2 SMA Fisika Paket 02 Medan Magn
2 SMA Fisika Paket 02 Medan Magn
Penyunting:
Lia Laela Sarah, S.Pd., MT
Dede Saepudin, M.Si, M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis
Zonasi ini dapat diselesaikan.
iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
iv
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vi
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
Hal
vii
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
Paket unit Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik terdiri dari komponen
penting dalam setiap unitnya yaitu kompetensi dasar, perumusan indikator
pencapaian kompetensi, aplikasi di dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN,
aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), bahan bacaan,
pengembangan penilaian, kesimpulan dan umpan balik. Komponen-
komponen di dalam setiap unit tersebut disesuaikan dengan topik medan
magnet dan induksi elektromagnetik masing-masing dengan tujuan agar dapat
dilihat kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.
LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sain dengan mendayagunakan media yang tersedia di sekolah. LKPD tersebut
disajikan melalui serangkaian aktivitas pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang di rekomendasikan dalam
Kurikulum 2013.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Medan Magnet
Penulis:
Drs. Kandi, MA
Penyunting:
Lia Laela Sarah, S.Pd., MT
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
8
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya
magnetik. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta
didiknya yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan terutama
dalam memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini
juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Seperti kebanyakan komponen mesin lainnya, dinamo starter juga bisa rusak.
Akibatnya, pengguna kendaraan tidak bisa menghidupkan mesin.
Jika hal ini terjadi pada sepeda motor, masih ada solusi menghidupkan mesin
dengan mengunakan engkol. Namun, untuk mobil, khususnya yang memakai
transmisi manual, satu-satunya cara menghidupkan mesin tanpa dinamo
starter adalah dengan mendorongnya.
"Ada beberapa hal, penyebab dinamo starter tidak mau menyala. Salah satu
contohnya, carbon brush habis," kata pemilik bengkel khusus servis dinamo
Angkasa Teknik, Supardi, saat berbincang dengan VIVA.co.id di Jalan Panjang,
Jakarta Barat, Selasa 4 Oktober 2016.
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ada empat penyebab yang dapat membuat dinamo starter tidak berfungsi
dengan sempurna, yakni:
1. Pasokan listrik dari aki kurang. Jika aki lemah, dinamo starter tidak mau
berputar. Dinamo membutuhkan arus listrik yang besar, sehingga aki
harus benar-benar sehat.
2. Solenoid starter rusak. Solenoid memiliki dua fungsi, menghubungkan
listrik dari aki ke starter dan sebagai penghubung antara starter dengan
mesin.
3. Carbon brush habis. Komponen ini berfungsi sebagai titik penghubung
antara listrik dari solenoid dengan kumparan starter.
4. Kumparan di dalam motor starter terbakar. Umumnya ini terjadi saat
starter dipaksa bekerja keras, sehingga panas yang dihasilkan bisa
membuat kumparan starter terbakar.
Galvanometer
(a) (b)
Gambar 2 Galvanometer
Sumber: Giancoli. [1998]. Fisika.
https://physicsmax.com/moving-coil-galvanometer-7907
14
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
yang berasal dari magnet permanen. Jika arus mengalir melalui loop kawat,
yang biasanya berbentuk persegi panjang, medan magnet memberikan torsi
pada loop. Torsi yang dialami kumparan sebanding dengan arus yang
melewatinya dan jumlah lilitan kawat loop, yaitu 𝜏 = 𝑁𝐼𝐴𝐵 sin 𝜃. Torsi ini
akan dilawan oleh torsi yang dihasilkan oleh pegas. Sehingga kumparan dan
jarum yang terpasang hanya akan berotasi sampai titik dimana torsi pegas
mengimbangi torsi yang disebabkan oleh medan magnet. Penyimpangan
jarum berbanding lurus dengan arus yang mengalir pada kumparan. Tetapi
penyimpangan ini juga bergantung pada sudut yang dibentuk oleh
kumparan terhadap medan magnet B.
Maglev Train
Magnetically levitated train atau biasa disingkat dengan maglev train adalah
jenis kereta api yang menggunakan kekuatan magnet untuk melayang di atas
jalan penuntunnya. Karena kereta ini bergerak secara melayang beberapa
sentimeter diatas jalan penuntunnya sehingga gaya gesek dapat dikurangi dan
tidak membutuhkan roda. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai
pendorong. Besarnya gaya dorong dan kecilnya gaya gesek menyebabkan
kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 600 km/jam, jauh lebih
cepat dari kereta biasa. Perbedaan besar antara kereta maglev dan kereta
konvensional adalah bahwa kereta maglev tidak memiliki mesin - setidaknya
bukan jenis mesin yang digunakan untuk menarik kereta biasa di sepanjang
rel baja. Mesin untuk kereta maglev agak tidak mencolok dan tidak
menggunakan bahan bakar fosil melainkan oleh medan magnet yang
diciptakan oleh kumparan listrik di dinding jalur pemandu (guideway) dan
trek bergabung untuk mendorong kereta.
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 3 Maglev
(a) The Transrapid maglev (b) Sistem tenaga penggerak magnetik
Sumber: Physics. John D. Cutnell & Kenneth W. Johnson
Prinsip kerja maglev menggunakan prinsip medan magnet. Ketika arus dikirim
ke elektromagnet, medan magnet yang dihasilkan menciptakan magnet yang
diinduksi dalam rel yang dipasang di jalur pemandu. Gaya tarik ke atas dari
magnet yang diinduksi diimbangi oleh berat kereta, sehingga kereta bergerak
tanpa menyentuh rel atau jalur pemandu.
Levitasi magnetik hanya mengangkat kereta dan tidak bergerak maju. Gambar
4b menggambarkan bagaimana tenaga penggerak magnetik dicapai. Selain
elektromagnet levitasi, elektromagnet penggerak juga ditempatkan di
sepanjang jalur pemandu. Setiap elektromagnet di kereta ditarik dan didorong
ke depan oleh elektromagnet di jalur pemandu. Dengan menyesuaikan waktu,
kecepatan kereta bisa disesuaikan. Membalik kutub di elektromagnet jalur
pemandu berfungsi untuk mengerem kereta.
16
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal-soal UN topik medan magnetik, induksi magnetik, dan
gaya magnetik pada Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis medan magnetik, induksi
magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi (Permendikbud
Nomor 37, 2018). Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana
berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini
juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang
setipe pada topik Medan Magnet.
No Soal
1 Sebuah muatan listrik positif q, bergerak dengan kecepatan v dalam
sebuah medan magnet homogen seperti ditunjukkan pada gambar.
Arah gaya magnetik F yang dialami muatan listrik q adalah....
A. ke atas tegak lurus arah v
B. ke bawah tegak lurus arah v
C. ke luar bidang gambar
D. ke dalam bidang gambar
E. ke kanan searah v
Identifikasi
Level Kognitif : Pemahaman (Level Kognitif 1)
Indikator yang 3.3.7 Menentukan arah gaya magnet yang dialami
:
bersesuaian oleh muatan listrik
Arah medan magnetik dan arah gerak muatan
Diketahui :
positif
Ditanyakan : Arah gaya yang dialami muatan
Materi yang Gaya magnetik yang dialami oleh muatan listrik yang
:
dibutuhkan bergerak dalam medan magnetik
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Soal
1 Perhatikan gambar berikutdi bawah! Dua kawat lurus sejajar berarus
listrik i1 = 2A dan i2 = 3A terpisah pada jarak a seperti pada gambar.
Sebuah kawat penghantar yang lain (3) berarus listrik akan
diletakkan di sekitar kedua kawa sehingga kawat tidak mengalami
gaya magnetik. Kawat (3) tersebut harus
diletakkan pada jarak....
A. 0,5 a di kiri kawat (1)
B. a di kiri kawat (1)
C. 2 a di kiri kawat (1)
D. a di kanan kawat (2)
E. 2a di kanan kawat (2)
Identifikasi
Level Kognitif : Penalaran (Level Kognitif 3)
Indikator yang 3.3.10 Menganalisis gaya magnetik di antara dua
:
bersesuaian kawat sejajar berarus
Besar dan arah arus pada kawat 1 dan 2 serta besar
Diketahui :
gaya yang dialami kawat 3
Ditanyakan : Letak kawat ke 3
Materi yang
: Gaya magnetik di antara dua kawat sejajar berarus
dibutuhkan
18
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
No Soal
1 Sebuah muatan positif bergerak di bawah sebuah kawat berarus
listrik yang arah arusnya searah sumbu x (+) seperti gambar. Muatan
bergerak searah dengan arah arus listrik. Arah gaya Lorentz yang
dialami oleh muatan tersebut searah
sumbu....
A. y (+)
B. y (–)
C. x (+)
D. x (–)
E. z (+)
Identifikasi
Level Kognitif : Aplikasi (Level Kognitif 2)
Indikator yang 3.3.7 Menentukan arah gaya magnet yang dialami
:
bersesuaian oleh muatan listrik
Diketahui : Arah arus listrik dan arah gerak muatan positif
Ditanyakan : Arah gaya yang dialami muatan
Materi yang Gaya magnetik yang dialami oleh muatan listrik yang
:
dibutuhkan bergerak dalam medan magnetik
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
20
Tabel 3. Indikator Desain Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran Aljabar
solenoida solenoida sumbu solenoida
3.3.6 Menjelaskan gaya magnetik Gaya Lorentz 6. Praktikum tentang gaya
pada partikel bermuatan Lorentz pada kawat lurus
yang bergerak di dalam
medan magnetik
3.3.7 Menentukan arah gaya
magnet yang dialami oleh
21
22
Aktivitas Pembelajaran 1
Medan magnet adalah ruangan yang dipengaruhi oleh gaya magnet. Adanya
medan magnet di dalam suatu ruangan dapat ditunjukkan dengan mengamati
pengaruh yang dialami oleh benda magnetik yang berada di ruangan tersebut.
Medan magnet biasanya ditimbulkan oleh sebuah magnet permanen. Apakah
medan magnet bisa ditimbulkan oleh benda lain selain magnet permanen?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut lakukanlah aktivitas pembelajaran 1.
Aktivitas pembelajaran 1 ini akan mencapai indikator 3.3.1, 3.3.2, 3.3.3, 4.3.1
dan 4.3.3 pada submateri medan magnetik disekitar kawat penghantar lurus
yang berarus listrik. Pertemuan ke-1 ini menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning dengan sintak sebagai berikut.
1. Pemberian rangsangan (Stimulation). Stimulasi berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan
dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan
pembelajaran. Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan kebingungan dan timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement). Setelah
dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah).
3. Pengumpulan data (Data Collection). Pada saat peserta didik
melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan
kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
24
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 2
Aktivitas pembelajaran 2 ini akan mencapai indikator 3.3.4, 3.3.5, dan 4.3.4
pada submateri medan magnetik disekitar kawat penghantar melingkar yang
berarus listrik dan solenoida. Pertemuan ke-2 ini menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1) Pemberian rangsangan
(Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)
Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing); 5)
Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi
(Generalization).
26
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 3
Sebelumnya sudah diketahui bahwa seutas kawat penghantar yang dialiri arus
listrik akan menghasilkan medan magnetik. Apa yang akan terjadi jika kawat
penghantar listrik yang dialiri arus ditempatkan di dalam medan magnet lain?
Apa yang terjadi jika muatan bergerak di dalam medan magnet tetap? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut lakukanlah aktivitas pembelajaran 3.
Aktivitas pembelajaran 3 ini akan mencapai indikator 3.3.6, s.d. 3.3.10 dan
4.3.5 s.d 4.3.6 pada submateri Gaya Magnetik (Gaya Lorentz) pada kawat
penghantar lurus yang dialiri arus listrik dan pada muatan yang bergerak
dalam medan magnetik. Pertemuan ke-3 ini menggunakan pembelajaran
saintifik yang meliputi aktivitas:
28
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
30
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Aktivitas Pembelajaran 4
Aktivitas pembelajaran 4 ini akan mencapai indikator 3.3.11 s.d. 3.3.13 pada
submateri penerapan medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik
pada berbagai produk teknologi. Pertemuan ke-4 ini menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1) Pemberian rangsangan
(Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)
Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing); 5)
Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi
(Generalization) (Aryana, dkk, 2018).
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
1. Menyelidiki medan magnetik di sekitar kawat berarus
2. Menemukan hubungan kuat arus dengan besar induksi magnetik pada
kawat berarus lsitrik
3. Menemukan hubungan jarak dengan besar induksi magnetik
4. Menentukan arah medan magnetik disekitar kawat lurus berarus
Percobaan/ Prosedur
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar
2. Letakkan masing-masing 1 jarum kompas di atas kawat dan di bawah
kawat.
3. Hubungkan kedua ujung kawat dengan catu daya (power supply), pilih
pada tegangan 6 volt atau 9 volt.
4. Tutuplah saklar, amati simpangan yang terjadi pada jarum kompas.
34
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Tabel 2
Besar Kuat arus Besar simpangan Besar induksi
No
(Ampere) magnet jarum magnet
1
2
3
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Tabel 3
Jarak jarum
Besar simpangan Besar induksi
No magnet ke kawat
magnet jarum magnet
(cm)
1
2
3
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Pertanyaan
36
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Tujuan
Percobaan/ Prosedur
1. Rangkai alat dan bahan seperti gambar
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel 1
Besar simpangan
No Jumlah lilitan (N) Arus listrik (A)
magnet jarum
1
2
3
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
38
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Tabel 2
Besar simpangan
No Jari-jari kumparan (r) Arus listrik (A)
magnet jarum
1
2
3
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................................
Tabel 3
Besar Kuat arus
No Besar simpangan magnet jarum
(Ampere)
1
2
3
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................................
Pertanyaan
Simpangan jarum menunjukkan besar medan magnet induksi yang
dihasilkan (B), maka:
1. Semakin banyak jumlah lilitan (N), maka medan magnet induksi (B)
di titik tersebut semakin ............................................................................................
Tuliskan formula matematis (kesebandingan): ..............................................
2. Semakin besar jari-jari kumparan, maka medan magnet induksi (B)
yang dihasilkan semakin ............................................................................................
Tuliskan formula matematis (kesebandingan): ...............................................
3. Semakin besar arus listrik pada kumparan, maka medan magnet
induksi (B) yang dihasilkan semakin ...........................................................
Tuliskan formula matematis (kesebandingan): ......................................
4. Buat kesimpulan umum dari seluruh hasil percobaan.
.........................................................................................................................................
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
MOTOR LISTRIK DC
Tujuan
Percobaan/ Prosedur
40
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
4. Konsep-konsep IPA apa saja yang terkait, yang bisa dipelajari dari hasil
kegiatan bongkar pasang tersebut?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
5. Jelaskan cara kerja motor listrik tersebut ketika diberi arus listrik dari
baterai 3 volt?
..................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
6. Manfaat apa dari kegiatan bongkar pasang motor listrik ini ?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Mulanya gejala kelistrikan dan kemagnetan dianggap sebagai dua hal yang
terpisah, hingga pada tahun 1819 Hans Christian Oersted menemukan bahwa
magnet jarum kompas bila didekatkan ke kawat penghantar berarus listrik
arahnya akan berubah. Hal tersebut menunjukan bahwa disekitar kawat
berarus terdapat medan magnet. Arah penyimpangan magnet jarum kompas
bergantung kepada arah arus listriknya. Untuk memudahkan menentukan
arah medan magnet dapat menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu arah ibu
jari menunjukkan arah aliran arus listrik dan arah lipatan jari-jari yang lainnya
menunjukkan arah putaran garis-garis medan magnet (lihat Gambar 4).
42
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Contoh:
Arus listrik mengalir sepanjang kawat listrik dari kiri ke kanan, kemanakah
arah medan di atas dan di bawah kawat?
Jawab: Arah medan magnetik di atas kawat adalah tegak lurus keluar buku
yang sedang Saudara baca (digambarkan dengan tanda titik) dan arah medan
magnetik di bawah kawat tegak lurus menembus buku yang sedang Saudara
baca (digambarkan dengan tanda x).
Kekuatan dan arah medan magnetik di sekitar arus listrik dinyatakan dengan
besaran induksi magnetik (B). Besarnya induksi magnetik pada suatu titik di
sekitar penghantar berarus pertama kali diukur oleh ilmuwan Perancis, Jean
Bastiste Biot dan Felix Savart. Menurut Biot-Savart, induksi magnet (B) di
suatu titik P yang berjarak r dari kawat penghantar dL yang berarus listrik I
adalah sebagai berikut.
1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
2. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dL).
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen
kawat penghantar (r).
4. Berbanding lurus dengan sinus sudut apit antara arah arus dengan
garis hubung antara titik P ke elemen kawat penghantar.
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dengan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m2 atau Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
= sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl
k = = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1
r = jarak dari P ke dl (m)
Besarnya induksi magnetik di suatu titik P yang terletak seajauh r dari kawat
penghantar lurus dan panjang yang dialiri arus sebesar I dapat diturunkan dari
hukum Biot-Savart. Dengan cara mengintegralkan dimana bawah 1 dan batas
atas 2 , maka akan diperoleh besar induksi magnetik
44
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
𝜇𝑜 𝐼
𝐵𝑃 =
2𝜋𝑎
dimana
BP = induksi magnetik di titik P (Wb/m2 atau Tesla)
o = permeabilitas ruang hampa (4 ×10-7 Wb A-1m-1)
I = kuat arus yang mengalir dalam kawat (A)
a = jarak titik P ke kawat penghantar (m)
𝜇𝑜 𝐼 𝑠𝑖𝑛3 𝜃
𝐵=
2𝑎
Jika titik P berada di titik pusat lingkaran, maka 𝜃 = 90𝑜 dan r = a, maka
demikian induksi magnetik di titik pusat lingkaran adalah:
𝜇𝑜 𝐼
𝐵=𝑁
2𝑎
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dimana
B = induksi magnetik (Wbm-2 atau T)
µ0 = permeabilitas udara/vakum (4π × 10−7 WbA−1m−1)
I = kuat arus yang melalui penghantar (A)
A = jari-jari lingkaran (m)
N = jumlah lilitan kawat
Gambar 8 Solenoida
Sumber: Physics for Scientists and Engineers, Serway
46
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Gambar 9 Toroida
Sumber: Physics for Scientists and Engineers, Serway
𝜇0 𝑁𝐼
𝐵=
2𝜋𝑎
dimana
B = induksi magnetik (Wbm-2 atau T)
µ0 = permeabilitas udara/vakum (4π × 10−7 WbA−1m−1)
I = kuat arus yang melalui penghantar (A)
N = jumlah lilitan kawat
a = jari-jari toroida (m)
Di atas sudah dijelaskan bahwa adanya medan magnet di dalam suatu ruang
dapat ditunjukkan dengan cara menempatkan suatu partikel bermuatan di
dalam ruang itu. Jika partikel muatan tersebut mengalami gaya, maka ruang
itu memiliki medan magnet. Berapakah besar gaya yang dialami oleh partikel
bermuatan tersebut?
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝐅⃗ = q𝐯 ⃗⃗
⃗⃗⃗ 𝐱 𝐁
Jadi besar gaya magnetik (gaya Lorentz) yang dialami sebuah muatan yang
berada di dalam medan magnetik adalah
𝑭 = 𝒒𝒗𝑩 𝒔𝒊𝒏𝜽
dimana
F = gaya Lorentz (N)
Q = muatan partikel (C)
V = kecepatan partikel (m/s)
B = medan magnetik (T)
= sudut antara kecepatan partikel v dan medan magnetik B
48
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
50
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Jika gaya magnetik bekerja pada satu partikel bermuatan yang bergerak
melalui medan magnet, tentu tidak mengejutkan bahwa kawat penghantar
berarus juga mengalami gaya ketika ditempatkan di dalam medan magnet.
Arus adalah sekumpulan banyak partikel bermuatan yang bergerak, oleh
karena itu, gaya yang dihasilkan oleh medan magnet pada kawat adalah jumlah
vektor dari gaya individu yang diberikan pada semua muatan.
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan kedua
(lihat Gambar 14) dengan mengganti arah v menjadi arah arus I. Arah dari
pergelangan tangan menuju jari-jari menyatakan arah medan magnetik (B),
arah ibu jari menyatakan arah arus listrik (I), dan tegak lurus terhadap telapak
tangan menunjukkan arah gaya (F).
Kita sudah tahu bahwa ketika kawat penghantar dialiri arus listrik, maka
disekitarnya akan timbul medan magnetik. Apa yang akan terjadi ketika dua
utas kawat penghantar yang dialiri arus listrik diletakkan sejajar dan
berdekatan? Gambar 15 menunjukkan dua penghantar lurus paralel panjang
1 dan 2 dipisahkan oleh jarak a dan membawa arus (paralel) masing-masing
I1 dan I2. Penghantar 1 menghasilkan, medan magnetik B1 yang sama di semua
titik di sepanjang penghantar 2. Kaidah tangan kanan memberi tahu kita
52
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Besarnya gaya tarik atau gaya tolak antara dua kawat penghantar lurus
panjang sejajar dan berarus diberikan oleh
𝐹 𝜇0 𝐼1 𝐼2
=
𝑙 2𝜋𝑎
dimana
F = gaya magnetik pada kawat kedua kawat penghantar (N)
I1 = arus listrik pada kawat penghantar 1 (A)
I2 = arus listrik pada kawat penghantar 2 (A)
µ0 = permeabilitas udara/vakum (4π × 10−7 WbA−1m−1)
a = jarak antar kedua kawat penghantar (m)
l = panjang kawat penghantar (m)
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Motor Listrik
Sebelum kita membahas tentang prinsip kerja motor listrik, mari kita kenali
terlebih dahulu jenis-jenis motor listrik. Pada dasarnya motor listrik dapat
dibedakan berdasarkan jenis sumber tegangan yang digunakan. Berdasarkan
jenis sumber tegangannya motor listrik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Motor
listrik arus searah DC (Direct Current) dan Motor listrik bolak-balik AC
(Alternating Current). Dari dua jenis motor listrik tersebut dikelompokkan lagi
menjadi beberapa jenis motor listrik yang diklasifikasikan berdasarkan
konstruksi, prinsip kerja, dan operasinya.
Pada Unit ini hanya akan dibahas jenis motor listrik DC. Pada prinsipnya
sebuah motor listrik DC terdiri atas dua bagian, yaitu bagian stator dan bagian
rotor. Bagian stator adalah bagian motor listrik yang tidak bergerak, yang
umumnya terdiri atas magnet tetap. Sedangkan bagian rotor merupakan
bagian motor listrik yang bergerak, yang umumnya terdiri atas kawat angker
penghantar listrik yang dililitkan pada jangkar. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Gambar 16 skema motor listrik DC.
54
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
atas dua magnet dengan kutub berbeda yang saling berhadapan. Pada bagian
yang kontak langsung dengan cincin belah, stator dilengkapi dengan sikat
karbon yang berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari sumber
tegangan ke kumparan rotor.
Sekarang mari kita bahas bagaimana prinsip kerja motor listrik tersebut. Pada
saat kumparan belum dihubungkan dengan sumber tegangan, kumparan akan
tetap diam pada posisinya karena tidak ada arus yang mengalir di dalam
kumparan tersebut. Ketika kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan,
kumparan tersebut akan berputar. Mengapa berputar? Hal ini terjadi karena
menurut Oersted, ketika kumparan dialiri arus maka akan timbul medan
magnet disekitarnya. Sementara kumparan tersebut berada di dalam medan
magnet lain yang berasal dari magnet permanen, maka terjadi interaksi antara
medan magnet yang berasal dari kawat berarus dengan medan magnet dari
magnet permanen, interaksi ini berupa gaya. Kemanakah arah gaya pada
kawat penghantar tersebut? Untuk menjelaskan arah gaya pada kawat
penghantar ingatlah prinsip kaidah tangan kanan (lihat Gambar 14).
Garis gaya magnet dari magnet permanen yang disimbolkan dengan anak
panah warna merah dan huruf (B) mengarah dari kutub utara (N) ke kutub
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
selatan (S) seperti tampak pada Gambar 16. Berdasarkan kaidah tangan kanan,
maka kedua sisi kawat angker akan mendapatkan gaya (F) yang berlawanan
arah. Gaya dorong yang tegak lurus langsung terhadap kawat angker kanan
dan kiri ini menghasilkan torsi yang paling besar pada rotor motor. Gaya torsi
inilah yang akan memutar rotor motor. Energi putar yang dihasilkan rotor ini
disalurkan ke poros untuk memutarkan benda lain seperti kipas angin, baling-
baling pada pompa air, atau roda pada mobil mainan tamiya.
56
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik medan magnetik, induksi magnetik,
dan gaya magnetik yang muncul di UN tiga tahun terakhir dan kurang berhasil
dijawab oleh peserta didik. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan tentang
cara mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pemodelan agar
dapat dijadikan acuan oleh Saudara ketika mengembangkan soal untuk topik
ini. Saudara perlu mencermati dengan baik bagian ini, sehingga Saudara
dapat terampil mengembangkan soal yang mengacu pada indikator
pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.
A. Pembahasan Soal-soal
Kunci Jawaban: B
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan
Untuk menentukan arah gaya magnetik kita bisa
menggunakan kaidah tangan kanan seperti
tampak pada gambar di samping. Arah dari
pergelangan tangan menuju jari-jari menyatakan
arah medan magnetik (B), arah ibu jari
menyatakan arah gerak muatan (v), dan tegak
lurus terhadap telapak tangan menunjukkan arah gaya (F). Berdasarkan
kaidah tangan kanan, arah gaya magnetik F yang dialami muatan listrik q
adalah ke bawah tegak lurus arah v.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Untuk menjawab soal tersebut kita bisa menggunakan persamaan gaya
𝐹 𝜇0 𝐼1 𝐼2
magnetik di antara dua kawat sejajar berarus: =
𝑙 2𝜋𝑎
58
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
Misal kawat (3) kita simpan di sebelah kiri kawat (1) pada jarak x atau berjarak
a + x dari kawat (2). Kawat (3) akan mengalami gaya dari kedua kawat (1) dan
𝐹 𝜇0 𝐼1𝐼3 𝐹 𝜇 𝐼 𝐼
(2) dengan besar masing-masing = dan 𝑙 = 2𝜋(𝑎+𝑥)
0 2 3
.
𝑙 2𝜋𝑥
Berdasarkan soal kawat (3) tidak mengalami gaya atau dengan kata lain
resultan gayanya harus nol. Dengan demikian gaya yang dialami oleh kawat
(3) karena kawat (1) harus sama dengan gaya yang dialami oleh kawat (3)
karena kawat (2) dan arahnya berlawanan. Berdasarkan rumus di atas maka
bisa kita tuliskan sebagai berikut.
𝜇0 𝐼1 𝐼3 𝜇0 𝐼2 𝐼3
=
2𝜋𝑥 2𝜋(𝑎 + 𝑥)
𝜇0 𝐼1 𝐼3 𝜇0 𝐼2 𝐼3
=
2𝜋𝑥 2𝜋(𝑎 + 𝑥)
𝐼1 (𝑎 + 𝑥 ) = 𝐼2 𝑥
2(𝑎 + 𝑥 ) = 3𝑥
2𝑎 + 2𝑥 = 3𝑥
𝑥 = 2𝑎
Jadi jawabannya 2a di kiri kawat (1).
Kunci Jawaban: A
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan
Sebelum kita menentukan arah gaya, terlebih dahulu kita
harus menentukan arah medan magnetik. Arah medan
magnetik bisa menggunakan kaidah kaidah tangan kanan
seperti gambar berikut. Ibu jari menyatakan arah arus
listrik, dan lipatan jari yang lain menunjukkan arah
medan magnetik. Sehingga arah medan magnetik
dibawah kawat pada soal di atas adalah searah sumbu z (–).
Untuk menentukan arah gaya magnetik kita bisa
menggunakan kaidah tangan kanan seperti tampak
pada gambar dibawah. Arah dari pergelangan tangan
menuju jari-jari menyatakan arah medan magnetik
(B), arah ibu jari menyatakan arah gerak muatan (v),
dan tegak lurus terhadap telapak tangan
menunjukkan arah gaya (F). Jadi berdasarkan kaidah tangan kanan, arah gaya
magnetik F yang dialami muatan listrik q adalah ke arah sumbu y (+).
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
60
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.3 Menganalisis Medan Medan Disajikan dua 1 L3 Pilihan
medan magnetik, magnetik d kawat yang Ganda
magnetik, induksi sekitar kawat saling tegak
induksi magnetik, berarus lurus, peserta
magnetik, dan gaya didik dapat
dan gaya magnetik menganalisis
magnetik medan
pada magnetik
berbagai disekitar
produk kedua kawat
teknologi tersebut
2 Medan Disajikan 2 L3 Pilihan
magnetik d empat Ganda
sekitar kawat gambar arus
berarus melingkar,
peserta didik
dapat
menganalisis
besar medan
magnetik
dipusat
lingkaran
3 Gaya Lorentz Disajikan 3 L3 Pilihan
antara dua gambar Ganda
kawat lurus partikel
bermuatan di
sekitar kawat
berarus,
peserta didik
dapat
menganalisis
gaya
magnetik
yang dialami
partikel.
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.3 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
medan magnetik,
induksi magnetik, Nomor
dan gaya magnetik Soal
pada berbagai
produk teknologi 1
LINGKUP MATERI
Medan magnetik,
induksi magnetik,
dan gaya magnetik Dua kawat panjang dan lurus saling bersilangan pada sudut tegak
lurus, dan masing-masing membawa arus I yang sama besar (lihat
MATERI
gambar). Pernyataan berikut ini berkenaan dengan medan magnet
Medan magnet Kunci total di suatu titik akibat pengaruh kedua kawat pada gambar?
disekitar kawat Jawaban (1) Medan magnet terkuat di titik B dan D.
lurus berarus (2) Medan magnet terkuat di titik A dan C.
A (3) Medan magnet di titik B menembus keluar kertas dan di titik D
menembus masuk ke dalam kertas
INDIKATOR SOAL (4) Medan magnet di titik C dan di titik D menembus ke luar kertas
Disajikan dua kawat (5) Medan magnet di ke empat titik memiliki besar yang sama
yang saling tegak Pernyataan yang benar adalah....
lurus, peserta didik A. (1), (3)
dapat menganalisis
B. (1), (5)
medan magnetik
disekitar kedua C. (2), (4)
kawat tersebut D. (2), (5)
E. (3), (4)
62
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.3 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
medan magnetik,
induksi magnetik,
dan gaya Nomor Masing-masing dari empat gambar menunjukkan tiga loop kawat
magnetik pada Soal konsentris yang sama. Arus dalam loop memiliki besar I yang sama
berbagai produk dan memiliki arah yang ditunjukkan oleh gambar. Urutan besarnya
teknologi 1 medan magnet total yang dihasilkan di tengah masing-masing dari
LINGKUP
keempat gambar, dari yang terbesar ke terkecil adalah ....
MATERI
Medan magnetik,
induksi magnetik,
dan gaya
magnetik
A. 1, 2, 3, 4
MATERI
B. 1, 2, 4, 3
Medan magnet C. 1, 3, 2, 4
Kunci
disekitar kawat Jawaban D. 1, 4, 3, 2
melingkar E. 1, 4, 2, 3
berarus D
INDIKATOR
SOAL
Disajikan empat
gambar arus
melingkar,
peserta didik
dapat
menganalisis
besar medan
magnetik dipusat
lingkaran
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalara
DASAR n
3.3 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
medan magnetik,
induksi magnetik, Nomor
dan gaya magnetik Soal Gambar di bawah menunjukkan kawat lurus sangat panjang
pada berbagai yang membawa arus 3.0 A. Sebuah partikel bermuatan
produk teknologi 3
+6,5x10-6 C dan bergerak paralel dengan kawat pada jarak
LINGKUP MATERI 0,050 m. Kecepatan partikel adalah 280 m/s. Tentukan besar
Medan magnetik, dan arah gaya magnet yang diberikan kawat terhadap partikel.
induksi magnetik,
dan gaya magnetik
MATERI
INDIKATOR SOAL
Disajikan gambar
partikel bermuatan
di sekitar kawat A. 2, 2 x 108 N ke kiri medekati kawat
berarus, peserta B. 2, 2 x 108 N ke kanan menjauhi kawat
didik dapat
menganalisis gaya C. 2, 2 x 108 N ke depan menjauhi kawat
magnetik yang D. 2, 2 x 108 N ke belakang menjauhi kawat
dialami partikel. E. 2, 2 x 108 N ke bawah berlawanan dengan v
64
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
C. Refleksi Pembelajaran
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
66
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
KESIMPULAN
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
68
Unit Pembelajaran
Medan Magnet
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
Memahami dengan baik semua indikator yang
1
telah dikembangkan di unit ini.
Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
2
kehidupan sehari-hari.
Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
3 pembelajaran yang disusun dapat
mengembangkan HOTS peserta didik.
Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
4
pembelajaran yang disajikan.
Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
5
pembelajaran di dalam kelas.
Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
6
yang dikembangkan.
Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
7
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
Memahami prosedur penyusunan soal HOTS
9
dengan baik.
Mampu membahas soal HOTS yang disajikan
10
dengan tepat.
Jumlah
Jumlah Total
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterangan
1= tidak menguasai Pedoman Penskoran
2 = cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai
70
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Induksi Elektromagnetik
Penulis:
Drs. Kandi, MA
Penyunting:
Dede Saepudin, M.Si, M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
76
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
DAFTAR GAMBAR
Hal
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
78
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik induksi elektromagnetik. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
80
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dinamo Ampere
Aki adalah salah satu komponen mobil yang sangat penting. Karena aki
berfungsi sebagai sumber listrik untuk kebutuhan perangkat mobil termasuk
sistem kelistrikan seperti starter, lampu dan lainnya. Darimanakah aki
mendapatkan daya listrik tersebut? Jawabannya adalah dinamo ampere. Aki
dapat terus terisi berkat kehadiran komponen satu ini, yang kerap juga sering
disebut sebagai alternator. Cara kerjanya adalah dengan mengubah energi
mekanik menjadi listrik arus bolak-balik. Perlu diketahui, bila alternator mobil
rusak, penggunaan daya bisa menjadi lebih besar dari pemakaian. Jika ini
terjadi, suplai tenaga dari aki bisa habis dalam kurun waktu kurang dari 30
menit. Mobil menjadi bermasalah dan bisa mogok secara tiba-tiba.
82
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Supaya hal ini tak terjadi, kenalilah ciri yang menunjukkan kondisi rusaknya
alternator seperti berikut ini.
1. Lampu Indikator Bergambar Accu Menyala
Energi listrik dari baterai yang kian menurun, akan ditunjukkan oleh
sistem mobil melalui lampu indikator yang menyala. Lampu ini terletak
pada bagian dashboard mobil dengan gambar berbentuk baterai accu.
Selain karena kondisi baterai yang melemah, bisa jadi hal ini pun
menunjukkan terjadinya masalah pada dinamo ampere. Bila lampu
tersebut menyala, namun tidak ada masalah pada aki, segera lakukan
pengecekan pada komponen alternator.
2. Headlamp Meredup
Suplai listrik yang mulai melemah akibat rusaknya alternator pun dapat
Anda ketahui dari intensitas cahaya lampu mobil. Saat tengah berkendara
di malam hari, cahaya lampu tersebut akan makin kelihatan terangnya. Bila
makin meredup, cobalah lakukan pengecekan pada komponen alternator.
4. Terdengar Decitan
Hal kedua adalah bila terdengar bunyi mendecit dari ruang mesin.
Umumnya bila muncul suara seperti itu, berarti ada posisi pulley yang tidak
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
sejajar. Kondisi ini pun membuat belt alternator menjadi melintir sehingga
suara decitan pun keluar.
Perlu Anda ketahui, dinamo ampere mobil dikenal sebagai komponen yang
jarang mengalami kerusakan. Namun begitu, umumnya penyebab
kerusakannya diakibatkan oleh beberapa hal di bawah ini.
1. Output energi alternator tidak sesuai (terlalu tinggi). Hal ini biasanya
diakibatkan oleh pemasangan komponen elektrik yang tidak standar dan
dengan beban yang besar.
2. Kondisi yang tidak baik pada kontak antara carbon brush dengan rotor slip
rings sehingga arus listrik ke rotor coil pada alternator jadi terhambat.
3. Belt yang kendur hingga lepas dari putarannya pun dapat membuat
alternator tidak berjalan dengan baik. Jika dibiarkan, maka ciri yang sudah
84
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
disebutkan di atas seperti munculnya bau terbakar dan suara berdecit pun
akan muncul.
Mikrofon
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
SOAL-SOAL UN/USBN
No Soal
1 Berikut pernyataan tentang trafo:
(1) Trafo menggunakan tegangan DC
(2) Trafo dapat menaikkan tegangan DC
(3) Trafo dapat menurunkan tegangan AC
(4) Trafo ideal, daya primer sama dengan daya sekunder
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Soal
1 Sebuah trafo step down memiliki tegangan primer 220 volt dan
tegangan sekunder 110 volt. Pada kumparan primer mengalir arus 3
ampere dan trafo memiliki efisiensi 60%, daya yang hilang akibat
panas atau penyebab lainnya adalah....
A. 264 watt
B. 396 watt
C. 464 watt
D. 482 watt
E. 660 watt
Identifikasi
Level Kognitif : Aplikasi (Level Kognitif 2)
Indikator yang 3.4.9 Menggunakan persamaan efisiensi
:
bersesuaian transformator dalam perhitungan
Tegangan primer, tegangan sekunder, arus primer
Diketahui :
dan efisiensi trafo
Ditanyakan : Daya yang hilang
Materi yang
: Efisiensi trafo
dibutuhkan
No Soal
1 Sebuah kumparan terdiri atas 50 lilitan berada dalam fluks magnetik
yang berubah terhadap waktu, yang dinyatakan dengan: 𝜙 = 5𝑡 2 +
10𝑡 + 1 dimana dalam weber dan t dalam detik. Besar ggl induksi
yang terjadi pada ujung-ujung kumparan saat t = 2 detik adalah....
A. 1500 volt
B. 1000 volt
C. 950 volt
D. 900 volt
E. 700 volt
Identifikasi
Level Kognitif : Aplikasi (Level Kognitif 2)
3.4.3 Menentukan besar GGL induksi dari
Indikator yang
: persamaan fluks magnet yang berubah menurut
bersesuaian
fungsi waktu.
88
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
No Soal
2 Grafik berikut ini hubungan antara GGL () terhadap waktu (t) yang
dipasang pada tegangan AC.
Jika kumparan itu diputar dengan kecepatan sudut empat kali dan
jumlah lilitannya dijadikan ½ kali semula, maka grafiknya adalah....
Identifikasi
Level Kognitif : Pemahaman (Level Kognitif 1)
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
90
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
92
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Aktivitas Pembelajaran 1
Aktivitas pembelajaran 1 ini akan mencapai indikator 3.4.1 s.d. 3.4.5 dan 4.4.1
s.d. 4.4.6 pada submateri GGL induksi dan Hukum Lenz. Pertemuan ke-1 ini
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1)
Pemberian rangsangan (Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah
(Problem Statement); 3) Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan
data (Data Processing); 5) Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik
simpulan/generalisasi (Generalization) (Aryana, dkk, 2018).
GGL INDUKSI
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
94
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Aktivitas Pembelajaran 2
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran 2 ini akan mencapai indikator 3..4.7 s.d. 3.4.9 pada
submateri transformator. Pertemuan ke-2 ini menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1) Pemberian rangsangan
(Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)
Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing); 5)
Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi
(Generalization) (Aryana, dkk, 2018).
Transformator
96
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 3
Aktivitas pembelajaran 3 ini akan mencapai indikator 3.4.6, 3.4.10, 4.4.7 dan
4.4.8 pada submateri generator listrik. Pertemuan ke-3 ini menggunakan
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dengan tahap-tahap: 1) penentuan
pertanyaan mendasar, 2) mendesain perencanaan proyek, 3) menyusun
jadwal, 4) memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, 5) menguji hasil,
dan 6) mengevaluasi pengalaman
Generator
98
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
100
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
Prosedur Percobaan
102
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Pertanyaan
1. Apa fungsi dari galvanonometer?
.................................................................................................................................................
2. Bagaimana posisi jarum galvanometer saat magnet diam di dalam
kumparan?
.................................................................................................................................................
3. Bagaimana posisi jarum galvanometer saat magnet batang digerakan
keluar masuk kumparan? Mengapa demikian?
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
4. Jelaskan bagaimana pengaruh kecepatan gerakan magnet batang
terhadap besar simpangan jarum galvanometer!
..................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
5. Jelaskan bagaimana pengaruh kekuatan magnet batang terhadap besar
simpangan jarum galvanometer!
..................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
6. Jelaskan bagaimana pengaruh jumlah lilitan terhadap besar simpangan
jarum galvanometer!
..................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan
104
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Tujuan
Kumparan
Magnet batang
Galvanometer
Kabel Penghubung
Prosedur Percobaan
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertanyaan
106
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
108
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Tujuan
Percobaan/ Prosedur
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel Pengamatan 1
Kumparan Kumparan Tegangan Tegangan 𝐍𝐒 𝐕𝐒
No Primer Sekunder Primer Sekunder
𝐍𝐏 𝐕𝐏
(NP) (NS) (VP) (VS)
1. 300 1200
2. 600 1200
3. 600 12000
Tabel Pengamatan 2
Kumparan Kumparan Tegangan Tegangan 𝐍𝐒 𝐕𝐒
No Primer Sekunder Primer Sekunder
𝐍𝐏 𝐕𝐏
(NP) (NS) (VP) (VS)
1. 1200 300
2. 1200 600
3. 12000 1200
110
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Efisiensi Transformator
Tujuan
Percobaan/ Prosedur
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
112
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
C. Bahan Bacaan
Hukum Faraday
Percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday di Inggris pada tahun 1831
dan secara terpisah oleh Joseph Henry di Amerika Serikat pada tahun yang
sama, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa ggl akan timbul jika terjadi laju
perubahan fluks. Seperti yang akan kita lihat, ggl dapat diinduksi dalam
banyak cara, misalnya dengan menggerakkan batang magnet kedalam
kumparan, menggerakkan batang kumparan ke dalam medan magnet tetap,
atau memutar lilitan kawat di dalam medan magnet tetap.
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mari kita perhatikan bagaimana ggl dapat diinduksi oleh medan magnetik
yang berubah. Gambar 5 menunjukkan sebuah loop kawat yang terhubung ke
sebuah galvanometer. Ketika magnet batang digerakkan ke arah loop, jarum
galvanometer menyimpang ke arah kanan seperti ditunjukkan pada Gambar
5a. Ketika magnet batang ditarik menjauhi loop, jarum galvanometer
menyimpang ke arah yang berlawanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
5c. Ketika magnet diam terhadap loop, jarum galvanometer tidak menyimpang
(Gambar 54b). Penyimpangan jarum juga terjadi jika magnet diam dan loop
yang digerakkan baik menuju atau menjauhi magnet.
Dari percobaan ini, dapat kita simpulkan bahwa jarum galvanometer akan
menyimpang jika terjadi perubahan fluks (garis gaya magnet) di dalam loop.
Hasil ini sangat luar biasa karena fakta menunjukkan bahwa timbul arus dalam
loop kawat walaupun tidak ada baterai dalam rangkaian tersebut. Arus yang
timbul akibat perubahan medan magnetik ini disebut arus induksi karena
diproduksi oleh ggl induksi.
114
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
𝑑Φ𝐵
𝜀=−
𝑑𝑡
Jika rangkaian terdiri dari N lilitan, maka besar ggl induksi total yang timbul
dinyatakan sebagai:
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑑Φ𝐵
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
𝒅𝚽𝑩
dinyatakan dalam volt jika dalam Wb/s. Tanda negatif (-) pada
𝒅𝒕
𝑑
𝜀=− (𝐵𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝜃)
𝑑𝑡
Dari persamaan ini, kita melihat bahwa ggl dapat diinduksikan dalam
kumparan melalui beberapa cara:
Mengubah besarnya induksi magnetik (B) terhadap waktu.
Mengubah luas bidang kumparan yang melingkupi garis gaya medan
magnetik terhadap waktu.
Mengubah sudut antara arah medan magnetik dengan garis normal
bidang kumparan terhadap waktu.
Gabungan perubahan dari besaran-besaran di atas.
116
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Pada bagian ini, kita akan membahas ggl induksi yang muncul dalam
konduktor yang bergerak melalui medan magnetik. Untuk itu coba perhatikan
sebuah konduktor lurus panjang bergerak dengan kecepatan konstan melalui
medan magnetik seragam yang menembus masuk halaman buku seperti
tampak pada Gambar 8.
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
∑ 𝑭 = 𝑭𝑒 − 𝑭𝑩 = 0 → 𝑞𝐸 = 𝑞𝑣𝐵 → 𝐸 = 𝑣𝐵
Karena medan listrik yang dihasilkan dalam konduktor adalah seragam, maka
hal itu berkaitan dengan perbedaan potensial pada ujung-ujung konduktor
menurut hubungan ∆V = El. Dengan demikian,
∆𝑉 = 𝐸𝑙 = 𝐵𝑙𝑣
di mana ujung atas memiliki potensial yang lebih tinggi daripada ujung bawah.
Perbedaan potensial ini dipertahankan selama konduktor bergerak melalui
medan magnetik. Jika gerakannya terbalik, maka polaritas ∆V juga terbalik.
Apa yang terjadi jika konduktor yang bergerak tersebut merupakan bagian
dari sebuah kumparan yang tertutup. Misalkan konduktor sepanjang l
dipasang pada kumparan tertutup seperti tampak pada Gambar 9. Anggap
hambatan konduktor sama dengan nol sementara hambatan kumparan
tetapnya R. Kemudian konduktor tersebut ditarik dengan gaya F sehingga
bergerak dengan kecepatan v dengan arah tegak lurus terhadap medan
magnetik tetap B. Karena konduktor yang bergerak merupakan bagian dari
kumparan tertutup maka akan timbul arus listrik pada kumparan tersebut.
Laju perubahan fluks magnetik melalui loop dan ggl induksi yang timbul
sebanding dengan perubahan luas daerah kumparan yang bergerak melalui
medan magnetik. Jika konduktor ditarik sejauh x maka besar fluks magnetik
sekarang adalah 𝚽𝑩 = 𝑩𝒍𝒙. Sehingga besarnya ggl induksi yang timbul adalah
118
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
𝑑Φ𝐵 𝑑 𝑑𝑥
𝜀=− = − (𝐵𝑙𝑥) = −𝐵𝑙 = −𝐵𝑙𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Hukum Lenz
𝑑Φ𝐵
Tanda negatif pada hukum Faraday (𝜀 = −𝑁 𝑑𝑡
) berhubungan dengan arah
arus induksinya. Arah ggl induksi dan arus induksi dapat diperoleh dari
hukum Lenz: Polaritas ggl induksi adalah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan arus induksi yang menimbulkan fluks magnetik yang
menentang perubahan fluks magnetik penyebabnya. Untuk lebih memahami
hukum Lenz, perhatikan Gambar 10.
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak ada perubahan fluks
magnetik dalam kumparan. Tetapi ketika kutub utara magnet digerakkan
mendekati kumparan, maka timbul perubahan fluks magnetik di daerah yang
dilingkupi kumparan. Perubahan fluks ini menimbulkan arus induksi dalam
kumparan yang arahnya ditunjukkan seperti Gambar 10a. Arus induksi ini
menimbulkan medan magnetik sendiri yang arahnya ke kiri melawan
perubahan fluks yang ditimbulkan oleh magnet batang (Gambar 10b). Dengan
demikian fluks total yang dilingkupi kumparan selalu konstan. Begitu juga
pada saat magnet digerakkan menjauhi kumparan, maka akan terjadi
pengurangan fluks magnetik dalam kumparan, akibatnya pada kumparan
timbul arus induksi yang arahnya seperti ditunjukkan pada Gambar 10c. Arus
induksi ini menimbulkan fluks magnetik yang arahnya ke kanan menentang
pengurangan fluks magnetik dari magnet batang (Gambar 10d). Dengan
demikian fluks total yang dilingkupi kumparan selalu konstan.
Generator AC
Dalam bentuk yang paling sederhana, generator ac terdiri dari loop berputar
yang ditempatkan di dalam medan magnetik seragam. Dalam pembangkit
listrik komersial, energi yang dibutuhkan untuk memutar loop dapat berasal
dari berbagai sumber (air terjun dalam pembangkit listrik tenaga air, uap
dalam pembangkit listrik tenaga uap). Pada saat loop berputar dalam medan
120
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
magnetik, fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop berubah terhadap waktu
sehingga menimbulkan ggl dan arus induksi dalam loop. Ujung loop
dihubungkan dengan cincin selip yang ikut berputar dengan loop. Koneksi dari
cincin selip ini, yang bertindak sebagai terminal output generator, ke
rangkaian luar yang diwakili oleh sikat tetap yang berkontak dengan cincin
selip ini.
Dari persamaan nampak bahwa harga ggl induksi bervariasi secara sinusoidal
terhadap waktu seperti ditunjukkan oleh Gambar 11.b. Dari persamaan ini
diperoleh bahwa GGL induksi maksimum adalah
𝜀𝑚𝑎𝑥 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
yang dicapai ketika sin 𝜔𝑡 = ∓1 atau ketika 𝜔𝑡 = 900 𝑎𝑡𝑎𝑢 2700 . Dengan kata
lain, ketika medan magnetik pada bidang kumparan dan laju perubahan fluks
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Generator DC
Generator dc sangat mirip dengan generator ac, kecuali kontak pada loop yang
berputar menggunakan satu cincin selip bercelah yang disebut komutator
seperti diilustrasikan pada Gambar 13.
Dalam konfigurasi seperti ini tegangan keluaran selalu memiliki polaritas yang
sama dan berdenyut terhadap waktu seperti tampak pada Gambar 12b. Hal ini
122
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Transformator
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
di mana B adalah fluks magnetik yang melalui setiap lilitan. Jika kita
menganggap semua garis medan magnetik tetap ada di dalam inti besi, fluks
yang melalui lilitan primer sama dengan fluks yang melalui lilitan sekunder
sehingga tegangan sekunder adalah
𝑑Φ𝐵
𝑉𝑆 = −𝑁𝑆
𝑑𝑡
Besar tegangan sekunder ini bergantung pada jumlah lilitan pada setiap
kumparan. Jika fluks yang hilang sangat kecil atau diabaikan, maka berlaku
hubungan:
𝑉𝑆 N𝑆
=
𝑉𝑃 𝑁𝑃
Jika 𝑁𝑆 > 𝑁𝑃 kita dapatkan transformator step up dan jika 𝑁𝑆 < 𝑁𝑃 kita
dapatkan kita dapatkan transformator step down. Untuk transformator ideal
dimana tidak terjadi kehilangan daya, yaitu daya yang disuplai sumber 𝑉𝑃 𝐼𝑃
sama dengan daya pada lilitan sekunder 𝑉𝑆 𝐼𝑆 , berlaku hubungan
𝐼𝑆 𝑉𝑃
𝑉𝑃 𝐼𝑃 = 𝑉𝑆 𝐼𝑆 atau =
𝐼𝑃 𝑉𝑆
124
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Induktansi
Induktansi Bersama
Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya, jika pada kumparan 2 terjadi perubahan
𝑑I
arus ( 𝑑𝑡2 ) maka akan terjadi perubahan fluks magnetik pada kumparan 2
𝑑Φ21
( 𝑑𝑡
), perubahan fluks magnetik ini menginduksi kumparan 1 sehingga pada
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑑𝛷21 𝑑𝐼2
𝜀1 = −𝑁1 = −𝑀21
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Jadi dalam induksi bersama, ggl induksi dalam suatu kumparan selalu
sebanding dengan laju perubahan arus pada kumparan lain. Walaupun
penulisan konstantan M12 dan M21 dibedakan, tetapi kenyataannya keduanya
sama dan dituliskan sebagai M saja. Karena M12 = M21 = M, maka kedua
persamaan di atas dapat dituliskan menjadi
𝑑𝐼1 𝑑𝐼2
𝜀2 = −𝑀12 dan 𝜀1 = −𝑀21
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑁2 𝛷12 𝑁1 𝛷21
𝑀= =
𝐼1 𝐼2
𝜇0 𝑁1 𝑁2 𝐴
𝑀=
𝑙
Induktansi Diri
126
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
berubah dan menginduksi ggl dalam kumparan. Dari hukum Lenz, polaritas ggl
induksi ini harus sedemikian rupa sehingga menentang perubahan medan
magnetik dari arus sumber. Jika arus sumber meningkat, polaritas ggl induksi
adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16b, dan jika arus sumber
menurun, polaritas ggl induksi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15c.
Efek ini disebut induktansi diri karena perubahan fluks melalui kumparan dan
resultan ggl induksi timbul dari kumparan itu sendiri. GGL yang timbul pada
peristiwa ini disebut ggl induksi diri atau sering disebut ggl balik
Secara kuantitatif, induksi diri dapat dijelaskan dengan hukum Faraday, yaitu
bahwa besarnya ggl induksi sama dengan negatif laju perubahan fluks
𝑑Φ𝐵
magnetik (𝜀 = − ). Fluks magnetik sebanding dengan medan magnetik
𝑑𝑡
yang ditimbulkan oleh arus sumber, yang pada gilirannya sebanding dengan
arus sumber dalam kumparan. Oleh karena itu, ggl induksi diri ε_L selalu
sebanding dengan laju perubahan arus sumber terhadap waktu. Untuk
kumparan yang memiliki N lilitan (toroida atau solenoid ideal) yang membawa
arus sumber I, besarnya ggl induksi diri adalah
𝑑Φ𝐵 𝑑𝐼
𝜀𝐿 = −𝑁 = −𝐿
𝑑𝑡 𝑑𝑡
dengan L adalah induktansi kumparan yang besarnya tergantung pada
geometri kumparan dan karakteristik fisik lainnya. Berdasarkan persamaan di
atas akan didapatkan:
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑑𝐼 𝑑Φ𝐵
=𝑁
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝐿 ∫ 𝑑𝐼 = 𝑁 ∫ 𝑑Φ𝐵
𝐿𝐼 = 𝑁Φ𝐵
𝑁Φ𝐵
𝐿=
𝐼
Dari persamaan di atas kita juga dapat menuliskan induktansi kumparan
sebagai perbandingan
ε𝐿
𝐿=−
𝑑𝐼⁄𝑑𝑡
1 V.s
Satuan SI dari induktansi adalah: 1 H = A
128
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Sudah jelas
Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Penyelesaian:
𝑃𝑠
𝜂 = (𝑉 ) 𝑥100%
𝑝 .𝐼𝑝
𝑠 𝑃
0,6 = (220.3) 𝑥100%
Ps = 0,6 x 660
Ps = 396 watt
Daya yang hilang:
P = Pp − Ps
P = 660 − 396 = 264 watt
130
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
dalam weber dan t dalam detik. Besar ggl induksi yang terjadi pada ujung-
ujung kumparan saat t = 2 detik adalah....
A. 1500 volt
B. 1000 volt
C. 950 volt
D. 900 volt
E. 700 volt
Kunci Jawaban: A
Pembahasan
𝑑𝜙
Rumus ggl induksi/ hukum faraday: 𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
𝑑𝜙
𝜀 = −50 𝑑𝑡 = −50(10𝑡 + 10) volt
2. Grafik berikut ini hubungan antara GGL () terhadap waktu (t) yang
dipasang pada tegangan AC.
Jika kumparan itu diputar dengan kecepatan sudut empat kali dan jumlah
lilitannya dijadikan ½ kali semula, maka grafiknya adalah....
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Ɛ = N B ω A = 4 . ½ N B ω A = 2 kali semula
132
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
134
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
fenomena induksi Nomor
elektromagnetik Soal
dalam kehidupan
sehari-hari
1
LINGKUP MATERI
Induksi
elektromagnetik
Sebuah loop kawat ABCD bergerak menjauhi penghantar kawat
MATERI
lurus dan panjang yang dialiri arus I. Bagiamanakah arus induksi di
GGL Induksi dalam loop kawat tersebut?
Kunci
Jawaban A. Arus induksi hanya mengalir dari A – B
B. Arus induksi hanya mengalir dari D – C
C C. Arus induksi mengalir dari A – B – C – D
D. Arus induksi mengalir dari A – D – C – B
INDIKATOR SOAL E. Arus induksi hanya mengalir dari A – B dan dari D – C
Disajikan gambar
loop kawat di
sekitar kawat lurus
berarus, peserta
didik dapat
menganalisis arah
arus induksi dalam
loop
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
fenomena induksi Nomor
elektromagnetik Gambar di atas menunjukkan
Soal
dalam kehidupan medan magnet di daerah
sehari-hari empat persegi panjang yang
2
LINGKUP MATERI arahnya tegak lurus keluar
Induksi bidang kertas. Di luar bidang
elektromagnetik itu tidak ada medan magnet.
Sebuah cincin tembaga
MATERI dijatuhkan ke dalam medan
magnet tersebut mulai posisi
GGL Induksi Kunci 1 sampai posisi 5. Karena
Jawaban tidak ada medan magnet
diluar bidang segi empat,
E maka tidak ada fluks yang
INDIKATOR SOAL melalui cincin pada posisi 1
dan 5. Sehingga tidak ada ggl
Disajikan gambar
induksi atau arus induksi
cincin tembaga
yang memasuki pada cincin di posisi tersebut.
medan magnet, Berikut ini yang benar
peserta didik dapat tentang arus induksi pada
menganalisis arah cincin di posisi 2, 3 dan 4
arus induksi dalam adalah....
cincin A. arah arus I2 searah jarum jam, arah I3 dan I4 berlawanan
arah jarum jam
B. arah arus I2 berlawanan arah jarum jam, I3 dan I4 searah
jarum jam
C. arah arus I2 dan I3 searah jarum jam dan I4 berlawanan
arah jarum jam
D. arah arus I2 searah jarum jam, I3 = 0 dan I4 berlawanan arah
jarum jam
E. arah arus I2 berlawanan arah jarum jam, I3 = 0 dan I4 searah
jarum jam
136
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
fenomena induksi Nomor
elektromagnetik Aplikasi yang menarik dari hukum Faraday adalah produksi suara
Soal
dalam kehidupan dalam sebuah gitar listrik seperti terlihat pada gambar.
sehari-hari
3
LINGKUP MATERI
Induksi
elektromagnetik
MATERI
Penerapan induksi
elektromagnetik
INDIKATOR SOAL
Sebuah kumparan yang disebut kumparan pickup dililitkan pada
Disajikan sebuah sebuah magnet yang ditempatkan di dekat senar gitar. Senar gitar
gitar listrik, peserta
tersebut terbuat dari logam yang dapat dimagnetisasi. Berdasarkan
didik dapat
menganalisis cara konsep induksi elektromagnetik, bagaimanakah suara dalam gitar
menghasilkan suara listrik tersebut dapat dihasilkan?
dalam gitar listrik
Pedoman Penskoran
1 Kumparan pickup, ditempatkan di dekat senar gitar, yang terbuat dari logam yang 2,5
dapat dimagnetisasi. Magnet permanen di dalam kumparan memagnetisasi bagian
senar yang terdekat ke kumparan.
Ketika senar bergetar pada beberapa frekuensi, bagian yang termagnetisasi 2,5
menghasilkan fluks magnet yang berubah melalui kumparan.
Perubahan fluks menginduksikan ggl dalam kumparan yang diumpankan ke amplifier. 2,5
Keluaran dari amplifier dikirim ke pengeras suara, yang menghasilkan gelombang
suara yang kita dengar. 2,5
Total Skor 10
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Refleksi Pembelajaran
138
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
140
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
Memahami dengan baik semua indikator yang
1
telah dikembangkan di unit ini.
Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
2
kehidupan sehari-hari.
Memahami dengan baik bahwa aktivitas
3 pembelajaran yang disusun dapat
mengembangkan HOTS peserta didik.
Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
4
pembelajaran yang disajikan.
Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
5
pembelajaran di dalam kelas.
Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
6
yang dikembangkan.
Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
7
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
Memahami prosedur penyusunan soal HOTS
9
dengan baik.
Mampu membahas soal HOTS yang disajikan
10
dengan tepat.
Jumlah
Jumlah Total
142
Unit Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
Keterangan
1= tidak menguasai Pedoman Penskoran
2 = cukup menguasai 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai
143
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
147
mengalokasikan waktu pembelajaran, saudara dapat menyesuaikannya.
Selain itu, Saudara dapat mengadaptasi langkah-langkah pembelajaran yang
disajikan di unit pembelajaran untuk mengembangkan RPP topik-topik
lainnya.
148
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
Cutnell, J. J. (2012). Physics, 9th Edition. New York: John Wiley & Sons Inc.
R.A. Serway, J. J. (2010). Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics, 8th Edition. California: Thomson Brooks/Cole.
Suharyanto. (2009). Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
149
Viva, T. (2019, 06 19). Empat Penyebab Starter Mobil Tak Mau Berfungsi.
Diambil kembali dari VIVA.co.id:
https://www.viva.co.id/otomotif/mobil/830267-empat-penyebab-
starter-mobil-tak-mau-berfungsi
150
148