Anda di halaman 1dari 30

A.

TOPIK : SUARA JANTUNG, DENYUT NADI, MENGUKUR TEKANAN


DARAH, DAN RESPIRASI

B. TUJUAN
 Suara Jantung dan Denyut Nadi
1. Mendefinisikan sistol, diastol, dan siklus jantung.
2. Menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara jantung dan
menghubungkan suara jantung dengan siklus jantung.
3. Menentukan panjang normal siklus jantung, perubahan tekanan relatif yang
terjadi di dalam atria dan ventrikel selama siklus, dan waktu ketika katup
menutup.
4. Menentukan tempat pada toraks dimana suara jantung pertama dan kedua
secara jelas dapat didengarkan.
 Mengukur Tekanan Darah
1. Mengukur tekanan darah subyek secara teliti dengan menggunakan
sphygmomanometer.
2. Mengukur tekanan arteri dan tekanan vena secara tidak langsung.
3. Meneliti berbagai faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan perbedaan
besar antara tekanan arteri dan tekanan vena.
 Respirasi
1. Menentukan volume tidal, volume cadangan ekspirasi, kapasitas vital,
volume cadangan inspirasi.
2. Mengetahui frekuensi pernapasan, faktor-faktor yang mempengaruhi irama
pernapasan.

C. ALAT DAN BAHAN

 Alat
1. Stetoskop 5. Penggaris milimeter
2. Sphygmomanometer 6. Kapas
3. Arloji dengan jarum detik 7. Spirometer
4. Pipa tiup 8. Kantung plastik
 Bahan
1. Alkohol 70%
2. Aquades

D. CARA KERJA

 Mendengarkan Suara Jantung


Membersihkan bagian stetoskop yang akan dipasang di telinga dengan
alkohol 70 %

Biarkan kering dan memasang dengan cara pemasangan yang benar

Menempelkan bel stetoskop pada dada subyek, pada ruang sela iga ke 5 di
sebelah kiri sternum dekat puting susu kiri (untuk mendengarkan katup
mitral)

Setelah mendengarkan dengan baik, mengitung banyaknya suara detak


jantung selama 1 menit. Kemudian mencatat hasilnya

Untuk mendengarkan suara katup triskupid, memindahkan bel stetoskop


secara horisontal ke arah tengah persis pinggir kiri sternum

Menghitung banyaknya suara detak jantung selama 1 menit dan kemudian


mencatatnya
Untuk mendengarkan katup semilunar aortik menempelkan bel stetoskop
pada ruang sela iga ke 2, tepat di kanan sternum

Menghitung banyaknya suara detak jantung selama 1 menit. Kemudian


mencatat hasilnya

Untuk mendengarkan katup pulmonari, memindahkan stetoskop secara


horisontal ke kiri sternum

Menghitung banyaknya suara jantung selama 1 menit dan mencatat hasilnya

 Palpasi Denyut Nadi Radialis


Meminta subyek duduk tenang, mencari posisi arteri radial di permukaan
pergelangan tangan persis pada pangkal ibu jari

Melakukan palpasi, mula-mula menekan arteri radial dengan jari ke 2 dan ke 3

Mengendorkan tekanan pelan-pelan sampai merasakan adanya denyut nadi

Menghitung denyut nadi selama 1 menit dan mencatat hasilnya

Mengulangi sebanyak 3 kali dan mengambil rata-ratanya


 Perbandingan Kecepatan Denyut Jantung dan Denyut Nadi
Subyek duduk tenang

Pengamat menghitung kecepatan pengamat lain menghitung denyut


denyut jantung (pada sela iga ke nadi radial
5)

Dimulai dan diakhiri pada waktu yang bersamaan

Dihitung selama 1 menit dan

Mengulangi perhitungan sampai 3 kali, kemudian mengambil rata-ratanya


 Mengukur Tekanan Arteri
Mempersiapkan stetoskop dan manset

Membersihkan stetoskop dengan alkohol 70% dan mengeluarkan udara


dalam manset

Subyek duduk tenang dengan satu lengan diatas meja

Membebatkan manset

Meletakkan stetoskop pada titik denyut nadi brachial


Memompa manset sampai 160mmHg

Menurunkan tekanan secara perlahan

Mengamati tekanan dan mendengarkan denyutan halus pertama (tekanan


sistole)

Menurunkan kembali tekanan hingga denyutan hilang (tekanan diastole)

Mengulangi 3 kali

Menghitung tekanan sistole dan diastole

 Memperkirakan Tekanan Vena


Meminta subyek berdiri dekat papan tulis, dengan sisi tubuh sebelah kanan
menghadap ke papan tulis, lengan tergantung pada sisi tubuh

Menandai pada papan tulis perkiraan ketinggian atrium kanan

Subyek dengan pelan-pelan menaikkan dan menurunkan lengan kanannya,


mengamati vena superfisial pada bagian dorsal lengan tersebut
Vena akan muncul dan menghilang selama subyek menurunkan dan
menaikkan lengannya

Mengulangi sampai menemukan ketinggian yang tepat saat hilangnya vena,


beri tanda pada papan tulis

Mengukur dalam mm jarak vertikal antara ketinggian atrium kanan dengan


menghilangnya vena, misalnya x mm

Tekanan vena (Pv) dalam mmHg dapat dihitung dengan rumus


1,056 × x
Pv= mmHg
13,6
Keterangan:
1,056 = gaya berat khusus darah
13,6 = gaya berat khusus Hg
Tekanan normal vena bervariasi antara 30-90mmHg, tekanan vena pada
tangan antara 30-40mmHg

 Mengukur Volume Pernapasan


Persiapan: Pipa tiup dicuci dengan alkohol 70% setiap akan dipakai

Memasang pipa tiup pada spirometer dan mengatur angka skala


menunjukkan angka 0(nol) sebelum spirometer digunakan, meniup udara
pernapasan melalui mulut

Langkah 1
Menghirup udara dengan inspirasi normal, kemudian menghembuskan
sekuat tenaga udara pada spirometer
Mencatat angka pada spirometer yang terbaca sebagai volume tidal dan
volume cadangan ekspirasi

Mengulangi 3 kali dan mengambil rata-ratanya

Langkah 2
Menghembuskan udara dengan ekspirasi normal, kemudian
menghembuskan lagi udara sekuat mungkin

Mencatat sebagai cadangan ekspirasi

Mengulangi 3 kali dan mengambil rata-ratanya

Langkah 3
Mengurangkan hasil langkah 1 dengan langkah 2

Mencatat sebagai volume tidal

Langkah 4
Setelah bernapas dalam-dalam menghembuskan sebanyak mungkin udara

Mencatat angka yang ditunjuk spirometer sebagai kapasitas vital

Mengulangi 3 kali dan diambil rata-ratanya

Langkah 5
Mengurangkan hasil langkah 4 dengan langkah 1

Mencatat hasilnya sebagai volume cadangan inspirasi

 Irama Pernapasan
Pelaku duduk santai, menghitung pernapasannya dalam 1 menit

Pelaku menarik napas panjang dan menahan napas selama mungkin dan
mencatat waktunya

Pelaku menghembuskan napas panjang dan mencatat waktunya

Meminta pelaku bernapas cepat selama 1 menit, setelah itu meminta


bernapas normal selama 1 menit, menghitung frekuensi pernapasan per
menit

Pelaku menarik napas panjang dan menahan napas selama mungkin dan
mencatat waktunya

Pelaku menghembuskan napas panjang dan mencatat waktunya

Pelaku memegang kantong plastik sedemikian rupa sehingga mulut dan


hidung berada di dalam kantong, pelaku bernapas dan menghitung
frekuensinya
Pelaku menarik napas panjang dan menahan napas selama mungkin dan
mencatat waktunya

Pelaku menghembuskan napas panjang dan mencatat waktunya

Pelaku lari di tempat 60 langkah, setelah itu duduk di kursi, menghitung


frekuensi pernapasan per menit

Pelaku menarik napas panjang dan menahan napas selama mungkin dan
mencatat waktunya

Pelaku menghembuskan napas panjang dan mencatat waktunya

E. DATA DAN ANALISIS DATA

 Mendengar suara jantung


Laki-laki Perempuan
1 2 3 Rata- 1 2 3 Rata-
rata rata
Aorta area 91 89 91 98.33 83 81 80 81,33
Pulmonary 92 90 90 98.67 85 80 83 82,67
area
Bikuspidalis 80 89 90 86,33 71 70 75 72
Trikuspidalis 92 90 91 91 85 83 79 82,33

Terdapat dua suara jantung yang jelas dapat didengar pada setiap siklus
jantung. Suara jantung tersebut terdengar “lup” dan “dup” dan urutannya
adalah sebagai berikut: lup-dup, istirahat, lup-dup, istirahat, dan seterusnya.
Suara jantung pertama (lup). Pada percobaan kali ini diperoleh data hasil
pengamatan sebagai berikut:
Pada subyek pertama (Laki-laki):
a. Pada aortic area denyut jantung yang dihitung selama 1 menit
sebanyak 3 kali adalah 91, 89, dan 91. Rata-rata denyut jantungnya
sekitar 98 kali.
b. Pada pulmonary area
c. Pada bikuspidalis
d. Pada trikuspidalis
Pada subyek kedua (perempuan):
a. Pada aortic area
b. Pada pulmonary area
c. Pada bikuspidalis
d. Pada trikuspidalis

 Palpasi Denyut Nadi Radialis


Subyek 1 2 3 Rata-rata
Laki-laki 95 97 94 95,33
Perempuan 85 80 80 81,66

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa denyut nadi radialis laki-
laki lebih besar daripada perempuan. Denyut nadi radialis laki-laki sebesar
95,33 mmHg sedangkan perempuan sebesar 81,66 mmHg.

 Perbandingan Kecepatan Denyut Jantung dan Denyut Nadi


Laki-laki Perempuan
1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata-rata
Denyut 96 97 96 96,33 85 91 85 87
Jantung
Denyut 95 97 96 96 87 91 86 88
Nadi

Berdasarkan data di atas dapat diktahui perbedaan kecepatan denyut


jantunh dan denyut nadi, bahwa denyut jantung mempunyai kecepatan yang
sama dengan denyut nadi. Dengan nilai rata-rata yaitu 96 mmHg.

 Menentukan Tekanan Arteri


Laki-laki Perempuan
1 2 Rata- 1 2 Rata-rata
rata
Sistol 110 110 110 110 110 110
Diastol 90 90 90 90 90 90
Tekanan 110/90 110/90 110/90 110/90 110/90 110/90
denyutan
(sistol-
diastol)

Pada kedua subjek, pengamatan tekanan arteri masing-masing


dilakukan sebanyak 3 kali. Pada masing-masing pengamatan, diamati
tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Dari tiga data tekanan sistolik,
dicari rata-rata tekanan sistoliknya, demikian halnya dengan tekanan
diastolik. Selisih dari tekanan sistolik dan tekanan diastolik merupakan
tekanan denyutan. Sama halnya dengan tekanan sistolik dan diastolik,
tekanan denyutan juga dicari rata-ratanya.
Pada subjek laki-laki, diperoleh hasil bahwa tekanan sistoliknya
sebesar 110 mmHg. Tekanan diastolik 90 mmHg. Serta tekanan denyutan
1,22 mmHg.
Pada subjek pertama diperoleh hasil bahwa tekanan sistoliknya
sebesar 110 mmHg. Tekanan diastolik 90 mmHg. Serta tekanan denyutan
1,22 mmHg.

 Memperkirakan Tekanan Vena


Laki-laki Perempuan
1 2 Rata-rata 1 2 Rata-rata
Selisih vena ketika 25,5 26 25,75 23,5 23 23,5
hilang dan iga kedua
(x)
Berdasarkan hasil data di atas, jarak vertikal ketinggian atrium kanan
dengan menghilangnya vena, diketahui bahwa laki-laki memiliki jarak
vertical sebesar 25,75 cm. Sedangkan perempuan sebesar 23,5 cm.
Menurut rumus, tekanan vena (Pv) sebanding dengan gaya berat
khusus darah dikalikan dengan jarak vertical pada subjek, dibagi dengan
gaya berat khusus (Hg). Dimana diketahui bahwa gaya berat khusus darah
adalah 1,056 dan gaya khusus Hg adalah 13,6.

 Mengukur Volume Pernapasan


Laki-laki Perempuan
1 2 3 Rata 1 2 3 Rata-
-rata rata
Volume 1500 1500 1500 1500 1200 1200 1200 1200
tidal &
volume
cadangan
ekspirasi
Volume 1100 1100 1100 1100 700 700 700 700
cadangan
ekspirasi
Volume 400 400 400 400 500 500 500 500
tidal
Kapasitas 1700 1800 1800 1767 1900 1900 1900 1900
vital
Volume 200 300 300 267 700 700 700 700
cadangan
inspirasi

Pada percobaan ini dapat diamati bahwa volume tidal + cadangan ekspirasi
pada kedua subyek (laki-laki dan perempuan) masih dalam batasan normal.
Yakni berkisar antara 1200-1500 ml. Pada laki-laki memiliki rata-rata
volume cadangan ekspirasi yang lebih besar daripada perempuan. Namun
keduanya melebihi batasan normal volume cadangan ekspirasi pada manusia
yakni berkisar antara 1200 ml. Pada percobaan ini dapat diamati bahwa
antara laki-laki dan perempuan memiliki kapasitas vital yang hampir sama.
Namun pada teori menjelaskan bahwa kapasitas vital normal sebesar 4800
ml. Data pengamatan volume cadangan inspirasi diperoleh dari pengurangan
kapasitas vital dengan (volume tidal + cadangan ekspirasi). Pada hasil
pengamatan laki-laki 267 ml dan perempuan 700 ml.

 Irama Pernapasan
Laki-laki
Perlakuan Banyaknya Menutup hidung Menghembuskan
nafas (1 menit) (detik) napas (detik)
1 2 Rata 1 2 Rata 1 2 Rata-
-rata -rata rata
Duduk santai 48 46 47 49,7 46,3 48 3,9 4,2 4,05
Napas cepat 10 10 100, 70 78 74 2,6 2,5 2,35
1 0 5
Napas 49 51 50 56 60 58 2,9 2,6 2,5
normal
Dengan 78 75 7,64 38 31 34,5 2,7 2,2 2,45
kantong
plastik
Lari di 74 73 71,5 38,6 38,4 38,5 2,6 2,1 2,35
tempat 60
kali

Perempuan
Perlakuan Banyaknya Menutup hidung Menghembuska
nafas (1 menit) (detik) n napas (detik)
1 2 Rata 1 2 Rata 1 2 Rata
-rata -rata -rata
Duduk santai 45 43 44 19,3 18,4 18,8 4,1 4,6 4,35
5
Napas cepat 83 87 86 12,7 13,6 13,1 2,4 2,9 2,65
5
Napas 46 49 47,5 20 20,8 20,4 3,6 3,1 3,35
normal
Dengan 40, 41, 40,9 46 44 45 4,2 3,9 4,05
kantong 6 2
plastik
Lari di 50 55 52,5 9,4 10,1 9,75 2,2 2,9 2,55
tempat 60
kali

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa frekuensi


kenaikan dan penurunan pernafasan dipengaruhi oleh posisi tubuh dan
aktivitas seseorang. Apabila terjadi kontraksi otot yang lebih kuat (seperti
setelah subyek lari 60 langkah) maka akan meningkatkan frekuensi
pernafasan. Dan begitu pula sebaliknya jika kontraksi otot melemah (pada
saat subyek duduk santai) maka frekuensi pernafasan akan turun.

F. PEMBAHASAN

1. Mendengar Suara Jantung


Pada kegiatan mendengarkan suara jantung di berbagai tempat, terdapat
sedikit selisih pada perhitungannya. Penyebab bunyi jantung ialah getaran
pada katup yang tegang setelah penutupan bersama dengan getaran darah
yang berdekatan dengan dinding jantung dan pembuluh-pembuluh utama
sekitar jantung. Jadi, dalam mengamati bunyi jantung pertama, kontraksi
ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba yang mengenai
katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal), sehingga katup ini
mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba-tiba
menghentikan pencembungan ini. Elastisitas katup yg tegang kemudian
akan mendorong darah kembali ke ventrikel-ventrikel yang
bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta
katup yang tegang bergetar dan terjadi turbulensi getaran dalam darah.
Getaran kemudian merambat melalui jaringan dekat dinding dada,
sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop.
Bunyi jantung kedua ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris
yang berlangsung tiba-tiba. Ketika katup semilunaris menutup, katup ini
menonjol ke arah ventrikel dan regang elastis katup akan melentingkan
darah kembali ke arteri yang menyebabkan pantulan yang
membolakbalikkan darah antara dinding arteri dan katup semilunaris serta
antara katup dan dinding ventrikel. Getaran yang terjadi di dinding arteri
kemudian dihantarkan di sepanjang arteri. Bila getaran dari pembuluh atau
ventrikel mengenai 'dinding suara' misalnya dinding dada, getaran ini
menimbulkan suara yang dapat didengar.
Penyebab dari lebih singkatnya bunyi kedua adalah katup semilunaris
yang lebih tegang dari pada katup A-V, sehingga katup-katup ini bergetar
selama masa waktu yang lebih pendek dari pada katup A-V. Kisaran
frekuensi yang dapat didengar (tinggi nada) pada bunyi jantung pertama
dan kedua, dimulai pada frekuensi yang paling rendah yang dapat dideteksi
oleh telinga dan terus naik sampai sekitar 500 siklus/detik. Bila digunakan
alat elektronik khusus untuk merekam suara, sejauh ini bagian terbesar dari
suara yang dapat terekam adalah pada frekuensi tertentu, yaitu di bawah
kisaran suara yang dapat didengar terus menerus sampai 4 bahkan 3
siklus/detik dan memuncak pada sekitar 20 siklus/detik.
Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi dari
pada bunyi jantung pertama, karena :
a. Ketegangan katup semilunaris jauh lebih besar dari pada katup A-V.
b. Koefisien elastisitas arteri lebih besar sehingga ruang-ruang utama
jantung bergetar selama bunyi kedua bila dibandingkan dengan ruang
ventrikel yang jauh lebih longgar saat menimbulkan sistem getaran
pada bunyi jantung pertama.
Gambar 1. Jantung

2. Palpasi Denyut Nadi Radialis


Satu denyut jantung terdiri atas kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol)
yang berlangsung secara ritmik dari keseluruhan masa otot. Setiap
kontraksi dan relaksasi ventrikel kiri akan menyebabkan parubahan
tekanan pada arteri, yang ditunjukkan dengan membesar-mengecilnya
arteri, yang juga disebut sebagai denyut nadi. Denyut nadi normal orang
dewasa dalam keadaan istirahat kurang lebih mencapai 70 denyut per
menit.
Denyut nadi dapat diraba dengan mudah pada setiap arteri super fisial,
bila arteri ditekan ke tulang atau jaringan padat. Beberapa titik denyut nadi
pada permukaan tubuh yang mudah diraba adalah: arteri karotid pada sisi
leher, arteri temporal telinga di daerah pelipis, arteri brakhial pada fosa
antekubital, arteri radial pada sisi lateral permukaan pergelangan tangan
pada pangkal ibu jari.
Kecepatan denyut nadi bisa berubah-ubah, tergantung dari subjeknya.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan denyut nadi adalah
a. Jenis kelamin
Laki-laki cenderung memiliki kecepatan denyut nadi yang lebih cepat
dari pada perempuan, karena laki-laki lebih aktif.
b. Usia
Usia seseorang mempengaruhi daya kerja dan kondisi fisik.
c. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan mempengaruhi kecepatan denyut nadi.
Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang, semakin cepat
denyut nadinya.
d. Tingkat kebugaran dan penyakit yang di derita
Penyakit bisa mempengaruhi kecepetan denyut nadi. Contohnya pada
seseorang yang mengalami obesitas, pembuluh darahnya menyempit
dan akan menyebabkan aliran darah yang di pompa akan semakin
cepat.
e. Aktifitas tubuh
Semakin banyak aktifitas yang dilakukan, semakin cepat denyut
nadinya.

Gambar 2. Arteri Super Fisial

3. Perbandingan Kecepatan Denyut Jantung dan Denyut Nadi


Kecepatan dari denyut jantung ditentukan oleh kecepatan dari signal
listrik yang berasal dari pemacu jantung, SA node. Normalnya kecepatan
denyut nadi sama dengan denyut jantung. Denyut nadi berasal dari
pembuluh darah arteri, yang pangkalnya adalah aorta yang berada pada
jantung. Jadi denyut jantung juga merupakan denyut nadi.
Dalam keadaan istirahat denyut jantung rata-rata 70-76 kali/menit. Pada
percobaan yang dilakukan terdapat perbedaan jumlah denyut jantung dan
denyut nadi ketika dilakukan perhitungan secara bersama-sama. Hal ini
dapat disebabkan karena kesalahan perhitungan oleh pengamat.

4. Tekanan darah
Tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer. Tekanan darah
merupakan indikator untuk mengetahui kekuatan jantung dalam memompa
darah serta untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah
orang dewasa normal sekitar 120/80mmHg. Tekanan darah ini dipengaruhi
oleh:
1. Curah jantung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung.
2. Tekanan perifer terhadap tekanan darah
Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam
pembuluh.
3. Viskositas darah
4. Panjang pembuluh
Semakin panjang pembuluh semakin besar tahanan terhadap aliran
darah.
Tekanan darah pada aorta, arteri, vena dan kapiler berbeda-beda. Ini
disebabkan oleh luas penampang pada masing-masing saluran. Tekanan
paling besar terjadi pada kapiler karena luas penampangnya paling kecil.
a. Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik
kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian
tubuh dalam peredaran sistemik. Tekanan darah pada aorta paling besar
diantara lainnya, hal ini dikarenakan letak aorta jauh lebih dekat
dengan jantung dari pada pembuluh lainnya.
Jalur Aorta :
Bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari ventrikel kiri,
yang diasingkan oleh katup aorta. Kedua arteri coronaria jantung
bercabang dari pangkal aorta, di atas katup aorta. Aorta kemudian
melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis. Tiga pembuluh
darah muncul keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri
brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan arteri subclavia
sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke kepala dan bagian
lengan. Aorta kemudian menuruni badan. Bagian atas diafragma
(dalam dada) disebut aorta pars thoracalis dan bagian bawah
diafragma (dalam abdomen) disebut aorta pars abdominalis. Saat
bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen beredar
pada kiri vena cava inferior, bercabang-cabang menjadi saluran darah
utama pada perut dan usus, dan juga ginjal. Terdapat banyak bentuk
cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur sistem pencernaan.
Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta membentuk truncus
celiacus, arteri mesenterica superior, dan juga arteri mesenterica
inferior. Arteri renalis biasanya bercabang dari aorta abdominalis di
antara truncus celiacus dan arteri mesenterica superior. Aorta berakhir
dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca communis sinistra dan arteri
iliaca communis dextra untuk memasok darah ke anggota tubuh
bagian bawah dan pelvis.
b. Arteri adalah pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot
yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang
dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Arteri mempunyai tekanan internal yang lebih tinggi daripada vena.
Arteri tidak memiliki katup, tetapi mempunyai lapisan otot polos dan
jaringan ikat tebal.
c. Vena adalah pembuluh nadi yang membawa darah menuju jantung.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah vena bermuara menjadi satu
pembuluh darah vena yang besar, disebut vena cava. Vena memiliki
tekanan yang lebih rendah daripada arteri. Vena memiliki katup yang
membantu menggerakkan darah melawan gaya gravitasi
d. Kapiler adalah ujung pembuluh nadi yang terkecil dihubungkan oleh
pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler inilah yang berhubungan langsung
dengan sel- sel tubuh. O2 dan zat- zat makanan dimasukkan ke dalam
sel melalui pembuluh kapiler. Zat- zat ini digunakan sel untuk
memperoleh energi dengan cara pembakaran. Selanjutnya, CO2, air
dan sisa- sisa pembakaran diambil untuk diangkut ke paru- paru dan
alat pengeluaran lainnya. Pengangkutan zat sisa pembakaran ini juga
dilakukan oleh pembuluh kapiler yang berhubungan dengan pembuluh
balik/ vena.
1. Sisi arteri.
Darah yang memasuki sisi arteri kapiler memiliki tekanan
hidrostatik tinggi yang mendorong caian ke luar dan tekanan
osmotic rendah (disebabkan protein darah) yang menarik cairan
(air). Hasil akhir perpindahan adalah cairan keluar dari kapiler.
2. Sisi vena.
Pada sisi vena kapiler, tekanan osmotic yang menarik air kembali
ke dalam kapiler lebih besar daripada tekanan hodrostatik yang
mendorong cairan keluar dari kapiler. Hasil akhir pergerakan
adalah air masuk ke dalam kapiler.

5. Memperkirakan Tekanan Vena


Vena membawa darah ke jantung. Vena bersama-sama dengan arteri,
tetapi mempunyai diameter yang lebih besar. Vena mempunyai dinding
lebih tipis dari arteri. Perhitungan tekanan vena tidak dapat dilakukan
langsung seperti pada arteri. Hal ini dikarenakan pembuluh vena tekanan
vena jauh lebih rendah dari pada tekanan arteri. Tekanan normal vena
bervariasi antara 30-90mmHg, tekanan vena pada tangan antara 30-
40mmHg. Tekanan vena dapat dihitung menggunakan rumus berikut
1,056 × x
Pv= mmHg
13,6
Keterangan:
1,056 = gaya berat khusus darah
13,6 = gaya berat khusus Hg

6. Mengukur volume respirasi


Pada percobaan volume pernapasan ini kita mengukur volume tidal,
volume cadangan ekspirasi, volume cadangan inspirasi, dan kapasitas vital.
Kemampuan paru-paru menampung udara disebut dengan kapasitas paru-
paru. Volume pernapasan tubuh bergantung pada besar kecillnya paru-
paru, kekuatan bernapas dan cara bernapas oleh sebab itu volume paru-
paru pada setiap individu berbeda. Faktor utama yang memperngaruhi
kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran
kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan kembang-kempisnya paru-
paru. Penurunan kapasitas paru-paru dapat disebabkan oleh kelumpuhan
otot pernapasan dan penyakit paru-paru. Volume paru-paru dibawah
normal dapat terjadi karena beberapa hal berikut:
a. Keturunan/genetik
b. Usia
Volume paru-paru meningkat dari masa anak-anak dan mencapai
puncaknya pada usia 19-21 tahun.

c. Jenis kelamin
Volume paru-paru antara anak perempuan dan anak laki-laki
tidak berbeda sampai usia pubertas, tetapi setelah dewasa volume
paru-paru wanita lebih rendah 15-25% dari pria.
d. Aktivitas fisik
Orang yang melakukan olahraga lari jarak jauh daya tahan
kardorespirasinya meningkat lebih tinggi daripada orang yang
berolahraga senam atau anggar(Yunus, 1997).
Pada masing-masing individu terkadang terdapat volume paru-paru
dibawah normal, tetapi hal ini bisa diusahakan bisa menjadi normal dengan
cara meningkatkan kekuatan otot pernapasan. Pada saat manusia
melakukan proses bernafas normal, kira-kira dimasukkan 500ml udara ke
dalam saluran napas dan jumlah yang sama dikeluarkan pada saat ekspirasi
normal. Volume yang dihirup atau dihembuskan ini yang disebut volume
tidal. Dari volume tidal, hanya kira-kira 350 ml yang mencapai alveoli, 150
sisanya tertinggal disaluran napas yang disebut volume udara mati. Setelah
melakukan inspirasi normal kemudian menghembuskan udara sekuat
mungkin, dapat melepas keluar 1200 ml (sebagai volume cadangan
ekspirasi) dan 500 ml (sebagai volume tidal). Sesudah volume cadangan
ekspirasi dihembuskan, sejumlah udara tertinggal dalam paru. Udara ini
disebut udara residu, yang jumlahnya kira-kira 1200ml.

7. Irama pernapasan
Pada laki-laki dan perempuan memiliki irama pernapasan yang berbeda.
Frekuensi pernapasan pada laki-laki lebih cepat dari pada perempuan.
Menahan nafas setelah menarik napas lebih lama dibanding menahan
napas setelah menghembuskan napas. Hal ini dikarenakan setelah
menghembuskan napas, volume yang tersisa hanya volume udara minimal.
Pada percobaan ini terdapat perubahan irama pernapasan bila perlakuan
pada subyeknya diubah. Ini disebabkan oleh bertambahnya kebutuhan
oksigen untuk metabolisme. Saat beristirahat akan memiliki irama
pernapasan yang frekuensinya paling rendah tetapi saat kita berlari-lari
atau melakukan aktivitas berat maka frekuensi irama pernapasan akan
lebih tinggi. kekuatan menahan napas dengan cara menutup hidung pada
laki-laki lebih lama dibandingkan dengan perempuan. Hal ini disebabkan
karena volume cadangan inspirasi pada laki-laki lebih besar dibandingkan
perempuan.

G. DISKUSI

1. Adakah perbedaan denyut nadi pada berbagai tempat yang saudara amati?
Jelaskan!
Jawaban:
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan denyut nadi di berbagai tempat
yang diamati. Walaupun jika ada, perbedaan itu sangat kecil, hal ini
disebabkan adanya jarak antara arteri yang diamati dengan jantung.
2. Carilah informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kecepatan denyut nadi!
Jawaban:
a. Jenis kelamin
b. Jenis aktifitas
c. Usia
d. Berat badan
e. Keadaan emosi atau psikis
f. Obat
g. Gangguan paru

3. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruhi terhadap tekanan darah manusia!


Jawaban:
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas
fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
a. Curah jantung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan
berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).

b. Tekanan Perifer terhadap tekanan darah


Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh.
c. Viskositas darah.
Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma,
semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit
menyebabkan peningkatan viskositas : pada anemia, kandungan
hematokrit dan viskositas berkurang.
d. Panjang pembuluh
Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran
darah.
e. Radius pembuluh
Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai
pangkat keempatnya
1) Jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada fase
dilatasi, maka aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat.
Tekanan darah akan turun.
2) Jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada
vasokontriksi, maka tahahan terhadap aliran akan
meningkatenambelas kalip lipat dan tekanan darah akan naik.
Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal
konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat adri
perubahan radius pembuluh darah.

4. Carilah informasi tekanan pada aorta, arteri, vena, dan kapiler!


Jawaban:
a. Tekanan pada aorta lebih besar dari tekanan pembuluh lainnya. Hal ini
dikarenakan letak aorta jauh lebih dekat dengan jantung dari pada
pembuluh lainnya.
b. Tekanan pada arteri. Arteri mempunyai tekanan internal yang lebih
tinggi daripada vena. Arteri tidak memiliki katup, tetapi mempunyai
lapisan otot polos dan jaringan ikat tebal.
c. Tekanan pada vena. Vena memiliki tekanan yang lebih rendah daripada
arteri. Vena memiliki katup yang membantu menggerakkan darah
melawan gaya gravitasi. Vena memiliki lapisan elastic yang tebal serta
lapisan otot polos dan jaringan ikat yag tipis. Vena mengontrol tekanan
darah degan mengatur volume darah.
d. Tekanan kapiler dilihat dari dua sisi, yaitu:
1) Sisi arteri.
Darah yang memasuki sisi arteri kapiler memiliki tekanan
hidrostatik tinggi yang mendorong caian ke luar dan tekanan
osmotic rendah (disebabkan protein darah) yang menarik cairan
(air). Hasil akhir perpindahan adalah cairan keluar dari kapiler.
2) Sisi vena.
Pada sisi vena kapiler, tekanan osmotic yang menarik air kembali
ke dalam kapiler lebih besar daripada tekanan hodrostatik yang
mendorong cairan keluar dari kapiler. Hasil akhir pergerakan
adalah air masuk ke dalam kapiler.

5. Mengapa volume paru orang percobaan berbeda-beda?


Jawaban:
Volume paru orang percobaan berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor
yaitu:
a. Umur
Semakin bertambah dewasa, ukuran paru-paru seseorang semakin
besar, hal ini juga akan mengakibatkan volume paru-paru bertambah.
b. Jenis kelamin
Pada umumnya, volume paru-paru laki-laki lebih besar daripada
perempuan. Hal ini terkait dengan aktivitas laki-laki yang cenderung
lebih berat daripada perempuan.
c. Kondisi fisik
Jika seseorang dalam keadaan sakit, biasanya volume paru-parunya
menurun karena orang tersebut tidak dapat melakukan inspirasi dan
ekspirasi secara sempurna. Sebaliknya jika seseorang dalam keadaan
sehat volume paru-parunya cenderung meningkat karena dapat
melakukan inspirasi dan ekspirasi secara sempurna.
d. Posisi tubuh
Volume paru-paru seseorang biasanya menurun bila dalam posisi
berbaring dan akan meningkat bila dalam posisi berdiri.
e. Penyakit paru-paru
Penurunan kapasitas paru dapat disebabkan oleh kelumpuhan otot
pernapasan, misalnya pada penyakit poliomyelitis atau cedera saraf
spinal, berkurangnya compliance paru, misalnya pada penderita asma
kronik, tuberkulosa, bronchitis kronik, kanker paru dan pleuritis
fibrosa dan pada penderita penyakit bendungan paru, misalnya pada
payah jantung

6. Mengapa terdapat volume paru orang percobaan di bawah normal?


Jawaban:
Terdapat volume paru orang percobaan dibawah normal karena beberapa
faktor yaitu:
1. Keturunan/genetik
2. Usia
Volume paru-paru meningkat dari masa anak-anak dan mencapai
puncaknya pada usia 19-21 tahun.
3. Jenis kelamin
Volume paru-paru antara anak perempuan dan anak laki-laki tidak
berbeda sampai usia pubertas, tetapi setelah dewasa volume paru-paru
wanita lebih rendah 15-25% dari pria.
4. Aktivitas fisik
Orang yang melakukan olahraga lari jarak jauh daya tahan
kardorespirasinya meningkat lebih tinggi daripada orang yang
berolahraga senam atau anggar(Yunus, 1997).

7. Dari percobaan pertama irama pernapasan apa yang dapat saudara


simpulkan?
Jawaban:
Irama pernapasan pada setiap perlakuan yang berbeda, frekuensi
atau jumlah pernapasannya berbeda pula. Irama pernapasan
dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, aktivitas, dan posisi tubuh. Laki-
laki memiliki irama pernapasan yang lebih sering dibanding
perempuan. Hal ini disebabkan metabolisme laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan.
Irama pernapasan juga dipengaruhi oleh aktivitas yaitu semakin
berat aktivitas yang dilakukan semakin sering frekuensi irama
pernapasan yang terjadi. Adapun untuk posisi tubuh, kecenderungan isi
abdomen menekan ke atas melawan diafragma pada posisi berbaring
dan peningkatan volume darah paru pada posisi berbaring berhubungan
dengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru
sehingga mempengaruhi irama pernapasan.
8. Dapatkah volume paru yang di bawah normal diusahakan untuk menjadi
normal? Bagaimana caranya?
Jawaban:
Bisa. Caranya dengan rutin melatih pernapasan dan olahraga secara teratur.
Pakar kesehatan menyarankan agar berolahraga 6 hari dalam seminggu
dalam porsi sedang seperti senam atau jalan kaki sekitar 20-45 menit per
hari. Kusnadi dan Didik (2005:15).

9. Mengapa terjadi penurunan dan kenaikan irama pernapasan?


Jawaban:
Terjadinya penurunan dan kenaikan irama pernapasan karena irama
pernapasan dipengaruhi oleh aktivitas dan kondisi psikologis. Hal ini juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : umur, jenis kelamin, suhu
tubuh, dan posisi tubuh.
Semakin berat aktivitas yang dilakukan maka irama pernapasan akan
mengalami kenaikan, sebaliknya saat beristirahat irama pernapasan akan
mengalami penurunan. Untuk kondisi psikologis, saat seseorang sedang
dalam keadaan normal irama pernapasan akan relatif stabil dibandingkan
saat panik atau takut yang mana irama pernapasan mengalami kenaikan.
Irama pernapasan seseorang akan mengalami penurunan saat kondisi
psikologis kembali stabil.

10. Bagaimana kendali respirasi menunjukkan dasar homeostatik?


Jawaban:
Homeostasis adalah usaha tubuh untuk mempertahankan kondisi stabil atau
keadaan konstan dalam lingkungan internal. Istilah homeostasis ini
pertama kali diperkenalkan oleh WB. Canon. Ahli dari Amerika serikat
Walter Cannon menyebutkan upaya mempertahankan lingkungan dalam
yang stabil ini sebagai homeostasis yang berasal dari bahasa yunani homeo
(sama) dan stasis (mempertahankan keadaan).
Paru-paru merupakan organ yang bertanggung jawab mempertahankan
homeostasis dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen sel melalui
mekanisme respirasi dan transportasi.
Pada saat tubuh kedinginan maka untuk menjaga homeostatik pembuh
darah akan berkontraksi untuk menurunkan panas yang hilang. Jika gagal
maka tubuh akan meningkatkan produksi panas dengan shivering
(menggigil). Sedangkan di saat suhu tubuh tinggi, seseorang akan
melakukan pernapasan dengan irama yang lebih cepat dengan tujuan untuk
segera mengembalikan kondisi suhu tubuh normal.

G. KESIMPULAN

 Tekanan Darah dan Denyut Nadi


1. Tekanan darah sistolik adalah tekanan selama kontraksi jantung. Tekanan
diastolic adalah tekanan selama relaksasi dan pengisisan jantung. Otot jantung
berkontraksi (sistol) dan berelaksasi (diastole) dalam suatu siklus yang
berirama. Bagi seorang manusia dewasa dalam keadaan istirahat dengan
denyut nadi sekitar 75 denyutan per menit, satu siklus jantung sempurna
memerlukan waktu sekitar 0,8 detik.
2. Suara jantung pertama yang terdapat pada katup mitral terdengar jelas pada
ruang sela iga ke 5 di sebelah kiri sternum. Sedangkan suara jantung kedua
yang terdapat pada katup trikuspidalis terdengar jelas di tengah toraks persis
di pinggir kiri sternum.
3. Sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah
besar dan sistem peredaran darah kecil.
 Respirasi
1. Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
2. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar (respirasi luar) dan pernapasan dalam
(respirasi dalam).
3. Berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap
mekanisme pertukaran gas yakni mekanisme pernapasan eksternal dan
internal.
4. Selama manusia melakukan proses bernafas normal, volume rata-rata = 500 ml
x 12 respirasi setiap menit = 6.000 ml/menit.
5. Saat melakukan inspirasi normal kemudian menghembuskan udara sekuat
mungkin, dapat melepas keluar 1200 ml (sebagai volume cadangan ekspirasi)
dan 500 ml (sebagai volume tidal).
6. Kapasitas vital adalah volume udara cadangan inspiratori + volume udara tidal
+ volume udara ekspiratori = 4.800 ml.
7. Volume paru-paru setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai
berikut:
 Umur
 Jenis kelamin
 Kondisi fisik
 Posisi tubuh
 Penyakit paru-paru
8. Terjadinya penurunan dan kenaikan irama pernapasan karena irama
pernapasan dipengaruhi oleh aktivitas dan kondisi psikologis.
9. Proses inspirasi manusia membutuhkan oksigen dan proses ekspirasi
menghembuskan karbondioksida.

H. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A. Neil, dkk. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta:Erlangga


Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi Jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara.
Soewolo, Soedjono B,Titi Y.2003. Fisiologi manusia. IMSTEP-JICA FMIPA.
Universitas Negeri Malang.
Susiowati, dkk.2003.Petunjuk Praktikum Biologi Untuk Fisika. Percetakan
Universitas Negeri Malang:Malang.
Aryulina, Diah, dkk.2004.Biologi SMA Untuk Kelas XI.Erlangga:Jakarta.
Basuki, Soejono. 1999. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Universitas Negeri
Malang. Malang.
Kemal Adyana K .1995. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi tubuh Manusia jilid
II. FP MIPA. IKIP Bandung.

Anda mungkin juga menyukai