Anda di halaman 1dari 3

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mampu menganalisis perkembangan peserta didik dari aspek fisik dan psikomotorik, emosi dan
sosial, dan proses dan keterampilan kognitif, serta moral dan spritual, memiliki keterampilan
mengidentifikasi masalah yang dihadapi peserta didik dari berbagai aspek perkembangan peserta
didik sebagai generasi millenial sehingga mampu memberikan perlakuan yang tepat dalam
pembelajaran.

PENGANTAR

Modul perkembangan peserta didik ini merupakan salah satu modul yang diperuntukkan
untuk mahasiswa PPG dalam jabatan. Secara umum, perkembangan dapat didefinisikan
sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) yang terjadi di dalam
diri individu mulai dari lahir sampai mati, baik menyangkut fisik maupun psikis. Istilah
perkembangan biasanya tidak dipisahkan dari pertumbuhan dan kematangan. Pertumbuhan
lebih pada aspek fisik dan biologis, sementara kematangan merupakan puncak dari
pencapaian dari proses pertumbuhan dan perkembangan.
Selanjutnya yang dimaksud peserta didik sebagaimana yang tertuang dalam UU No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni setiap manusia yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik
pendidikan formal maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu. Menurut Arief (2014) peserta didik merupakan raw material (bahan
mentah dalam proses transformasi pendidikan karena ia akan dididik sedemikian rupa
sehingga menjadi manusia yang mempunyai intelektual tinggi dan akhlak yang mulia.
Psikologi Perkembangan Peserta Didik merupakan bidang kajian psikologi perkembangan
yang secara khusus mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap
usia sekolah dasar dan menengah (Desmita, 2012). Proses perkembangan dengan proses
belajar mengajar memiliki hubungan yang erat. Sebagaimana pendapat Syah (2003) bahwa
keduanya memiliki benang merah yang erat sehingga hampir tidak ada proses perkembangan
siswa baik jasmani maupun rohaninya yang sama sekali terlepas dari proses belajar mengajar
sebagai pengejawantahan proses pendidikan. Apabila fisik dan mental sudah matang, panca
indera sudah siap menerima stimulus-stimulus dari lingkungan, berarti kesanggupan siswa
pun sudah tiba.
Menurut Djamarah (2002) bahwa salah satu penyebab utama kegagalan seorang guru
dalam menjalankan tugas mengajar di depan kelas adalah kedangkalan pengetahuan guru
terhadap siapa anak didiknya dan bagaimana cara belajarnya, sehingga setiap tindakan
pembelajaran yang diprogramkan justru lebih banyak kesalahan daripada kebenaran dari
kebijakan yang diambil. Winkel (2009) menyimpulkan kaitan antara belajar dan
perkembangan bahwa belajar melandasi sebagian besar dari perkembangan. Yang sebagian
besar meliputi perkembangan psikis/mental dalam berbagai aspeknya. Selain itu, adanya
tahap perkembangan tertentu, berpengaruh terhadap apa yang dapat dipelajari dan dengan
cara bagaimana harus dipelajari.
Apalagi saat ini, telah datang sebuah generasi dimana segala hal yang bersifat maya akan
terlihat virtual karena kecanggihan teknologi. Para peserta didik kini lebih mudah mengakses
segala informasi tanpa terbatas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia
lain dalam waktu yang sangat singkat menggunakan internet. Begitu pula dengan produk
kecanggihan teknologi yang lain bernama “game” yang kini menyerang peserta didik kita,
bahkan membuat mereka kecanduan. Dalam beberapa kasus, hal itu bisa mempengaruhi
perkembangan mereka mulai dari fisik psikomotorik, emosi dan sosial, moral dan spritual
serta menghambat perkembangan kognitif mereka.
Dalam pendidikan Islam, menurut Muhtar Yahya (Arief, 2002) bahwa salah satu prinsip
penggunaan metode pendidikan Islam adalah Mura’tul Isti’dad Wa Thab’i dimana sebuah
prinsip yang sangat memperhatikan pembawaan dan kecenderungan anak didik. Dengan
memperhatikan prinsip ini, maka metode yang digunakan pun adalah metode yang dapat
disesuaikan dengan pembawaan dan kecenderungan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi para pendidik untuk dibekali pengetahuan tentang
perkembangan peserta didik. Secara khusus, dapat dijelaskan manfaat perkembangan peserta
didik, yakni:
1        Pendidik mampu memahami bahwa setiap peserta didik berbeda sehingga dapat
dilakukan pendekatan yang tepat sesuai dengan karakteristik perkembangannya.
2        Pendidik dapat memahami aspek-aspek perkembangan peserta didik dan mampu
mengaplikasikan model pembelajaran yang tepat berdasarkan aspek-aspek
perkembangan peserta didik tersebut.
3        Pendidik dapat memahami dan mampu membuat perangkat evaluasi berdasarkan
pertimbangan perkembangan peserta didik.
4        Studi perkembangan dapat membantu pendidik memahami diri sendiri. Hal itu
disebabkan karena para pendidik juga mendapatkan wawasan dan pemahaman
perjalanan hidup sesuai yang dijalaninya mulai kanak-kanak sampai dewasa.
Selain itu, yang terpenting adalah menghayati bahwa belajar merupakan sebuah kewajiban
bagi setiap orang beriman agar memperoleh pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
kehidupannya. Sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam Q.S. Al-Mujadalah 11, artinya “…
niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan
berilmu”. Allah sendiri telah menjanjikan bahwa hanya orang-orang berakallah yang dapat
menerima pelajaran. “Katakanlah: apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah
yang mampu menerima pelajaran” (Q.S. Az Zumar 9)

Anda mungkin juga menyukai