DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh:
20601244133
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Farida Mulyaningsih M.Kes, selaku dosen
mata kuliah Fisiologi Manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
24 Juni 2021
Laporan Praktikum
(Golongan I )
Saraf
A. Latar Belakang
Seluruh aktivitas tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, system saraf
berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan, pencernaan, dan
urinaria dikontrol oleh sistem saraf. Sistem saraf juga mengatur aliran darah, dan konsentrasi
osmotik darah. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem
organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan.
Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak.
Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
B. Tujuan
C. Dasar Teori
Sistem Saraf adalah mekanisme yang memungkinkan tubuh bereaksi terhadap perubahan
pada berbagai lingkungan eksternal dan internal yang senantiasa terjadi. Mekanisme ini juga
mengawasi dan menyelaraskan berbagai kegiatan tubuh (misalnya jantung dan paru-paru),
untuk tujuan deskriptif secara struktural sistem saraf dibedakan atas sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi dan seacara fungsional atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Jaringan sel terdiri dari dari dua jenis sel utama: neuron (sel saraf) dan sel penunjangnya.
Neuron merupakan ke satuan struktural dan fungsionalis sistem saraf yang khusus berguna
untuk komunikasi cepat, sebuah neuron terdiri dari badan sel dan jalurnya, yakni dendrit dan
akson yang masing-masing membawa implus ke badan sel dan menjauhi badan sel.
Untuk menanggapi rangsang, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor adalah alat penerima rangsang atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah alat indra.
Penghantar impuls dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari bekas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf itu disebut neuron.
Efektor bagian yang menanggap rangsang yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron merupakan unit
struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan mersepon
rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami pembelahan sehingga tidak dapat
diganti jika sudah rusak. Neuron bersatu membentuk jaringan untuk mengantarkan suatu
impuls (rangsangan).
Berdasarkan Bentuknya – Badan Sel : Badan sel saraf adalah bagian yang terbesar
dari sel saraf. Badan sel dapat berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit dan
kemudian diteruskannya menuju ke akson. Pada badan sel saraf terdapar inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisei. – Dendrit
:Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabangcabang dan perluasan dari
badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan pengantarkan rangsangan ke
badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron
terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak mengandung selubung myelin maupun
neurolema. – Akson : Akson dikenal sebagai neurit. Neurit merupakan serabut sel
saraf yang panjang dan merupakan perjuluran dari sitoplasma pada badan sel.
Benang-benang halus yang terdapat dalam neurit dikenal sebagai neurofibril yang
dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
dapat mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-
sel schwann yang dapat membentuk suatu jaringan yang menyediakan makanan untuk
neurit dan juga membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut
neurilemma yang melindungi akson dari resiko kerusakan. Bagian neurit ada yang
tidak terbungkus oleh lapisan myelin dapat disebut dengan nodus ranvier, yang
berfungsi sebagai mempercepat jalannya rangsangan. Kelompok-kelompok serabut
saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat
saraf.Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Berdasarkan Struktur dan Fungsinya – Sel saraf sensori: Sel saraf sensori
merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya
pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra
untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf sensori sebagai penghantar impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi
(intermediet). – Sel saraf motor : Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki
dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson
lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.
Fungsi sel saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. – Sel saraf
intermediet (Neuron konektor) : Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi.
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel
saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang
ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor
sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensorik,
sel saraf motorik dan sel saraf konektor / intermediet.
Sel saraf Sensorik adalah jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari reseptor di tubuh ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel
saraf ini sering juga disebut dengan sel saraf indra.
Sel Saraf Motorik adalah jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkn impuls
dari sel sistem saraf pusat ke sel otot atau kelenjar sehingga tubuh akan menanggapi
rangsangan tersebut dengan bergerak atau menghasilkan suatu produk sekresi. Sel
saraf motorik biasanya mempunyai dendrit yang pendek dengan akson yang sangat
panjang.
Sel saraf konektor/intermediet ini merupakan jenis sel saraf yang berfungsi untuk
menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel
saraf lain yang terdapat di dalam sistem saraf pusat. Serabut saraf, akso dan dendrit
dari sel ini bergabung dalam satu selubung dan akan membentuk urat saraf sedangkan
badan selnya berkumpul di satu tempat untuk membentuk ganglion saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan sel saraf atau neuron.
Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Berikut adalah
penjelasannya :
Sistem saraf pusat akan mengendalikan seluruh rangsangan mulai dari pikiran,
gerakan ,emosi, denyut nasi, pernafasan, suhu tubuh sampai dengan koordinasi
seluruh sel saraf untuk melakukan fungsi pengaturan dalam tubuh.
Sistem saraf tepi berfungsi untuk menerima rangsanagan dan menghantarkan respon
yang sudah di olah sistem saraf pusat.
1. Martil Refleks
2. Kursi
3. kapas
4. Aquades
E. Langkah kerja
Dua orang bekerja secara berpasangan, satu orang sebagai subjek dan satu lagi
sebagai pengamat.
Salah satu orang duduk di kursi, raba terlebih dahulu bagian tendon yang berada di
bawah tempurung lutut.
Kaki seorang yang duduk di ketuk dengan palu karet dengan posisi mata terbuka dan
tertutup.
F. Hasil
Sistem Pencernaan
A. Latar Belakang.
Sistem pencernaan pada manusia berperan penting dalam mencerna makanan dan minuman
menjadi energi serta berbagai jenis nutrisi. Selain itu sistem pencernaan pada manusia juga
berfungsi untuk mengeluarkan zat beracun dan sisa makanan melalui feses atau tinja
B. Tujuan
C. Dasar Teori
Secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan
kimiawi.
Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan
gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas
makanan. Pencernaan mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih
kecil. Sementara proses pencernaan secara kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang
melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel makanan yang
kecil-kecil jadi bentuk yang siap diserap sama tubuh. Sistem pencernaan manusia dimulai
dari mulut dan berakhir di anus.
Proses pencernaan dimulai dari mulut. Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan
dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara
mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase. Gigi akan menghancurkan makanan
menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim
amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula
sederhana yang dapat diserap tubuh. Enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah. Selain
itu, di mulut ada juga lidah, yang akan mengaduk makanan sehingga bisa bercampur dengan
enzim amilase.
Setelah proses di mulut makanan menuju ke faring atau tenggorokan. Tenggorokan (faring)
merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke kerongkongan
(esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui Faring dan diteruskan ke
kerongkongan. Pada dinding kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan
meremas-remas yang mendorong makanan menuju lambung.
Di lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan dicerna oleh enzim dalam getah
lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari:
1. Empedu lele
2. Empedu ayam
3. Minyak
4. Dua gelas
5. Sendok
E. Langkah
F. Hasil
Cairan empedu merupakan hasil dari perombakan eritrosit (sel darah merah) yang telah
rusak/tua. Cairan empedu diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam kantung empedu.
Kantung ini terletak di sebelah bawah organ hati, dan memproduksi 500-600 mililiter cairan
empedu setiap harinya. Cairan empedu terbuat dari berbagai zat, diantaranya adalah garam
empedu yang sering juga disebut asam empedu, air, tembaga, kolesterol, dan pigmen. Salah
satu pigmen yang terkandung dalam empedu adalah bilirubin.
Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan adanya
asam lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati lambung dan
garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran
lemak atau micelle. Lemak kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu
oleh enzim lipase.
(Golongan III)
Peredaran darah
A. Latar Belakang
Sistem peredaran darah pada manusia atau sistem kardiovaskular terdiri dari berbagai organ
yang memiliki fungsinya masing-masing, sistem organ ini memiliki tugas utama untuk
mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
B. Tujuan
C. Dasar teori
Sistem Peredaran darah (Kardiovaskular) Jantung, darah, dan pembuluh darah adalah
komponen utama dari sistem kardiovaskular. Sistem peredaran darah adalah sistem sirkulasi
yang dibangun oleh darah sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yg akan
disalurkan, dilarutkan atau diendapkan, pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk
mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
mengembalikannya ke jantung, dan jantung yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke
seluruh jaringan. Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai
sistem transportasi tubuh dengan mengangkut oksigen, karbondioksida, zat-zat sisa,
elektrolit, nutrisi dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan.
Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai
dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Alat-alat peredaran darah yaitu:
Jantung
Jantung merupakan pompa berotot. Fungsinya sebagai alat pemompa darah. Jantung terdiri
dari otot jantung (miokardium) yang bagian luarnya dilapisi oleh selaput jantung
(perikardium) yang terdiri dari 2 lapisan. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan
getah bening yang berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi oleh
endokardium. Otot jantung mendapatkan zat-zat makanan dan oksigen dari darah melalui
arteri koroner. Peristiwa penyumbatan dari arteri koroner disebut koronariasis. Jantung terdiri
atas 4 ruangan, yaitu 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik).
1) Atrium
Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena),
antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat katup valvula bikuspidalis pada fetus, antara
atrium kanan dan kiri terdapat lubang yang disebut foramen ovale menjelang kelahiran,
foramen ovale akan menutup.
2) Ventrikel
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal daripada atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada
ventrikel kanan. Ini disebabkan ventrikel berfungsi memompakan darah keluar jantung,
antara ventrikel kanan dan kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat serambi relaksasi (mengembang) darah dari vena cava inferior dan vena cava superior
→ Mengalir menuju serambi kiri → bilik → pembuluh aorta dan pembuluh nadi
(akibatnya:bilik relaksasi, hingga tekanan ruangan minimal = DIASTOLE)
Pembulu darah
Darah mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh. Darah mengalir masuk ke jantung pun
melalui pembuluh. Oleh sebab itu, pada dasarnya terdapat 2 kelompok pembuluh darah, yaitu
pembuluh yang aliran darahnya meninggalkan jantung dan yang menuju jantung.
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari jantung. Pembuluh ini dapat dibedakan
menjadi aorta, arteri, dan arteriole. Aorta adalah pembuluh darah yang langsung berhubungan
dengan jantung. Aorta bercabang menjadi arteri. Sedangkan arteriole merupakan pembuluh
nadi yang berhubungan dengan kapiler.
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke jantung. Pembuluh ini dapat dibedakan
menjadi venule, vena, dan vena cava. Venule merupakan pembuluh balik yang berhubungan
dengan kapiler. Vena menerima darah dari venule. Vena cava merupakan pembuluh balik
besar yang langsung berhubungan dengan jantung.
3) Pembuluh kapiler
1) Lapisan terluar, merupakan lapisan tipis dan kuat terdiri atas jaringan kuat.
2) Lapisan tengah, terdiri atas jaringan otot polos. Karena otot polos ini bersifat tidak sadar
maka aliran darah dan tekanan darah pada pembuluh darah tidak dapat dirasakan.
E. Langkah
2. Pada orang coba dengan posisi badan duduk dengan kedua lengan lurus ke
bawah. Tekanan sistolik : 120 mmHg
Tekanan diastolik: 65 mmHg
Tekanan darah : 120/65 mmHg
3. Pada orang coba dengan posisi badan berdiri dengan kedua lengan lurus sejajar dengan
sumbu badan.
Tekanan sistolik : 120 mmHg
Tekanan diastolik: 70 mmHg
Tekanan darah : 120/70 mmHg
(Golongan IV)
Darah
A. Latar Belakang
Darah merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh dan berfungsi untuk mengirimkan zat-zat
serta oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh. Tak hanya itu saja, darah juga berfungsi
untuk mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri yang bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.
B. Tujuan
C. Dasar Teori
Darah merupakan cairan yang terdapat di dalam pembuluh darah yang memiliki fungsi
mengatur keseimbangan asam dan basa,mentransportasikan O2, karbohidrat, dan metabolit,
mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi atau hantaran, membawa panas tubuh dari pusat
produksi panas (hepar dan otot) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, dan pengaturan
hormon dengan membawa dan mengantarkan dari kelenjar ke sasaran. Jumlah dalam tubuh
bervariasi, tergantung dari berat badan seseorang. Pada orang dewasa, 1/13 berat badan atau
kira-kira 4,5-5 liternya adalah darah. Faktor lain yang menentukan banyaknya darah adalah
usia, pekerjaan, keadaan jantung, dan pembuluh darah (Syaifuddin, 2009).
Darah seperti yang telah didefinisikan dan yang dapat dilihat, adalah suatu cairan tubuh yang
berwarna merah dan kental. Kedua sifat utama ini, yaitu warna merah dan kental, yang
membedakan darah dari cairan tubuh lainnya. Kekentalan ini disebabkan oleh banyaknya
senyawa dengan berat molekul yang berbeda, dari yang kecil sampai yang besar seperti
protein, yang terlarut didalam darah. Warna merah, yang memberi ciri yang sangat khas bagi
darah, disebabkan oleh senyawa berwarna merah yang terdapat dalam sel-sel darah merah
yang tersuspensi dalam darah (Sadikin, 2002).
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari hewan-manusia. Darah selalu
berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa O2
(oxygen 6 carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme hemostasis
(Bakta, 2006).
Darah terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut:
1. Plasma darah
Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar
mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (immunoglobulin) dan protein pembekuan. Selain itu plasma
juga mengandung hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin.
Plasma darah dikurangi protein pembekuan darah disebut sebagai serum (Bakta, 2006).
F. Hasil
Anti gen yang digunakan yaitu anti-serum A+B. di dalam anti serum A tidak terjadi
aglutinasi dan didalam anti serum B terjadi aglutinasi. Kenapa bisa terjadi aglutinasi pada
serum B? karena didalan sel darah merahnya memiliki antigen B dan pada plasmanya
mengandug anti gen A. jadi hasil dari penentuan golongan darah menunjukan golongan darah
B.
Praktikum menghitung
Prosentase Hematokrit :
Total 5,4 cm
→ Darah = 2,1 cm
→ plasma = 3,3 cm
Nilai normalnya sesuai umur dan jenis kelaminya menunjukan normal bahwa normal wanita
adalah berkisar 36% - 46%
(Golongan V)
Hemoglobin atau Hb adalah protein yang berada di dalam sel darah merah. Protein inilah
yang membuat darah berwarna merah. Dalam kadar yang normal, hemoglobin memiliki
banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar normal hemoglobin perlu selalu dijaga.
Selain memberi warna, hemoglobin juga berfungsi membantu sel darah merah mendapatkan
bentuk alaminya, yaitu bulat dengan bagian tengahnya lebih pipih. Dengan bentuk seperti ini,
sel darah merah dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam pembuluh darah.
B. Tujuan
C. Dasar Teori
Sel darah merah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang
disebut plasma. Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh
sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut
zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Masing-masing morfologisel
mempunyai ukuran (diameter). Darah terdiri dari sel darah dan plasma. Dalam sel darah
terdiri dari hemoglobin, eritrosit, hematokrit (PCV), retikulosit, laju endap darah, trombosit,
lekosit dan hitung jenisnya dan hapusan darah tepi.
E. Langkah
1. Tabung Sahli diisi dengan larutan HCl 0,1 N setinggi skala terbawah (angka 2).
2. Bersihkan jari yang akan diambil darahnya dengan kapas alkohol
3. Ambil darah dari salah satu ujung jari (II-IV) dengan jalan menusuknya dengan
jarum yang telah tersedia.
4. Hisaplah darah dengan mulut menggunakan mikro pipet sampai tanda 20 µl (darah
tidak boleh putus).
5. Dengan cepat keluarkan darah tersebut ke dalam tabung Sahli dan aduklah.
6. Masukkan tabung Sahli ke dalam komparator dan tambahkan tetes demi setetes
aquades sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna standar komparator.
7. Tepat 3 menit setelah darah tercampur dengan HCl, warna larutan dibaca pada
jarak sepanjang lengan atas dengan latar belakang cahaya matahari, warna larutan
disamakan dengan warna gelas standar.
F. Hasil
Hasil pengamatan :
(Golongan VI)
Respirasi
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan oksigen untuk hidup, oksigen sendiri diperoleh melalui udara dengan
cara bernafas . Oleh karena itu bernafas atau sistem respirasi pada manusia sangatlah penting.
Sistem respirasi manusia sangat kompleks, setiap sel dan jaringanya memiliki fungsi dan
peranya masing-masing. Struktur nya yang begitu rumit menjadikan sistem ini begitu
istimewa untuk menopang kehidupan manusia.
B. Tujuan
C. Dasar Teori
pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup
oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara. Pada
pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen.
Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc
oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana
setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan
keluar dari jaringan menuju paru-paru dengan bantuan darah. Proses Kimiawi Respirasi Pada
Tubuh Manusia :
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru
1. Spirometer air.
2. Termometer air.
3. Kapas alkohol
E. Langkah
F. Hasil
1. Keadaan lingkungan
b. Suhu air : 29 ˚c
3. Hasil Percobaan
G Kekuatan Otot
Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam tubuh. Otot-otot tersebut
terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut sebagai serabut otot.
Mungkin kita berpikir bahwa yang disebut dengan otot hanyalah yang terlihat atau nampak
berada di bawah lapisan kulit saja. Padahal, selain otot rangka yang nampak di bawah kulit,
ada pula otot polos dan otot jantung.
Selain pada tulang, otot juga melekat pada organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot
memiliki fungsi tertentu, tapi utamanya adalah menciptakan gerakan. Bahkan, hampir setiap
gerakan di dalam tubuh merupakan hasil dari otot yang berkontraksi.
Tidak hanya gerakan, kontraksi otot juga membantu mengatur postur tubuh, stabilitas sendi,
dan produksi panas tubuh. Otot benar-benar memiliki peranan penting dalam tubuh manusia,
oleh karenanya makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu sistem otot.
B. Tujuan
C. Dasar Teori
Manusia dapat bergerak berkat adanya sistem otot, begitu juga dengan organ-organ dalam
tubuh manusia. Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan
makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun
beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom.
Otot terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut serabut otot. Sel-sel ini ada yang menempel
pada tulang dan ada juga yang membentuk organ dalam atau pembuluh darah.
Tanpa disadari, seluruh anggota tubuh memiliki otot. Ada otot yang bertugas melakukan
gerakan-gerakan besar, ada juga otot yang berperan dalam melakukan gerakan yang lebih
kecil dan halus. misalnya gerakan berkedip dan ekspresi wajah. Namun tidak hanya itu, otot
juga terdapat pada organ dalam tubuh yang berperan sama pentingnya dengan otot-otot
anggota tubuh.
Otot manusia meliputi 40-50% dari berat badan manusia. Otot bersifat elastis dapat
direnggangkan, dapat dirangsang, dan berkontraksi. Tulang tidak dapat digerakan tanpa
adanya otot, oleh sebab itu otot disebut sebagai alat gerak aktif. Berdasarkan lokasi, struktur
dan kontrol saraf,otot dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Otot Polos
Sel otot polos memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing dan nukleus
terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos bersifat homogen dan lebih kecil
dari serabut otot lurik. Otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, dinding saluran
pencernaan, paru-paru, dan ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam menerima
rangsang, tetapi tahan terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah pengaruh saraf tak sadar.
Otot kerangka adalah otot yang melekat pada kerangka. Bagian tubuh kita yang berdaging
merupakan otot kerangka. Otot ini disebut juga otot lurik, karena jika dilihat dari samping,
serabut otot ini memperlihatkan suatu pola serat melintang atau bergaris. Irisan melintang
otot ini memperlihatkan beribu-ribu serabut otot. Serabut-serabut itu tersusun dalam berkas-
berkas yang sejajar, dan terikat sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh
pembuluh darah dan saraf. Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.[1]
Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari. Setiap serabut otot dibungkus oleh
endomisium, kumpulan berkas-berkas serabut dibungkus oleh fasia propia/perimisium,
sedangkan otot (daging) dibungkus oleh selaput fasia super fisalis/epimisium. Endomisium,
perimisium, dan epimisium bergabung membentuk urat (tendon) yang melekatkan otot pada
tulang
3. Otot jantung
Otot jantung dijumpai hanya pada dinding jantung. Struktur otot jantung menyerupai otot
lurik, tetapi nukleus terletak di tengah sel dan memiliki percabangan. Setiap percabangan
pada otot jantung terdapat jaringan pengikat yang disebut discus interkalaris. Otot jantung
bekerja di bawah pengaruh saraf tidak sadar, cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan
terhadap kelelahan.
Otot akan berkontraksi apabila mendapatkan rangsangan dari saraf. Kontraksi menyebabkan
otot menarik tulang yang dilekatinya, Sehingga menyebabkan gerakan pada sendi. Kontraksi
otot akan mengerakan otot ke suatu arah. Untuk mengembalikan tulang seperti
semula,diperlukan otot lain yang mengerakan tulang ke arah berlawanan. Dua otot yang
berkerjanya berlawanan ini disebut otot antagonis. Misalnya otot bisep dan trisep yang
menyebabkan lengan dapat dibengkokan dan diluruskan. Bentuk gerkan yang antagonis ini
dapat disebut gerakan ekstensor (meluruskan sendi) dan fleksor (membengkokan sendi).
Gerakan otot yang lain berkerja secara sinergi atau bersamaan, misalnya telapak tangan yang
mengadah atau melungkap oleh otot promotor yang terletak dilengan bawah.
Sistem otot terdiri dari sistem rangka,otot jantung dan otot polos. Otot kerangka menempel
terutama untuk rangka dan gerak secara maupun refleks. Otot jantung adalah otot jantung
yang berkontraksi secara tidak sadar. Lalu otot polos ditemukan pada pembulu darah
manusia,mata,flokel rambut dan dinding organ berongga seperti perut dan usus.
Sistem otot adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Jenisnya adalah alat gerak
aktif. gerak terjadi karena kontraksi serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari aktin dan
miosin. Dalam otot disimpan glikogen sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh
otot untuk berkontraksi. Organ yang ada dalam sistem otot ini adalah otot lurik,otot polos dan
otot jantung. Organ penyusunya adalah serabut dan tendon.
1. Pergerakan. otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2. Penopang tubuh dan memperthankan postur tubuh. Otot menopang kerangka dan
mempertahankan tubuh saat berdiri atau duduk.
3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis akan menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu normal tubuh.
E. Langkah
Hand dynamometer dipegang tangan kiri dan penunjuk jarum skala menghadap keluar
sehingga mudah di baca.
Orang coba ditest berdiri tegak pandangan lurus kedepan (konsentrasi penuh) dengan :
- Pembacaan skala dinyatakan dalam satuan kg. sampai ketelitian 0,5 kg.
a. Meletakkan kaki pada posisi yang tepat pada dasar dari dynamometer, orang
coba berdiri lurus dengan kedua tangan didepan paha dengan jari-jari
terengang kebawah. Testor memberikan rantai dengan pegangannya tepat
dibawah hampir menyinggung ujung-ujung jari orang coba. Orang coba
memegang erat-erat ujung-ujung pegangan yang satu telapak tangannya
menghadap kebelakang sedangkan telapak yang lain menghadap kedepan. Bila
orang coba akan pada posisi menarik, punggung sedikit membungkuk pada
pinggul, sedemikian rupa sehingga dia tidak akan sempurna lurus. Bila
menarik alat dynamometer, kedua kaki harus tetap lurus dengan lutut tidak
membengkok. Kepala tegak dengan pandangan lurus kedepan. Perlu di
perhatikan, jangan terlalu membungkuk hasil pengungkitan akan sangat
kurang dan kemungkinan dapat terkilir ototnya.
b. Orang coba harus menarik tidak dengan hentakan, tetapi berurutan . Lutut
harus tetap lurus, genggaman orang coba harus erat sekali pada penarikan.
c. Telapak tangan kaki orang coba harus datar pada dasar alat dynamometer
Pada akhir penarikan, punggung harus lurus kalau tidak pengukuran diulang.
Penarikan/pengukuran dilakukan 3 kali dengan diselingi istirahat 1 menit. Hasil dicatat yang
tertinggi
a. Orang coba memegang tangkai dengan kedua tangan ditengah dengan telapak
tangan diletakkan pada hubungan antara paha dan tubuh. Cara memegang
tangkai, telapak tangan kiri menghadap kedepan sedangkan telapak tangan
kanan menghadap kebelakang atau sebaliknya. Perlu diperhatikan untuk tetap
pada posisi tersebut diatas setelah sabuk diletakkan dan pada saat akan
melakukan penarikan.
b. Akhir putaran dari sabuk dipasang pada satu ujung dari tangkai (handle) dan
ujung sabuk yang bebas diputar pada ujung tangkai pemegang yang lainnya,
dililitkan sedemikian rupa sehingga terletak pada tubuh. Posisi ini tekanan
sabuk pada tubuh akan memegang tangkai pemegang dengan erat. Sabuk
sebaiknya diletakkan serendah mungkin melalui pinggul dan otot-otot gluteal.
c. Orang coba harus berdiri dengan posisi kedua kaki sama pada back test. Lutut-
lutut harus membengkok dengan sudut 1020, akan didapatkan tarikan
maksimal bila kedua kaki orang coba hampir-hampir lurus pada akhir dari
tarikan.
d. Sebelum orang coba diberi intruksi untuk menarik, testor harus yakin bahwa
tangan dan punggung lurus kepala tegak dan kepala tegap. Bila rantai alat
terlalu panjang, dapat dipendekkan dengan cara dililitkan. Pencatatan satu dari
3 kali test yang tertinggi.
Posisi 1 : Tungkai menekuk dengan sudut pada lutut kira-kira 110 derajat, berdiri
dengan ujung kaki, tegak lurus dan tegakkan tangan lurus keatas (bisa salah satu) dimana
ujung tangan diberi kapur untuk penanda hasil raihan . Ukur tinggi raihan pada posisi satu
ini.
Posisi 2 : berdiri tungkai, tegak dan tangan lurus keatas, alas dengan ujung kaki (jinjit)
ukur hasil raihan. Ukur tinggi sebagai posisi 2.
Perhitungan :
Setelah melakukan ke-3 data hasil raihan diukur, hitunglah besarnya h1 dan h2 dalam satuan
meter. Kemudian masukan ke dalam rumus dan hitung hasilnya, g (gravitasi 9.8 meter/detik)
Untuk mengukur besarnya h2 adalah raihan posisi 3 dikurangi raihan posisi 2 (lihat rambar).
Normal Power untuk laki-laki antara 2-2,5 HP, untuk perempuan 1,5 – 2 HP.
Terbaik/tertinggi
2………………………40,4
3…………………………33,1
Terbaik/tertinggi
2………………………………116,5
3…………………………125,5
Terbaik/tertinggi
2……………………………45,0
3……………………63,0
Hasil Diskusi/Pembahasan :
1. Hasil dari percobaan hand grip adalah setelah melakukan 3x percobaan dengan
mengambil hasil tertinggi dari testor adalah 40,4 kg
2. Hasil dari praktikum saat mengukur otot punggung setelah melakukan 3x
percobaan dengan mengambil hasil tertinggi yaitu 125,5 kg
3. Hasil dari praktikum pengukuran kekuatan otot kaki setelah melakukan 3x
percobaan dengan menggambil hasil tertinggi dari testor yaitu 63,0 kg.
Praktikum daya ledak power
Posisi 2.........................237
Posisi 3.........................274
3. Hasil Perhitungan :
70 x 3,17 + 1,34
= 223,24 ÷ 76
= 2,93
Hasil Diskusi/Pembahasan:
Setelah melakukan praktikum pengukuran daya ledak power yang dilakukan oleh testor dari
posisi 1, 2, 3 dan selanjutnya menentukan h1 dan h2 dan terakhir membagi dengan satuan
fase power mendapatkan hasil 2,93 , dan hasil ini sangat baik karena normal laki-laki 2-2,5
hp
(Golongan VIII)
Semua proses fisiologik merupakan reaksi kimia-fisika yang kecepatan reaksinya sangat
tergantung pada suhu di sekitarnya. Kecepatan reaksi ini berubah pada suhu yang sempit
untuk berfungsi optimal, maka fungsi badan yang normal tergantung kepada suhu badan yang
relatif konstan.
Mahkluk averbrata pada umumnya tidak dapat menyasuaikan suhu badannya, sehingga
hidupnya tergantung belas kasih lingkungannya. Pada vertebrata mekanisme untuk
mempertahankan suhu badan, yaitu menyesuaikan produksi panas dengan kehilangan panas,
telah berkembang. Pada reptilia, amfibia (katak) dan ikan, mekanisme penyesuaian ini relatif
rudimenter. Binatang ini di sebut binatang “berdarah dingin” (poikiloterm) oleh karena suhu
badan berubah-ubah dalam kisaran tertentu.
Pada burung dan mamalian (manusia) mahkluk “berdarah panas” (homoioterm) ada
sekelompok refleks respons, yang terutama terpadu di hipotalamus, yang bekerja untuk
mempertahankan suhu badan dalam kisaran sempit walaupun ada perubahan besar pada suhu
lingkungannya.
B. Tujuan
C. Dasar Teori
Pengaruh suhu pada lingkungan hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu Poikiloterm dan
Homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian
dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut
hewan berdarah dingin. Yang termasuk dalam poikiloterm adalah bangsa Ikan, Reptil, dan
Amfibi. Dan hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas karena dapat menjaga
suhu tubuhnya. Hewan yang termasuk dalam homoiterm adalah bangsa Aves dan Mamalia.
Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau
diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara radiasi,
konveksi, konduksi dan evaporasi. Radiasi adalah transfer energi secara elektromagnetik,
tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya. Konduksi merupakan
transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada
transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang suhunya tinggi kebagian yang memiliki
suhu yang lebih rendah. Konveksi adalah suatu perambatan panas melalui aliran cairan atau
gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu. Evaporasi
merupakan konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas
karena evaporasi.
D. Alat dan bahan
Untuk katak:
Dan untuk manusia sendiri, pengukuran suhu badan orang coba dilakukan di dalam kamar
percobaan. Alat yang diperlukan : termometer badan manusia (kecil)
E. Langkah
Mengukur suhu katak dahulu. Ukurlah suhu air es di dalam bejana dahulu. Kemudian ikatlah
katak pada bagian bawah batang kayu dan masukkanlah termometer kedalam mulutnya
sedalam mungkin. Catatlah suhu badan katak sebelum dimasukkan kedalam air es .
Kemudian masukkan katak kedalam air es dan catatlah suhu badan setiap 2 menit.
Perhatikanlah turunnya suhu badan . Ulangilah percobaan tersebut dengan memasukkan
katak kedalam air hangat dan perhatikan naiknya suhu badan setiap 2 menit. Setelah
pengukuran suhu badan katak selesai mulailah dengan pengukuran suhu badan manusia.
Pengukuran dilakukan didalam kamar percobaan . Ukurlah suhu badan dari bawah lidah
selama 5 menit. Kemudian berkumurlah dengan air es satu menit dan ukurlah lagi suhu badan
di bawah lidah. Kemudian berkumurlah dengan air hangat selama 5 menit dan ukurlah lagi
suhunya. Semua pengukuran dilakukan dengan mulut ditutup rapat. Ulangilah percobaan
diatas dengan bernafas melalui mulut.
F. Hasil
Hasilnya adalah suhu tubuh manusia lebih stabil karena lebih cepat dalam beradaptasi dengan
kondisi suhu lingkungan. Sementara suhu katak cenderung lambat dalam beradaptasi dengan
suhu lingkungan.