan juga dengan kelompok responden terbanyak dalam penelitian ini berasal
dari kota lainnya diluar Malang maupun Batu.
3
dalam proses pertukaran atau pembelian. Setiap Keputusan tersebut akan mempengaruhi
keputusan pembelian mempunyai struktur keputusan tentang penjual dan jumlah
mempunyai tujuh komponen Swastha & Handoko pembelinya. Dalam hal ini, perusahaan harus
(2008:102-103) sebagai berikut: mengetahui keinginan pembeli terhadap cara
a. Keputusan tentang jenis produk pembayarannya.
Konsumen dapat mengambil keputusan
pembelian suatu produk atau menggunakan
uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini, Hipotesis
perusahaan harus memusatkan perhatiannya 1. Organic Word of Mouth dan Amplified Word
kepada orang-orang yang berminat membeli of Mouth secara bersama-sama mempunyai
suatu produk serta alternative lain yang pengaruh signifikan terhadap Keputusan
mereka pertimbangkan. Pembelian.
b. Keputusan tentang bentuk produk 2. Organic Word of Mouth dan Amplified Word
Konsumen dapat mengambil keputusan of Mouth secara parsial mempunyai pengaruh
pembelian dalam suatu produk. Keputusan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
tersebut menyangkut pula ukuran, mutu,
corak dan sebagainya. Dalam hal ini, 3.METODE
perusahaan harus melakukan riset pemasaran Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
untuk mengetahui kesukaan konsumen penelitian kuantitatif. Jumlah sampel dalam
tentang produk yang bersangkutan agar dapat penelitian sebanyak 116 orang konsumen Ketan
memaksimalkan daya tarik mereknya. Legenda Batu . Teknik analisis data yang
c. Keputusan tentang merek digunakan adalah dengan ukuran presentase,
Konsumen harus mengambil keputusan analisis faktor dan analisis regresi linier berganda.
tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap
merek memiliki perbedaan-perbedaan
tersendiri. Dalam hal ini, perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen harus 4.HASIL DAN PEMBAHASAN
memilih sebuah merek dalam melakukan Hasil Analisis Faktor
pembeliannya, merek yang sudah dikenal a. Pembentukan Nilai Matrik Korelasi
memiliki nama akan memudahkan konsumen 1) Nilai Kaiser-Mayer-Oklin (KMO)
dalam melakukan keputusannya. Nilai KMO sebesar 0,713
d. Keputusan tentang penjualnya berdasarkan Lampiran 7 lebih dari 0,5
Konsumen harus mengambil keputusan yang dianggap mencukupi, karena KMO >
dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam 0,5 memberikan informasi bahwa analisis
hal ini produsen, pedagang besar dan faktor merupakan pilihan yang tepat.
pengecer harus mengetahui bagaimana 2) Uji Barlett Test of Sphericity
konsumen menyukai barang tersebut. Hasil nilai Barlet Test of Spehericity
e. Konsumen tentang jumlah produk adalah lebih besar dengan dengan taraf
Konsumen dapat mengambil keputusan signifikansi 0,000 <0,05 maka dapat
tentang seberapa banyak produk yang akan disimpulkan bahwa variabel-variabel
dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini, saling berkolerasi. Di samping itu, hasil
perusahaan harus mempersiapkan banyaknya Bartlett’s Test of Sphericity memiliki
produk sesuai dengan keinginan yang keakuratan (signifikansi) yang tinggi
berbeda-beda dari para pembeli. (0,000) sehingga memberi implikasi
f. Keputusan tentang waktu pembelian bahwa matrik korelasi cocok untuk analisis
Konsumen dapat mengambil keputusan faktor.
tentang kapan harus melakukan pembelian.
Masalah ini menyangkut tersedianya uang Tabel 1. Anti Image Matrices (Perulangan)
untuk membeli produk. Oleh karena itu
perusahaan harus dapat mengukur waktu Indikator Nilai
produksi dan kegiatan pemasaran. MSA
X1.1 Cita rasa khas 0,722
g. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan X1.2 Ragam varian rasa 0,575
tentang metode atau cara pembayaran produk 0,798
X1.3 Kecocokan dengan cuaca
yang akan dibeli, secara tunai atau kredit.
4
X1.5 Sudah sejak lama dan populer di 0,661
kalangan umum c. Rotasi Faktor
0,740 1) Matriks sebelum rotasi
X1.6 Menikmati hiburan di sekitar tempat
Matriks faktor sebelum rotasi
0,775 merupakan model awal yang diperoleh
X1.7 Harga terjangkau
sebelum dilakukan rotasi. Koefisien yang ada
0,777
X1.8 Pelayanan yang ramah pada model setiap faktor diperoleh setelah
0,695 proses pembakuan terlebih dahulu, dimana
X1.9 Kecepatan pelayanan koefisien yang diperoleh saling dibandingkan.
0,686 Koefisien (Loading factor) yang signifikan
X1.10 Kecekatan pelayanan
(>0,5) dapat dikatakan mewakili faktor yang
0.669 terbentuk. Pada Tabel 3 dapat dilihat
X2.1 Dokumen atau testimonial publik
distribusi indikator yang signifikan kepada
0,792 faktor pada matriks faktor sebelum rotasi,
X2.2 Publisitas
yaitu
0,805
X2.3 Suasana tempat
Tabel 3. Matriks Sebelum Rotasi
0,689
X2.4 Kebersihan tempat
Loading Identifikas
0,742 Indikator
X2.5 Komunitas media sosial dan internet Faktor Faktor
(X1.3) Kecocokan dengan 0,534
0,714
X2.6 Lokasi strategis cuaca 0,663
(X1.8) Pelayanan yang ramah 0,691
X2.7 Salah satu jenis di kuliner terkenal di 0,723 (X1.9) Kecepatan pelayanan 0,676 1
Malang (X1.10) Kecekatan Pelayanan 0,595
(X2.2) Publisitas 0,590
Tabel 1 menunjukkan bahwa seluru (X2.3) Suasana Tempat 0,563
indikator memiliki nilai MSA ≥ 0.5, sehingga (X2.4) Kebersihan Tempat 0,522
(X2.5) Komunitas Media Sosial
tidak ada indikator yang harus dikeluarkan dari dan Internet 0,568
variabel. Oleh karena itu analisis faktor dapat (X2.6) Lokasi Strategis
dilanjutkan ke tahap berikutnya. (X1.1) Cita rasa khas 0,511 2
b. Ekstraksi Faktor
Setelah dilakukan analisis faktor Pada matriks faktor Tabel 3 (distribusi
didapatkan hasil bahwa KMO, Bartlett’s Test of variabel kepada faktor sebelum rotasi), dapat
Sphericity, serta MSA telah memenuhi syarat dilihat bahwa Faktor 1 diwakili oleh 9 indikator,
suatu data dapat dilakukan analisis faktor. Statistik dan faktor 2 diwakili oleh 1 indikator. Matriks
awal atau initial statistic menunjukan bahwa faktor ini (distribusi variabel pada faktor sebelum
metode yang memungkinkan untuk digunakan rotasi) masih dijumpai sebuah data yang belum
dalam melakukan ektraksti adalah Principal bisa dikelompokkan kepada faktor 1 atau 2 maka
Component Analysis (PCA) yang dikenal dapat perlu dilakukan rotasi.
memaksimumkan persentase varian yang mampu
dijelaskan oleh model. Supranto (2004:130) untuk 2) Matriks Faktor Setelah Rotasi
menentukan jumlah faktor yang dapat diterima Model awal yang diperoleh dari matriks
atau layak, secara empirik data dapat dilihat dari: faktor sebelum diulakukan rotasi, belum
a. Eigenvalue suatu faktor yang besarnya ≥ 1 menerangkan sebuah struktur data yang
b. Faktor dengan persentase varian > 5% sederhana, harus dilakukan rotasi faktor. Rotasi
c. Faktor dengan persentase kumulatif < 60% faktor dengan metode varimax menghasilkan
atau < 75% model faktor yang jauh lebih sederhana dari pada
matriks sebelum dilakukan rotasi. Hasil rotasi
Tabel 2. Penentuan Faktor untuk Analisis Selanjutnya faktor dapat dilihat pada Tabel 4.
Presentase Persentase
Faktor Eigenvalue
Varian Kumulatif
5
Y = Keputusan Pembelian
Tabel 4. Matrik Faktor setelah Rotasi X1 = Faktor Pelayanan
Loading
Identifi- X2 = Faktor Cita Rasa
Indikator kasi
Faktor
Faktor
Berdasarkan koefisien regresi yang
(X1.8) Pelayanan yang Ramah 0,710
(X1.9) Kecepatan pelayanan 0,830 bernilai positif untuk variabel X1 dan X2 maka
(X1.10) Kecekatan Pelayanan 0,788 dapat diinterpretasikan bahwa faktor-faktor Word
(X2.2) Publisitas 0,504 1 of Mouth berpengaruh positif terhadap
(X2.5) Komunitas Media Sosial dan 0,632 KeputusanPembelian. Hal ini berarti semakin baik
Internet
faktor-faktor Word of Mouth yang diberikan oleh
(X1.1) Cita rasa khas 0,718
(X1.2) Ragam Varian Rasa 0,541 pihak penjual Ketan Legenda Batu maka semakin
(X1.7) Harga Terjangkau 0.549 2 tinggi keputusan pembelian konsumen. Koefisien
(X2.3) Suasana Tempat 0,594 regresi yang memilik inilai paling besar adalah
(X2.6) Lokasi Strategis 0,567 koefisien regresi bagi faktor Pelayanan yaitu
(X2.7) Salah Satu Jenis Kuliner 0,644 sebesar 1.187. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
terkenal di Malang
Pelayanan memiliki pengaruh paling dominan
Tabel 4 matriks faktor setelah rotasi diketahui
terhadap keputusan pembelian konsumen.
bahwa tidak terdapat indikator yang memiliki
Interpretasi tersebut hanya berdasarkan koefisien
Loading Factor < 0,5 pada dua faktor sekaligus.
regresi, untuk membuktikan kembali apakah
Faktor 1 diwakili oleh 5 indikator dan faktor 2
variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan
diwakili oleh 6 indikator. Dengan demikian,
terhadap keputusan pembelian maka dilakukan
indikator tersebut dapat diinterpretasikan
pengujian hipotesis secara bersama dan parsial.
mewakili faktor yang terbentuk.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Analisis Regresi
Dalam hipotesis penelitian yang telah
Analisis dilanjutkan dengan melakukan uji
dijelaskan sebelumnya, terdapat dua faktor yang
regresi untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor
mempengaruhi Keputusan Pembelian yaitu:
tersebut terhadap keputusan pembelian.
Pelayanan dan Cita Rasa. Berdasarkan Tabel 4.15
dapat diketahui hasil pengujian analisis regresi
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linear
Berganda berganda untuk mengetahui pengaruh variabel
Variabel Koefisien
Koefisien
Probab Keputusan bebas terhadap variabel tak bebas secara bersama
Regresi t i-litas Terhadap
Terikat Bebas (B)
Beta
(sig) Ha maupun parsial.
Keputusan Faktor a. Hasil pengujian secara bersama
Pembelian Pelayanan Diterima
(Y) (X1) 1,187 0.446 5,861 0.000 Pengujian hipotesis secara bersama
Faktor Cita
Rasa (X2) 1,019 0.383 5,028 0.000
Diterima menggunakan statistic uji F akan ditampilkan
n : 116 dalam bentuk Tabel Anova. Hasil uji hipotesis
R : 0,588
R2 :0,345 secara bersama seperti Tabel 6.
Adj. R Square : 0,334
F hitung : 29.820
Sig : 0.000 Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Secara Bersama
t tabel : 1.981 (untuk df = 113 dari n – k-1) ANOVA(b)
F tabel :3.076 ANOVAb
Sum of Mean
Tabel 5 menunjukkan bahwa variabel- Model Squares df Square F Sig.
variabel Pelayanan dan Cita Rasa berpengaruh 1 Regression 281.404 2 140.702 29.820 .000a
7
Faktor Organic Word of Mouth memiliki Nikhei. 2007. The Influence word of mouth had on
pengaruh yang dominan terhadap Keputusan Purchasing Decision is 76%. Relation
Pembelian, hal ini ditunjukkan dengan kelompok Between Word of Mouth and Masa Media
responden terbanyak adalah responden yang Peter, J.Paul and Olson, Jerry.C. 2000, Perilaku
bukan berasal dari kota Batu dan Malang. (kota Konsumen dan Strategi Pemasaran Ed.4
lain yang masih di provinsi Jawa Timur dan alih bahasa oleh Damos Sihombing. Jakarta
provinsi lainnya). Rangkuti, Freddy. 2005. Riset Pemasaran.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Saran Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007.
Ketan Legenda Kota Batu perlu memikirkan Perilaku Konsumen. Terjermahan Ed. 7
bagaimana upaya agar dapat mempertahankan Jakarta : PT. Indeks
ciri khas yang dimilikinya. ShaZheengquan, XieXueyin. The Processes of
Ketan Legenda Batu perlu meningkatkan Online Word of Mouth on the Purchase
strategi dengan membuka cabang atau franchise di Decision
kota lain tempat domisili para pelanggannya Sholihati, Dian. 2010. “Jurus Sukses Menggelar
supaya tidak diduplikasi oleh penjual lain dan WOM” diakses pada 20 Oktober 2012 dari
terjaga loyalitas pelanggan. www.swa.co.id
Ketan Legenda Kota Batu sebaiknya Simamora, 2005. Analisis Multivariat Pemasaran.
mengadopsi strategi bisnis modern terutama Bandung : PT. Gramedia Pustaka Utama
dalam pelayanan dan cita rasa untuk Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran,
mempertahankan dan bahkan untuk meningkatkan Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.
usaha tersebut. Gramedia Pustaka. Utama
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.
DAFTAR PUSTAKA Cetakan keduabelas Bandung : Alfabeta
Ali Hasan. 2008. Marketting. Media Utama, Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Yogyakarta kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Bruyn, Arnaud De Gary L Lilien. 2008. A Multi Sumardy, Marlin Silviana dan Melina Melone.
Stage Model WOM lnfluence through Viral 2011 Rest in Peace Advertising killed by the
Marketing. Intern. J of Research Marketing, Power of Mouth. Jakarta :Gramedia
25 (1) : 153-161 Sumarmi, Saptaningsih. 2008 Fenomena Word of
Fahima, Lim. 2007. Word of Mouth Kalahkan Mouth Marketing dalam Mempengaruhi
Pengaruh Iklan ATL diakses pada tanggal Keputusan Konsumen diakses pada 28
16 Oktober 2012 dari www.virtual.co.id November 2012 dari www.lipy.ac.id
Harjadi, Didik & Fatmasari,Dewi (2008). WOM Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen
Communication sebagai Alternatif Kreatif Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
dalam Komunikasi Pemasaran Vol 4, No 8, Bogor: Ghalia Indonesia
72-78 diakses pada 16 Oktober 2012 dari Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset
www.equilibrium.com Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Harsasi, Meirani. 2006. Word of Mouth dalam Yogyakarta: PT. Buku Seru
Industri Jasa Kaitannya dengan Sikap dan Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat “Anti dan
Kemungkianan Membeli. Jurnal Bisnis Interprestasi. Jakarta : Jineka
Strategis. Vol 15 No.1 ha131-41 Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi
Kotler & Armstrong. 2008. Principles of Pemasaran. Bandung:Rosda
Marketing. New Jersey: Pearson Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen
Education,Inc. Pemasaran. Yogyakarta: BPFE
Kotler, P & Keller, K.L. 2012. Marketing Tciptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran.
Management (14th ed.), Pearson Yogyakarta : Penerbit Andi
Internasional Edtion, New Jersey: Prentice WOMMA. 2007. An introduction to WOM
Hall. Marketing. WOM 101, 1:1-6
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. Dasar-
Dasar Pemasaran, alih bahasa Alexander
Sindoro. Jakarta : PT. Indeks
Mowen, J.C and M. Minor.2002.Perilaku
Konsumen Ed.5 alih bahasa oleh Dwi
Kartini Yattya. Jakarta : Erlangga