Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PELAYANAN

SUMBER DAYA MANUSIA


RS PERMATA HATI

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum w.w

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan menambah ilmu

pengetahuan bagi mereka yang berusaha mendapatkannya. Salawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, penghulu dan mahaguru bagi kita semua.

Alhamdulillah Pedoman Pelayanan Sumber Daya Manusia RS Permata Hati telah kita

miliki. Pedoman ini diharapkan menjadi acuan dalam peningkatan mutu pelayanan di

lingkungan RS Permata Hati Duri yang kita cintai ini.

Ucapan terimakasih kepada Bagian Sumber Daya Manusia yang telah menyelesaikan

Pedoman Pelayanan Sumber Daya Manusia di RS Permata Hati ini. Kami percaya

bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, saran dan masukan dari kita

sangat diharapkan untuk kesempurnaan pedoman ini untuk masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum w. w.

Duri, 7 April 2016


Direktur ,

dr. Efrianti, MKes


Pedoman
Pelayanan Sumber Daya Manusia
Di RS Permata Hati
DAFTAR ISI

HAL
Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Ruang Lingkup 2
1.3. Landasan Hukum 4
1.4. Kebijakan Manajemen Bagian SDM 5

BAB II STANDAR KETENAGAAN


2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia 7
2.2. Perencanaan, Pengadaaan, dan Pendistribusian SDM 9
2.3. Penetapan Jam Kerja 10

BAB III STANDAR FASILITAS DAN LOGISTIK


3.1. Standar Fasilitas 12
3.2. Logistik 12

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN


4.1. Seleksi dan Pengadaan 14
4.2. Program Orientasi Karyawan Baru 14
4.3. Pelayanan Kenaikan Pangkat Karyawan 15
4.4. Pelayanan Proses Cuti Karyawan 15
4.5. Pelayanan Penilaian Kinerja Karyawan 16
4.6. Pelayanan Pembinaan dan Kesejahteraan Karyawan 16
4.7. Pelayanan Arsip Kekaryawanan 17
4.8. Pelayanan Administrasi Kekaryawanan Lainnya 17

BAB V KESELAMATAN KERJA 19

BAB VI PENGENDALIAN MUTU 20

BAB VII PENUTUP 21


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Daya Manusia adalah pengelolaan sumber daya manusia yang
meliputi perencanaan, seleksi, pengembangan hingga pemberhentian karyawan.
Seleksi tenaga tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan dari setiap
unit kerja yang ada di rumah sakit.
Dalam upaya optimalisasi sumber daya manusia perlu didukung oleh pedoman/
standar dan petunjuk pelaksanaan sehingga didapatkan hasil/ layanan yang baik dan
bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan membantu setiap karyawan
untuk dapat berkarya sesuai dengan profesi, pendidikan serta kemampuan yang
dimiliki, membantu proses pelayanan pada customer di rumah sakit sehingga customer
yang datang berobat ke rumah sakit merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan,
yang berarti pula customer tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam
mempromosikan rumah sakit.
Manajemen sumber daya manusia termasuk rangkaian kegiatan pelayanan
terhadap karyawan, meliputi hak dan kewajiban karyawan. Bentuk penyelenggaran
pelayanan untuk karyawan di RS Permata Hati dapat secara Sistem Outsourcing. Pada
Sistem Outsourcing, pengusaha selaku penyelenggara sumber daya manusia dalam
merencanakan, merekruitmen dan menentukan standar karyawan sesuai dengan
spesifikasi standar karyawan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar
kontrak kerja. Dalam penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan RS Permata Hati
dilakukan dengan cara merekruitmen sendiri sesuai dengan tata cara dan standar
prosedur berlaku.
Pelayanan untuk karyawan di rumah sakit berpedoman kepada Perjanjian Kerja
antara Manajemen RS Permata Hati dengan karyawan yang bersangkutan, mengacu
pada pedoman pengelolaan RS dan dengan memperhatikan Undang – Undang Tenaga
Kerja Nomor 13 Tahun 2003
Bagian SDM RS Permata Hati mempunyai peranan yang strategis dalam Sistem
Organisasi di RS Permata Hati karena bertugas melayani semua kebutuhan karyawan
RS Permata Hati . Mengingat bahwa karyawan RS Permata Hati berasal dari profesi
yang berbeda-beda, maka akan sangat penting bagi Bagian SDM untuk melihat apa
kebutuhan dan harapan SDM/ karyawannya, apa bakat dan skill yang dimilikinya serta
bagaimana rencana pengembangan SDM/ karyawan tersebut pada masa mendatang. 
Apabila Bagian SDM dapat mengetahui hal-hal tersebut, maka akan lebih mudah
untuk menempatkan karyawan pada posisi yang paling tepat, sehingga ia akan semakin
termotivasi.  Dengan meningkatnya motivasi karyawan maka akan berpengaruh pada
peningkatan kinerja karyawan dan hal ini akan memudahkan RS Permata Hati dalam
mewujudkan visi dan misinya. Namun usaha-usaha memahami kebutuhan karyawan
tersebut harus disertai dengan penyusunan kebijakan RS Permata Hati dan prosedur
kerja yang efektif.
Untuk melakukan hal tersebut diatas bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi
memerlukan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari petugas Bagian SDM dengan
unit kerja terkait. RS Permata Hati membentuk "budaya organisasi" dengan lingkungan
kerja yang kondusif. Hal ini hanya dapat tercapai melalui penerapan kepemimpinan dan
manajemen RS Permata Hati yang baik, pendekatan kemanusiaan, keadilan bagi
semua, struktur karir yang jelas, program pelatihan dan pengembangan yang terpadu, 
dukungan peralatan kerja yang memadai, penilaian kinerja yang obyektif, program "
punish dan reward" yang tepat, gaji dan tunjangan yang memadai serta kegiatan-
kegiatan lain yang diadakan oleh RS Permata Hati . 

1.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan pokok manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di RS
Permata Hati meliputi “ Pengelolaan manajemen kekaryawanan dan lainnya sebagai
berikut :
1. Perencanaan, Pengadaan, pemberdayaan dan pemberhentian karyawan
2. Pemberian kompensasi, remunerasi, kesejahteraan (dana suka duka) dan
lainnya
3. Kesejahteraan karyawan (cuti, izin , dan fasilitas pelayanan kesehatan)
4. Pengembangan karir, promosi , rotasi dan mutasi kekaryawanan
5. Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan)
6. Penilaian kinerja dan pembinaan kekaryawanan
7. Tatakelola manajemen dan organisasi berbasis IT

Penyediaan dan penambahan karyawan meliputi pemasangan pengumuman


melalui media cetak, proses seleksi dan orientasi tenaga kerja. Rangkaian kegiatan
tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di rumah
sakit untuk semua unit kerja.
Penyelenggaraan upah, meliputi pemberian upah sesuai dengan standar
pemerintah dan berdasarkan kemampuan keuangan RS Permata Hati dan pemberian
remunerasi berupa jasa pelayanan serta pemberian TKP (tunjangan kesejahteraan
karyawan) sebagai reward bagi karyawan. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk
memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan standar rumah sakit dan pemerintah.
Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak-hak yang harus diterima oleh
karyawan yaitu untuk jatah cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit izin pulang cepat dan
berobat. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak-hak karyawan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengembangan karir meliputi pemindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit
kerja lainnya atau satu jabatan di unit kerja ke jabatan unit kerja lainnya tetapi setaraf.
Serta pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya yang lebih tinggi dari
sebelumnya dikarenakan prestasi, kemampuan dan pendidikan yang dimiliki.
Rangkaian kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan
kualifikasi yang berlaku baik untuk kemampuan dan kualitas per unit kerja.
Pengembangan kemampuan meliputi memberikan pelatihan bagi karyawan lama
sebagai upaya penyegaran sehingga kemampuan yang sudah dimiliki akan makin
terasah dan bagi karyawan baru sebagai upaya pengenalan lingkup dan job desk dalam
suatu pekerjaan di unit kerja. Serta pendidikan bagi karyawan lama yang harus
mempunyai sertifikasi ataupun pendidikan lebih tinggi dari yang dimiliki untuk
menunjang pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk
mengembangkan kemampuan kerja karyawan sesuai dengan profesi dan sertifikasi
rumah sakit.

1.3 Landasan Hukum


1. UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit
2. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kekaryawanan sebagaimana
telah diubah dengan UU No.43 Tahun 1999
4. Permenkes RI No. 971/Menkes/Per/XI/2009 tentang Standar Kompetensi
Pejabat Struktural Kesehatan.
5. Permenkes No.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik
6. Permenkes No 53 Tahun 2012 tentang Penyusunan Analisa Beban Kerja
7. Kepmenkes 81 tahun 2004 tentang Penghitungan tenaga (WISN)

1.4 Kebijakan Manajemen Bagian SDM


Pengelolaan manajemen SDM di RS Permata Hati baik tenaga tetap dan kontrak
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan Pengembangan SDM baik kuantitas dan kualitas berdasarkan
Analisa Beban Kerja dan rencana pengembangan pelayanan RS Permata Hati
dikelola oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi dengan unit terkait.
2. Semua dokumen calon pencari kerja/ pelamar harus melalui Bagian SDM.
3. Semua karyawan baru harus melalui proses rekruitmen dan seleksi oleh unit kerja
Bagian SDM.
4. Semua data karyawan yang sudah lulus proses rekruitmen dan seleksi harus
dimasukkan pada daftar karyawan Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku
meliputi SIMKA, RL4 dan data lainnya.
5. Semua data file kekaryawanan harus disimpan di Bagian SDM
6. Semua karyawan baru atau pindahan harus mengikuti program Orientasi Umum
oleh Bagian SDM dan orientasi oleh unit kerja terkait dengan pelaksananya
Bagian Diklit, dengan dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat.
7. Proses pemberian izin fasilitas pelayanan kesehatan dan kesejahteraan seperti suka
duka, tunjangan kesejahteraan, asuransi pada karyawan dilakukan oleh Bagian
SDM
8. Proses pengupahan, tunjangan dan bantuan pada karyawan dilakukan di Bagian
SDM
9. Proses pemberian remunerasi/ jasa pelayanan pada karyawan berbasis kinerja baik
Individu (IKI) dan Unit (IKU)
10. Proses Penilaian Kinerja berdasarkan Sasaran Kinerja Karyawan (SKP) dan
Perilaku Kerja Karyawan (PKP) dilakukan di Bagian SDM setelah berkooordinasi
dengan unit terkait.
11. Proses pemindahan tugas karyawan keluar internal Instalasi atau luar departemen
terkait harus berkoordinasi dengan Bagian SDM, kecuali pemindahan di internal
Instalasi terkait cukup diketahui bagian terkait
12. Semua Kepala Bagian/ Kepala Ruangan pada Unit Kerja yang telah
mendelegasikan tugas/ pelimpahan wewenang sementara kepada pejabat
pengganti harus diketahui / dilaporkan pada Bagian SDM
13. Semua poses layanan mutasi kekaryawanan seperti kenaikan pangkat, promosi,
baik Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) maupun Jabatan Fungsional Umum
(JFU), SPMT, SPMJ dan lainnya harus melalui Bagian SDM
14. Pengaturan waktu kerja, hari libur, cuti, tata tertib dan uniform karyawan sesuai
ketentuan berlaku dan ditetapkan oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi pada
Unit Kerja terkait
15. Sesuai Tata Naskah Administrasi semua karyawan yang mendapatkan tugas untuk
pertemuan ke luar rumah sakit harus sepengetahuan atau dilaporkan pada
Bagian SDM termasuk pembuatan surat tugas, surat perjalanan dinas (SPPD)
dan surat izin meninggalkan tugas.
16. Proses pendistribusian dokumen kekaryawanan ke/ dari luar dan dalam rumah sakit
melalui Bagian SDM.
17. Proses pengurusan kredensial bagi tenaga profesional kesehatan dan non
kesehatan harus melalui Bagian SDM.
18. Proses evaluasi kehadiran kerja semua karyawan oleh Bagian SDM dan
berkoordinasi dengan semua atasan langsung unit kerja terkait.
19. Proses Penilaian Kinerja karyawan berdasarkan Sasaran Kinerja Karyawan dan
Perilaku Kerja Karyawan (SKP dan PKP) melalui Bagian SDM.
20. Proses Pembinaan, pengandalian, dan konseling karyawan dikelola oleh Bagian
SDM dan berokordinasi dengan unit terkait.
21. Proses tata kelola organisasi (evaluasi, revisi, penetapan unit) struktural dan non
struktural dikelola oleh Bagian SDM.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Memperhatikan UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, PP No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan serta Permenkes RI Nomor 1796 /Menkes/SK/VIII/2011
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan bahwa standar / kualifikasi tenaga kesehatan
yang terdiri dari beragam profesi khususnya di RS Permata Hati memiliki kualifikasi
SDM sebagai mana tabel berikut :
N Kualifikasi Jabatan Pendidikan Keterampilan teknis
O
I Jabatan Struktural
Eselon II Dr. Sp dan S2 Diklat Pim II
Managemen RS
(MARS)
f Analis kesehatan D-3 Analis - Memiliki STR
Eselon III S2 kesehatan/Umum Diklat Pim III
Kesehatan - Dapat
Eselon IV S1 kesehatan/ Umum
g Nutrisionis Diklat Pim IV
D-3 Gizi mengoperasional
II Jabatan Non Struktural Komputer
1 JFT h Teknik Elektromedik D-3 Elektromedik
a Tenaga Medis i Sanitarian sertifikat
- D-3 KeslingACLS,
-Dokter S1 Kedokteran Umum
j Fisioterapi ATLS
D-3 Fisioterapi
-Dokter Gigi S1 kedokteran gigi - Sudah pernah
-Dokter spesialis Dokter spesialis menjalani dokter
k Perekam Medik
(Sp.1/Sp.2) D3
PTTRM
L Pranata Komputer SIPkomputer
- D3 dan STR
b Tenaga keperawatan - bersertifikat
Ners R Administrator
S1 keperawatan/S2 (PPGD)
DIV / S1 Kesehatan
Kesehatan
Sp.Kep - Memiliki SIP dan
Perawat Umum S Pranata Humas
D-3 Keperawatan STRUmum
D-3 Dapat
Perawat Gigi D-3 Keperawatan Gigi - Dapat mengoperasional
Bidan D-3 Bidan mengoperasikan Komputer
2 JFU Komputer
c Apoteker S1 Farmasi + Profesi
a Pengadministrasian Memiliki
- D-3 Umum SIP dan Dapat
Umum STR mengoperasional
B Perencana - Dapat Komputer
C Pengolah Data mengoperasikan
D Pengevaluasi/pelapora Komputer
d Radiografer nD-3 Teknik - Memiliki SIP dan
Radiografer
E Pengelola BMN STR
F Arsiparis - Dapat
G Sekretaris/protokoler mengoperasional
F Pramu/Pos Komputer
SLTA - Dapat
e Tenaga Asisten -Pengolah
D-3 Farmasimakanan - Memiliki SIP dan mengoperasional
Apoteker STR Komputer
-Pramusaji
- Dapat - Pelt CS
-Caraka
mengoperasional
-Pramu rawat inap/POS
Komputer

I Pengadministrasian D-3
J Keuangan Ekonomi/Akuntansi/
K Verifikator Keuangan
L Bendahara/kasir
M Pengelola Anggaran

3 Jabatan Non
Struktural
Ka.Instalasi S 1 Kesehatan / Pengalaman Min.5
Umum th di unit kerja terkait
Ka.Komite Dr.Sp / S2
Kesehatan
2.2 Perencanaan, Pengadaan dan Pendistribusian SDM
Kebutuhan ketenagaan di RS Permata Hati dihitung berdasarkan Analisis
Beban Kerja (ABK) dan telah mencukupi untuk melayani semua karyawan yang
ada sebanyak ……
Perencanaan dan Pengadaan SDM di RS Permata Hati memerlukan waktu
dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan per unit kerja di
rumah sakit berdasarkan Analisis Beban Kerja (PP 53 tahun tahun 2012), serta
Standar Tenaga menurut Klasifikasi RS (Permenkes 340 tahun 2010) dan
dimodifikasi dengan metode lainnya
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian SDM memiliki
kesempatan yang luas menentukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan
jabatan dan kompetensi yang diinginkan.
Penerimaan Calon Karyawan dapat dilakukan dengan mengajukan peta
kebutuhan karyawan yang disesuaikan dengan data bezetting karyawan diusulkan
oleh Bagian SDM ke direktur RS Permata Hati
Rekruitmen karyawan adalah proses penerimaan Karyawan dengan
kompetensi tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya
manusia (SDM).
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Eksternal
Resources. Internal Resources adalah proses rekruitment dari dalam rumah sakit;
dimana pelamar adalah sudah menjadi karyawan rumah sakit namun ingin
mencoba di unit yang berbeda atau karyawan yang memang dipromosikan oleh
atasan langsung untuk dapat menempati jabatan tertentu sebagai upaya untuk
peningkatan karir. Sedangkan untuk Eksternal Resources adalah proses
rekruitment dari luar rumah sakit; dimana pelamar adalah dari orang luar rumah
sakit. Proses rekruitment dapat dilakukan melalui iklan, Depnaker, Outsourcing,
Lembaga Pendidikan. Adapun proses rekruitment tersebut dilaksanakan oleh
Bagian SDM yang sesuai dengan kebutuhan Unit Kerja dan kualifikasi yang
dibutuhkan.
- Kualifikasi Khusus
Setiap Unit Kerja mempunyai kualifikasi khusus untuk tenaga kerja yang
diperlukannya, khususnya tenaga kesehatan harus berdasarkan profesinya masing-
masing. Standar Profesi adalah batasan-batasan yang harus diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada klien/pasien secara
professional. Standar Profesi tersebut terdiri dari :
a. Standar Kompetensi, yaitu semua hal yang mencakup tentang pelaksanaan
tugas seorang tenaga kesehatan mulai dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan
dalam mengerjakan dan menyelesaikan di tempat kerja serta menerapkannya
dalam situasi dan lingkungan yang berbeda.
b. Etika Profesi, yaitu semua hal yang mencakup tentang hak dan kewajiban yang
harus dijalankan oleh seorang tenaga kesehatan.
2.3. Penetapan Jam Kerja
Hari kerja di RS Permata Hati untuk tenaga Struktural dan tenaga
Administrasi adalah 6 (enam) hari kerja seminggu ,sedangkan petugas instalasi
pelayanan langsung dengan pasien adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dengan
jumlah jam kerja standar adalah minimal 37,5 (tiga puluh tujuh setengah) jam
seminggu, serta pembagian jadwal kerja ada satu, dua, dan tiga shift.
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan diatur
tersendiri oleh RS Permata Hati dan tetap mengacu pada jam kerja standar
maksimal 40 jam/6 hari kerja seminggu. Untuk karyawan yang waktu kerjanya
melebihi jam kerja standar, maka kelebihan waktu kerjanya akan diperhitungkan
dengan libur.
Evaluasi Kehadiran Kerja adalah Evaluasi yang dilakukan terhadap disiplin
karyawan yang menyangkut keadaan wajib datang, melaksanakan tugas, dan
pulang sesuai ketentuan jam kerja.
Pengaturan tenaga kerja di RS Permata Hati ini berdasarkan shift dan non
shift.
A.Ketentuan Jam kerja :
- Bagi Petugas dinas 3 shift :
- Dinas Pagi : Jam 07.30 WIB – 14.00 WIB
- Dinas Siang : Jam 14.00 WIB – 21.00 WIB
- Dinas Malam : Jam 21.00 WIB – 07.30 WIB
- Khusus petugas Gizi (dinas subuh) : 06.00 – 14.00 WIB

- Bagi Petugas dinas 6 hari kerja :


- Hari Senin-Sabtu : Jam 07.30 WIB – 16.00 WIB
-
- Batas toleransi keterlambatan 10 (sepuluh) menit/hari.
- Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu, akan diberikan
evaluasi disiplin berupa pemberian informasi dari atasan langsung.
- Apabila terjadi keterlambatan 3 (tiga) kali dalam seminggu dan selama 3 (tiga)
kali dalam setahun akan diberikan Surat Teguran.
- Izin meninggalkan kerja maksimal 2 (dua) hari dengan persetujuan atasan
langsung dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.
- Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7 ½ (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk
kerja.

B. Seluruh Karyawan harus melakukan absensi manual baik datang maupun


pulang kerja sebagai bukti kehadiran dalam melaksanakan tugas, dan setiap
karyawan harus menandatangani kembali absensi manual di unit kerja terkait
sebagai bukti kehadiran bertugas di unit kerja sesuai tugas fungsinya.

BAB III
STANDAR FASILITAS DAN LOGISTIK

3.1 STANDAR FASILITAS


Dalam mendukung kelancaran pelayanan administrasi sumber daya manusia maka
faktor fasilitas sangat diperlukan dalam menunjang pengelolaan manajemen SDM,
sebagai berikut:
1. Peralatan komputer dan koneksi internet dengan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan perencanaan
2. Meja dan kursi sesuai dengan prinsip ergonomis
3. Kapasitas AC sesuai dengan ukuran ruangan
4. Lingkungan fisik ruangan :
- Ruangan bebas dari kebisingan dan didukung pencahayaan
- Kebersihan ruangan dan bebas dari debu, suhu yang sesuai
5. Tata letak dan denah ruangan mendukung pelaksanaan pekerjaan, yang terdiri
dari:
- Ruangan penyimpanan
- Ruangan arsip
- Ruangan staf
- Ruangan kabag dan Kasubag
- Ruangan tunggu bagi tamu/ pelanggan internal
6. Pemeliharaan peralatan komputer dilakukan oleh tenaga teknis yang ada di
Bagian SDM
7. Roll page file karyawan dalam upaya penataan dokumen kekaryawanan

3.2 LOGISTIK

Perencanaan logistik pada Bagian SDM direncanakan setiap awal tahun dan
diakomodir dalam rencana bisnis anggaran Bagian SDM. Perencanaan jumlah dan
jenis logistik yang dibutuhkan pada tahun berjalan dipertimbangkan dari laporan
pemakaian logistik tahun sebelumnya serta kuantitas kegiatan pada tahun berjalan.
Perencanan alat tulis kantor dan alat kerja lainnya seperti kertas HVS, kertas kop, tinta,
amplop dinas dan alat tulis diamprah ke Subbag RT dan perlengkapan setiap kurun
waktu tertentu disesuaikan dengan ketersediaan jumlah dan jenis logistik tersebut di
Bagian SDM
Setiap bulannya penanggung jawab logistik menginventarisir jumlah dan jenis
logistik yang telah dimamfaatkan dan kebutuhan bulan berikutnya dan diamprah ke unit
kerja terkait sehingga ketersediaan logisitik pada Bagian SDM selalu terjamin dalam
mendukung pelakanaan kegiatan.

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. Seleksi dan Pengadaan


Rekruitment adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan
induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan
rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan analisa
kebutuhan tenaga dimana ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan.
a. Seleksi Umum Calon Karyawan
Proses Seleksi Calon Karyawan baru adalah proses penyaringan dan pemilihan
pelamar untuk diterima di RS Permata Hati dilaksanakan oleh Bagian SDM dan
bagian-bagian terkait yang meliputi seleksi administratif berupa pengecekan file dan
dokumen lamaran/ curicullum vitae. Penerimaan karyawan baru di rumah sakit
diadakan satu tahun sekali atau sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan
tenaga di setiap unit kerja, sehingga tidak terjadi kekosongan atau pemborosan
dalam hal ketenagaan.
Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :
1. Pemeriksaan Administratif, yaitu proses pengecekan kelengkapan surat
lamaran/curicullum vitae (Ijazah/Transkrip Nilai, KTP, Pas Foto, Sertifikasi Kursus,
Surat Izin Bekerja dari Depnaker, Surat Izin Profesi)
2. Dilanjutkan dengan Test Kemampuan Dasar dan Test Kemampuan Bidang yang
sesuai dengan bidang peminatan yang diambil.
b. Seleksi Karyawan
Rekruitmen Karyawan adalah proses penerimaan Karyawan dengan kompetensi
tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan Sumber Daya Manusia
(SDM).

4.2. Program Orientasi Karyawan Baru/Pindahan


Layanan orientasi adalah pengenalan awal bagi setiap karyawan baru yang
akan bertugas di RS Permata Hati. Bagian SDM mengirimkan nama-nama karyawan
baru yang akan mengikuti layanan orientasi ke Bagian Diklit, Bagian Diklit melakukan
seluruh rangkaian proses Pelaksanaan Orientasi Karyawan Baru RS Permata Hati
serta berkoordinasi dengan unit kerja terkait/ user. Materi layanan orientasi meliputi :
Keadaan umum RS, SOTK serta pengenalan terhadap pejabat, Keadaan lingkungan
Rumah Sakit, Tata tertib rumah sakit, Hak dan kewajiban karyawan, dan Lain-lain yang
dianggap perlu. Setelah pelaksanaan layanan orientasi selesai, Bagian Diklit
mengembalikan karyawan tersebut ke Bagian SDM untuk dibuatkan SK keputusan
penempatan definitif karyawan tersebut yang ditandatangani Direktur yang diparaf oleh
Kabag SDM.
Selanjutnya unit kerja yang bersangkutan juga memberikan layanan orientasi
khusus terhadap karyawan baru yang akan bertugas di unit tersebut sebelum diberikan
tugas pokok.

4.3 Pelayanan Proses Cuti Karyawan


Cuti adalah keadaan dimana seorang karyawan diizinkan tidak masuk kerja untuk
jangka (hari) sesuai ketentuan yang berlaku setelah yang bersangkutan bekerja
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus. Adapun cuti yang dilayani
prosesnya adalah sebagai berikut :
- Cuti Tahunan
- Cuti Bersalin
- Cuti Luar Tanggungan
- Cuti Alasan Penting
- Cuti Sakit

4.4 Pelayanan Penilaian Kinerja Karyawan


Sistem Penilaian kinerja bagi JFU dan JFT sesuai dengan SKP dientrikan secara online
setiap awal tahun sebagai kontrak kerja karyawan dengan atasan langsung dan pada
akhir tahun berjalan akan dievaluasi berdasarkan kontrak yang telah disepakati
Jika hasil penilaian kinerja pada akhir tahun yang tidak mencapai target kinerja yang
diharapkan maka atasan langsung akan melakukan pembinaan sesuai dengan tingkat
pelanggaran yang dilakukan. Penilaian prestasi kerja dilakukan berdasarkan prinsip
objektif, terukur; akuntabel, partisipatif dan transparan.
Penilaian prestasi kerja dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam 1 tahun (akhir
Desember tahun bersangkutan/akhir Januari tahun berikutnya), yang terdiri atas unsur:
1. SKP/ Sasaran Kerja Karyawan (bobot 60 %)
2. Perilaku kerja (bobot 40 %)
Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi harus relevan
dan berhubungan dengan pelaksanaan tugas jabatan karyawan yang dinilai.

4.5 Pelayanan Pembinaan dan Kesejahteraan Karyawan


Pada tingkat pelanggaran disiplin ringan, atasan langsung / Ka Unit Kerja membuat
laporan ke unit kerja terkait menyangkut proses pembinaan yang telah dilakukan
terhadap SDM yang melakukan pelanggaran. Unit kerja terkait yang bertugas
melakukan pembinaan lebih lanjut membuat uraian tugas karyawan bermasalah dan
melakukan pemantauan selama jam kerja, dan wajib membuat/ mengisi buku kendali
pembinaan.
Pada pelanggaran disiplin tingkat sedang dan berat, maka Bagian SDM akan
memproses pembentukan tim pemeriksa pelanggaran disiplin sesuai peraturan yang
berlaku di rumah sakit. Bagian SDM berkordinasi dengan Bagian Akuntansi untuk
pemotongan Jasa pelayanan kecuali jasa dasar bagi SDM bermasalah
Bentuk kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan adalah pemberian dana
suka duka bagi karyawan/anggota keluarga yang sakit dirawat inap/ meninggal,
pemberian tunjangan kesejahteraan karyawan setiap tahunnya, dan pemberian jasa
pelayanan sesuai ketentuan pola jasa

4.6 Pelayanan arsip kekaryawanan


Untuk memudahkan karyawan dalam melengkapi berkas kekaryawanan seperti
untuk proses kenaikan pangkat dan proses administrasi karyawan maka seluruh berkas
karyawan dikelola dalam suatu ruangan tersendiri dan ditata sedemikian rupa sehingga
memudahkan karyawan jika membutuhkan berkas kekaryawanannya yang dibantu oleh
petugas SDM.
Setiap proses mutasi karyawan maka berkas terkait akan disimpan ke bundel masing-
masing karyawan

4.7 Pelayanan administrasi kekaryawanan lainnya :


- Izin meninggalkan tugas
Setiap kali karyawan meninggalkan tugas baik, baik untuk kepentingan pribadi
maupun sebagai narasumber atas permintaan institusi lain, karyawan ybs harus
mengajukan permohonan secara tertulis kepada atasan langsung dan izin
meninggalkan tugas baru bisa diproses sesuai jika telah mendapatkan izin atasan
langsung dan mendelegasikan tugas yang ditinggalkan selama pelaksanaan izin.
- Surat tugas dan surat perjalanan dinas
Surat tugas dan surat perjalanan dinas diproses sesuai disposisi dan penunjukkan
petugas terkait dari Direktur.
- Rekomendasi paspor
Rekomendasi paspor diproses di Bagian SDM setelah disposisi pimpinan sampai di
Bagian SDM, karyawan mengajukan permohonan kepada Direktur , SDM dan
Pendidikan dan dimasukkan ke Bagian Umum.
- Pembuatan kartu taspen, karpeg,
BAB V
KESELAMATAN KERJA

Aspek-aspek keselamatan kerja yang ada dalam mendukung pelaksanaan kegiatan


dan pengelolaan SDM adalah :
1. Pemeriksaaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan awal dilaksanakan bagi seluruh tenaga baru dan
merupakan prasyarat untuk diterima sebagai karyawan. Data awal tentang status
kesehatan Calon karyawan merupakan informasi awal bagi Panitia K3RS tentang
status kesehatan karyawan
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaaan kesehatan berkala dilaksanakan secara bertahap bagi petugas
dengan kategori tertentu seperti masa kerja karyawan, tempat dinas dan lama dinas
pada tempat tertentu.
3. Pemeriksaan kesehatan khusus
Pemeriksaan kesehatan khusus dilaksanakan bagi petugas pada tempat beresiko
tinggi sesuai kebijakan penetapan daerah beresiko tinggi di lingkungan RS Permata
Hati
4. Fasilitas dan peralatan yang menunjang keselaatan kerja seperti ketersediaan
APAR (alat pemadam api ringan), fasilitas hand hygiene pada tempat tempat
tertentu, meja dan kursi yang harus sesuai dengan prinsip ergonomis dan
menunjang pelaksanaan administrasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu dan
faktor lingkungan fisik lainnya yang menunjang pelaksanaan kegiatan
5. Peningkatan kemampuan petugas dalam melalukan tindakan pertama dan upaya
pencegahan melalui diklat keselamatan kerja bagi seluruh petugas secara
berkelanjutan seperti:
- Diklat simulasi APAR dan BHD
- Diklat PPGD awam
- Pelatihan K3RS
BAB VI
PENGENDALIAN MUTU

Untuk pengendalian mutu layanan khususnya kepada pelanggan internal, maka


Bagian SDM menetapkan indikator mutu sesuai standar pelayanan minimal (SPM) pada
Bagian SDM berkaitan respond time setiap kegiatan administrasi kekaryawanan seperti
waktu pembuatan surat tugas, pembuatan surat cuti, kegiatan legalisir berkas
kekaryawanan, arsip kekaryawanan
Untuk menilai pelaksanaan dan pencapaian kegiatan maka dilakukan monitoring
dan evaluasi setiap triwulan dan dilaporkan ke Direktur sebagai dasar pertimbangan
untuk perbaikan pada sistem dan SDM yang ada
Penilaian dan evaluasi kegiatan secara keseluruhan dilaksanakan pada akhir
tahun berjalan, pencapaian-pencapaian yang diraih, indikator keberhasilan program dan
upaya perbaikan/solusi atas permasalahan yang ada. Perencanaan kegiatan
pengelolaan SDM didasarkan atas laporan dan evaluasi kegiatan pada tahun
sebelumnya
BAB VII
PENUTUP

Dari jenis dan bentuk pelayanan pada Bagian SDM ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan SDM diawali dengan proses rekrutmen sesuai kualifikasi tenaga dan
berdasarkan perencanaan keutuhan tenaga (ABK)
2. Dalam pengembangan SDM maka seluruh SDM secara bertahap dibekali dengan
pendidikan dan latihan yang berifat teknis dan manajemen
3. Kegiatan dan pelayanan pada Bagian SDM didasarkan pada standar operational
prosedur (SPO) yang ada dan untuk pengendalian mutu setiap kegiatan didasarkan
pada standar pelayanan minimal (SPM) Bagian SDM
4. Dalam upaya optimalisasi kegiatan, perencanaan kegiatan mempertimbangkan
aspek logistik dan upaya keselamatan kerja/ aspek ergonomis

Anda mungkin juga menyukai