Kelompok 4 :
1. Irham Dwi Leksono (20013010044)
2. Winda Ayu Nindhya (20013010045)
3. Nadira Querida Dinarzade (20013010054)
4. Rizky Embun Arifah (20013010063)
5. Fatma Aulia Wardani (20013010066)
6. Ruth Stephany Marbun (20013010069)
7. Vina Yulia Mita (20013010070)
8. Miya Wahyu Apriyani (20013010084)
9. Fikri Fajar Nugraha (20013010085)
Kelas G108
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya sehingga paper ini dapat diselesaikan
dengan baik dan sesuai dengan harapan kami. Paper ini disusun guna memenuhi tugas dosen
mata kuliah Pendidikan Bela Negara di UPN “Veteran” Jawa Timur. Kelompok kami berharap
agar paper ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai topik yang kami bahas.
Dengan maksud penyelesaian paper ini agar memenuhi tugas Pendidikan Bela Negara, kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Indrawati Y, MM.Ak, CA, CMA &
Oryza Tannar, S.Ak., M.Acc., Akt selaku dosen mata kuliah “Pendidikan Bela Negara”. Kami
ucapkan terima kasih juga terhadap teman-teman mahasiswa yang sudah ikut memberi kontribusi
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan paper ini. Tugas paper
yang telah diberikan ini dapat menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan kami.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa di dalam penulisan paper ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik dan tanggapan yang
bersifat positif guna untuk penyempurnaan paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesadaran Bela Negara merupakan satu hal yang mendasar yang harus dimiliki oleh
setiap Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya
dalam upaya bela negara, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia. Sikap bela negara perlu dilakukan siswa dan
ditanamkan dalam kehidupan siswa melalui pelajaran Pendidikan Bela Negara sebagai
pembinaan kesadaran bela negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan WNI yang
memahami dan menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya.
mengingat rendahnya pemahaman masyarakat terhadap makna Pancasila. Akibatnya
masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dalam proses pengimplementasian nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui Pendidikan Bela Negara mahasiswa dapat memahami dan menunaikan hak
dan kewajibannya dalam kegiatan dirumah, di sekolah sampai dimasyarakat. bangsa
Indonesia ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban demikian
dapat dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga merupakan masyarakat dan bangsa
yang baik (good society and nation), damai, adil dan sejahtera, sebagaimana yang telah
diwasiatkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers) dalam Pembukaan UUD 1945.
Pendidikan kesadaran bela negara memerlukan landasan-landasan yang jelas dan
kokoh, agar pelaksanaannya tepat sasaran. Landasan-landasan tersebut meliputi landasan:
yuridis, filosofis, historis, sosiologis, dan religius.
Maksud dari Pendidikan Bela Negara adalah sebagai cara untuk memberikan
pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara,
dengan menumbuhkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan
negara, serta memberikan kemampuan awal bela negara, baik psikis maupun fisik. Tujuan
Pendidikan Bela Negara adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad,
sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna meniadakan
setiap ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang membahayakan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan
yuridiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Cara Mahasiswa Mampu Menggambarkan dan Menjelaskan Latar Belakang
Pendidikan Bela Negara?
2. Bagaimana Cara Mahasiswa Mampu Menjelaskan Landasan-Landasan Pendidikan Bela
Negara?
1
3. Bagaimana Cara Mahasiswa Mampu Menjelaskan Maksud dan Tujuan Pendidikan Bela
Negara?
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengembangkan pendidikan yang berkaitan dengan materi buku ajar
Pendidikan Bela Negara.
b. Untuk memecahkan permasalahan pendidikan yang berkaitan dengan materi buku
ajar Pendidikan Bela Negara.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi mahasiswa
1) Menambah pengetahuan tentang pendidikan bela negara.
2) Memotivasi siswa untuk memiliki wawasan bela negara.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
yang merupakan pewaris negara untuk bisa membela negaranya. Menggerakkan warga
negaranya untuk berjuang mati-matian dalam melakukan pembelaan kepada negaranya
yaitu Indonesia. Tugas membela negara merupakan kewajiban semua warga negara, tidak
hanya pemerintah atau warganya tetapi semua warga negaranya.
Bela negara merupakan suatu upaya pertahanan agar bangsa ini jauh dari ancaman dan
terhindar dari hambatan yang ada. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan ketahanan
nasional yang sesuai dengan tubuh bangsa. Dalam upayanya bisa dilakukan secara fisik
maupun non fisik. Secara fisik, bela negara diartikan sebagai suatu upaya melakukan
pertahanan dari serangan yang berbentuk fisik. Sedankan, secara non fisik bisa dilakukan
dengan pendidikan, perbaikan moral, dan kesejahteraan bangsa.
2. Landasan Filosofis
- Upaya Membangun Kesadaran Bela Negara
Diatas telah dikemukakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
4
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Tujuan-tujuan luhur tersebut didasarkan pada Pancasila sebagai
ideology dan falsafah bangsa dan negara dan Undang Undang Dasar 1945.
- Pendidikan kesadaran bela negara dari aspek ilmu filsafat.
Dalam konteks pendidikan kesadaran bela negara, ontologi meneropongi negara dan
nilai-nilai dasar bela negara. Nilai-nilai dasar bela negara, yaitu :
1) Cinta terhadap tanah air
2) Sadar berbangsa dan bernegara
3) Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
5) Memiliki kemampuan awal bela negara.
Nilai-nilai tersebut diteropong dan merupakan keutamaan-keutamaan hidup warga
Negara yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
- Aspek Epistemologis
Istilah “epistemologi” berasal dari bahasa Yunani “episteme” yang berarti
mendudukkan, menempatkan atau meletakkan sesuatu. Jadi, epistemologi merupakan
metode untuk menempatkannya menjadi suatu kenyataan yang lebih jelas dan terukur.
- Aspek Aksiologis
Aksilogi berbicara tentang manfaat dari “yang ada” itu untuk menghasilkan suatu
tindakan. Dalam kontek pendidikan kesadaran bela negara, yang ada itu adalah Negara
dan nilai-nilai dasar bela negara yang diberikan melalui proses pendidikan kesadaran
bela Negara.
3. Landasan Historis
Masa lampau negeri ini tidak lepas dari catatan hitam penjajahan, baik oleh Belanda
maupun Jepang. Kelahirannya sebagai suatu negara merdeka dan berdaulat, dengan nama
Negara Kesatuan Republik Indonesia, berlangsung dalam suatu rangkaianbertahap yang
berawal dari tahap perjuangan kemerdekaan dan memuncak pada momen proklamasi
kemerdekaan sebagai tahapan yang nmengantarkan bangsa Indonesia sampai pintu gerbang
kemerdekaan. Sejak awal kemerdekaan hingga era reformasi sekarang ini, peristiwa
sejarah sebagai wujud hak dan kewajiban bela negara itu dapat dikelompokkan
berdasarkan periodisasi sebagai berikut :
a. Periode 1945 – 1949, yakni perang kemerdekaan menghadapi Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia.
b. Periode 1950 – 1965. Pada periode ini bangsa Indonesia mengalami berbagai bentuk
gangguan keamanan dalam negara.
c. Periode 1966 – 1998 atau periode Orde Baru
5
d. Periode reformasi sejak tahun 1998, tantangan kebangsaan Indonesia semakin maya
karena pengaruh arus globalisasi yang menuntut transparansi dan kehidupan bangsa
yang lebih demokratis.
4. Landasan Sosiologis
Landasan Sosiologis bagi pendidikan kesadaran bela negara bertumpu pada negara
sebagai kesatuan atau ikatan sosial terbesar yang memiliki kekuasaan tertinggi atas bentuk-
bentuk masyarakat lainnya, dan manusia (rakyat, warga negara) sebagai makhluk sosial
yang membentuk negara.
5. Landasan Religius
Negara Kesatuan Republik Indonesia pada hakikatnya bukan negara agama dan juga
bukan negara sekular. Namun hampir seluruh rakyatnya menganut salah satu dari agama-
agama besar dunia, dan percaya akan suatu Wujud Tertnggi yang Esa. Oleh karena itu,
sejak awal para pendirinya mendasarkan bangunan bangsa dan negara ini di atas landasan
iman-kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dijiwai semangat kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan dan kesatuan bangsa, dan kerakyatan untuk menciptakan suatau
keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Oleh sebab itu, nasib bangsa dan negara ini ke
depannya, tidak bisa bertumpu semata-mata pada kekuatan duniawi dan manusiawi seluruh
rakyatnya, tetapi lebih-lebih harus bertumpu pertama-tama pada iman-kepercayaan yang
kukuh akan penyertaan Allah yang Maha Kuasa.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha pembelaan negara dan pertahanan keamanan negara sebenarnya bertumpu pada
kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu
ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam
membela pertahanan dan keamanan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan
bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan
bangsanya. Di samping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan
segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
B. SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan di atas maka Pendidikan Bela Negara dapat dilaksanakan
dengan baik jika semua warga negara paham akan pentingnya bela negara.
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan tugas paper ini, akan
tetapi pada kenyataannya, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penyusunan karya lainnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Sovia. 2018. Arti Landasan Filosofis,Sosiologis dan Yuridis. Dipetik dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt59394de7562ff/arti-landasan-
filosofis--sosiologis--dan-yuridis/ Pada 3 September 2021. Pukul 11.40 WIB.
Zulfikar, F. (2021, juni 11). Pengertian Bela Negara, lengkap dengan Tujuan, Fugsi, dan
Manfaatnya. Diambil kembali dari detik.com:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5601438/pengertian-bela-negara-lengkap-
dengan-tujuan-fungsi-dan-manfaatnya.
9
TUGAS PAPER BAB III
MATA KULIAH PENDIDIKAN BELA NEGARA
Kelompok 4 :
1. Irham Dwi Leksono (20013010044)
2. Winda Ayu Nindhya (20013010045)
3. Nadira Querida Dinarzade (20013010054)
4. Rizky Embun Arifah (20013010063)
5. Fatma Aulia Wardani (20013010066)
6. Ruth Stephany Marbun (20013010069)
7. Vina Yulia Mita (20013010070)
8. Miya Wahyu Apriyani (20013010084)
9. Fikri Fajar Nugraha (20013010085)
Kelas G108
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya sehingga paper ini dapat diselesaikan
dengan baik dan sesuai dengan harapan kami. Paper ini disusun guna memenuhi tugas dosen
mata kuliah Pendidikan Bela Negara di UPN “Veteran” Jawa Timur. Kelompok kami
berharap agar paper ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai topik yang kami
bahas.
Dengan maksud penyelesaian paper ini agar memenuhi tugas Pendidikan Bela Negara,
kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Indrawati Y, MM.Ak, CA,
CMA & Oryza Tannar, S.Ak., M.Acc., Akt selaku dosen mata kuliah “Pendidikan Bela
Negara”. Kami ucapkan terima kasih juga terhadap teman-teman mahasiswa yang sudah ikut
memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan
paper ini. Tugas paper yang telah diberikan ini dapat menambah dan memperluas wawasan
dan pengetahuan kami.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa di dalam penulisan paper ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik dan tanggapan
yang bersifat positif guna untuk penyempurnaan paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga Negara terlebih
pada Pendidikan Bela Negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam
menjamin kelangsungan hidup negara tersebut. Tanpa mampu mempertahankan diri terhadap
ancaman dari luar negeridan/atau dari dalam negeri, suatu negara tidak akan dapat
mempertahankan keberadaannya. Bangsa Indonesia yang memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 bertekad bulat untuk membela,
mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara dan bangsa
berdasarkan Pancasila. Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara serta
Undang-Undang Dasar 1945.
Berbagai Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) yang dihadapi setiap
bangsa terus mengalami perubahan seiring dengan situasi dan kondisi yang berkembang, tidak
terkecuali bagi Indonesia. Memasuki era milenium abad ke 21, dimana perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) sangat cepat dan canggih, serta perkembangan
globalisasi yang sangat dinamis, telah menimbulkan bentuk-bentuk AGHT yang semakin
kompleks, sulit diprediksi, dan cenderung semakin mengkhawatirkan dalam semua aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ancaman yang dihadapi tidak hanya menyasar pada satu
dimensi, melainkan multidimensional yang saling terkait antarsatu dengan yang lainnya.
Komitmen kebangsaan tersebut dilandasi oleh sikap dan karakter bela negara dari setiap
lapisan masyarakat, yang berciri pantang menyerah, rela mati demi bangsa dan negara, serta
konsisten dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Untuk membangun
karakter warga negara yang memiliki ciri karakteristik di atas, maka diperlukan kesamaan
pemahaman dari seluruh komponen bangsa akan konsepsi bela negara, utamanya mengenai
nilai-nilai dasar bela negara, konsensus dasar berbangsa dan bernegara untuk persatuan dan
kesatuan bangsa, konsepsi kebangsaan, integritas moral, etika, dan supremasi hukum, serta
Kearifan dan keunggulan lokal untuk kesejahteraan masyarakat.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, telah diidentifikasi bahwa masalah penelitian
adalah:
1. Bagaimana cara mahasiswa mampu untuk mengimplementasikan nilai nilai dan bentuk
pembelaaan terhadap negara?
2. Bagaimana cara mahasiswa mampu mengatasi masalah ancaman dan gangguan yang
mungkin terjadi di indonesia?
3. Bagaimana pelaksanaan penanaman pendidikan bela negara terhadap para pemuda
terutama mahasiswa dalam pembelajaran pendidikan bela negara?
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberikan pemahaman dan pengertian mengenai pendidikan bela negara
sesuai dengan materi buku ajar Pendidikan Bela Negara.
b. Untuk dapat bisa para Mahasiswa ini mengimplementasikan segala bentuk
Pertahanan dan Pembelaan terhadap gangguan dan ancaman yang akan datang sesuai
dengan materi buku ajar Pendidikan Bela Negara.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Mahasiswa
1) Menumbuhkan semangat juang yang tinggi tentang Pembelaan terhadap Negara.
2) Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai seputar apa itu bela
negara.
b. Manfaat bagi Dosen
2
1) Menambah wawasan Dosen dalam mengembangkan ilmu lebih dalam seputar
pengetahuan bela negara.
2) Sebagai sarana dan upaya pembelaan terhadap negara melalui pengajaran
pendidikan bela negara.
c. Manfaat bagi Kampus
1) Memperbaiki kualitas mahasiswa dalam segala bentuk pembelaan kepada negara.
2) Menjadikan mahasiswa mahasiswa yang berkompeten dan berpatriotik sesuai
dengan UUD 1945 dan Pancasila melalui pendidikan bela negara di kampus.
d. Manfaat bagi Pemerintah
Mendukung upaya pemerintah terhadap para pemuda pemudi Indonesia khususnya
Mahasiswa untuk mencintai tanah air melalui pendidikan bela negara.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
menghadapi ancaman militer (bersenjata). Dengan adanya ancaman militer dan non-
militer, maka cara menghadapinya dikaitkan dengan struktur kekuatan pertahanan negara.
Ancaman militer dihadapi dengan membangun spektrum keras bela negara berupa
pelatihan dasar kemiliteran dan pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
serta sebagai anggota komponen cadangan dan anggota komponen pendukung pertahanan
negara. Namun spektrum keras ini dapat juga dilakukan oleh seluruh warga negara tanpa
harus ia menjadi anggota TNI. Bila suatau profesi benar-benar dibutuhkan oleh pertahanan
negara, misalnya dengan senjata konvensional, dan alat utama sistem senjata (Alutsista)
yang memerlukan keahlian tertentu merupakan wujud lain dari spektrum keras bela Negara
diluar menjadi anggota TNI.
Sedangkan implementasi menghadapi ancaman non-militer dilakukan melalui spektrum
lunak, yang dapat dilakukan dalam profesi masing-masing warga negara. Wujudnya
dilakukan dengan sungguh-sungguh memegang teguh etika profesi yang mencerminkan
dari sikap moral dan kesadarn profesionalismenya dalam mendukung politik kebangsaan
dan pertahanan.
Jadi spektrum bela negara sangat luas mulai yang paling halus sampai dengan yang
paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga sampai bersama-sama menagkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Bela negara semestinya tidak dipahami sebagai upaya
bersifat militer, apalagi semata-mata tugas TNI, selayaknya bela Negara menjadi
kewajiban segenap warga negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya.
5
makna bela negara adalah sebagai panggilan konstitusional, nilai luhur yang mutlak perlu
dalam semua bidang kehidupan bangsa dan Negara dan, harus dimasyarakatkan dan
diberdayakan secara nyata.
6
b. Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang
melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumberdaya nasional lainnya serta
dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu,
terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dari segala ancaman.
c. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui :
1) Pendidikan Kewarganegaraan.
2). Pelatihan Dasar Kemiliteran secara wajib.
3). Pengabdian sesuai dengan profesi.
4). Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib.
7
b. Komponen Cadangan.
Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan
kemampuan komponen Utama. (pasal 1 ayat 6 UU.RI.No. 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara). Namun sebagai gambaran keterkaitan dengan bela negara dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a) Komponen Cadangan dibentuk dengan tujuan untuk memperbesar dan
memperkuat kekuatan dan kemampuan TNI sebagai Komponen Utama dalam
upaya penyelenggaraan peratahanan negara untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa
danri segala ancaman.
b) Komponen Cadangan merupakan salah satu wadah dan bentuk keikutsertaan
warga negara dan seluruh sumber daya nasional lainnya dalam usaha bela negara.
c. Komponen pendukung.
Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
(pasal 1 ayat 7 UU.RI.No. 3 tahun 2002 tentang Pertahahan Negara).
C. HAKIKAT ANCAMAN
1. Pengertian Ancaman
Ancaman adalah sebuah usaha atau kegiatan, baik yang dilakukan di dalam negeri
maupun luar negeri dan dinilai membahayakan kedaulatan negara beserta keutuhan
wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.
2. Perkiraan Ancaman
Dilihat dari geopolitik yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai negara yang terletak
diantara 2 Samudera (Pasifik dan Hindia) serta berada diantara 2 Benua (Asia dan
Australia) mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan yang melibatkan kepentingan-
kepentingan tertentu pada kepentingan nasional dengan kepentingan negara lain serta
sebaliknya.
Melihat dari hal tersebut, maka ancaman dapat berbentuk ancaman keamanan
tradisional dan non-tradisional. Ancaman tradisional berupa agresi militer dari negara lain
diperkirakan kecil kemungkinannya terjadi diakibatkan adanya peran dari PBB yang
mengatur hal itu.
8
Sedangkan ancaman dari luar diperkirakan kemungkinannya lebih besar terjadi yang
mungkin berasal dari kejahatan lintas negara yang didalangi oleh pihak non negara atau
terkadang disebut globalis. Adapun beberapa kemungkinan ancamannya seperti :
Kejahatan Lintas Negara (Penyelundupan, penangkapan ikan illegal, perusakan
lingkungan, imigrasi gelap, dan pembajakan), Radikalisme, Terorisme, Separatisme,
Dampak Bencana Alam, Konflik Komunal.
3. Ancaman Militer
Ancaman ini dapat bersifat terorganisir dengan memakai beberapa komponen yang
mampu menggoyahkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa.
Selain itu, ancaman ini dapat pula bersumber dari militer atau kelompok bersenjata dari
negara lain yang sama sama memiliki kemampuan untuk mengancam suatu bangsa
tertentu.
a. Bentuk Ancaman Militer
Menurut UU no. 3 tahun 2002 pada penjelasan pasal 7 adalah sebagai berikut :
1) Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselatan segenap bangsa atau dalam
bentuk dan cara-cara,antara lain :
Invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain, terhadap wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh
angkatan bersenjata negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara, Negara Kesatuan
Republik Indonesia oleh angkatan bersenjata negara lain .
Serangan nunsur angkatan bersenjata negara lain terhadap terhadap unsur
satuan darat atau satuan laut atau satuan udara Tentara Nasional Indonesia.
Unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah NKRI
berdasarkan perjanjian yang yang tindakan atau keberadaannya bertentangan
dengan ketentuan dalam perjanjian.
Tindakan suatu negara yang mengijinkan penggunaan wilayah oleh negara lain
sebagai darah persiapan untuk melakukan agresi terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh negara lain utnuk
melakukan tindakan kekerasan diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
atau melakukan tindakan seperti tersebut diatas.
9
2) Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang mengunakan
kapal atau pesawat non komersial.
3) Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia
militer.
4) Sabotase untuk merusak intalasi penting militer dan obyek vital nasional yang
membahayakan keselamatan bangsa.
5) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau
yang bekerja sama dengan terorisme dalam negara atau terorisme dalam negeri
yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
6) Pemberotakan bersenjata.
7) Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan
kelompok masyarakat bersenjata lainnya.
11
menyebar kemanapun. Kondisi tersebut berpengaruh pada bidang sosial, budaya,
iptek, ideologi, politik, ekonomi dan juga pertahanan keamanan.yang tidak
mungkin untuk dihindari.
2) Perkembangan Regional
Selain mempengaruhi secara global, globalisasi juga mempengaruhi kondisi
regional. Interaksi kehidupan masyarakat akan semakin kuat sehingga akan terjadi
perubahan kultur sesuai dengan intensitas kehidupan dimana pengaruh negara-
negara yang lebih maju akan lebih kuat sehingga sejalan dengan perkembangan
tersebut maka mobilitas masyarakat akan semakin tinggi pula di suatu regional.
3) Kondisi Nasional
Aspek Geografi
Terletak terletak diantara 2 benua dan 2 samudera. Selain itu, negara ini juga
merupakan negara kepulauan. Faktor negara dengan ribuan pulau yang
dihubungkan oleh laut tentunya rawan menimbulkankan disintegrasi bangsa.
Kerawanan sosial tersebut diakibatkan oleh bedanya karakteristik masyarakat
serta perbedaan daerah baik wilayah, infrastruktur, sumber daya, dan kekayaan
alam masing-masingnya.
Aspek Demografi
Jumlah penduduk yang besar, persebarang penduduk tidak merata, kualitas
SDM rendah, tinggi nya kemiskinan, rendahnya pendapatan, ketidakmampuan
bersaing, dan mudah diperalat oleh tokoh / elit politik untuk kepentingan
pribadi maupun golongan.
Aspek Kekayaan Alam
Kekayaan alam Indonesia terbilang cukup melimpah baik hayati dan non
hayati. Walau masih belum dapat diberdayakan secara optimal namun
kedepannya harus dipelihara dan dikembangkan dengan optimal dan lebih baik
lagi guna mendukung kepentingan nasional.
Aspek Ideologi
Pancasila yang merupakan dasar negara dan alat pemersatu bangsa Indonesia.
Ideologi Pancasila cenderung tergugah dengan adanya kelompok-kelompok
tertentu yang mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa batas.
Apabila hal itu tidak ditangani maka rawan menimbulkan disintegrasi bangsa.
Aspek Politik
Ancaman ini dapat bersumber baik dalam maupun luar negeri. Adapun dari
faktor luar seperti tekanan politik, intimidasi, provokasi, dan pelemparan isu
12
politik. Sedangkan faktor dari dalam seperti kekuatan massa untuk kepentingan
politik tertentu.
Aspek Ekonomi
Ancaman yang berdimensi ekonomi dikelompokkan jadi dua yaitu internal dan
eksternal. Ancaman internal berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur tidak
memadai, penetapan sistem ekonomi yang belum jelas. Eksternal berbentuk
indikator kinerja ekonomi yang buruk, daya saing lemah, ketidaksiapan hadapi
era globalisasi dan tingkat ketergantungan yang tinggi.
Aspek Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya dari sisi internal dikuatkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Sedangkan ancaman dari luar
muncul sejalan dengan dinamika era globalisasi. Masuknya nilai-nilai budaya
dari luar negeri sulit dibatasi sehingga berpengaruh pada nilai-nilai di
Indonesia.
Aspek Pertahanan dan Keamanan
Bersifat multidimensional yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Demikian pula sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk
ancaman yang bersifat multidimensi yang bersumber dari permasalahan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
c. Tantangan di abad 21
1) Pada Lingkup Global
Hingga saat ini, dunia masih berkutat dengan isu-isu tradisional seperti sengketa
perbatasan, perlombaan persenjataan atau proleferasi senjata nuklir dan senjata
pemusnah massal. Kekuatiran dan ketidakpastian yang melanda bangsa-bangsa di
dunia menjadi semakin kompleks dengan timbulnya isu keamanan baru seperti
terorisme, konflik antar etnis, pembajakan, dan kriminalitas lintas negara.
2) Pada Lingkup Regional
Beberapa isu di lingkup global non tradisional juga menjadi isu utama di lingkup
regional. Selain itu, konflik yang sering terjadi seperti yang menyangkut klaim
teritorial, jalur komunikasi laut dan jalur perdagangan melalui laut.
3) Pada Lingkup Domestik
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan di lingkup Global dan
Regional. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menjadi tantangan di lingkup
domestik antara lain, akibat kemajemukan suku bangsa, situasi ekonomi yang
13
menyebabkan beban hidup semakin berat, serta faktor politik dan sosial. Hal ini
dikhawatirkan dapat mengganggu kestabilitasan domestik.
14
Adapun visualiasi kesemestaan pertahanan negara, sebagai berikut :
Pertahanan Semesta
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha pembelaan negara dan pertahanan keamanan negara sebenarnya bertumpu pada
kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu
ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam
membela pertahanan dan keamanan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan
bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan
bangsanya. Di samping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan
segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
B. SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan di atas maka Pendidikan Bela Negara dapat dilaksanakan
dengan baik jika semua warga negara paham akan pentingnya bela negara.
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan tugas paper ini, akan
tetapi pada kenyataannya, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penyusunan karya lainnya
16
DAFTAR PUSTAKA
17