Anda di halaman 1dari 5

Nama : Suleha Ismail

Nim : H061191036
Tugas 2 Geomorfologi
Proses Geomorfik dan unit-unit Geomorfik
Geomorfologi merupakan suatu studi yang mempelajari asal (terbentuknya) topografi
sebagai akibat dari pengikisan (erosi) elemenelemen utama, serta terbentuknya material-
material hasil erosi. Relief bumi adalah bentuk-bentuk ketidakteraturan secara vertikal
(baik dalam ukuran ataupun letak) pada permukaan bumi, yang terbentuk oleh
pergerakan-pergerakan pada kerak bumi.
Ilmu yang mendeskripsikan, mendefinisikan, serta menjabarkan bentuk-bentuk umum
roman muka bumi serta perubahanperubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan
hubungannya dengan keadaan struktur di bawahnya, serta sejarah perubahan geologi
yang diperlihatkan atau tergambar pada bentuk permukaan itu (Van Zuidam,1983).
Katastrofisme merupakan pendapat yang menyatakan bahwa gejala-gejala morfologi
terjadi secara mendadak, contohnya letusan gunung api.
Uniformitarianisme sebaliknya berpendapat bahwa proses pembentukkan morfologi
cukup berjalan sangat lambat atau terus menerus, tapi mampu membentuk bentukbentuk
yang sekarang, bahkan banyak perubahanperubahan yang terjadi pada masa lalu juga
terjadi pada masa sekarang, dan seterusnya (James Hutton dan John Playfair, 1802).
Evolusi cenderung didefinisikan sebagai proses yang lambat dan dengan perlahan-lahan
membentuk dan mengubah menjadi bentukan-bentukan baru.
Proses-proses geomorfik adalah semua perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat
proses-proses perubahan muka bumi. Secara umum proses-proses geomorfik tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Proses-proses epigen (eksogenetik) :
▪ Degradasi ; pelapukan, perpindahan massa (perpindahan secara gravity), erosi
(termasuk transportasi) oleh : aliran air, air tanah, gelombang, arus, tsunami),
angin, dan glasier.
▪ Aggradasi ; pelapukan, perpindahan massa (perpindahan secara gravity), erosi
(termasuk transportasi) oleh : aliran air, air tanah, gelombang, arus, tsunami),
angin, dan glasier.
▪ Akibat organisme (termasuk manusia)
b. Proses-proses hipogen (endogenetik)
▪ Diastrophisme (tektonisme), membentuk lembah pegunungan
▪ Vulkanisme, disebabkan proses-proses membentuk batuan beku
c. Proses-proses ekstraterrestrial, misalnya kawah akibat jatuhnya meteor.
Gradasi
▪ Pelapukan, dapat berupa disentrigasi atau dekomposisi batuan dalam suatu
tempat, terjadi di permukaan, dan dapat merombak batuan menjadi klastis. Dalam
proses ini belum termasuk transportasi.
▪ Perpindahan massa (mass wasting), dapat berupa perpindahan (bulk transfer)
suatu massa batuan sebagai akibat dari gaya gravitasi. Kadang-kadang
(biasanya)efek dari air mempunyai peranan yang cukup besar, namun belum
merupakan suatu media transportasi.
▪ Erosi, merupakan suatu tahap lanjut dari perpindahan dan pergerakan masa
batuan. Oleh suatu agen (media) pemindah. Secara geologi (kebanyakan)
memasukkan erosi sebagai bagian dari proses transportasi.
Pelapukan
▪ Pelapukan merupakan suatu proses penghancuran batuan manjadi klastis dan akan
tekikis oleh gaya destruktif. Proses pelapukan terjadi oleh banyak proses
destruktif, antara lain :
a. Proses fisik dan mekanik (desintegrasi) seperti pemanasan, pendinginan,
pembekuan; kerja tumbuh-tumbuhan dan binatang , serta proses-proses
desintegrasi mekanik lainnya
b. Proses-proses kimia (dekomposisi) dari berbagai sumber seperti : oksidasi,
hidrasi, karbonan, serta pelarutan batuan dan tanah. Proses dekomposisi ini
banyak didorong oleh suhu dan kelembaban yang tinggi, serta peranan
organisme (tumbuh-tumbuhan dan binatang).
Faktor – faktor yang mempengaruhi pelapukan
▪ Jenis batuan, yaitu komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan
▪ Kondisi iklim dan cuaca, apakah kering atau lembab, dingin atau panas, konstan
atau berubah-ubah.
▪ kehadiran dan kelebatan vegetasi
▪ Kemiringan medan, pengaruh pancaran matahari, dan curah hujan.
Produk pelapukan
▪ Bongkah-bongkah desintegrasi (terdapat pada batuan masif yang memperlihatkan
retakan-retakan atau kekar-kekar).
▪ Stone lattice (perbedaan kekerasan lapisan batuan sedimen yang membentuknya),
mushroom (berbentuk jamur),
▪ Demoiselles (tiang-tiang tanah dengan bongkah-bongkah penutup),
▪ Talus (akumulasi material hasil lapukan di kaki tebing terjal),
▪ Exfoliation domes (berbentuk bukit dari batuan masif yang homogen, dan
mengelupas dalam lapisan-lapisan atau serpihan-serpihan melengkung).
▪ Toe
Perpindahan massa (mass wasting)
a. Faktor pasif
▪ Faktor litologi : tergantung pada kekompakan/rapuh material
▪ Faktor statigrafi : bentuk-bentuk pelapisan batuan dan kekuatan (kerapuhan),
atau permeabel-impermeabelnya lapisan
▪ Faktor struktural : kerapatan joint, sesar, bidang geser-foliasi
▪ Faktor topografi : slope dan dinding (tebing)
▪ Faktor iklim : temperatur, presipitasi, hujan
▪ Faktor organik : vegetasi
b. Faktor-faktor aktif :
▪ Proses perombakan
▪ Pengikisan lereng oleh aliran air
▪ Tingkat pelarutan oleh air atau pengisian retakan
Unit-unit geomorfik
Diastromisme
▪ Diastromisme dan vulkanisme diklasifikasikan sebagai proses hipogen atau
endapan karena gaya yang bekerja berasal dari dalam (bagian bawah) kerak bumi.
a. Orogenik (pembentukan pegunungan)
b. Epirogenik (proses pengangkatan secara regional).
Vulkanisme, pergerakan dari larutan batuan (magma) yang menerobos ke permukaan
bumi.
Dataran dan plateau
▪ Dataran dan Plateau Dataran dan plateau adalah wilayah-wilayah dengan struktur
yang relatif horizontal
▪ Dataran mempunyai relief rendah dengan lembah-lembah dangkal
▪ Plateau mempunyai relief yang tinggi dengan lembah-lembah yang dalam
plateau
▪ Plateau pada stadium muda merupakan daerah dengan lapisan horizontal dan
kebanyakan telah terkikis dalam oleh aliran sungai
▪ Daerah plateau dapat lebih tinggi terhadap sekitarnya dan dibatasi oleh gawir atau
dapat pula lebih rendah dari pegunungan disekitarnya.
▪ Plateau dewasa mempunyai kenampakan umum mirip dengan pegunungan biasa
namun kecenderungan lapisan batuannya horizontal
▪ Plateau tua umumnya merupakan daerah dataran yang luas yang telah mengalami
pengikisan dengan perlapisan yang horizontal
▪ Bukit-bukit sisa erosi, yang juga berstruktur horizontal disebut mesa (dengan
ketinggian 150-200 m)
▪ Dimensi yang lebih kecil dinamakan butte
▪ Jika lebih sempit dan tinggi seperti pilar-pilar disebut dengan pinnacles atau
needles.
Pegunungan kubah (dome mountains)
▪ Kubah diartikan sebagai struktur dari suatu daerah yang luas dengan sifat lipatan
regional dengan sudut kemiringan yang kecil
▪ sebab terjadinya kubah, yaitu intrusi garam atau diapir, intrusi lakolit, dan intrusi
batuan beku seperti batolit.
▪ Tahapan muda : terkikis oleh sungai2 namun belum dalam, kubah masih utuh
▪ Tahapan dewasa, pengikisan di puncak makin meluas dan mendalam.
▪ Undak-undak gawir terbentuk sesuai dengan banyaknya lapisan-lapisan yang
resistan, serta punggungan-punggungan dengan lapisan miring (hogbacks).
▪ Tahapan tua, mempunyai bentuk akhir dari pengikisan kubah akan membentuk
peneplane.
Punggungan-punggungan lapisan miring (hogbacks) dapat terbentuk oleh beberapa
kejadian antara lain kubah, antiklin, sesar, intrusi, dan sebagainya.
Faltion merupakan hogbacks yang terletak terdekat dengan inti kubah yang keras seperti
batuan kristalin dengan ujung atas umumnya runcing
Pegunungan Lipatan (Folded Mountains)
▪ Tahapan muda morfologinya masih menggambarkan adanya lingkungan antiklin
dan sinklin.
▪ Tahapan dewasa pengikisan di puncak antiklin dapat melanjut, melebar ke arah
dalam sepanjang puncak antiklin dan akhirnya terbentuk lembah antiklin dengan
kenampakan morfologi terhadap struktur geologi menjadi terbalik (interved
relief), bukit-bukit antiklin (anticlinal ridges), dan lembah-lembah sinklin
(sinclinal ridges), serta bukit-bukit yang terbentuk oleh lapisan-lapisan yang
miring searah disebut bukit-bukit homoklin (homoclinal ridges).
▪ Tahapan tua, daerah pegunungan lipatan oleh pengikisan menjadi peneplane dan
sungai mengalir di dataran tersebut seolah tanda mengindahkan adanya lapisan
lunak ataupun keras.
Pegunungan Sesar (Block Mountains)
▪ Pegunungan ini merupakan hasil deformasi oleh sesar.
▪ Pada tahapan muda pegunungan Sesar memperlihatkan gawir-gawir terjal yang
memisahkan antara satu blok pegunungan dengan blok yang lain atau antara blok
pegunungan dengan blok lembah.
▪ Umumnya bidang gawir tajam relatif rata, belum tersayat oleh lembah-lembah.
▪ Bentuk blok dapat persegi, berundak, atau membaji tergantung kepada pola sesar.
Pegunungan sesar
▪ Tahapan dewasa adanya pengikisan pada bagian muka atau punggungan blok
dengan beberapa kenampakan bagian muka dari blok masih lebih terjal dari pada
bagian punggungan, masih terlihat adanya kelurusan garis dasar sesar, adanya
triangular facets yang merupakan sisa-sisa bidang sesar setelah terkikis, adanya
dataran aluvial berupa kipas aluvial yang terletak berjajar dalam garis lurus
sepanjang kaki bidang muka dan blok, serta munculnya mata air.
▪ Pada tahapan tua, daerah pegunungan patahan menjadi mendatar dan kehilangan
bentuk simetrinya, dengan daerah aluvial yang meluas.

Anda mungkin juga menyukai