Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Potensi interaksi obat yaitu suatu kemungkinan interaksi yang terjadi ketika efek dari satu obat
berubah karena penggunaan bersamaan dengan obat lain. Interaksi obat merupakan salah satu
dari masalah terkait obat yang dapat menyebabkan perubahan outcome terapi pasien.
Penggunaan obat dalam jumlah yang banyak adalah salah satu faktor potensi interaksi obat.
Pasien dengan penyakit Systemic Erythematosus Lupus (SLE) merupakan penyakit autoimun
yang ditandai dengan kerusakan jaringan dan sel oleh autoantibodi patogen dan kompleks imun,
dimana selalu mendapatkan obat lebih dari satu sehingga berisiko terjadinya interaksi obat.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pola penggunaan obat dan potensi interaksi obat pada
pasien SLE rawat jalan di apotek Kimia Farma RSUPN Dr. Cipto mangunkuumo Jakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Observasional dengan menggunakan. Pengambilan


data dilakukan secara retrospektif yaitu menggunakan data rekam medis pasien. Jumlah sampel
yang diambil yaitu 261 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi.

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pola penggunaan obat pada pasien SLE terdiri atas 2
bagian terapi yaitu terapi utama dan terapi lain. Terapi utama yang digunakan pasien SLE di
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta seperti obat golongan kortikosteroid (15%); NSAID
(3,1%) dan antibiotik (1,7%), sedangkan terapi lain yang digunakan yaitu kalsium karbonat
(12,1%); vitamin B complex (0,3%), vitamin B6 (0,3%) kolkatriol (4,4%) calcium lactate
(0,1%). Dari 291 pasien yang berpotensi interaksi obat, diketahui terjadi 217 pasien yang
mengalami interaksi obat pada terapi utama SLE. Berdasarkan tingkat keparahannya
diketahui 3,3% tingkat keparahan major, 56% tingkat keparahan moderat, dan 40,5% tingkat
keparahan minor

Kata kunci : Potensi interaksi obat, SLE, Tingkat keparahan interaksi dan RSUPN Dr Cipto
Mangunkusumo Jakarta

Anda mungkin juga menyukai