Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERTEMUAN KE 4 :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini diharapkan para mahasiswa/i mampu
4.2 Asumsi-asumsi dalam teori Markowitz dan diversifikasi investasi model Markowitz.
4.4 Mampu menjawab soal-soal yang diberikan secara baik dan benar.
B. URAIAN MATERI
Teori portofolio yang dikemukakan oleh Herry Markowitz adalah begitu banyak
memberi inspirasi baik bagi kalangan akademisi maupun praktisi serta birokrat (pengambil
kebijakan). Teori yang dikemukakannya adalah begitu sederhana yaitu "don't put all your
eggs in one basket" (jangan meletakkan telur pada satu keranjang, tapi letakkanlah pada lebih
dari satu keranjang). Konsep teori ini dikenal dengan diversifikasi investasi atau melakukan
investasi yang sifatnya tidak terpusat pada satu bidang saja tapi lebih- pada satu bidang serta
1. Harry Markowitz
Harry Markowitz adalah salah seorang pakar dalam bidang manajemen investasi.
Teorinya tentang diversifikasi investasi adalah begitu dikenal dan hingga saat ini tetap terus
52
menjadi bahan diskusi di berbagai universitas di seluruh dunia. Dalam bab ini kita akan
membahas secara khusus tentang teori portofolio Markowitz dan ini diambil dari berbagai
Jurnal yang ditulis oleh Herry Markowitz berjudul "Portfolio Selection" pada tahun
1952 (lihat Markowitz, H. 1952 (Maret) Portfolio selection" The Journal of Finance 7:
halaman 77-91.1) Pemikiran yang dikemukakan oleh Herry Markowitz mampu memberikan
masukan pada kita semua tentang pemilihan portofolio, atau dengan kata lain Markowitz
telah memberi sebuah wacana pemikiran kepada kita semua tentang bagaimana memahami
portofolio dengan berbagai instrumen pendekatan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.
perilaku pasar yang terjadi serta karakteristik psikologis yang dimiliki oleh investor
tersebut, seperti apakah ia seorang yang risk seeker, risk adverse atau seorang yang risk
indifferent.
terbaik adalah dengan kondisi risiko yang rendah dan keuntungan yang tinggi. "Markowitz
mengatakan jika risiko dianggap sebagai satu masalah yang tidak disukai oleh investor, maka
pemilihan portfolio yang hanya berdasarkan sekuritas yang dinilai rendah ialah satu metode
pemilihan portfolio yang kurang baik pemilihan ini dilakukan tanpa mempertimbangkan
Dalam kasus ini Markowitz menyarankan bahwa portfolio efficient sangat perlu untuk
di terapkan. Portfolio efficient Markowitz adalah melihat pada tingkat pengembalian yang
paling tinggi yang mampu untuk dikembalikan. Tingkat kemampuan untuk mampu
dikembalikan itulah yang disebut oleh Markowitz sebagai expected return atau E(Ri).
Expected return tersebut bisa ditingkatkan dan difokuskan pada saat seorang investor
53
melakukan pemilihan berdasarkan tingkat keuntungan yang diharapkan serta melihat risiko
Herry Markowitz
Sumber: http//www:google.com
Markowitz menekankan bahwa portfolio yang paling baik adalah yang dikelola
dengan cara paling optimal. dimana optimalitas tersebut akan dapat diperoleh dengan cara
memperhitungkan secara dalam setiap trade-off antara risiko dan pengembalian yang akan
diperoleh nantinya.
Dasar dari model portofolio Markowitz adalah memberi suatu bahan masukan kepada
para investment untuk menghindari risiko dan memberikan keuntungan yang maksimal pada
setiap keputusan investasi. Investasi yang terbaik adalah investasi yang jauh dari risiko,
sebagai berikut;
c. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi danrisiko dari portofolio.
54
Pada asumsi c, Jogiyanto lebih jauh menegaskan itu terjadi karena model Markowitz
ekspektasi dan risiko saja, maka model ini disebut juga dengan mean-variance model (mean
artinya return ekspektasi yang banyak dihitung dengan cara rata-rata dan variance adalah
cara memecah dana yang di investasikan tersebut untuk kemudian meletakkannya bukan pada
satu jalur namun pada jalur yang berbeda-beda. Dengan harapan peletakan dana secara
terbentuknya kondisi safety financial atau lebih tepatnya adanya pembentukan portofolio
yang optimal. Walaupun begitu harus di akui sisi normatif dalam berinvestasi tetap terjadi
karena ini sangat dipengaruhi oleh keputusan pribadi dari masing-masing pelaku investasi
portofolio masih merupakan teori normatif yang menekankan pada bagaimana seharusnya
55
Lebih jauh Tandelilin menjelaskan bahwa pada dasarnya, teori portofolio model
Pada gambar portofolio optimal dan perspektif investor terlihat bahwa ada tiga
investor dengan karakteristik masing-masing. Pada titik A adalah risk avoider (takut pada
risiko), dan titik B adalah risk seeker (suka pada risiko). Sementara antara titik A dan B
Karakteristik investor umumnya tidak menyukai pada risiko dan menginginkan berada
pada posisi expected return yang tinggi, jika kita lihat pada gambar (portofolio optimal dan
perspektif investor) posisi yang terbaik adalah pada titik H dan tidak baik pada titik F. Posisi
titik H dengan risk adalah 2 dan E(R) adalah 7. Namun jika kita melihat gambar tersebut dan
garis Security Market Line (SML) maka titik H adalah tidak mungkin karena tidak berada
dalam garis, sehingga yang paling tepat adalah pada titik G, karena hanya itu yang tersedia.
56
5. Asas Teori Portofolio Markowitz
diharapkan daripada portfolio, dana diletakkan dalam sekuritas yang mempunyai harapan
keuntungan yang maksimum. Oleh karena adanya rekomendasi yang menganjurkan supaya
Peraturan atau rekomendasi ini menganjurkan agar para investor mendiversifikasi dananya
Sehingga kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa studi yang dilakukan oleh
a. Expected Return E(Ri) atau keuntungan yang diharapkan dari suat sekuritas, dan
atau kebaikan. Adapun kebaikan dari studi yang telah dilakukan oleh Markowitz6) adalah,
a. Kajian yang telah dilakukan oleh Markowitz merupakan suatu titik awal dalam kajian
pemilihan portfolio yang mempergunakan saintifik (keilmuan yang ilmiah modern) dan
beranalisis yang kemudian mulai dikembangkan oleh berbagai peneliti lainnya termasuk
expected return dan risiko portfolio sertatidak mengesampingkan analisis segi portfolio
57
c. Riset dan publikasi tulisan dan penjelasan lisan yang dikemukakan oleh Markowitz telah
meletakkan azas dasar bagi pengkajian teoriportfolio selanjutnya seperti CAPM, APT,
a. Permasalahan klasik dari segi manajemen keuangan adalah selalu saja timbul yaitu pada
saat data yang dipergunakan dalam kajian ini adalah data masa lalu, dimana data masa
lalu tersebut tidak saja memberikan suatu jawaban yang sulit untuk dijadikan acuan
estimasi ke depan namun juga meragukan tentang keakuratan data yang bisa saja data-
data keuangan yang dihasilkan tersebut adalah data yang sudah di otak-atik oleh pihak
b. Studi yang dilakukan oleh Markowitz adalah tidak menjelaskan batas waktu, yaitu
memungkinkan analisis tersebut menjadi tidak begitu mampu diyakinkan secara baik.
c. Data yang diambil tersebut pada saat dianalisis dengan mempergunakan varians dan
berbagai alat lainnya adalah menjadi sulit untuk dipahami dan diprediksi karena datanya
sudah berlalu.
C. DISKUSI/LATIHAN
1. Mengapa teori portofolio Markowitz penting untuk dipelajari, berikan alasan anda.
58
2. Apakah teori portofolio Markowitz bisa diterapkan pada seluruh sektor bisnis di
konsep "jangan meletakkan telur pada satu keranjang, tapi letakkan lah pada lebih dari
satu keranjang". Bagaimana dengan mereka yang melakukan bisnis yang bersifat fokus
bisnis atau hanya berfokus pada satu sektor bisnis saja seperti software computer
(perangkat lunak computer) yang dijalankan oleh Bill Gates pada perusahaannya
Microsoft, hingga perusahaan Microsoft begitu menguasai dunia bisnis perangkat lunak.
Jadi menurut anda apakah konsep bisnis yang bersifat diversifikasi tersebut akan
kalah dalam persaingan bisnis dan hanya sekedar aman untuk dikaji secara konsep risiko.
4. Studi yang dilakukan oleh Markowitz adalah berasaskan kepada dua masalah yaitu salah
satunya pada keuntungan yang diharapkan atau E(R). Jelaskan maksud keuntungan yang
diharapkan tersebut.
5. Apakah betul dengan melakukan diversifikasi pasar maka kita akan dapat melakukan
D. DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham, 2015, Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung : Alfabeta
Purwantoro, Nugroho, 2017, Portofolio Choice Problem Teori dan Praktek, Jakarta :
59