Anda di halaman 1dari 36

MODUL AKUNTANSI

PERUSAHAN DAGANG

Disusun Oleh :
INDAH MAZAYA
XII-AKL2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga


makalah ini bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang sudah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran
maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini si pembaca mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini,


karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami
begitu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 11 Agustus 2021

Indah Mazaya

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA....................................................... 4

TEORI AKUNTANSI

A. Pengertian Perusahaan Dagang............................................................................. 5

B. Syarat Pembayaran Dalam Perusahaan Perdagangan.......................................... .6

C. Syarat Pembayaran Dalam Perusahaan Perdagangan........................................... 6

D. Proses Inti Perusahaan Dagang............................................................................ 7

E. Jenis Perusahaan Dagang..................................................................................... 7

F. Penting Yang Harus Diperhatikan Oleh Perusahaan


Dagang..................................................................................................................... 8

G. Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang Dengan Perusahaan


Jasa...................................................................................................................... 9-10

JURNAL UMUM............................................................................................ 10-14

BUKU BESAR................................................................................................. 15-19

NERACA SALDO........................................................................................... 20-21

AYAT JURNAL PENYESUAIAN................................................................ 22-23

NERACA LAJUR.......................................................................................... 24-27

LAPORAN KEUANGAN............................................................................. 28-30

JURNAL PENUTUP..................................................................................... 31-32

NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN................................................. 33

JURNAL PEMBALIK...................................................................................34-40

3
LATIHAN SOAL

Selama bulan Desember terjadi transaksi sebagai berikut.


01-Des Dibayar sewa untuk bulan Desember Rp 2.500.000
02-Des Dibeli barang dagang secara kredit dari PD Amanah, syarat 2/10, n/30, FOB
Shipping Point Rp 12.000.000
04-Des Membeli perlengkapan toko secara tunai Rp 900.000
05-Des Menjual barang secara kredit kepada PD Adi Jaya syarat 2/10, n/30, FOB
Shipping Point Rp 10.200.000
08-Des Membayar biaya transportasi atas pembelian tanggal 2 Desember Rp 225.000
13-Des Menerima kas atas penjualan tanggal 5 Desember
18-Des Membayar barang yang dibeli tanggal 2 Desember
25-Des Membayar biaya iklan untuk bulan Desember Rp 2.100.000
27-Des Menerima barang yang rusak dari penjualan PD Adi Jaya sebesar Rp 650.000
29-Des Membeli peralatan toko sebesar tunai Rp 13.400.000
SOAL

1. Buatlah Jurnal Umum!


2. Posting Jurnal Ke Buku Besar!
3. Buatlah Neraca Saldo!
4. Jurnal Penyesuaian yang Diperlukan :
a. Persediaan Barang Dagang pada tanggal 31 Desember adalah Rp
75.854.000
b. Asuransi yang terpakai sebesar Rp 1.500.000
c. Perlengkapan Toko yang tersisa sebesar Rp 800.000
d. Penyusutan Peralatan Toko sebesar Rp 7.200.000
e. Gaji yang Belum Dibayar, yaitu Gaji Bagian Penjualan sebesar Rp
900.000 dan Gaji Bagian Kantor Rp 700.000
5. Buatlah Kertas Kerja (worksheat)
6. Buatlah Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Modal, dan Neraca!

4
TEORI AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG


Secara umum, perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya
membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa memberikan nilai
tambah terhadapnya. Yang dimaksud nilai tambah berupa mengolah atau mengubah
bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Macam transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan dagang, antara lain:

1. Pembelian barang dagan secara kredit


2. Pembelian barang dagang secara tunai
3. Retur pembelian
4. Potongan pembelian
5. Beban angkut pembelian
6. Penjualan barang dagang secara kredit
7. Penjualan barang dagang secara tunai
8. Retur penjualan
9. Potongan penjualan

Yang termasuk dalam golongan perusahaan dagang ini antara lain adalah:

1. Distributor
2. Agen tunggal
3. Pengecer
4. Toko swalayan
5. Toko serba ada (toserba)
6. Pusat barang-barang grosir.

5
B. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

Adapun karakteristik khusus yang dimiliki oleh perusahaan dagang adalah:

1. Memiliki aktivitas utama beruba membeli, menjual, menyimpan di gudang


penyimpanan dan kembali menjual.
2. Perhitungan total keuntungan berpatokan dengan total hasil penjualan
dikurangi biaya pembelian dan biaya operasional.
3. Perusahaan tidak melakukan proses produksi terhadap barang-barang yang
dijual.
4. Barang yang dijual langsung dijual tanpa melalui proses pengolahan atau
perubahan sedikit pun.
5. Kegiatan akuntansi berlandaskan dengan akun persediaan barang, yaitu
perhitungan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi memakai bentuk
single step dan multiple step.
6. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
7. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

C. SYARAT PEMBAYARAN DALAM PERUSAHAAN PERDAGANGAN

syarat-syarat pembayaran secara kredit, sebagai berikut:

 3/10, n/60, berarti apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak
tanggal jual beli, maka akan diberikan potongan sebesar 3% dan apabila tidak
memanfaatkan potongan tersebut, maka pembayaran dilakukan
selambatlambatnya 60 hari sejak tanggal transaksi jual beli dan tanpa
potongan (diskon).
 n/30, berarti pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal
transaksi jual beli.
 EOM (End of Month), berarti harga neto faktur harus di bayar pada akhir
bulan.

6
D. PROSES INTI PERUSAHAAN DAGANG

o Pembelian, mencakup pembelian peralatan dan perlengkapan perusahaan,


pembelian barang dagang, dan lainnya untuk kegiatan usaha
o Pengeluaran biaya, yaitu kegiatan perusahaan dalam mengeluarkan sejumlah
biaya untuk membeli barang, membayar pajak, dan penunjang operasional
perusahaan.
o Penjualan, yaitu kegiatan perusahaan menjual barang dagangan untuk
memperoleh pendapatan atau keuntungan.
o Penerimaan keuntungan, yaitu penerimaan keuntungan hasil penjualan
barang. biasanya disertai dengan penerimaan yang diperoleh dari pelunasan
dari pihak lain.

E. JENIS PERUSAHAAN DAGANG

1. Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan

 Perusahaan Dagang Barang Produksi. yang memperdagangkan produk


berupa bahan baku (raw material) sebagai bahan dasar pembuatan produk atau
alat-alat produksi untuk menghasilkan produk lain. Contoh: kayu
gelondongan dan mesin bubut.
 Perusahaan Dagang Barang Jadi, yang memperdagangkan produk akhir
dari barang yang siap dikonsumsi. Contoh: ransel, pakaian, kulkas.
2.Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat
 Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler) Perusahaan yang secara langsung
membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar dan dijual dalam volume
yang besar pula. Contoh: Pedagang grosir.
 Perusahaan Dagang Perantara (Middleman) Perusahaan yang membeli
dalam partai besar untuk dijual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang.
Contoh: pedagang subgrosir.
 Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer) Perusahaan yang langsung
berhubungan dengan konsumen. Konsumen dapat membeli secara eceran atau
produk yang ditawarkan. Retailer sering kita dapati di lingkungan kita.
Contoh: warung, kios dan swalayan.
7
F. PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH PERUSAHAAN
DAGANG
1. Aliran Kas (cash flow)

Adalah aliran keuangan atau aliran kas (cash flow). Pengelolaan dana yang ada dalam
suatu kas dengan baik akan mempengaruhi semua aktivitas perusahaan. Baik itu dana
untuk operasional perusahaan, hutang piutang, dan lain sebagainya. Oleh Karena itu,
laporan keuangan, khususnya kas masuk sangat penting bagi sebuah perusahaan
dagang.

2. Rekening akuntansi yang digunakan

Dalam sebuah perusahaan dagang, akun-akun yang digunakan lebih beragam


dibanding perusahaan jasa. Hal ini akan sangat terbantu bila perusahaan dagang
tersebut menggunakan software akuntansi. Karena umumnya software tersebut sudah
menyediakan rekening standar akuntansi.

3. Pencatatan Persediaan (Inventory control)

Pencatatan stok persediaan barang dalam akuntansi dibedakan menjadi dua jenis yaitu
metode persediaan periodic dan perpetual. Dalam metode periodic, adanya transaksi
pembelian tidak didebet pada rekening persediaan namun pada rekening pembelian.
Begitu halnya dengan transaksi penjualan. Namun, pada metode perpetual, jumlah
penjualan dan harga pokok penjualan dicatat di setiap barang yang dijual sehingga
catatan akuntansi terus-menerus memperlihatkan jumlah persediaan yang ada.

4. Utang – Piutang

Utang usaha yang lancar menjadi kekuatan sebuah perusahaan dagang dalam menjaga
stok persediaannya agar terus ada. Supplier atau pemasok akan lebih terbuka dengan
Anda apabila Anda membayar

5. Profit perusahaan

Tanpa profit, perusahaan akan susah memperoleh keuntungan sehingga membuat


perusahaan tidak berkembang. Jika perusahaan mengalami hal ini, maka perusahaan
akan kalah bersaing dengan perusahaan lain dan bisa membuat perusahaan gulung
tikar. Anda harus terus berinovasi dan kreatif dalam mengebangkan bisnis sehingga
tidak akan kalah bersaing dengan perusahaan lain.
8

G. PERBEDAAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN


PERUSAHAAN JASA

Perbedaan akuntansi perusahaan dagang dengan perusahaan jasa terletak pada


aktivitas dan akun-akun di dalamnya. Ada akun-akun yang terdapat pada
perusahaan dagang tetapi tidak ada di perusahaan jasa. Sebaliknya, ada juga akun
pada perusahaan jasa yang tidak terdapat pada perusahaan dagang.

Berikut adalah akun pada perusahaan dagang yang tidak ada pada perusahaan jasa : 
a. Akun Pembelian
Akun yang mencatat pembelian barang-barang sebelum dijual ke konsumen.
Pembelian perusahaan pada barang-barang selain pembelian produk yang dijual
(seperti jasa) tidak dimasukkan ke dalam akun ini
b. Akun Penjualan
Akun yang menyimpan semua kegiatan penjualan produk yang dijual perusahaan
kepada konsumen maupun perantara. Sama seperti akun pembelian, pada akun
penjualan juga tidak dimasukkan penjualan perusahaan di luar penjualan produk. 
c. Akun Persediaan
Akun yang menyimpan data mengenai jumlah persediaan barang selama periode
tertentu.
d. Harga Pokok Penjualan atau HPP
HPP adalah harga pokok yang dipakai untuk menentukan harga beli barang yang
akan dijual pada suatu waktu tertentu dan dipengaruhi oleh naik turunnya harga
pasar.
e. Akun Potongan Tunai
Akun yang diperuntukkan untuk pemberian diskon atau potongan harga yang
diberikan oleh penjual kepada konsumen karena telah membayar barang dengan
tunai langsung ketika transaksi terjadi.
f. Akun Potongan Pembelian
Bagian dari akuntansi perusahaan dagang yang mencatat potongan harga yang
diberikan oleh produsen kepada perusahaan dagang karena telah membayar dengan
tunai atau lunas dalam jangka waktu tertentu.
9
g. Akun retur penjualan
Akun yang digunakan untuk menyimpan dan menganalisa data mengenai barang
yang sudah terjual ke konsumen namun dikembalikan kepada perusahaan karena
kondisinya yang cacat dan tidak sesuai dengan pemesanan.

h. Beban Pemasaran
Beban pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjual barang-
barang persediaan hingga sampai ke tangan konsumen.

Dari beberapa aktivitas dan akun yang membedakan perusahaan dagang dengan
perusahaan jasa dapat ditarik kesimpulan bahwa pada akuntansi pada dagang lebih
ditekankan pencatatan barang-barang dagangan baik yang masuk maupun yang keluar
dari perusahaan atau yang terjual kepada konsumen.

PEMBAHASAN SOAL
1.JURNAL UMUM

Pengertian Jurnal Umum dalam Akuntansi

Secara etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Perancis, yaitu Jour yang artinya
hari. Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas transaksi
keuangan secara kronologis sesuai tanggal dengan mencantumkan nama transaksi,
kelompok akun, dan nominalnya pada kolom debit atau kredit.

Tujuan Dibuatnya Jurnal Umum

Kita dapat mengidentifikasi dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan


transaksi keuangan, diantaranya:

 Identifikasi terhadap transaksi yang terjadi


 Penilaian terhadap transaksi
 Pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan
10
Selain itu, bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan dampak transaksi yang
terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Prinsip Dasar Dalam Membuat Jurnal Umum

Ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam membuat jurnal umum,
diantaranya:

 Proses identifikasi bukti transaksi keuangan yang terjadi pada suatu


perusahaan. Misalnya, memo, kwitansi, nota, invoice (baca: pengertian
invoice), dan lain-lain.
 Menentukan akun yang mengalami pengaruh terhadap transaksi yang terjadi,
dan mengklasifikasikannya dalam jenis utang, harta, atau modal.
 Menentukan apakah terjadi pengurangan atau penambahan terhadap akun
yang berhubungan dengan transaksi
 Memutuskan apakah melakukan kredit atau mendebit akun yang berhubungan
dengan transaksi.
 Membuat catatan transaksi ke dalam general journal berdasarkan bukti
transaksi yang ada.

Fungsi Jurnal Umum

1. Fungsi Historis, Semua transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan tanggal


transaksi. menggambarkan aktivitas suatu perusahaan setiap hari secara
berurutan dan terus-menerus. Jurnal umum disebut memiliki fungsi historis
karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.
2. Fungsi Pencatatan, Dengan begitu, maka perubahan modal, biaya, kekayaan,
dan pendapatan, harus dicatat terlebih dahulu ke dalam jurnal umum agar
pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan baik.
3. Fungsi Analisis, adalah hasil analisis transaksi berupa kredit dan debit yang
terpengaruh. Proses analisis ini meliputi penggolongan nama akun, pencatatan
kredit atau debit, serta jumlah/ besar transaksi.
4. Fungsi Instruksi, dalam proses memasukkan data ke general journal. Proses
pencatatan dalam jurnal ini tidak hanya sebatas dokumen transaksi, namun
bersifat perintah atau petunjuk kredit atau debit.
5. Fungsi Informatif, Di dalam jurnal umum juga terdapat informasi dan
penjelasan bukti pencatatan transaksi yang terjadi pada perusahaan.
11
Manfaat Jurnal Umum

ada beberapa manfaat jurnal umum yang bisa didapatkan oleh suatu perusahaan,
diantaranya:

 Untuk mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau


pengurangan suatu perkiraan.
 Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
 Mengetahui jumlah yang didebat atau di kredit bahwa mesti seimbang.
 Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada
general journal sesuai pekerjaannya dengan membuat tanda (referensi)
 Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada
general journal sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda (referensi).

Cara Membuat Jurnal Umum

Untuk bisa membuat jurnal general journal dengan baik perlu beberapa langkah
berikut ini untuk diterapkan. Simak baik-baik alasannya berikut ini.

1. Pahami Persamaan Akuntansi Sebelum membuatnya pastikan untuk paham


persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar tahu bagaimana cara
mencatat transaksi dalam jurnal, akun mana yang harus digunakan hingga
posisi debit-kredit yang benar. Persamaan dasar akuntansi yakni :
Aset = Utang + Modal yang kemudian diperluas menjadi : Aset = Utang
+ Modal + (Pendapatan – Beban)
2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi Tahap selanjutnya adalah
mengumpulkan bukti transaksi seperti invoice, nota, faktur atau bahkan
kuitansi. Kemudian, lanjutkan dengan identifikasi transaksi. Ingat, hanya
transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan saja yang boleh
dicatat dalam jurnal. Dalam satu transaksi, minimal ada dua akun yang pasti
terpengaruh.
3. Pencatatan Jurnal Umum Selanjutnya, bisa melakukan pencatatan transaksi
yang sudah diidentifikasi ke dalam jurnal. Sistem pencatatan ini akan
menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan
memiliki dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah
yang sama.
Aset = Utang + Modal
12
Metode Pencatatan Jurnal Umum

1. Metode Perpetual dan Periodik, untuk menyusun laporan keuangan, dan


hanya dapat dilakukan apabila bukti sudah diterima. Dalam prosesnya ada dua
metode yang digunakan yaitu metode perpetual dan metode periodik.
2. Metode Perpetual, untuk mencatat persediaan barang saat pembelian,
penjualan, maupun retur pembelian yang muncul saat transaksi. Dilakukan
secara terus menerus berdasarkan transaksi pemasukan dan pengeluaran yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan
3. Metode Periodik Pencatatan sederhana yang mudah dilakukan karena hanya
membedakan atas pembelian dan penjualan, serta posisi akun itu sendiri
seperti debit atau kredit, maupun kas atau hutang.

Tabel Saldo Normal Akun

Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal


Aset ( harta/aktiva) + - Debit
Utang (kewajiban) - + Kredit
Modal - + Kredit
Pendapatan - + Kredit
Beban + - Debit

Keterangan:
 Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit,
sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun
aset berada pada debit.
 Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka
dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada posisi debit.
Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.
 Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit
dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit.
 Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka
dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga
saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.
 Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi
debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga
berada pada posisi debit.
13
CONTOH PENYELESAIAN JURNAL UMUM PD SUMBER REZEKI
PD SUMBER REJEKI
Jurnal Umum
Periode Desember 2014

TANGGAL SYARAT NAMA AKUN & KETERANGAN REF DEBIT KREDIT


2014 1 Beban Sewa 607 Rp 2.500.000,00
DESEMBER Kas 101 Rp 2.500.000,00
(Membayar Sewa)
2 2/10, Pembelian 501 Rp 12.000.000,00
n/30 FOB Utang Dagang 201 Rp 12.000.000,00
(Membeli Barang Dagang Secara Kredit)
4 Perlengkapan Toko 105 Rp 900.000,00
Kas 101 Rp 900.000,00
(Membeli Perlengkapan Toko Secara Tunai)
5 2/10, Piutang Dagang 102 Rp 10.200.000,00
n/30 FOB Penjualan 401 Rp 10.200.000,00
(Menjual Barang Secara Kredit)
8 Beban Angkut Pembelian 601 Rp 225.000,00
Kas 101 Rp 225.000,00
(Membayar Biaya Transportasi Atas Pembelian)
13 2/10, Kas 101 Rp 9.996.000,00
n/30 FOB Potongan Penjualan 403 Rp 204.000,00
Piutang Dagang 102 Rp 10.200.000,00
(Menerima Pendapatan Atas Penjualan 5 Des)
(2% x Rp 10.200.000)
18 2/10, Utang Dagang 201 Rp 12.000.000,00
n/30 FOB Kas 101 Rp 12.000.000,00
(Membayar Utang Barang Dagang yang Dibeli 2 Des)
25 Beban Iklan 604 Rp 2.100.000,00
Kas 101 Rp 2.100.000,00
(Membayar Biaya Iklan)
27 Retur Penjualan 402 Rp 650.000,00
Kas 101 Rp 650.000,00
(Menerima Retur Penjualan)
29 Peralatan Toko 111 Rp 13.400.000,00
Kas 101 Rp 13.400.000,00
(Membeli Peralatan Toko Secara Tunai)
JUMLAH Rp 64.175.000,00 Rp 64.175.000,00
14
2. BUKU BESAR

Pengertian Buku Besar

Pengertian buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal
dalam perusahaan.

Dalam buku besar, Akun ril merupakan akun yang ada pada neraca seperti hutang,
aktiva, modal, dan kewajiban. Sedangkan akun nominal merupakan akun yang ada
pada laporan laba rugi seperti akun beban dan pendapatan.

Manfaat Buku Besar

 Menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan.


 Untuk dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada jurnal.
 Untuk alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah
maupun keadaan rekening atau akun.
 Untuk alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal
umum.

Macam-Macam Buku Besar

Buku besar juga dapat dibedakan menjadi dua macam. Sila simak penjelasannya di
poin-poin berikut ini:

o Buku Besar Umum atau General Ledger, merupakan segala perkiraan yang
saling berdiri sendiri serta ada pada suatu periode tertentu laiknya piutang,
kas, persediaan utang, dan juga modal. Buku ini merupakan ikhtisar pengaruh
dari transaksi pada perubahan aktiva, modal dari perusahaan, serta kewajiban
perusahaan.
o Buku Besar Pembantu, disebut sebagai buku tambahan. Di dalamnya ada
rekening-rekening yang secara khusus mencatat tentang piutang serta utang
usaha dengan detail
15
Terdapat dua jenis buku besar pembantu yang meliputi:

1. Buku Besar Pembantu Piutang usaha, disebut dengan buku piutang khusus
yang merinci langganan kredit, dimana lokasi, berapa jumlah transaksi, serta
pada siapa saja perusahaan melakukan transaksi penjualan dengan cara kredit.
2. Buku Besar Pembantu Utang, disebut dengan buku utang. Yang mana di
dalamnya khusus mencatat tentang tiap pemasok dengan rinci. Termasuk di
dalamnya mencatat siapa pemasok yang memberi pinjaman kredit serta
jumlah utangnya sekaligus.

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Terdapat beberapa bentuk buku besar yang dapat dibuat. Beberapa diantaranya
meliputi:

1. Buku Besar Berbentuk T adalah yang paling sederhana serta paling kerap
digunakan. Buku besar jenis ini digunakan untuk keperluan analisis transaksi
serta untuk menjelaskan mekanisme penggunaan akun.
2. Buku Besar Berbentuk Skontro adalah skronto yang mana buku besar ini
berbentuk dua kolom. Buku skronto merupakan bentuk T yang sudah lebih
lengkap lagi.
3. Buku Besar Berbentuk Staffel memiliki bentuk halaman serta mempunyai
lajur saldo. Ada dua jenis buku besar staffel yang meliputi buku besar 3
kolom yang mempunyai lajur saldo tunggal serta buku besar dengan 4 kolom
yang mempunyai lajur saldo rangkap.

Cara Posting dari Jurnal ke Buku Besar

1. Pertama, Anda terlebih dahulu memindahkan tanggal kejadian pada jurnal


umum dalam tanggal yang ada pada buku besar.
2. Kedua, pindahkan juga jumlah debet dan jumlah kredit dalam kolom debet
dan kredit dalam buku besar.
3. Selanjutnya, masukkan nomor halaman dalam jurnal dalam kolom referensi
dalam buku besar.
4. Terakhir, pindahkan penjelasan dan keterangan singkat dalam jurnal umum
dalam buku besar.
16

CONTOH PENYELESAIAN BUKU BESAR PD SUMBER REZEKI


PD SUMBER REJEKI
Buku Besar
Periode Desember 2014

Kas 101
SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 54.508.000,00
2014 1 Bayar Sewa JU Rp 2.500.000,00 Rp 52.008.000,00
4 Beli Perlengkapan JU Rp 900.000,00 Rp 51.108.000,00
8 Beban Angkut Pembelian JU Rp 225.000,00 Rp 50.883.000,00
13 Penerimaan Piutang Dagang JU Rp 9.996.000,00 Rp 60.879.000,00
18 Membayar Utang Dagang JU Rp 12.000.000,00 Rp 48.879.000,00
25 Membayar Biaya Iklan JU Rp 2.100.000,00 Rp 46.779.000,00
27 Menerima Retur Penjualan JU Rp 650.000,00 Rp 46.129.000,00
29 Membeli Peralatan Toko JU Rp 13.400.000,00 Rp 32.729.000,00

Piutang Dagang 102


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 15.446.000,00
2014 5 Penjualan Kredit JU Rp 10.200.000,00 Rp 25.646.000,00
13 Terima Piutang JU Rp 10.200.000,00 Rp 15.446.000,00

Persediaan Barang Dagangan 103


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 99.120.000,00
2014

Asuransi Dibayar Dimuka 104


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 3.000.000,00
2014

Perlengkapan Toko 105


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 2.320.000,00
2014 4 Membeli Perlengkapan Toko JU Rp 900.000,00 Rp 3.220.000,00

Peralatan Toko 111


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 43.440.000,00
2014 29 Membeli Peralatan Toko JU Rp 13.400.000,00 Rp 56.840.000,00

Akum. Peny. Peralatan Toko 112


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 10.080.000,00
2014
17
Utang Dagang 201
SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 10.040.000,00
2014 5 Membeli Barang Dagang JU Rp 12.000.000,00 Rp 22.040.000,00
13 Membayar Utang Barang Dagang JU Rp 12.000.000,00 Rp 10.040.000,00

Modal Rezeki 301


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 143.416.000,00
2014

Prive 302
SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 10.000.000,00
2014

Penjualan 401
SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 644.310.000,00
2014 5 Menerima Penjualan Kredit JU Rp 10.200.000,00 Rp 654.510.000,00

Retur Penjualan & PH 402


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 12.680.000,00
2014 27 Menerima Retur Penjualan JU Rp 650.000,00 Rp 13.330.000,00

Potongan Penjualan 403


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 4.400.000,00
2014 13 Potongan Penjualan JU Rp 204.000,00 Rp 4.604.000,00

Pembelian 501
SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 436.952.000,00
2014 13 Membeli Barang Dagang JU Rp 12.000.000,00 Rp448.952.000,00

Retur Pembelian & PH 502


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 2.000.000,00
2014

Potongan Pembelian 503


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 500.000,00
2014
18
Beban Angkut Pembelian 601
SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 600.000,00
Membayar Biaya Transportasi Atas
2014 13 JU Rp 225.000,00 Rp 825.000,00
Pembelian

Beban Angkut Penjualan 602


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 480.000,00
2014

Beban Gaji Bagian Penjualan 603


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 61.680.000,00
2014

Beban Iklan 604


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 16.400.000,00
2014 25 Membayar Biaya Iklan JU Rp 2.100.000,00 Rp 18.500.000,00

Beban Penjualan Lain-Lain 605


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 2.240.000,00
2014

Beban Gaji Bagian Kantor 606


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 24.240.000,00
2014

Beban Sewa 607


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 21.520.000,00
2014 1 Membayar Sewa JU Rp 2.500.000,00 Rp 24.020.000,00

Beban Administrasi Lain-Lain 608


SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
DESEMBER 1 Saldo Rp 1.320.000,00
2014
19

3.NERACA SALDO

Pengertian Neraca Saldo

Neraca saldo atau trial balance adalah laporan pembukuan atau akuntansi yang
mencantumkan saldo di setiap akun buku besar umum organisasi.

Cara Membuat Neraca Saldo

1. Total Method Pada metode ini, kamu memindahkan debit dan kredit dari akun
buku besar. Jadi total debit ditempatkan di kolom kredit sedangkan kredit
ditempatkan di kolom debit. Setelah itu, pindahkan kedua kolom dari akun
buku besar ke neraca saldo.
2. Balance Method Sedangkan metode balance ini cuma menampilkan saldo dari
semua akun transaksi buku besar. Untuk langkah membuatnya :
 Mencatat semua transaksi keuangan ke dalam jurnal.
 lalu melakukan posting di buku besar
 Jangan lupa siapkan neraca saldo untuk memverifikasi total debit dan
kredit.
 Untuk menyiapkan neraca saldo, membutuhkan saldo akhir dari semua
akun buku besar dan kas. Jadi, semua akun buku besar totalnya harus
seimbang.
 Siapkan lembar kerja yang terdiri dari 3 kolom (nama akun, debit,
kredit) dan isi nama akun serta saldo.
 Selanjutnya, jumlahka debit dan kredit keduanya harus seimbang
 Setelah kamu bandingkan dan hasilnya sama, maka neraca saldo
ditutup. Jika hasilnya tidak seimbang maka kamu harus temukan
kesalahan dan memperbaikinya.

Fungsi Neraca Saldo

1. Untuk menyajikan pemilik usaha daftar konsolidasi semua saldo buku besar.
2. Ini adalah metode terpendek untuk memverifikasi keakuratan entri hitung
yang dibuat dalam buku besar.
3. Jika total sisi atau kolom debit sama dengan total sisi kredit, trial balance
berarti sudah cocok. Kalau tidak, berarti ada beberapa kesalahan telah
dilakukan dalam beberapa akun atau pencatatan.
20
4. Ini akan membantu dalam persiapan pembuatan laporan kaeuangan akhir
seperti : Laporan arus kas, laporan laba rugi, atau neraca.

CONTOH PENYELESAIAN NERACA SALDO PD SUMBER REZEKI

PD SUMBER REJEKI
Neraca Saldo
Periode Desember 2014

NO. AKUN NAMA AKUN DEBIT KREDIT


101 Kas Rp 32.729.000,00
102 Piutang Dagang Rp 15.446.000,00
103 Persediaan Barang Dagangan Rp 99.120.000,00
104 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 3.000.000,00
105 Perlengkapan Toko Rp 3.220.000,00
111 Peralatan Toko Rp 56.840.000,00
112 Akum. Peny. Peralatan Toko Rp 10.080.000,00
201 Utang Dagang Rp 10.040.000,00
301 Modal Rp 143.416.000,00
302 Prive Rp 10.000.000,00
401 Penjualan Rp 654.510.000,00
402 Retur Penjualan & PH Rp 13.330.000,00
403 Potongan Penjualan Rp 4.604.000,00
501 Pembelian Rp 448.952.000,00
502 Retur Pembelian & PH Rp 2.000.000,00
503 Potongan Pembelian Rp 500.000,00
601 Beban Angkut Pembelian Rp 825.000,00
602 Beban Angkut Penjualan Rp 480.000,00
603 Beban Gaji Bagian Penjualan Rp 61.680.000,00
604 Beban Iklan Rp 18.500.000,00
605 Beban Penjualan Lain-Lain Rp 2.240.000,00
606 Beban Gaji Bagian Kantor Rp 24.240.000,00
607 Beban Sewa Rp 24.020.000,00
608 Beban Administrasi Lain-Lain Rp 1.320.000,00
TOTAL Rp 820.546.000,00 Rp 820.546.000,00
21
4.JURNAL PENYESUAIAN

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Merupakan jurnal yang dibuat pada proses pencatatan perubahan saldo di dalam akun
yang pada akhirnya akan mencerminkan saldo pada jumlah yang sesungguhnya.
Sedangkan ayat jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat untuk proses
mencatat perubahan saldo pada beberapa akun.

Fungsi Jurnal Penyesuaian

1. Supaya akun nominal yakni akun pendapatan serta bebannya bisa diakui di
suatu periode serta menunjukkan situasi yang sesungguhnya.
2. Menghitung perkiraan nominal (pendapatan serta beban) sebenarnya dalam
periode terkait.
3. Menetapkan saldo catatan pada akun buku besar di akhir periode sehingga
perkiraan saldo kewajiban dan harta (saldo riil) menunjukkan jumlah
sesungguhnya.
4. Supaya di akhir periode, akun riil yang berupa harta, kewajiban, serta modal
menampakkan situasi sebenarnya.

Akun yang memerlukan jurnal penyesuaian diakhir periode yaitu:

1. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang – Akun Persediaan Barang Dagang


Untuk melakukan perhitungan dan pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan
dagang, pada persediaan barang dagang dibagi dengan dua metode yaitu :
a) Metode Harga Pokok Penjualan (HPP) Dalam HPP tidak hanya
menghitung persediaan barang, tetapi juga menghitung akun lainnya
yiatu beban angkut pembelian, pembelian, retur pembelian, potongan
pembelian dan pengurangan harga.
b) Metode Pendekatan Akun Ikhtisar Laba Rugi Biasanya laba rugi selalu
identik dengan penjualan pada sebuah barang, karena hal ini
mempengaruhi persediaan awal serta akhir yang menghasilkan harga
jual sebuah produk untuk kepada pelanggan.
2. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang – Akun Perlengkapan Pada jurnal
penyesuaian perusahaan dagang, adanya perlengkapan biasa disebut sebagai
aset lancar.
22
3. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang – Akun Beban yg Harus Dibayar ini
masih menjadi kategori hutang atas tunggakan dari seorang pengusaha &
harus dibayar setiap akhir periodenya.
4. Pendapatan yg Masih Harus Diterima Sebagai pendapatan yg masih harus
diterima, karena sebuah perusahaan blm mendapatkan bayaran dari pelanggan
dimasa mendatang.
5. Penyusutan dlm Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang adalah sebuah
kerugian bagi perusahaan sehingga adanya penurunan sebuah aktiva tetap
dalam sebuah usaha.
6. Beban Dibayar di Muka Dalam beban dibayar di muka dikarenakan adanya
peminjaman / pembelian barang, ketika adanya penyewaan /pembelian
gedung. Biasanya menjadi harta atau beban.
7. Pendapatan Diterima di Muka Dalam pendapatan ini diterima terlebih dahulu
dari pelanggan terhadap transaksi atas produk yang belum dikirim.
8. Piutang Tak Tertagih Dalam komponen piutang tak tertagih merupakan
sebuah tunggakan pembayaran yang tidak dapat dibayar oleh pelanggan.

CONTOH PENYELESAIAN JURNAL PENYESUAIAN


PD SUMBER REJEKI
Jurnal Penyesuaian
Periode Desember 2014

TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT


DESEMBER 31 Ikhtisar Laba/Rugi Rp 99.120.000,00
2014 Pers. Barang Dagang (awal) Rp 99.120.000,00
Pers. Barang Dagang (akhir) Rp 75.854.000,00
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 75.854.000,00
31 Beban Asuransi Rp 1.500.000,00
Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.500.000,00
31 Beban Perlengkapan Toko Rp 2.420.000,00
Perlengkapan Toko Rp 2.420.000,00
31 Beban Peny. Peralatan Toko Rp 7.200.000,00
Akum. Peny. Peralatan Toko Rp 7.200.000,00
31 Beban Gaji Bagian Penjualan Rp 900.000,00
Utang Gaji Bagian Penjualan Rp 900.000,00
Beban Gaji Bagian Kantor Rp 700.000,00
Utang Gaji Bagian Kantor Rp 700.000,00
TOTAL Rp187.694.000,00 Rp187.694.000,00
23
5.NERACA LAJUR

Pengertian Neraca Lajur

Merupakan sebuah kertas kerja maupun worksheet yang berisi semua data tentang
akuntansi dan biasa digunakan untuk memudahkan ketika hendak membuat laporan
keuangan.

Meskipun kertas kerja tersebut bukan merupakan laporan keuangan, namun kehadiran
dari neraca ini akan sangat berguna untuk memudahkan pembuatan laporan

Bentuk neraca itu sendiri terdiri dari 5 kolom yang digunakan untuk nomor akun
nama akun dan juga untuk penempatan debit kredit. Adanya kolom-kolom tersebut
nantinya akan digunakan untuk melakukan penyesuaian sehingga antara neraca saldo
dan penyesuaian bisa masuk dalam worksheet tersebut.

Tujuan Pembuatan Neraca Lajur

Adapun beberapa tujuan dari adanya pembuatan neraca lajur, diantaranya;

1. Memudahkan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan akan


semakin mudah ketika neraca lajur telah dibuat terlebih dahulu. Hal ini karena
semua nominal yang ada pada buku besar bisa langsung terlihat di neraca ini
tanpa harus mencari dalam buku besar yang memiliki kolom dan juga jumlah
yang terbilang banyak.
2. Sarana Menggolongkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo Dalam neraca
saldo, akan terdapat banyak data baik itu data penyesuaian maupun data yang
digunakan untuk persiapan ketika hendak membuat sebuah laporan keuangan.
dengan adanya neraca worksheet atau lajur ini, akan meringkas dan
menggolongkan data yang ada pada neraca saldo.
3. Meminimalisir Kesalahan Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan
laporan keuangan rentan mengalami kesalahan. Lebih parahnya lagi ketika
kesalahan ada di awal sebelum melakukan laporan, tentu hasil akhir berbagai
bentuk laporan keuangan juga akan salah. Dengan menggunakan worksheet
ini akan menjadi sarana meminimalisir kesalahan yang mungkin bisa terjadi
ketika membuat jurnal penyesuaian.
24

4. Memperkirakan Hal yang Mungkin Akan Terjadi Dengan sebuah worksheet


akan menjadi bahan untuk memperkirakan hal yang akan terjadi dalam sebuah
perusahaan. Hal ini karena jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan akan lebih mudah terlihat. Tentunya adanya hal ini mampu
menjadikan sarana bagi manajemen untuk memperkirakan hal yang mungkin
berimbas pada kegiatan operasional.

Fungsi Neraca Lajur

1. Digunakan untuk Meringkas Data Dalam sebuah perusahaan terlebih dalam


skala yang besar, tentu akan banyak transaksi yang terjadi setiap hari bahkan
ketika direkap dalam satu bulan. akan mampu untuk menggolongkan beberapa
transaksi yang kemudian diringkas dalam setiap transaksi yang dijalankan.
Setiap transaksi yang ada akan dibagi dalam sebuah lajur yang berbeda dan
akan menjadikan lebih rapi untuk dilihat.
2. Mengevaluasi Transaksi yang Ada mampu membuat sebuah neraca yang rapi,
tentu akan lebih mudah bagi sebuah perusahaan melakukan pendataan dan
mengevaluasi pencatatan yang dilakukan sebelumnya. Ketika melakukan
pencatatan, adakalanya accounting membuat sebuah kesalahan baik
penjumlahan maupun pada saldo. akan memungkinkan untuk meminimalisir
kesalahan tersebut.
3. Sarana Menyusun Laporan, akan mampu mempermudah dalam pembuatan
laporan keuangan. dikarenakan jumlah transaksi yang ada akan direkap dan
juga ditampilkan dalam sebuah alur secara ringkas meskipun pada awalnya
data yang ada sangat detail. Dengan adanya hal ini menjadikan jumlah saldo
lebih mudah terlihat dan bisa dilakukan untuk menyesuaikan dengan transaksi
selanjutnya maupun untuk dijadikan neraca saldo.
4. Prosedur Perusahaan yang Kredibel Bagi sebuah perusahaan yang mampu
mengelola laporan keuangan dengan baik, tentu akan membuat sebuah neraca
yang satu ini. Hal tersebut dikarenakan dengan neraca akan menampilkan
sebuah data yang terstruktur. Juga menjadikan sebuah alur dalam laporan
keuangan lebih mudah. Perusahaan Yang menjalankan prosedur yang sesuai
akan terlihat profesional dan juga bisa menjadi salah satu kebijakan baru
dengan melihat masuk keluarnya dana melewati neraca tersebut.
25
5. Melihat Kegiatan Harian Perusahaan Untuk bisa melihat bagaimana transaksi
harian sebuah perusahaan, bisa dengan membuat worksheet yang satu ini.
Tentunya hal tersebut akan berimbas pada kemudahan melakukan evaluasi di
setiap transaksi yang ada. Adanya hal tersebut menjadikan banyak perusahaan
yang melakukan pembuatan neraca ini.

Cara Membuat Neraca Lajur

1. Membuat Format Neraca Format dari neraca lakut tersebut terdiri dari
beberapa kolom yang berisi, nomor akun, nama akun, neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca, dan laba rugi. Masing-
masing dari kolom tersebut dibagi dua dengan penempatan debit kredit pada
transaksi atau akun yang ada.
2. Mengisi Nomor Akun dan Nama Akun Isilah nomor dan juga nama akun pada
kolom yang tersedia, setelah itu, tambahkan jumlah neraca saldo yang telah
tertulis sebelumnya. Neraca saldo ini ada pada laporan sebelumnya.
3. Mengisi Kolom Jurnal Penyesuaian pada kolom yang tau ini isilah dengan
nominal yang mana telah dibuat sebuah jurnal penyesuaian sebelumnya.
pindahkan saldo yang ada pada kolom tersebut disesuaikan antara debit dan
kreditnya. Basanya kolom penyesuaian ini hanya untuk pemakaian
perlengkapan, peralatan, dan juga beberapa penyusutan lainnya.
4. Menambahkan Nominal pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Ketika telah
ditemukan nominal atau saldo antara neraca saldo dan juga jurnal
penyesuaian, langkah selanjutnya menjumlahkan atau mengurangi antar
keduannya dan tulis pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Jika pada
kolom terdapat persamaan debit maupun kredit maka cara menghitungnya
dengan cara ditambah, begitu pula sebaliknya.
5. Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi Untuk mengisi kolom yang satu ini
yaitu dengan memindahkan antara akun-akun neraca yang tersedia dalam
neraca saldo setelah penyesuaian, taruhlah akun tersebut sesuai dengan debit
maupun kredit yang ada. untuk kolom laba rugi merupakan kebalikan dari
pengisian neraca yang mana merupakan beberapa akun riil dan bukan sebuah
pendapatan maupun beban. memiliki peranan yang cukup penting dalam
melakukan sebuah laporan keuangan.
26
CONTOH PENYELESAIAN NERACA LAJUR PD SUMBER REZEKI
PD SUMBER REJEKI
Neraca Lajur
Periode desember 2014

NERACA SALDO JURNAL PENYESUAIAN N.S DISESUAIKAN LABA/RUGI NERACA


NO. AKUN AKUN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp 101 Kas Rp 32.729.000 Rp 32.729.000 Rp 32.729.000
Rp 102 Piutang Dagang Rp 15.446.000 Rp 15.446.000 Rp 15.446.000
Rp 103 Persediaan Barang Dagangan Rp 99.120.000 Rp 75.854.000 Rp 99.120.000 Rp 75.854.000 Rp 75.854.000
Rp 104 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 3.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Rp 105 Perlengkapan Toko Rp 3.220.000 Rp 2.420.000 Rp 800.000 Rp 800.000
Rp 111 Peralatan Toko Rp 56.840.000 Rp 56.840.000 Rp 56.840.000
Rp 112 Akum. Peny. Peralatan Toko Rp 10.080.000 Rp 7.200.000 Rp 17.280.000 Rp 17.280.000
Rp 201 Utang Dagang Rp 10.040.000 Rp 10.040.000 Rp 10.040.000
Rp 301 Modal Rp 143.416.000 Rp 143.416.000 Rp 143.416.000
Rp 302 Prive Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Rp 401 Penjualan Rp 654.510.000 Rp 654.510.000 Rp 654.510.000
Rp 402 Retur Penjualan & PH Rp 13.330.000 Rp 13.330.000 Rp 13.330.000
Rp 403 Potongan Penjualan Rp 4.604.000 Rp 4.604.000 Rp 4.604.000
Rp 404 Ikhtisar Laba Rugi Rp 99.120.000 Rp 75.854.000 Rp 99.120.000 Rp 75.854.000 Rp 99.120.000 Rp 75.854.000
Rp 501 Pembelian Rp 448.952.000 Rp 448.952.000 Rp 448.952.000
Rp 502 Retur Pembelian & PH Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Rp 503 Potongan Pembelian Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Rp 601 Beban Angkut Pembelian Rp 825.000 Rp 825.000 Rp 825.000
Rp 602 Beban Angkut Penjualan Rp 480.000 Rp 480.000 Rp 480.000
Rp 603 Beban Gaji Bagian Penjualan Rp 61.680.000 Rp 900.000 Rp 62.580.000 Rp 63.480.000
Rp 604 Beban Iklan Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000
Rp 605 Beban Penjualan Lain-Lain Rp 2.240.000 Rp 2.240.000 Rp 2.240.000
Rp 606 Beban Gaji Bagian Kantor Rp 24.240.000 Rp 700.000 Rp 24.940.000 Rp 25.640.000
Rp 607 Beban Sewa Rp 24.020.000 Rp 24.020.000 Rp 24.020.000
Rp 608 Beban Administrasi Lain-Lain Rp 1.320.000 Rp 1.320.000 Rp 1.320.000
TOTAL Rp 820.546.000 Rp 820.546.000
Rp 609 Beban Asuransi Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Rp 610 Beban Perlengkapan Toko Rp 2.420.000 Rp 2.420.000 Rp 2.420.000
Rp 611 Beban Peny. Peralatan Toko Rp 7.200.000 Rp 7.200.000 Rp 7.200.000
Rp 202 Utang Gaji Bagian Penjualan Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000
Rp 203 Utang Gaji Bagian Toko Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000
TOTAL Rp 187.694.000 Rp 187.694.000 Rp 905.200.000 Rp 905.200.000 Rp 713.631.000 Rp 734.464.000 Rp 193.169.000 Rp 172.336.000
Rp 20.833.000 Rp 20.833.000
Rp 734.464.000 Rp 734.464.000 Rp 193.169.000 Rp 193.169.000

27
6.LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
neraca. Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.

Fungsi Laporan Keuangan :

 Untuk menilai kondisi usaha


 Sebagai bahan evaluasi
 Bentuk pertanggungjawaban perusahaan

Jenis Laporan Keuangan :

 Laporan laba tugi


 Laporan perubahan modal
 Laporan neraca
 Laporan arus kas

Fungsi Laporan Keuangan :

 Fungsi historis → bedasarkan urutan waktu terjadinya transaksi


 Fungsi pencatatan → mencatat seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan
 Fungsi analisis → untuk menentukan nama akun, jumlah uang, dan bukti
transaksi yang harus dianalisa.
 Fungsi instruksi → untuk memerintah mendebet & mengkredit akun sesuai
catatan
 Fungsi informative → memberi penjelasan terkait bukti pencatatan yang
terjadi
 Fungsi catatan → memberi penjelasan dan rincian pos yang ada dalam
laporan keuangan

28
Cara Membuat Laporan Keuangan :

1. Menyusun neraca saldo


2. Kumpuklkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian
3. Menyusun neraca lajur
4. Mulai menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi, laporan
perubahan modal serta lainnya
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening
6. Menyusun neraca saldo setelah penutupan

CONTOH PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN PD SUMBER REZEKI


PD SUMBER REZEKI
Laporan Laba Rugi
Periode Desember 2014
PENDAPATAN
Penjualan Rp 654.510.000,00
Retur Penjualan & PH Rp 13.330.000,00
Pontongan Penjualan Rp 4.604.000,00 Rp 17.934.000,00
Penjualan Bersih Rp 636.576.000,00
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan Barang Dagang (awal) Rp 99.120.000,00
Pembelian Rp 448.952.000,00
Beban Angkut Pembelian Rp 825.000,00 Rp 449.777.000,00
Retur Pembelian & PH Rp 2.000.000,00
Pontongan Pembelian Rp 500.000,00 Rp 2.500.000,00
Pembelian Bersih Rp 447.277.000,00
Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 546.397.000,00
Persediaan Barang Dagang (akhir) Rp 75.854.000,00
Harga Pokok Penjualan. Rp 470.543.000,00
Laba Kotor Atas Barang Dagang Rp 166.033.000,00
BEBAN-BEBAN
Beban Angkut Penjualan Rp 480.000,00
Beban Gaji Bagian Penjualan Rp 62.580.000,00
Beban Iklan Rp 18.500.000,00
Beban Penjualan Lain-Lain Rp 2.240.000,00
Beban Gaji Bagian Kantor Rp 24.940.000,00
Beban Sewa Rp 24.020.000,00
Beban Administrasi Lain-Lain Rp 1.320.000,00
Beban Asuransi Rp 1.500.000,00
Beban Perlengkapan Toko Rp 2.420.000,00
Beban Peny. Peralatan Toko Rp 7.200.000,00
Total Beban Usaha Rp 145.200.000,00
LABA BERSIH Rp 20.833.000,00

29
PD SUMBER REZEKI
Laporan Perubahan Modal/Ekuitas
Periode desember 2014
Modal awal Rp143.416.000
Laba Rp20.833.000
Prive Rp10.000.000
Kenaikan modal Rp10.833.000
Modal Akhir Rp154.249.000

PD SUMBER REZEKI
laporan Neraca
Periode Desember 2014
AKTIVA / HARTA PASIVA
Aktiva Lancar Utang Jangka Pendek
Kas Rp 32.729.000,00 Utang Dagang Rp 10.040.000,00
Piutang Usaha Rp 15.446.000,00 Utang Gaji Bagian
Rp 900.000,00
Persediaan Barang Penjualan
Rp 75.854.000,00
Dagang Utang Gaji Bagian
Rp 700.000,00
Asuransi Dibayar Kantor
Rp 1.500.000,00
Dimuka Total Utang Rp 11.640.000,00
Perlengkapan Toko Rp 800.000,00
Total Aktiva Lancar Rp 126.329.000,00

Aktiva Tetap Modal Akhir Rp 154.249.000,00


Peralatan Rp 56.840.000,00
Akum. Peny. Peralatan Rp 17.280.000,00
Total Aktiva Tetap Rp 39.560.000,00

TOTAL AKTIVA Rp 165.889.000,00 TOTAL PASIVA Rp 165.889.000,00

PD SUMBER REZEKI
Laporan Arus Kas
Periode Desember 2014
Pembayaran Sewa -Rp 2.500.000,00
Membeli Perlengkapan Toko -Rp 900.000,00
Beban Angkut Pembelian -Rp 225.000,00 -Rp 3.625.000,00
Penerimaan Atas Penjualan Barang Dagang Rp 9.996.000,00
Pembayaran Atas Pembelian Barang Dagang -Rp 12.000.000,00
Pembayaran Iklan -Rp 2.100.000,00
Pengembalian Barang Tunai -Rp 650.000,00
Pembelian Peralatan Toko -Rp 13.400.000,00 -Rp 28.150.000,00
Pengurangan Atas Kas dan Setara Kas -Rp 21.779.000,00
Kenaikan Kas dan Setara Kas Awal Periode Rp 54.508.000,00
Kas dan Setara Kas Akhir Periode Rp 32.729.000,00

30
7.JURNAL PENUTUP

Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup
akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan
menjadi 0 pada awal periode akuntansi. Komponen yang termasuk akun nominal
adalah pendapatan dan ebban, serta akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar
laba/rugi.

Fungsi Jurnal Penutup

 Menutup saldo yang terdapat pada semua perkiraan sementara, perkiraan


tersebut menjadi 0
 Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan
akhir periode, sehingga salod akun modal akan sama dengan jumlah modal
akhir yang dilaporkan di neraca
 Memisah transaksi akun pendapatan dan beban agar tidak bercampur dengan
jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
 Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelat dilakukan penutupan buku
 Mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena telah dilakukan
pemisahaan transaksi yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi
pada periode akuntansi selanjutnya.
 Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu
perususahaan setelah dilakuka pnutupan buku.

Cara Membuat Jurnal Penutup:

1. Menutup akun pendapatan, mentransfer saldo kredit di akun pendapatan ke


akun kliring yang disebut ringkasan pendapatan
2. Menutup segala rekening biaya dam akun kontra-pendapatan,mentransfer
saldo debit dalam akun pengeluaran dan akun kontra-pendaptan kea kun
ringkasan pendapatan
3. Menutup akun ringkasan pendapata, mentransfer saldo akun ringkasan
pendpatan kea kun laba ditahan
4. Menutup akun dividen mentransfer saldo debet dari akun Dividen kea kun
laba ditahan

31
CONTOH PENYELESAIAN JURNAL PENUTUP PD SUMBER REZEKI
PD SUMBER REZEKI
Jurnal Penutup
Periode Desember 2014
TANGGAL AKUN REF DEBET KREDIT
DESEMBER 31 Penjualan 401 Rp 654.510.000,00
2014 Retur Pembeli & PH 502 Rp 2.000.000,00
Potongan Pembelian 503 Rp 500.000,00
Ikhtisar Laba Rugi 404 Rp 75.854.000,00
Ikhtisar Laba Rugi Rp 732.864.000,00
(Menutup Akun Nominal)
31 Ikhtisar Laba Rugi 404 Rp 712.031.000,00
Pembelian 501 Rp 448.952.000,00
Retur Penjual & PH 402 Rp 13.330.000,00
Potongan Penjualan 403 Rp 4.604.000,00
Beban Angkut Pembelian 601 Rp 825.000,00
Beban Angkut Penjualan 602 Rp 480.000,00
Beban Gaji Bagian Penjualan 603 Rp 62.580.000,00
Beban Iklan 604 Rp 18.500.000,00
Beban Penjualan Lain-Lain 605 Rp 2.240.000,00
Beban Gaji Bagian Kantor 606 Rp 24.940.000,00
Beban Sewa 607 Rp 24.020.000,00
Beban Administrasi Lain-Lain 608 Rp 1.320.000,00
Beban Asuransi 609 Rp 1.500.000,00
Beban Perlengkapan Toko 610 Rp 2.420.000,00
Beban Peny. Peralatan Toko 611 Rp 7.200.000,00
Ikhtisar Laba Rugi 401 Rp 99.120.000,00
(Menutup Akun Beban)
31 Modal 301 Rp 10.000.000,00
Prive 302 Rp 10.000.000,00
(Menutup Akun Prive)
31 Ikhtisar Laba Rugi 404 Rp 20.883.000,00
Modal 501 Rp 20.883.000,00
(Menutup Akun Ikhtisa Laba Rugi)

32
7.NERACA SALDO SETELAH PENUTUP

Neraca Saldo Setelah Penutup adalahdaftar semua akun neraca yang berisi saldo
bukan nol pada akhir periode pelaporan.

Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penutup yaitu:

1. Menuliskan nama perusahaan, judul, serta periode pembuatan


2. Membuat 4 kolom dari kode akun, akun kolom debet dan kredit
3. Memasukan saldo akun-akun ke dalam neraca saldo berdasarkan saldo di
neraca dan tidak termasuk akun yang sudah ditutup.

CONTOH PENYELESAIAN NS SETELAH PENUTUP PD SUMBER REZEKI

PD SUMBER REJEKI
NS. Setelah Penutup
Periode Desember 2014

NO. AKUN NAMA AKUN DEBIT KREDIT


101 Kas Rp 32.729.000,00
102 Piutang Dagang Rp 15.446.000,00
103 Persediaan Barang Dagangan Rp 75.854.000,00
104 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.500.000,00
105 Perlengkapan Toko Rp 800.000,00
111 Peralatan Toko Rp 56.840.000,00
112 Akum. Peny. Peralatan Toko Rp 17.280.000,00
201 Utang Dagang Rp 10.040.000,00
202 Utang Gaji Beban Penjualan Rp 900.000,00
203 Utang Gaji beban Kantor Rp 700.000,00
301 Modal Rp 154.249.000,00
TOTAL Rp 183.169.000,00 Rp 183.169.000,00

33
9.JURNAL PEMBALIK

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal yang
memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada awal periode akuntansi
berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil
baru.

Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal
penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya. Penyusunan
jurnal ini dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh
membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.

Fungsinya :

 Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru,


terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
 Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya.
Jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat
jurnal yang jumlahnya banyak.
 Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti
menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena penyusunan
ayat jurnal penyesuaian.

Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik

Tidak semua akun dalam jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik. Tanda
tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal ini adalah apabila suatu
akun jurnal penyesuaian memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di
neraca saldo.

34
Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik antara lain:

 Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dikeluarkan/dibayar
oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi, sehingga beban tersebut masih
akan berlanjut pada periode akuntansi berikutnya.
 Beban yang dibayar di muka (jika tercatat sebagai beban) Beban dibayar di
muka adalah beban yang sudah dibayarkan namun belum dicatat sebagai
beban pada periode tersebut. Beban dibayar di muka ini biasanya terjadi jika
perusahaan membayar biaya transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk
periode tertentu.
 Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima
adalah pendapatan yang sudah terjadi namun karena beberapa alasan belum
diakui sebagai pendapatan perusahaan.
 Pendapatan yang diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan)
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang diterima oleh
perusahaan pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan.
 Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban) Perlengkapan yang
digunakan secara terus-menerus oleh perusahaan kemudian dicatat sebagai
beban dalam ayat jurnal penyesuaian.

CONTOH PENYELESAIAN JURNAL PEMBALIK

PD SUMBER REZEKI
Jurnal Pembalik
Periode Desember 2015
TANGGAL AKUN REF DEBET KREDIT
JANUARI 1 Utang Gaji Bagian Penjualan 202 Rp 900.000,00
2015 Beban Gaji Bagian Penjualan 603 Rp 900.000,00
1 Utang Gaji Bagian Kantor 203 Rp 700.000,00
Beban Gaji Bagian Kantor 606 Rp 700.000,00
TOTAL Rp 1.600.000,00 Rp 1.600.000,00

35

Anda mungkin juga menyukai