TINJAUAN PUSTAKA
6
7
diatas kapal tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena
untuk menjamin keselamatan suatu kapal tersebut harus dengan orang yang
berkopetensi sesuai dengan aturan yang berlaku didalam STCW 2010 Chapter
V.
Dalam Lasse (2015) STCW 1978 telah diamandemenkan untuk pertama
kalinya tahun 1995 yang pada intinya menekankan pada tiga bidang, yakni:
(1) tanggung jawab perusahaan pelayaran; (2) keseragaman standar
kompetensi; dan (3) tanggung jawab pemerintah. Namun dalam keterkaitan
proses penerbitan ini adalah tentang Tanggung jawab operator/pemilik kapal.
a. Tanggung jawab operator/pemilik kapal.
Sebagai jalan keluar dari ketidakberdayaan STCW 1978 mengatasi
berbagai kelemahan atau kekurangan kompetensi awak kapal, maka
amandemen 1995 telah menetapkan batas tanggung jawab perusahaan
pelayaran/operator kapal. Dalam regulasi 1/14 tentang Responbilities of
companies, dinyatakan bahwa setiap perusahaan pemilik/operator kapal
bertanggung jawab dan menjamin:
1) Setiap pelaut yang dipekerjakan diatas kapal yang dioperasikannya
memiliki sertifikat keahlian sesuai menurut ketentuan konvensi dan
peraturan pemerintah negara bendera .
2) Kapal-kapalnya diawaki sesuai menurut persyaratan keselamatan
pengawakan dari pemerintah Negara bendera`
3) Ketersediaan dokumen dan data rinci semua awak kapal tersimpan
baik diatas kapal serta dapat dilihat, termasuk dokumen dan data
pengalaman, penelitian, data rekaman kesehatan dan kompetensi
sesuai jabatannya.
4) Para pelaut yang dipekerjakan di kapalnya mengenal/memahami
tugas-tugasnya dan seluk buluk lingkungan kapal, instalasi, peralatan,
tata kerja, dan karateristik kapal yang terkait pada tugas rutin maupun
keadaan tanggap darurat.
5) Awak kapal selengkapnya dapat secara efektif mengoordnasikan
aktivitas-aktivitasnya dalam situasi tanggap darurat dan menjalankan
8