A. Definisi
1. Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari.
2. Diare akut (Gastroenteritis) adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh bakteri, virus dan patogen parasitik (Wong. 2004) diare yaitu buang air besar
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair, kandungan air tinja lebih banyak
dari biasanya yaitu lebih dari 200 gram atau 200 ml/ 24 jam/ buang air besar encer
lebih dari 3 kali per hari.
3. Diare kronik yaitu diare lebih dari 4 minggu. Batasan waktu ini penting untuk
mempercepat pemastian diagnosis dan pengobatan. Dibanding dengan diare akut
yang sudah jelas permasalahannya, diare kronik lebih rumit dalam menegakkan
diagnosis dan penobatannya (Thomas, 2004).
Diare selama 14 hari atau lebih disertai dengan Diare persisten berat
dehidrasi
Diare selama 14 hari atau lebih tanpa disertai tanda Diare persisten
dehidrasi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
1. Penampilan umum biasanya lemah, tanda – tanda penurunan kesadaran, bila
penyakit berat, mual, muntah, nyeri daerah perut, frekuensi BAB > 3 kali
dengan konsistensi cair, penurunan berat badan.
2. Baik, sadar (tanpa dehidrasi).
3. Gelisah, rewel, (dehidrasi ringan/sedang)
4. Lemah, letih, Lesu, lunglai atau tidak sadar (dehidrasi berat)
b. Tanda – tanda vital
Adakah hipotensi, nadi lemah dan cepat, hipothermi/ hiperthermi, pola nafas
cepat / lambat.
c. Berat badan menurut S. Partono (1999), anak yang diare dengan dehidrasi
biasanya mengalami penurunan berat badan sebagai berikut :
Potensial infeksi
Shock hipovolemik
F. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit: kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan peristaltic usus
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya rasa mual dan muntah
3. Potensial terjadi infeksi nosokomial berhubungan dengan bab terus menerus
4. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan
kerja tubuh
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan BAB terus menerus
6. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen berhubungan dengan distensi abdomen
7. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang penyakit
8. Resiko terjadinya shock hipovolemik
2 Jangka panjang 1. Berikan nutrisi dlm porsi 1. Mencegah ras mual dan
Kebutuhan nutrisi sedikit tapi sering muntah
terpenuhi 2. Kolaborasi pemberian 2. Mengurangi rasa mual dan
Jangka pendek terapi antikolinergik dan muntah klien
Kriteria antiemetik
- BB seimbang 3. Hindari pemberian susu 3. Mencegah terjadinya mencret
dengan TB sampai 2 minggu yang berulang
- Mual muntah 4. Timbang berat badan setiap 4. Mengetahui perkembangan
berkurang hari kesehatan klien
- Bising usus normal 5. Berikan nutrisi diet lunak 5. Memudahkan klien dalam
- Tidak lemah mencerna makanan
5 Jangka panjang 1. Ganti popok sesering 1. Menjaga kulit tetap bersih dan
Dalam waktu 7 hari mungkin kering
integritas kulit klien 2. Bersihkan bokong perlahan- 2. Untuk membersihan yang
terjaga lahan dengan sabun lunak, lembut karena feses diare
Jangka pendek non alkali dan air, celupkan sangat mengiritasi kulit
Dalam waktu 3 hari anak dalam bak)
kerusakan integritas 3. Beri salf 3. Untuk melindungi kult dari
kulit tidak terjadi iritasi
dengan kriteria : 4. Berikan obat anti jamur yang 4. Untuk mengobati infeksi
- Kuilt anus dan tepat jamur kulit
bokong tidak lecet,
tdk gatal-gatal
1. FKUI (2002), Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak. FKUI: Jakarta
2. Guyton, (1995), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 7. Buku 1. ECG : Jakarta.