Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

SI – 354 DINAMIKA TANAH DAN FONDASI DINAMIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Menempuh Mata Kuliah


DINAMIKA TANAH DAN FONDASI DINAMIS

Disusun oleh:

Amirafi Eldin 22-2015- 084

Dosen:
Dr. tchn. Indra Noer Hamdhan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
BANDUNG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu contoh dari peristiwa getaran (vibrasi) adalah ketika terjadi gempa
bumi (earth quake), tanah dan batuan atau segala material yang ada didalam maupun
dipermukaan bumi ikut bergetar.

Peristiwa gempa bumi dapat menyebabkan jalan beraspal menjadi retak dan
gedung- gedung yang berada dipermukaan tanah menjadi hancur berkeping- keping.
Peristiwa gempa bumi yang memiliki skala (magnitude)besar dapat mengakibatkan
berbagai kerusakan diatas permukaan bumi. Seperti hancurnya gedung, rumah,
sekolah dan fasilitas lainnya. Getaran yang terlalu besar mengakibatkan terjadinya
kerusakan yang besar pula.

Getaran dapat terjadi pada berbagai jenis zat, seperti: zat padat, zat cair atau
gas. Contoh getaran pada zat padat lainnya terjadi ketika kita memukul paku. Paku
yang kita pukul dengan palu akan menghasilkan getaran dan getaran yang dihasilkan
tidak beraturan.

Getaran adalah gangguan atau gerak bolak balik secara periodik di daerah
kesetimbangan. Daerah kesetimbangan atau titik kesetimbangan adalah posisi saat
resultan gaya benda sama dengan nol atau sama. Getaran bisa di anggap sebagai
rambatan energi yang tidak disertai perpindahan partikel.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun membuat rumusan masalah, yaitu:

1. Apa yang dimaksud getaran secara umum dan macamnya?


2. Apa saja termonologi getaran?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini, yaitu:
1. Menjelaskan getaran secara umum dan macamnya.
2. Menjelaskan mengenai termonolgi getaran.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Getaran atau Vibrasi

Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu:

1. Getaran Bebas.

Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya


yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang
bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih
frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk
oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan
elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa
rangsangan luar.

2. Getaran Paksa.

Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar,
jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada
frekuensi rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu
frekuensi natural sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi
besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar seperti
jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang, merupakan kejadian
menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi
natural merupakan hal yang utama.
3. Gerak Harmonik

Gerak osilasi dapat berulang secara teratur atau dapat juga tidak teratur,
jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama maka gerak itu disebut
gerak periodik. Waktu pengulangan tersebut disebut perioda osilasi dan
kebalikannya disebut frekuensi. Jika gerak dinyatakan dalam fungsi waktu x
(t), maka setiap gerak periodik harus memenuhi hubungan (t) = x (t + τ).

2.2 Termonologi Getaran (Vibrasi)

Karakteristik utama dari getaran suatu benda berupa quantitas dari tiga
signal pokok yaitu: Frequency, Amplitudo, dan Phase Angel yang dapat
dijelaskan beserta quantitas yang lainnya sebagai berikut:

• Aplitude (amplitude)

Amplitudo dapat dinyatakan displacement (mm),Velocity


(mm/sec ), atau Acceleration (mm/sec2), yang mana kesemuanya
itu merupakan Indikator keparahan vibrasi yang menggolongkan
peralatan beroperasi secara halus atau secara kasar.

• Frequency

Vibrasi dalam satuan Hertz atau Cycle per second atau


Gelombang per detik. Dan untuk getaran mesin yang berputar
umumnya dinyatakan dinyatan dalam bentuk perkalian putaran
peralatan tersebut, misalnya dalam 1 X putaran, 2 X putaran, 0,5 X
putaran dan sebagainya dalam dalam satuan rps (rotation per
second).

Didalam Getaran ada 2 macam Frekwensi:

1) Frekwensi linier.
2) Frekwensi angular.
• Displacement

Kuatitas simpangan benda yang bergerak osilasi (bergetar)


untuk sembarang waktu dengan satuan jarak (cm, inch, dan lain
sebagainya).

• Velocity
Kecepatan perubahan posisi dari suatu benda dengan suatu arah
yang mempunyai satuan jarak persatuan waktu (cm/detik).

• DOF (Degree of Freedom) atau Derajat Kebebasan getaran

Jumlah kemungkinan Gerakan osilasi dari suatu benda kaku


(regid body) atau non regid body (elastic atau plastic) didalam
suatu ruangan.

• Phase Angel

Perbedaan Simpangn dalam sudut antara dua benda yang


bergetar yang digambarkan dalam gerakan keliling lingkaran
(circle) atau perbedaan simpangan sudut antara gaya yang
berosilasi dengan gerakan osilasi (getaran) dari beban. Hal ini
timbul kalau system getaran ini memakai damper.

Phase angel berfungsi untuk menentukan lokasi High Spot


pada poros.Penentuan lokasi ini berkat bantuan keyphasor,
dimana posisi high spot dan keyphasor akan nampak pada
oscilloscope. Perubahan kondisi balance daro rotor akan merubah
posisi dan besaran high spot, makan mudah diketahui lokasi dan
besaranyang diperlukan untuk mengatasi kondisi tidak balance
tersebut. Pada putaran dibawah 1 X putaran kritisnya maka
highspot menujukan posisi tidak balancenya,untuk itu
pembalancenya harus ditempatkan 1800 dari posisi highspot. Pada
putaran diatas 1 X putaran kritisnya, maka highspot merupakan
posisi dimana pembalance harus diletakan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka


dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu


tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya
yang berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang
mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan
mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran
sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan
pertimbangan sifat osilasinya.
2. Getaran suatu benda berupa quantitas dari tiga signal pokok yaitu:
Frequency, Amplitudo, dan Phase Angel.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/ululv/diktat-getaran-mekanik

https://www.academia.edu/30154317/gempa_Mekanika_Getaran

Anda mungkin juga menyukai