OLEH:
HARIYADI, S.KEP
NIM: 4012210034
A. Pengertian
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif dan dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan (Towsend, 1998).
Penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang
diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Schult & Videbeck,
1998).
Perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, hilang percaya diri dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan (Kelliat, 1998).
Respon Respon
Adaptif Maladapitf
1. Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses yang dapat diterima.
2. Konsep diri positif: apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun ynag
negatif dari dirinya.
3. Harga diri rendah: individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa rendah dari orang lain.
4. Keracunan identitas: kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi: perasan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
D. Faktor Predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis.
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran yang sesuai dengan jenis
kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai dengan kebudayaan
3. Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu yaitu orang tua yang tidak
percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial yang berubah.
E. Faktor Presipitasi
Faktor prepitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami
kegagalan, serta menurunnya produktifitas. Gangguan konsep diri : harga diri
rendah ini dapat terjadi secara situasional maupun kronik.
1. Situasional
Gangguan konsep diri : harga diri rendah yang terjadi secara situasional
bisa disebabkan secara tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, mengalami
kecelakaan, menjadi korban kecelakaan, menjadi korban perkosaan, atau
menjadi narapidana karena masuk penjara.
2. Kronik
Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis biasanya sudah
berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum
dirawat. Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan
menjadi semakin meningkat saat dirawat.
F. Akibat (Effect)
Harga diri rendah kronis dapat beresiko terjadinya isolasi sosial. Isolasi
sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain. Isolasi sosial dapat mengakibatkan
perubahan persepsi sensori.
H. Pohon Masalah
Effect Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
Isolasi Sosial
Core Problem Harga Diri Rendah Kronis
I. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan
jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk
melindungi diri yang menyakitkan.
1. Pertahanan jangka pendek
a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas (misal : bermain musik, bekerja keras, menonton tv)
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara
(ikut serta dalam aktivitas sosial, agama, klub politik,
kelompok/geng).
c. Aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri (misalnya
olahraga yang kompetitif, pencapaian akademik, kontes untuk
mensapatkan popularitas)
d. Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu
(misal : Penyalahgunaan obat)
2. Pertahanan jangka panjang
a. Penutupan identitas: adopsi identitas premature yang diinginkan oleh
orang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi
dan potensi diri individu.
b. Identitas negatif : Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat
diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.
A. Analisa Data
No Data Masalah
1 Data Mayor Gangguan konsep diri:
- DS: Klien hidup tidak bermakna, tidak HDR
memiliki kelebihan apapun,
merasa jelek
- DO: Kontak mata kurang, tidak
berinisiatif untuk berinteraksi dengan
orang lain.
Data Minor
- DS: Klien mengatakan malas, putus asa,
ingin mati
- DO: Klien malas-malasan, Produktivitas
menurun
2 Data Mayor Isolasi Sosial: Menarik
- DS: Klien mengatakan malas diri
berinteraksi, mengatakan orang lain tidak
mau menerima dirinya, merasa orang lain
tidak selevel.
- DO: menyendiri, mengurung diri, tidak
mau bercakap-cakap dengan orang lain
Data Minor :
- DS : Curiga dengan orang lain,
mendengar suara/melihat bayangan,
merasa tidak berguna
- DO: Mematung, mondar-mandir tanpa
arah, tidak berinisiatif berhubungan
dengan orang lain.
Data Minor
-DS: Ekspresi Wajah sedih
-DO: Tidak ada kontak mata ketika diajak
bicara
Tujuan
Pasien mampu:
- Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Menilai kemampuan yang dapat digunakan
- Menetapkan / memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
- Melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
- Merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya.
Keluarga mampu:
- Merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah dan menjadi sistem
pendukung yang efektif bagi pasien
SP 3 (Tanggal …………………..)
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)
- Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
- Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Salemba Medika
University Press.
Bandung; RSJP