Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemeriksaan Lanjutan
X ray Thorax PA:
Pulmo dan Cor dalam batas normal
Kesan Fr. Clavicula S 1/3 medial
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya di RS H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar
Riwayat Keluarga
Riwayat keluhan atau penyakit yang sama pada keluarga tidak ada
Riwayat Pekerjaan
-
Lain-lain
DaftarPustaka
1. Rasjad C. Trauma. In: Pengantar ilmu bedah ortopedi. 6th ed. Jakarta:
Yarsif Watampone, 2009, p. 355-356.
2. Pecci M, Kreher JB. Clavicle fracture. [Cited] January, 1st2008. Availablefrom:
URL: http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p65.html.
3. Rubino LJ. Clavicle Fracture. [Cited] March, 7th 2012. Available from:
URL:http://emedicine.medscape.com/article/1260953-overview#a0199 .
4. Sjmsuhidajat R, Jong WD. Sistem muskuloskeletal. In: Buku ajar ilmu bedah.2nd ed.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004, p. 841.
5. Abbasi D. Clavicle Fractures. [Cited] November, 9th 2012. Available
from:URL:http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-fractures
6. Wibowo DS, Paryana W. Anggota gerak atas. In: Anatomi Tubuh Manusia.Bandung:
Graha Ilmu Publishing, 2009, p.3-4.
7. Wright M. Clavicle Fracture. [Cited] April, 20th 2010. Available from:
URL:http://www.patient.co.uk/doctor/Fractured-Clavicle.htm
1. Subyektif:
Perempuan umur 8 tahun masuk dengan keluhan nyeri pada dada kiri atas dialami sejak 1
hari yang lalu setelah terjatuh di pekarangan rumah, terasa nyeri ketika mengangkat beban
dan mengangkat tangan kiri. Mual tidak ada, muntah tidak ada, pingsan tidak ada
2. Obyektif:
Status Generalisata : Sakit sedang /gizi Cukup /kompos mentis
Status Vitalis
TD : 100/p mmhg N: 80x/mnt, reguler, kuat angkat
P : 20x/mnt tipe thoracoabdominal S: 36,80C
PemeriksaanFisis
Status lokalis:
Kepala : Inspeksi :konjungtiva anemis: -/-, SkleraI ikterus : -/-, Bibir Sianosis :-
Tampak luka lecet pada temporal S ukuran 3x2
Tampak luka lecet pada forehead ukuran 2x1cm
Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allmantahun 1967 dan
dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patahtulang klavikula menjadi 3
kelompok :
1. Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula(insidensi kejadian
5 75-80%). Portofolio : Close Fraktur Clavicula Sinistra 1/3 medial
- Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.
- Umumnya terjadi pada pasien yang muda.
2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15-25%)
Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni (yakni,
conoid dan trapezoid).
a.Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan
tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.
b. Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, danligament
coracoclavicular masih melekat pada fragmen.
c. Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupunkedua-duanya.
d. Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yangmelibatkan AC joint.
e. Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkanfragmen
proksimal berpindah keatas.
f. Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.
3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%). Pada kejadian ini
biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler.
PATOMEKANISME
Fraktur clavicula paling sering disebabkan oleh karena mekanisme kompressi atau
penekanan, paling sering karena suatu kekuatan yang melebihi kekuatan tulang tersebut
dimana arahnya dari lateral bahu apakah itu karena jatuh, keeelakaan olahraga, ataupun
kecelakaan kendaraan bermotor.1
Pada daerah tengah tulang clavicula tidak di perkuat oleh otot ataupunligament-
ligament seperti pada daerah distal dan proksimal clavicula.Clavicula bagian tengah juga
merupakan transition point antara bagian lateraldan bagian medial. Hal ini yang
menjelaskan kenapa pada daerah ini palingsering terjadi fraktur dibandingkan daerah
distal ataupun proksimal.
DIAGNOSIS
Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita dating dengan keluhan
jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit bahu dan diperparah dengan setiap gerakan
lengan. Pada pemeriksaan fisik pasien akanterasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan
kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang
menonjol akibat desakandari fragmen patah tulang. Pembengkakan lokal akan terlihat
disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguansirkulasi
yang mengikuti fraktur. Untuk memperjelas dan menegakkandiagnosis dapat dilakukan
pemeriksaan penunjang.
Evaluasi pada fraktur clavicula yang standar berupa proyeksi anteroposterior
(AP) yang dipusatkan pada bagian tengah clavicula. Pencitraan yang dilakukan harus cukup
luas untuk bisa menilai juga kedua AC joint danSC joint. Bisa juga digunakan posisi oblique
dengan arah dan penempatan yang baik. Proyeksi AP 20-60° dengan cephalic terbukti
cukup baik karena bisa meminimalisir struktur toraks yang bisa mengganggu pembacaan.
Karena bentuk dari clavicula yang berbentuk S, maka fraktur menunjukkan
6 deformitasmultiplanar, yang menyebabkan susahnya
Portofolio : Close Fraktur menilai
Clavicula Sinistra dengan
1/3 medial
menggunakanradiograph biasa. CT scan, khususnya dengan 3 dimensi meningkatkan
akurasi pembacaan.
Komplikasi akut :
- Cedera pembuluh darah
- Pneumouthorax
- Haemothorax
Komplikasi lambat :
- Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan
4. Plan
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengantindakan bedah
atau operative treatment dan tindakan non bedah ataukonsevatif. 5
Pada orang dewasa dan anak-anak biasanya pengobatannya konservatif tanpa reposisi,
yaitu dengan pemasangan mitela. Reposisi tidak diperlukan,apalagi pada anak karena
salah-sambung klavikula jarang menyebabkangangguan pada bahu, baik fungsi maupun
keuatannya. Kalus yang menonjolkadang secara kosmetik mengganggu meskipun lama-
kelamaan akan hilangdengan proses pemugaran. Yang penting pada penggunaan mitela
ialah letak tangan lebih tinggi daripada tingkat siku, analgetik, dan latihan gerak jari
dantangan pada hari pertama dan latihan gerak bahu setelah beberapa hari.
Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :
1.Fraktur terbuka.
2.Terdapat cedera neurovaskuler.
3.Fraktur comminuted.
4.Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5.Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya(malunion)
Takalar, 2016
Peserta Pendamping