DISUSUN OLEH:
AINA RIZKIA
NPM: 19010663
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Telah di setujui
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. LATAR BELAKANG..........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................
C. TUJUAN ..............................................................................................
D. MANFAAT ..........................................................................................
A. PENGERTIAN ....................................................................................
B. PATOFISIOLOGI ...............................................................................
C. TANDA DAN GEJALA.......................................................................
D. ANATOMI ..........................................................................................
A. KESIMPULAN ....................................................................................
B. SARAN ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi discontinuitas tulang,
penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan tetapi factor lain seperti proses
degeneratife juga dapat berpengaruh terhadap kejadian fraktur. Fraktur terjadi
jika tulang dikenai stress atau beban yang lebih besar dan kemampuan tulang
untuk mentolelir beban tersebut. Fraktur dapat menyebabkan disfungsi organ
tubuh atau bahkan dapat menyebabkan kecacatan atau kehilangan fungsi
ekstremitas permanen,selain itu komplikasi awal yang berupa infeksi dan
tromboemboli (emboli fraktur) juga dapat menyebabkan kematian beberapa
minggu setelah cedera, oleh karena itu radiografi sudah memastikan adanya
fraktur maka harus segera dilakukan stabilisasi atau perbaikan fraktur.
( Brunner & Sudart, 2002)
Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat terdapat lebih dari 7 juta orang
meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami
kecacatan fisik. Usman (2012) menyebutkan bahwa hasil data Riset Kesehatan
Dasar (RIKERDAS) tahun 2011, di Indonesia terjadinya fraktur yang
disebabkan oleh cedera yaitu karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma
tajam / tumpul. Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur
sebanyak 1.775 orang (3,8 %), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas,
mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5 %), dari 14.127 trauma benda
tajam / tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7 %). (Depkes
2009) Dan menurut data depkes 2005 kalimantan timur korban fraktur akibat
dari kecelakaan berkisar 10,5%, sedangkan bedasarkan data yang diperoleh
dari catatan medical record di rumah sakit islam samarinda, data pada tahun
2012 (periode januari – juni ) didapatkan 14 kasus fraktur, sedangkan untuk
bulan juli ada 7 kasus fraktur.
Dampak masalah dari fraktur yaitu dapat mengalami perubahan pada
bagian tubuh yang terkena cidera, merasakan cemas akibat rasa sakit dan rasa
nyeri yang di rasakannya, resiko terjadinya infeksi, resiko perdarahan,
ganguan integritas kulit serta berbagai masalah yang mengganggu kebutuhan
dasar lainnya, selain itu fraktur juga dapat menyebabkan kematian. Kegawatan
fraktur diharuskan segera dilakukan tindakan untuk menyelamatkan klien dari
kecacatan fisik.
B. TUJUAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan duharapkan penulis dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan asuhan
keperawatan yang bermutu dalam menerapkan asuhan keperawatan yang
bermutu pada pasien
C. MANFAAT
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penulisan laporan praktek ini diharpkan dapat digunakan sebagai
dasar pengembanagn manjemen asuhan keperawatan dan membantu
perawat di ruang perawatan dalam menjaga kepuasan klien terhadap
pelayanan asuhan keperawatan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan laporan praktek ini diharapkan menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan khususnya dibidang medical bedah pada klien Tn.TH
dengan close fraktur femur diruang perawatan.
c. Bagi Penulis
Hasil penulisan laporan praktek ini diharapkan memberikan pengetahuan
dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam memberikan dan
menyusun asuhan keperawatan pada pasien striktur uretra sebagai salah
satu syarat menyelesaikan tugas praktek klinik keperawatan dasar (KD)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (Smeltzer& Bare, 2002).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur biasanya disebabkan oleh
trauma atau tegangan fisik. (Mansjoer, 2002)
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat
total maupun sebagian. (Muttaqin,.2008 )
Femur merupakan tulang yang terpanjang pada badan, dimana fraktur dapat
terjadi mulai dari proksimal sampai distal tulang. Fraktur femur atau patah
tulang paha adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat
disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu
seperti degenerasi tulang / osteoporosis.
B. ETIOLOGI
Tulang bersifat relatif rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya
pegas untuk menahan tekanan dan fraktur dapat terjadi karena:
a. Trauma
Sebagian fraktur terjadi karena kekuatan yang tiba-tiba dan berlebih yang
dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekanan,
pemuntiran/penarikan. Bila terjadi kekuatan langsung tulang bisa patah
pada tempat yang terkena, jaringan lemak juga pasti rusak.
b. Pemukulan
Menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit.
c. Penghancuran
Menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lemak yang
luas. Bila terkena kekuatan tak langsung dapat mengalami fraktur pada
tempat yang jauh dari tempat yang terkena kerusakan jaringan lemak
ditempat fraktur mungkin tidak ada.
d. Kelelahan/tekanan berulang-ulang
Retak dapat terjadi pada tulang, misal: pada logam/benda lain akibat
tekanan berulangulang. Keadaan ini dapat terjadi pada tibia/fibula, radius/
ulna. Biasanya pada olahragawan/atlit (bola volley, senam, bola basket).
e. Kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologis)
Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal, kalau tulang itu lemah
(tumor) atau sangat rapuh (osteoporosis) penderita kanker/infeksi
f. Fraktur stress/fatique fracture akibat peningkatan drastis tingkat latihan.
D. TANDA DAN GEJALA
a. Deformitas
Daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari
tempatnya perubahan keseimbangan dan kontur terjadi seperti:
- Rotasi pemendekan tulang
- Penekanan tulang
b. Bengkak
Edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi darah dalam
jaringan yang berdekatan dengan fraktur
c. Ekimosis dari perdarahan subculaneous
d. Spasme otot, spasme involunters dekat fraktur
e. Tenderness
f. Nyeri mungkin disebabkan oleh spame otot berpindah tulang dari
tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.
g. Kehilangan sensani (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya saraf/
perdarahan).
h. Pergerakan abnormal
i. Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah
j. Krepitasi
E. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan fraktur prinsipnya adalah dengan 4-R :
1) Recognisi: riwayat dari terjadinya fraktur sampai didiagnosa fraktur
2) Reduksi: upaya memanipulasi fragmen tulang
3) Retensi: memelihara reduksi sampai penyembuhan
4) Rehabilitasi: upaya untuk pencapai kembali fungsi tulang secara normal
3) Penggantian endoprostetik
Penggantian fragmen dengan alat logam terimplantasi dan
digunakan bila terakhir mengganggu nutrisi tulang atau
pengobatan pilihan adalah penggantian tulang.
BAB III
KETERAMPILAN DASAR KEPERAWATAN DASAR DENGAN
TINDAKAN
BAB IV
TINJAUN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
A. DENTITAS PASIEN
Nama : Taufik Hidayat
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 18 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Pemekatan, Kab.Bandung
Tanggal Masuk Rs : 01 September 2021
No. Register : 401236
Ruangan/Kamar : Ortopedi
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : 02 September 2021
Diagnosa Medis : Close Fraktur Femur
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ardian
Hubungan Dengan Pasien : Keluarga
Pekerjaan : ABRI
Alamat : Blang Keutumba
I. KELUHAN UTAMA
Pasien dating dengan keluhan luka robek dikepalad an nyeri dikaki kiri
setelah kecelakaan, penurunan kesadaran diri, dan luka lecet.
II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
-
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
–
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua : Tidak ada
B. Saudara Kandung : Tidak ada
C. Penyakit Keturunan Yang Ada : Tidak ada
D. Anggota Keluarga Yang Meninggal : Tidak ada
E. Penyebab Meninggal : Tidak ada
F. Genogram
Keterangan:
Laki-Laki Hidup
Perempuan Hidup ------------- : Tinggal Serumah
Laki-Laki Meninggal
Perempuan Meninggal
2. Ekstremitas Bawah
B. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
1. BAB
- Pola BAB : Normal
- Karakteristi Fases : Normal
Warna : Normal
Konsistemsi : Normal
Bau : Normal
- Penggunaan Laksatif : Tidak ada
- BAB Terakhir : tadi pagi
- Riwayat pendarahan : Tidak ada
2. BAK
-Pola BAK : Normal
- Karakter Urine : Normal
- Nyeri/Kesulitan BAK : Tidak ada
- Inkontinentia : Tidak ada
- Retensi : Tidak ada
- penggunaan deuretik : Tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada
- Berat Jenis : Tidak ada
b. Selama sakit
1. BAB
- Pola BAB : Tidak ada
- Karakteristi Fases : Tidak ada
o Warna : Kuning
o Konsistemsi : Padat
o Bau : Bauk
- Penggunaan Laksatif : Tidak ada
- BAB Terakhir : Tadi pagi
- Riwayat pendarahan : Tidak ada
2. BAK
-Pola BAK : sering
- Karakter Urine : Tidak ada
- Nyeri/Kesulitan BAK : Tidak ada
- Inkontinentia : Tidak ada
- Retensi : Tidak ada
- penggunaan deuretik : Tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal: Tidak ada
- Berat Jenis : Tidak ada
C. Pola Makan dan Minum
a. Sebelum Sakit
1. Pola makan
- Diet (type) : padat
- Jumlah/Porsi : satu porsi
- Pola Diet : baik
- Anoreksia : tidak Ada
- Mual-Muntah : tidak Ada
- Nyeri ulu hati : Tidak Ada
- Alergi makanan : Tidak ada
- BB biasa (sebelumnya):
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : 140 Kg
- TB : 40 Cm
- Bentuk Tubuh : Tidak ada
3. Waktu Pemberian makanan : Tidak ada
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : Tidak ada
- Kesulitan menelan : Tidak Ada
- Tidak dapat makan sendiri : Tidak Normal
5. Pola minum
- Jumlah/porsi : Normal
- Kesulitan Menelan : Tidak
b. Selama Sakit
1. Pola makan
- Diet (type) :
- Jumlah/Porsi :
- Pola Diet :
- Anoreksia :
- Mual-Muntah : Tidak Ada
- Nyeri ulu hati : Tidak Ada
- Alergi makanan : Tidak Ada
- BB biasa (sebelumnya) :
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : 40 Kg
- TB : 160 Cm
- Bentuk Tubuh :
3. Waktu Pemberian makanan :
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak dda
- Tidak dapat makan sendiri :
D. Kebersihan Diri/Personal hygiene
a. sebelum sakit
1. Pemeliharaan badan : Ada
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Ada
3. Pemeliharaan kuku : Ada
b. Selama sakit
1. Pemeliharaan badan : Tidak ada
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Tidak ada
3. Pemeliharaan kuku : Tidak ada
E. Pola kegiatan/Aktifitas
a. Sebelum Sakit : Bekerja
b. Selama Sakit : Tidak Ada
F. Kebiasaan Ibadah
a. Sebelum Sakit : Ada
b. Selama Sakit : Ada
Do:
- skala nyeri 4
- k/u sedang
- kesadaran : CM
T: 36,5 C
N: 76 x/m
RR : 22 x/m
No DX Implementasi Evaluasi
P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (Smeltzer & Bare, 2002).
Femur merupakan tulang yang terpanjang pada badan, dimana fraktur dapat
terjadi mulai dari proksimal sampai distal tulang. Fraktur femur atau patah
tulang paha adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat
disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu
seperti degenerasi tulang / osteoporosis.
Smeltzer & bare (2002) menyebutkan penyebab fraktur dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu:
1. Trauma lansung: kecelakaan lalu lintas
2. Trauma tidak lansung: jatuh dengan ketinggian dengan berdiri atau duduk
sehingga terjadi fraktur tulang belakang
3. Proses penyakit (osteoporosis yang menyebabkan fraktur yang patologis)
4. Secara spontan di sebabkan oleh stress tulang yang terus menerus
misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas di kemiliteran
5. Serta kelainan bawaan sejak lahir, dimana tulang seseorang sangat rapuh
sehingga mudah patah.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M.1993.Medical Surgical Nursing.W.B.
Sainders.Company:Philadelpia.
Doengoes, Marylinn. E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Mansjoer, Arif. dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius. FKUI.
Muttaqin, Arif. 2005. Ringkasan Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan Sistem Muskuloskletal. Edisi 1.