Anda di halaman 1dari 6

1

I. Latar Belakang

Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang


yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara
drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Namun bila dilihat dari sudut
pandang keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu
pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan yang
sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut dari paham / aliran tersebut
menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham / aliran untuk
mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan dipercayainya untuk
diterima secara paksa.

Dalam era keterbukaan informasi serta pesatnya teknologi informasi dan


komunikasi tak dapat kita pungkiri bahwa setiap orang dapat mengakses
informasi dan menyebarluaskan informasi yang didapatnya dengan mudah tanpa
melakukan pengkajian terhadap informasi yang didapakan. Berita-berita yang
tidak mengungkapkan sebuah fakta ( HOAX ) merupakan salah satu bentuk
ancaman bangsa dan negara dengan berakibar pada rusaknya pola pikir
masyarakat, tak lepas juga kalangan Mahasiswa, Pelajar dan Pemuda-pemuda
pada umumnya. Mudahnya informasi yang diapatkan pada era digital ini maka
dengan mudahnya pula masuknya pola pikir radikalisme atau paham-paham yang
mengoyahkan cara pandang berbangsa dan bernegara dikalangan masyarakat
luas.

Memahami makna bahasa, istilah dan makna operasional deradikalisasi


bukan sesuatu yang rumit dan kompleks. Deradikalisasi adalah upaya
menurunkan paham radikal dari; kecenderungan memaksakan kehendak,
keinginan menghakimi orang yang berbeda dengan mereka, keinginan keras
merubah negara bangsa menjadi negara agama dengan menghalalkan segala
macam cara, kebiasaan menggunakan kekerasan dan anarkisme dalam
mewujudkan keinginan, kecenderungan bersikap eksklusif dan berlebihan dalam
beragama, hasrat birahi menghalalkan darah orang lain dan seolah mereka hidup
di tengah rimba manusia yang menjadi lawan lawan Tuhan.

PANCASILA CAMP MAHASISWA DAN PALAJAR


1

Mengapa muncul istilah dan program deradikalisasi? Pertama, munculnya


istilah deradikalisasi karena tumbuh suburnya faham radikal yang
mengatasnamakan agama yang kemudian naik kelas menjadi teroris dan
menghancurkan hidup dan kehidupan serta memporakporandakan tatanan dan
tuntunan beragama, bermasyarakat dan bernegara serta berujung pada
terciptanya konflik horizontal. jadi deradikalisasi merupakan upaya menurunkan
faham dari radikal salafi jihadi, memaksakan kehendak menuju faham radikal
yang kritis akomodatif, akulturatif. Deradikalisasi juga merupakan anti tesa dari
radikalisasi yang menjadikan agama sebagai ideologi dalam memperjuangkan
dan mewujudkan misinya meskipun dilaksanakan dengan faham yang sangat
dangkal, terbatas dan kaku.

Kedua, munculnya program deradikalisasi merupakan upaya mengajak


masyarakat yang radikal terutama narapidana teroris, mantan napi teroris,
keluarga dan jaringannya, agar kembali ke jalan yang benar berdasarkan aturan
agama, moral dan etika yang senapas dengan esensi ajaran semua agama yang
sangat menghargai keragaman dan perbedaan, bukan melalui cara yang sangat
dibenci agama pada satu sisi, dan mengatasnamakan agama pada sisi yang
berbeda. Esensi lain program tersebut agar kembali menjadi warga negara
Indonesia yang benar berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dalam wilayah
NKRI dibawah prinsip bersatu dalam perbedaan dan berbeda dalam persatuan
yang dirangkum dalam istilah bhinneka tunggal ika.

II. Dasar Pemikiran

Ancaman paham radikal yang berujung pada sebuah tindakan teror


merupakan adalah bentuk kejahatan kepada negara yang mengancan persatuan
dan kesatuan NKRI. Berunjuk pada UU no 34 tahun 2004 tentang Tentara
Nasinaonal Indonesia, TNI merupakan alat Negara Yang memiliki tugas
menegakan kedaulatan NKRI, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang
berdasarkan pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangda dan negara. Berkaca pada kurun waktu 30 tahun yang lalu di indonesia
PANCASILA CAMP MAHASISWA DAN PALAJAR
1

sudah terjadi kegiatan teror dimulai dari tahun 1981 pembajakan pesawat garuda
dan 1985 bom candi borobudur dengan bermotif jihad. Pasca reformasi dimulai
dari tahun 2000 hingga sekarang hampir setiap tahun terjadi tindakan terorisme.
Maka berkaca dengan kejadian diatas hal tersebut bukan lagi mengancam
kemanan dan ketertiban di masyarakat akan tetapi sudah mengancam keutuhan
bangsa dan negara.

Pemuda dan Mahasiswa merupakan Agent of Social Control dan Agent of


Change merupakan golongan dari Middle Class penyambung antara Elite dan
Grass Root sehingga peran mahasiswa selaku dinamisator yang vital bagi
kemajuan bangsa dan Negara di pandang perlu untuk di ikut sertakan.

Upaya tindakan pencegahan supaya tak ada lagi anak bangsa yang tertarik
untuk bergabung dengan organisasi penebar teror atau radikal juga tidak bisa
bersifat ahistoris. Kesadaran sejarah bahwa bangsa ini didirikan dan
dimerdekakan sebagai bangsa yang multikultural atau beragam Suku, Agama,
Ras dan Antar Golongan (SARA) harus diciptakan sejak usia dini di bangku
sekolah. Kurikulum pendidikan, baik yang berkaitan dengan pendidikan
kewarganegaraan, agama maupun sejarah, sudah saatnya memasukkan
deradikalisasi sebagai bahan ajar dan di internalisasikan oleh anak bangsa. Tapi
pendekatannya harus bersifat dialog, jangan lagi bersifat indoktrinitatif.

Dalam hal tersebutlah, program deradikalisasi harusnya menggunakan


pendekatan yang lengkap, seperti pendekatan yang humanis, soul approach,
serta menyentuh akar rumput. Selain itu, pemberantasan terorisme juga harus
mampu menciptakan kesejahteraan, kedamaian, keadilan dan kesejahteraan.
Karena, sebagaimana telah banyak diteliti, tidak bisa kita pungkiri bahwa selain
faktor cara pandang terorisme juga berkaitan dengan faktor ekonomi dan
perasaan diberlakukan secara tidak adil. Kita semua berharap ingin Indonesia
menjadi taman yang asri bagi kemajemukan dan perdamaian antar SARA. Oleh
karena itu, segala upaya yang hendak merusak taman asri tersebut harus dicegah
dan diberantas sejak dini.

PANCASILA CAMP MAHASISWA DAN PALAJAR


1

Kesimpulannya TNI merupakan suatu lembaga diindonesia yang dianggap


mampu dalam menularkan nilai-nilai kebangsaan serta nilai-nilai pancasila untuk
di maksimalkan sehingga benih benih radikalisme dapat di basmi hingga ke akar.
Sehingga dapat terwujud kerja sama yang baik dan berkesinambungan antara
TNI selaku Aparatur Negara dan Mahasiswa selaku Middle class dan Agent of
Change.

III. Bentuk Kegiatan


PANCASILA CAMP yang terdiri perwakilan Pelajar dan Mahasiswa se
Jabodetabek-Banten

IV. Tema Kegiatan


“Deradikalisasi Pemikiran radikalisme Sebagai Upaya Untuk Menjaga
Keutuhan NKR : TERORIS MERUPAKAN MUSUH NEGARA”

V. Tujuan
Adapun tujuan diadakannya Deradikalisasi Pemikiran Sebagai Upaya Untuk
Menjaga Stabilitas Negara dan Keutuhan NKRI adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman kepada kaum Muda terutama Mahasiswadan
pelajar akan bahaya paham radikalisasi terhadap Keutuhan NKRI.
2. Memberi ruang kepada TNI guna melakukan pendekatan dan
pembinaan terhadap golongan muda serta melakukan pendeteksian
dini.
3. Mengenalkan kepada golongan muda khususnya Mahasiswa dan
pelajar bahwa TNI menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan
bangsa dan negara
4. TNI sebagai Pusat Komando informasi yang berkembang pada
pemuda dan mahasiswa.

VI. Target dan Sasaran


Target dari Kegiatan ini adalah Mahasiswa dan pelajar yang tersebar
jabodetabeka-banten

PANCASILA CAMP MAHASISWA DAN PALAJAR


1

Sasaran dari Kegiatan ini adalah Mahasiswa dan pelajar sebagai Pendeteksi
dini gerakan radikal dan garda terdepan dalam Pemberantasan Gerakan
Radikal.

VII. Waktu Dan Tempat


Waktu Kegiatan :
Tempat : Perkemahan Cibubur

VIII. Metode Kegiatan


Metode Pancasila camp Mahasiswa dan pelajar ini berupa
 4 hari di ruangan sistem diskusi, sharing ide, kuliah umum, dan bedah
film
 1 hari orientasi lapangan
 1 hari outbond
 Malam keakraban

Dengan total 7 hari kegiatan.

IX. Draft Materi

 Sejarah KeNusantaraan :
1. Masa kerajaan di nusantara
2. Masa perjuangan indonesia
3. Membedah film Hos Cokrominoto
4. Membedah Film Sudirman
 Sejarah Masuk dan Berkembangnya islam di Indonesia :
1. Masuknya islam dalam jalur perdagangan
2. Penyebaran agama islam di tanah nusantara
3. Pro-kontra islam dalam geopolitik kerajaan hindu
4. Islam dalam perjuangan kemerdekaan
 TNI dari masa-kemasa :
1. Sejarah terbentuknya tni
2. TNI sebagai garda terdepan menjaga keutuhan bangsa
 PANCASILA :
1. nilai-nilai pancasila dalam berbangsa dan bernegara
2. pancasila sebagai jawaban dari kebhinekaan
 POLITIK DAN HUKUM :
1. Sejarah terbentukmya terorisme didunia dan diindonesia
2. Perang candu
3. Perang asimetris

PANCASILA CAMP MAHASISWA DAN PALAJAR


1

X. Penutup

Demikianlah proposal pilot project ini di buat dengan tujuan hasil dari
Pancasila Camp Mahasiswa dan pelajar angkatan pertama ini dapat berperan
aktif bersama TNI dalam menjaga perdamaian agar Indonesia terbebas dari
Konflik SARA.

PANCASILA CAMP MAHASISWA DAN PALAJAR

Anda mungkin juga menyukai