FISIKA INTI
DISUSUN OLEH :
1
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr.
Iwan Wicaksono, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Fisika Sekolah yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pembelajaran Fisika Inti. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
3
Daftar Isi
Cover ........................................................................................................1
Kata pengantar.........................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................3
1.4 Tujuan..................................................................................................4
Bab 2 Pembahasan....................................................................................5
Bab 3 Penutup...........................................................................................19
3.1 Kesimpulan..........................................................................................19
3.2 Saran....................................................................................................19
Daftar Pusataka..........................................................................................20
Lampiran....................................................................................................21
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 Menjelaskan pengertian dasar mengenai Fisika inti
1.3.2 Menjelaskan karakteristik inti atom
1.3.3 Menjelaskan mengenai radioaktifitas
5
BAB 2 PEMBAHASAN
Peluruhan
Proton Isotop
Aktifitas radioaktif Waktu paro
Neutron Isoton
Elektron Isomer
Radio bahan radioaktif Menentukan umur
fosil
Positif Negatif
Manfaat dalam
berbagai bidang
7
A. Pengertian dan struktur atom
Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos yang berarti tidak dapat dibagi-bagi, jadi
atom merupakan suatu satuan terkecil atau dasar dari suatu materi. Dialam ini seluruh materi
pasti memliki bagian yang paling kecil yang tidak bisa dibagi lagi, itulah yang disebut atom.
Atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negative. Inti atom
tersusun oleh proton yang bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan (neutron). Didalam
inti atom proton-proton saling tolak menolak dikarenakan adanya gaya coulomb.
Atom biasanya disimbolkan sebagai berikut :
A
ZX
Dimana X menyatakan nama atom, Z adalah nomor atom yang menyatakan jumlah proton
didalam inti atom, dan A adalah nomor massa yang menyatakan jumlah proton dan neutron.
Untuk menentukan jumlah proton maka jumlah proton sama denngan nomor atom (Z), untuk
menentukan neutron maka A dikurangi Z, dan untuk menentukan jumlah elektron maka untuk
atom netrol sama dengan Z.
8
1 sma = 931 MeV/c 2= 1,6726 x 10−27
D. Reaksi inti
Zat radioaktif alami mempunyai inti ang berubah dengan sendirinya setelah
memancarkan sinar radioaktif, tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat dirubah
menjadi radioaktif dengan cara menembak inti dengan partikel berkeepatan tinggi. Peristiwa
ini yang disebut sebagai reaksi inti. Secara umum reaksi inti disimbolkan dengan a + X → Y
+ b + Q dimana q adalah energi radiasi. Apabila Q > 0 maka terjadi reaksi eksoterm yang
melepaskan energi, dan jika Q<0 maka terjadi reksi endoterm.
Pembuatan isotop radioaktif dapat dilakuka dengan melalui raksi inti dengan
menembakkan neutron atau partikel ∝ pada isotop stabil (nonradioaktif). Sebagai contoh :
Au+ 196 1 197
79 ¿ 0 n → 79 Au ¿
(stabil) (radioaktiv)
Reaksi inti ada dua macam yaitu reaksi fisi dn reaksi fusi. Reaksi fisi adalah reaksi
pembelahan inti menjadi dua buah inti lain yang lebih ringan dengan disertai pelepasan energi
yang besar. Reaksi fisi dapat terjadi apabila ditembak dengan neutron, deutron, partikel ∝ ,
partikel β , dan partikel γ . Energi yang dibebaskan pada raksi fisi ditentukan dengan peramaan
Q=¿ ∆ m x 931MeV/sma
Contoh reaksi fisi :
U + 235 1 141 92 1
92 ¿ 0 n → 56 Ba+ 36 Kr+ 3 0 n+ E ¿
Sedangkan reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua buah inti yang ringan menjadi
inti yang lebih berat dan disertai dengan pelepsan energi. Pada reaksi ini diutuhkan energi
yang sangat besar dan suhu yng tinggi sehingga reaksi fusi disebut sebagai reaksi termonuklir.
Contoh reaksi fusi :
E. Radioaktivitas
Radioaktivitas alami pertama kali ditemukan oleh Henry Becquirel.selanjutnya
pasangan suami stri yaitu Marie Curie dan Pierre Curie berhasil menemukan dua unsur
radioaktif baru yaitu polorium dan barium. Selanjutnya pada tahun 1899 Ernest Rutherford
melakukan percobaan dengan menempatkan radium didasar sebuah kotak kecil dari hitam
(timbal). Dari percobaannya diperlihatkan bahwa berkas sinar terpisah menjadi tiga
komponen yaitu sinar ∝ , β , γ. Ia menyimplkan bahwa komponen sinar yang tidak dibelokkan
merupakan komponen yang tidak bermuatan (γ ). Sinar yang dibelokkan ke arah kanan
bermuatan positif (∝). Dan sinar yang dibelokkan ke arah kiri bermuatan negative (β).
Sifat-sifat sinar sinar ∝ , β , γ sebagai berikut :
Jenis Identik dengan Massa Muatan Kelajuan Diserap Dalam
sinar oleh medan
magnetik dan
listrik
∝ Helium 4 1 Selembar Dibelokkan
c
+2e 10 kertas
β Elektron 1 -1e 9 Selembar Dibelokkan
c
1840 10 alumunium dengan kuat
setebal 3
mm
γ Radiasi 0 0 C Selembar Tidak
9
elektromagnetik timbel dibelokkan
frekuensi tinggi setebal 3 cm
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan
radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang memiliki inti yang tidak sabil dan memancarkan
radiasi disebut sebagai zat radioaktif. Inti yang memancarkan radiasi disebut inti induk dan
inti baru disebut inti anak. Aktivitas radioaktif didefinisikan sebagai laju perubahan inti
radioaktif, dan secara matematis dapat ditulis sebagai:
−dN
A= dengan, N = jumlah inti radioaktif
dt
F. Peluruhan
Setiap inti radioaktif memiliki peluang untuk meluruh sebesar λ, yang disebut sebagai
konstanta peluruhan sehingga aktivita raddioaktif dapat dinyatanakn dengan
A=−λN
dengan, A = aktivitas peluruhan (partikel/sekon)
t = waktu peluruhan
N= jumlah partikel pada saat tertentu
Apabila kedua persamaan tadi di substitsikan maka diperoleh persamaan sebagai berikut
yang disebut hukum peluruhan radioaktivitas.
N=N 0 e− λt
dengan, N= jumlah radioaktif setelah peluruhan
N 0= jumlah radioakti mula-mula
E = bilangan natural (e = 2,718...)
λ = konstanta peluruhan
t = waktu peluruhan
Aktivitas radioaktiv berbanding lurus dengan jumlah inti radioaktif ( A=λN) maka
didapatkan persamaan
A=A 0 e−λt
1. Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan
memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi.
Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak
memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
A A− 4 4 A ∝ A −4
Z X → Z−2Y + 2 He atau Z X → Z −2 Y
Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor masa berkurang
empat, oleh karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Sedangkan bentuk peluruhan beta
akan menambah atau mengurangi nomor atom sebesar (nomor masa tetap sama).
Adapun manfaat dari radioaktif yaitu dalam bidang kedokteran misalnya digunakan
dalam pendeteksian berbagai macam penyakit, dan sinar gamma yang digunakan untuk terapi
tumor dan kangker. Selain itu radioaktivitas ini juga membawa dampak buruk baik itu dalam
panjang maupun jangka pendek.
G. Waktu paro
Waktu paro (T 1/ 2) adalah waktu yang dibutuhkan untuk peluruhan sehingga jumlah
inti/aktivitas setelah peluruhan tinggal setengah dari jumlah inti/aktivitas mula-mula.
0,693
T 1=
2
λ
Apabila waktu paro diketahui maka kita dapat menghitung jumlah inti radioaktif setelah
peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
N=N 0 ¿ atau A=A 0 ¿
H. Pita kestabilan
Dalam pita kestabilan, ditemukan bahwa kestabilan suatu inti atom ditentukan oleh
perbandingan jumlah neutron dan proton. Plot jumlah neutron terhadap jumlah proton dari
semua isotop yang sudah dikenal, baik isotop stabil maupun isotop radioaktif disebut peta
isotop. Sementara, pita kestabilan adalah Isotop-isotop stabil yang terletak dalam suatu daerah
berbentuk pita.
PITA KESTABILAN
11
Dalam kestabilan inti radioaktif, terdapat 3 jenis nuklida:
1. Nuklida ringan (Z ≤ 20). Nuklida ini mempunyai jumlah proton kurang dari 20.
Nuklida ini tidak stabil jika perbandingan neutron dan protonnya = n : p = 1 : 1.
Contoh : 147 N dan 20
10 Ne
2. Nuklida sedang (Z antara 21-83). Nuklida ini mempunyai jumlah proton antara 20
sampai 83. Maka, inti beratnya dengan syarat 1 < n : p < 1,6 ; atau n : p < 1 serta n : p
> 1,6. Contoh :103 209
45 Rh dan 83 Bi
3. Nuklida berat (Z > 83). Nuklida ini dimulai pada unsur yang punya nomor atom
(proton) dari 84 hingga seterusnya. Unsur dalam kategori nuklida berat seluruhnya
tidak ada yang stabil sehingga radioaktif. Contohnya, seluruh deret aktinida dan
sebagian deret lantanida bersifat nuklida berat.
3. Nuklida-nuklida di tepi atas kanan pita kestabilan (Z > 83). Nuklida-nuklida ini
menstabilkan unsurnya sendiri dengan memancarkan sinar alfa atau inti helium.
4. Diketahui massa inti dari 126C adalah 12 sma. Jika massa proton dan neutron berurutan
sebesar 1,00783 sma dan 1,008665 sma. Berapa energi ikat intinya?
Jawaban:
Diketahui m p= 1,00783 sma
m n= 1,008665 sma
m C = 12 sma
12
6
Ditanya E … ?
Jawab: ∆ m=Zm p +( A−Z )mn −mi
= 6 . 1,00783 sma + (12 - 6) . 1,008665 sma – 12 sma
= 6,04698 sma + 6,05199 sma – 12 sma
= 0,09898 sma
E = ∆ m . 931 MeV/sma
= 0,09897 sma . 931 MeV/sma
= 92,141 MeV
13
6. Sebuah bahan radioaktif yang waktu paruhnya 3 menit memiliki massa awal 1 kg.
Tentukan massa bahan radioaktif setelah selang waktu 1 jam!
Jawaban :
Diketahui T 1 =3 menit=180 detik
2
m0=¿ 1 kg
Ditanya massa setelah 1 jam ?
Jawab : m=m0 ¿
m=1 kg ¿
m=1 kg ¿
m=9,5. 10−7
Ditanya. E … ?
Jawab. ∆ m=Zm p +( A−Z )mn −m i
= 20 . 1,0078 sma + (40 - 20) . 1,0087 sma – 40,078 sma
= 20,156 sma + 20,174 sma – 40,078sma
= 0,252 sma
Jawaban : b. O,252 sma.
11. Ketika unsur 147 N ditembak dengan partikel alfa, maka sebuah proton dapat dibebaskan
disertai oleh unsur.....
a. 177 Ne d. 168O
b. 17
10 Ne e. 179 F
c. 178O
Jawaban :
N + 147¿ α → … 1
… X +0 p ¿
kita ketahu bahwa partikel α memiliki nomor massa dan nomor atom yang sama
dengan proton yaitu 10 p. Maka jika dianalisis nomor atom tidak akan berubah namun
nomor atomnya yang berubah. Dari ke5 pilihan maka nomor atom yang tidak berubah
adalah a.
Jawaban : a. 177 Ne
12. Inti atom yang terbentuk memenuhi reaksi fusi berikut ini:
H + 11¿ 11H → 21d+ 01e+ E ¿
Diketahui Massa 11 H = 1,0078 sma
Massa 21d = 2,01410 sma
Massa 01e = 0,00055 sma
1 sma = 931 MeV
Nilai E (energi yang dihasilkan) pada reaksi fusi tersebut adalah.....
a. 0,44 MeV d. 1,02 MeV
b. 0,88 MeV e. 1,47 MeV
c. 0,98 MeV
Jawaban :
Diketahui. m H = 1,0078 sma
1
1
m d = 2,01410 sma
2
1
m e = 0,00055 sma
0
1
Ditanya. E … ?
Jawab. ∆ m = massa inti reaktan – massa inti produk
= (2. m 11 H ) – (m 21d+ m 01e )
= (2. 1,0078) – (2,01410 + 0,00055)
= 2,0156 – 2,01465
= 0,00095 sma
E=∆ m x 931MeV/sma
= 0,00095sma x 931 MeV/sma
= 0,88 MeV
Jawaban : b. 0,88 MeV
15
13. Perhatikan reaksi fusi berikut:
Jika massa inti 1H2 = 2,0141 sma, 1H3 = 3,0160 sma dan 1H1 = 1,0078 sma, maka
energi yang dihasilkan pada reaksi fusi tersebut adalah...
A. 5,0964 MeV
B. 5,0443 MeV
C. 4,0964 MeV
D. 4,0878 MeV
E. 4,0778 MeV
Pembahasan :
Pembahasan
Energi ikat:
E = ((mp + mn) - mi) . 931 MeV
E = ((4 . 1,0078 + 5 . 1,0086) - 9,0121) 931 MeV
E = (4,0312 + 5,043) - 9,0121) 931 MeV
E = 57,82 MeV
Jawaban: B. 57,82 MeV
15. Apabila massa inti 6C12 = 12, massa proton = 1,00783 sma, dan massa neutron =
1,008665 sma (1 sma = 931 MeV), maka energi ikat inti tersebut adalah...
A. 41,107 MeV
B. 47,110 MeV
C. 72,141 MeV
D. 92,141 MeV
E. 107,92 MeV
Pembahasan:
16
Diketahui:
mP = 1,00783 sma
mN = 1,008665 sma
m 6C12 = 12 sma
Ditanya: E = ...
Menghitung E.
E = Δm . 931 MeV = 0,09897 . 931 MeV
E = 92,141 MeV
Jawaban: D. 92,141 MeV
16. Massa inti atom 20Ca40 adalah 40,078 sma. Jika massa proton = 1,0078 sma dan
neutron = 1,0087 sma, defek massa pembentukan 20Ca40 adalah.....
A. 0,165 sma
B. 0,252 sma
C. 0,262 sma
D. 0,320 sma
E. 0,330 sma
Pembahasan:
Diketahui:
Z = 20
A = 40
N = A – Z = 40 – 20 = 20
mi = 40,078 sma
mP = 1,0078 sma
mN = 1,0087
Ditanya: Δm = ...
Jawab:
Δm = [(Z . mP + N . mN) – mi]
Δm = [(20 . 1,0078 + 20 . 1,0087) – 40,078]
Δm = (20,156 + 20,174) – 40,078
Δm = 40,33 – 40,078 = 0,252 sma
Jawaban: B. 0,252 sma
17. Jika Nitrogen ditembak dengan partikel alfa , maka dihasilkan sebuah inti Oksigen dan
sebuah proton seperti terlihat pada reaksi inti berikut ini:
17
2H4 + 7N14 → 8O17 + H1
Pembahasan:
Ditanya: E = ...
Jawab:
E = [(m 2H4 + m 7N14) – (m 8O17 + m 1H1)] 931 MeV
E = [(4,00260 + 14,00307) – (16,99913 + 1,00783)] 931 MeV
E = (18,00567 – 18,00696) 931 MeV
E = – 1,20099 (memerlukan energi)
18. Massa unsur radioaktif suatu fosil ketika ditemukan adalah 0,5 gram. Diperkirakan
massa unsur radioaktif yang dikandung mula -mula adalah 2 gram. Jika waktu paruh
unsur radioaktif tersebut 6000 tahun maka umur fosil tersebut adalah....
A. 18.000 tahun
B. 12.000 tahun
C. 9.000 tahun
D. 6.000 tahun
E. 2.000 tahun
18
19. Seberkas sinar gamma melewati suatu lapisan setebal 1 cm dengan koefisien
pelemahan 0,693 per cm. Jika intensitas sinar mula-mula = I0, maka intensitas sinar
gamma yang diserap lapisan adalah...
A. 0,1 I0
B. 0,2 I0
C. 0,5 I0
D. 0,8 I0
E. 1,0 I0
Pembahasan:
Diketahui:
d = 1 cm
µ = 0,693 /cmDitanya: intensitas yang diserap = ...
Jawab:
b. Menghitung I.
Intensitas yang diserap = I0 – ½ I0 = ½ I0
Jawaban: C. 0,5 I0
20. Pada saat 2α4 ditembakkan kepada atom 7N14 dihasilkan proton sebagaimana reakti:
2α4 + 7N14 → 1p1 + X
Pembahasan:
Pada reaksi inti berlaku hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa (jumlah
nomor atom pereaksi = jumlah nomor atom hasil dan jumlah nomor massa pereaksi =
jumlah nomor massa hasil) sehingga nomor atom dan nomor massa X adalah:
Jumlah proton X = 8
Jumlah neutron X = 17 – 8 = 9
Jawaban: b. 8 dan 9
19
BAB 3. PENUTUP
a. Kesimpulan
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektronbermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran
proton yangbermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada
Hidrogen-1 yang tidakmemiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom
terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Mayoritas massa atom berasal dari
proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai
bilangan massa Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada massa gaungan
nukleon-nukleon pembentuknya.Selisih massa antara gabungan massa nucleon-
nukleon pembentuk inti denganmassa inti stabilnya disebut defek massa (mass
defect). Energi yang diperlukan untuk memutuskan inti menjadi proton-proton dan
neutronn-neutron pembentuknya disebut Enegiikat inti (bindyng energy). Perubahan
ini disebut reaksi inti.
Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti. Radioaktivitas
ditemukan oleh ahli fisika Perancis Henri Becquerel. Peluruhan dari inti tidak stabil
merupakan proses acak dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah
atom tertentu akan meluruh, melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Dikenal
dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.Reaksifusi nuklir
adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih.Reaksi fisi nuklir
adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan
menghasilkan energi dan atombaru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik.
b. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Aip Saripudin, dkk. (2009). Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Drajat. (2009). Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Joko Budiyanto. (2009). Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
https://www.scribd.com/document/345571289/Materi-Fisika-Inti
https://www.batan.go.id
21