253-642-1-PB Daya Hambat Jus Apel Anak Fapet
253-642-1-PB Daya Hambat Jus Apel Anak Fapet
)
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN
Escherichia coli PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH
ABSTRAK
Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) sering dikonsumsi baik secara segar maupun
diolah menjadi keripik apel. Pengolahan ini menghasilkan limbah berupa kulit. Kandungan
kulit apel Manalagi berupa saponin, flavonoid, tannin, polifenol dan katekin yang dapat
berperan sebagai antibakteri, kandungan ini dapat dimanfaatkan sebagai pengganti larutan
teat dipping iodip untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli penyebab mastitis pada sapi perah. Tujuan penelitian ini untuk
menentukan apakah jus kulit apel Manalagi dapat menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli penyebab mastitis pada sapi perah serta untuk
mengetahui konsentrasi yang lebih baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcusaureus dan Escerichia coli. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
dengan cara diffusi sumurandengan analisis yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil
(BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan juskulit apel Manalagi dengan
konsentrasi 10%, 20% dan 30% dapat menghambat pertumbuhan bakteristaphylococcus
aureus dan Escherichia coli secara signifikan (P<0,01) dengan hasil terbaik
terhadapbakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan konsentrasi 30% sedangkan
untuk bakteriEscherichia coli menggunakan konsentrasi 10%. Namun, penggunaan jus
kulit apel Manalagi belumdapat mengimbangi iodip dalam menghambat bakteri
Escherichia coli. Kesimpulan dari penelitian iniadalah jus kulit apel Manalagi dapat
digunakan untuk larutan antiseptik alami untuk teat dipping padasapi perah.
Kata kunci: Staphylococcus aureus, Eschericia coli, zona hambat bakteri, mastitis.
ABSTRACT
Manalagi apple (Malus sylvestris Mill.) was commonly consumed in Malang, either
fresh orprocessed into apple chips. This waste of apple was apple peel. Manalagi apple
peel (Malus sylvestrisMill.) the contained are saponins, flavonoids, tannins, polifenols and
katekins which could have a role as antibacterial and could be used as a teat dipping
solution. The purpose of this research was to determine whether Manalagi apple peel juice
could inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli causing of mastitis
in dairy cattle and to know the better concentration of apple peel juice. The experimental
method used was Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatment (consisting of a
concentration of 10%, 20%, 30% and iodip) and 5 repetitions. Data by using ANOVA
variance followed by using Least Significant Difference (LSD). The results showed that
the juice of the Manalagi apple peel was high significantly (P<0,01) able to reduce
mastitis incidents particulary in 30% and 10% concentration have the best ability in
inhibition the growth of bacterial Staphylococcusaureus and Escherichia coli.
0
adanya pelindung dari antibiotik dan
P0 (Iodips) P1 (10%) fagositosi (Denapaide, Brucker,
P2 (20%)
P3 (30%) Hakenbeck andVollmer, 2012; Loresta,
PERLAKUAN
Murwani dan Trisunuwati, 2013). Selain
Gambar 2. Zona hambat kulit apel Manalagi karena adanya peptidoglikan penyebab
terhadap bakteri Eschericia coli belum optimalnya jus kulit apel Manalagi
ini adalah kurang tingginya konsentrasi
Luas zona bening yang didapat pada yang digunakan, kemungkinan lain yang
bakteriStaphylococcus aureus dan mengakibatkan kurang optimalnya daya
Escherichia colisetelah diberi perlakuan hambat bakteri ini adalah dikarenakan
yang sama dengan menggunakan iodip kurang keluar dan larut zat fitokimia
adalah berbeda. Luas zona bening pada yang dimiliki oleh kulit apel Manalagi.
bakteri Staphylococcus aureus adalah Hal ini dapat terjadi karena beberapa
sebesar 4,63 mmsedangkan Escherichia faktor yakni kurang banyaknya
colisebesar 17,47 mm. Perbedaan aquadestyang digunakan sebagai pelarut,
tersebut disebabkan oleh jenis bakteri aquadest belumdapat maksimal menjadi
yang digunakan. Bakteri Staphylococcus zat pelarut serta kuranghalusnya kulit
aureus merupakan bakteri yang tahan apel Manalagi yang dihasilkan.
terhadap bahan-bahan kimia (Dzen, dkk, Kulit apel Manalagi memiliki
2015). Faktor lain yang mengakibatkan kandunganberupa bahan aktif yang
perbedaan tersebut adalahkonsentrasi berfungsi sebagai antimikroba seperti
bahan yang digunakan, jumlah mikroba flavonoid, saponin, tanin dan senyawa
yang diinokulasikan, suhu, waktu, jenis fenolik yang memiliki keunggulan
mikroba yang digunakan, pH dan bahan sebagai penghambat aktivitas
organik yang terlarut (Setyaningsih, antimikroba. Bahan aktif antimikroba ini
Desniar dan Purnasari, 2012).Madingan, mempunyai cara kerja dengan cara
Martiko and Parker (2009) merusak membran sel dari sebuah bakteri
menambahkan bahwa bakteri Escherichia dengan tujuan untuk meningkatkan
coli merupakan gram negatif yang permeabilitas dari dinding sel bakteri
sifatnya berbeda dengan bakteri gram sehingga dinding sel bakteri tersebut lisis
positif. Perbedaannya yaitu pada respon (Esimone, Iroha, Okeh, Ibezim and
tiap mikroorganisme terhadap Okpana, 2006). Flavonoid memiliki
antimikrobanya. Bakteri memiliki tingkat aktivitas yang lebih besar untuk
sentivitas yang berbeda dimana menghambat pertumbuhan dari sebuah
umumnya bakteri gram positif lebih bakteri gram positif dibandingkan dengan
rentan dibandingkan dengan bakteri gram pertumbuhan bakteri dengan gram
negatif negatif, hal ini disebabkan karena
yang secara alami lebih resisten. Zat senyawa polar yang dimiliki oleh
antimikriba yang bisa dengan mudah flavonoid lebih cepat dan mudah
untuk menembus stuktur lapisan menembus lapisan peptidoglikanyang
peptidoglikankarena memiliki sifat polar bersifat polar dari pada lapisan lipid yang
yang memiliki kesamaan dengan memiliki sifat nonpolar. Aktivitas bakteri
peptidoglikanyang menjadi penyusun dari yang terhambat menyebabkan
sebuah dinding sel, salah satunya adalah terganggunya fungsi dinding sel untuk
flavonoid. Biofilm merupakan proses pemberibentuk dan melindungi sel dari
yang membutuhkan adhesi bakteri proses lisis secaraosmotik namun, dengan
sehingga membentuk beberapa lapisan