Oleh :
2021
PROGRAM INTERVENSI BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-
SOSIAL UNTUK MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
1. Rasional
Peserta didik di Sekolah Menengah Atas (SMA) sekarang ini dihadapkan
pada tantangan pandemi Covid-19 dimana segala sesuatunya dilakukan secara
daring dengan bantuan teknologi. Keadaan ini mengakibatkan banyak sekali kasus
peserta didik yang kecanduan media sosial karena intensitas penggunaan yang
meningkat pada saat belajar di rumah.
Adiksi membuat seseorang merasa lengkap, walaupun hal itu hanya ilusi
semata. Karena mental pleasure (kesenangan) yang ditemukan dalam adiksi, maka
seseorang akan bertingkah laku secara intens. Perasaan tertarik dan euphoria
merupakan penguat (reinforcement) yang tipikal bagi pengguna Instagram, tiktok,
youtube dan media sosial lainnya.
2. Tujuan Intervensi
a. Mengenai gejala
b. Membuat deskr`ipsi kasus secara objektif, sederhana tetapi cukup
jelas.
c. Mempelajari lebih lanjut aspek yang ada dapat ditemukan
deskripsinya kemudian ditentukan jenis masalahnya.
d. Jenis masalah yang sudah dikelompokan dijabarkan dengan cara
mengembangkan ide-ide, konsep-konsep, menjadi lebih terperinci.
e. Jabaran masalah itu untuk membuat perkiraan kemuingkinan
sumber masalah.
f. Perkiraan sumber itu membantu untuk menjelajahi jenis informasi
yang dikmpulkan dan teknik atau alat yang digunakan dalam
pengumpulan data/informasi.
g. Membuat perkiraan kemungkinan alat yang timbul dan jenis
bantuan yang diberikan dari guru pembimbing atau perlu diadakan
konferensi kasus, referral.
h. Langkah pengumpulan data terutama melihat jenis informasi
diperlukan kemampuan akademik, sikap, bakat, minat baik melalui
tes maupun non tes.
i. Kerangka berfikir untuk menemukan langkah-langkah menangani
dan mengungkap kasus.
1) Identifikasi Masalah
Langkah awal dari upaya untuk menyelesaikan studi kasus adalah
mengidentifikasi atau mengenal secara pasti ”masalah” yang dihadapi oleh
anak. ”Masalah” akan timbul apabila ada kesenjangan apa yang nampak pada
diri anak dibandingkan dengan yang seharusnya. Mengenal secara pasti
masalah yang dihadapi oleh siswa bukanlah pekerjaan yang mudah, karena
harus dilakukan secara teliti dengan memperhatikan hal-hal yang nampak
kemudian dianalisis. Langkah awal yang perlu diperhatikan pertama kali
adalah gejala perilaku siswa.
Gejala adalah apa yang nampak, sedangkan masalah adalah hal yang
terkandung di balik gejala yang nampak.
Berbagai masalah yang dihadapi anak harus ditemukan oleh guru dalam
langkah selanjutnya yaitu langkah diagnosis. Cara untuk mengenal gejala
masalah mencakup:
3) Prognosis
4. Asumsi Intervensi
Dengan adanya Bimbingan dan Konseling pribadi-sosial dapat dijadikan
sebuah bentuk media layanan untuk bantua mengatasi seseorang atau siswa agar
tidak kecanduan media sosial, karena melalui bimbingan dan konseling pribadi-
sosial bimbingan pribadi sosial merupakan upaya dalam membantu siswa
mengembangkan sikap, jiwa dan tingkah laku serta dalam menghadapi masalah
pribadi maupun masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial. (Chika,
2019:14)
Kecanduan media sosial tentu dapat berpengaruh dan berdampak kepada
lingkungan sosial maupun pribadi seseorang tersebut. Karena saat seseorang
terlalu fokus kepada media sosial dan dunia maya ia akan mulai merasa bahwa
kehidupannya bergantung kepada media sosial dan melupakan apa yang
seharusnya ia lakukan dikehidupan nyata yaitu bersosialisasi dengan orang lain
secara langsung seperti bertemu untuk sekadar mengobrol dan berbincang dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia.
Dalam bimbingan dan konseling pribadi-sosial diminta untuk lebih
membaur bersama sekitar dan lingkungan sosial sehingga dapat menumbuhkan
pribadi yang memiliki branding baik dan mulai menyeimbangkan antara fokus
kehidupan nyatan dan kehidupan bermedia sosial. Bimbingan dan konseling
pribadi-sosial dapat menunjukan bagaimana dampak yang akan dihadapi bila
memiliki perilaku kecanduan media sosial, serta menunjukan bagaimana hal yang
lebih baik untuk upaya mencegah sehingga dappat mengatasi kecanduan media
sosial.
5. Sasaran Intervensi
Sasaran intervensi ini diberikan pada peserta didik di Sekolah Menengah
Atas (SMA). Yang masuk pada kategori kecanduan media sosial yang berjumlah
18 peserta didik yang kemudian dibagi 2 kelompok yaitu kelompok kecanduan
instagram dan kecanduan tiktok yang masing-masing berjumlah 9 peserta didik.
6. Sesi Intervensi
Intervensi bimbingan dan konseling pribadi-sosial dadlam menangani
kecanduan media sosial ini dilakukan selama 5 sesi. Adapun rincian sesi tersebut
yaitu :
Sesi ini bertujuan untuk memberikan penguatan positif dan keyakinan kepada konseli bahwa
penggunaan media sosial yang berlebihan maka dapat memberikan dampak negative bagi diri
sendiri dan orang lain
Sesi 6 : Post test
Sesi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang konseli alami. Sehingga sesi
ini menjadi acuan dalam melihat kondisi konseli terhadap kecanduan media sosial.
SATUAN LAYANAN
INTERVENSI KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK
MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
SESI 1
Nama Kegiatan What is social media
Tujuan Peserta didik dapat memahami tentang kecanduan media
sosial,jenis media sosial,dan dampak dari media sosial
Waktu 1X45 Menit
Teknik Konseling Rasional Emotif
Sasaran Layanan Peserta didik sekolah menengah atas (SMA) yang
termasuk dalam kategori kecanduan media sosial.
Deskripsi Layanan a) Konselor membuka kegiatan dengan salam dan
berdoa,serta membina hubungan baik dengan
konseli.
b) Konseli membagikan kontrak dan menjelaskan
kegiatan setiap sesi intervensi yang akan dilakukan.
c) Konseli mengisi “form kontrak”dengan dibimbing
oleh Konselor.
d) Konselor menanyakan kesiapan konseli untuk
memulai sesi kegiatan.
e) Konseli menayangkan slide power point yang
berhubungan dengan materi kecanduan media sosial.
f) Konselor menjelaskan secara singkat mengenai
konsep kecanduan media sosial.
g) Konselor menutup kegiatan dan mengingatkan
Konseli untuk hadir pada sesi intervensi berikutnya.
Media Power Point
Evaluasi Konseli dapat memahami tentang kecanduan media
sosial secara garis besar dan dampak dari kecanduan
media sosial
Media Kertas,bolpoint
Evaluasi Pada sesi kegiatan ini fasilitator harus teliti dalam
menganalisis tingkat kecanduan media sosial peserta didik
SATUAN LAYANAN
INTERVENSI KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK
MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
SESI 2
SATUAN LAYANAN
INTERVENSI KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK
MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
SESI 3
Nama Kegiatan Monitoring Diri
Tujuan Membantu konseli agar mampu mengontrol dirinya pada
saat menggunakan media sosial
Waktu 1X45 Menit
Teknik Konseling Rasional Emotif
Sasaran Layanan Peserta didik sekolah menengah atas (SMA) yang termasuk
dalam kategori kecanduan media sosial.
Deskripsi a).Pada pertemuan ini konselor mulai memberikan arahan
layanan
kepada konseli dalam mengurangi penggunaan media
sosial.
b).Konselor memberikan pertanyaan kepada konseli
mengenai apa yang konseli lakukan selain bermain sosial
media.
c).Konselor memberikan beberapa treatmen kepada konselo
untuk mengatasi kecanduan media sosial.
d).Konselor menjelaskan secara ringan dan terperenci
mengenai treatmen yang harus dilakukan konseli agar
mudah untuk dipahami.
e).Konselor meminta konseli untuk melaksanan treatmen
yang diberikan secara bertahap agar tidak ketergantungan.
f).Konselor menutup kegiatan dan mengingatkan konseli
untuk melaksanan treatmen yang telah dibahas serta
mengingatkan untuk hadir pada pertemuan selanjutnya.
Media Power point
Evaluasi Pada tahap ini konselor harus berusaha agar treatmen yang
diberikan dapat mengurangi penggunaan media sosial
secara bertahap.
SATUAN LAYANAN
INTERVENSI KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK
MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
SESI 4
Nama Kegiatan Pengelolaan diri
Tujuan Membantu konseli agar mampu merasionalkan pikirannya
mengenai penggunaan media sosial
Waktu 1X45 Menit
Teknik Konseling Rasional Emotif
Sasaran Layanan Peserta didik sekolah menengah atas (SMA) yang termasuk
dalam kategori kecanduan media sosial.
Deskripsi a).Konselor memulai kegiatan dengan Tanya-jawab kepada
layanan konseli mengenai treatmen yang telah diberikan.
b).Pada tahap ini konselor memperjelas mengenai dampak
negative dari penggunaan media sosial.
c).Konselor menayangkan film pendet mengenai dampak
buruk dari media sosial khususnya remaja yang bersekolah.
d).Konselor mengambil isi pokok pesan dari film yang
ditayangkan dan dijelaskan kepada konseli.
e).Konselor mulai merubah pemikiran-pemikiran irasionan
konselor mengenai media sosial
f).Konselo menggunakan teknik Rasional Emotif untuk
mengubah cara pandang dan pemikiran konseli menjadi
rasional kembali.
G).Konselor menutup kegiatan dan mengingatkan konseli
untuk hadir pada pertemuan yang akan datang.
Media Layar,Proyektor
Evaluasi Sesi ini bisa dikatan berhasil apabila konseli mampu
berfikir rasional dan tingkat penggunaan media sosial mulai
berkurang.
SATUAN LAYANAN
INTERVENSI KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK
MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
SESI 5
Nama Kegiatan Motivasi dan Evaluasi
Tujuan Untuk memberikan penguatan positif dan keyakinan kepada
konseli bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan
dapat memberikan dampak negative bagi diri sendiri dan
orang lain.
Waktu 1X45 Menit
Teknik Konseling Rasional Emotif
Sasaran Layanan Peserta didik sekolah menengah atas (SMA) yang termasuk
dalam kategori kecanduan media sosial.
Deskripsi a).Pada Pertemuan ini konselor mengevaluasi kembali
Layanan tingkat dari pengunaan media sisoal,treatmen serta
pemikiran konseli mengenai media sosial.
b).Konseli diminta untuk mengungkapkan pemikirannya
setelah beberapa kali mengikuti kegiatan intervensi.
c).Konselor mencacat sejauh mana perubahan yang terjadi
pada konseli setelah mengikuti kegiatan intervensi.
d).Konselor memberikan penguatan-penguatan positif
kepada konseli agar terus berusaha mengurangi penggunaan
media sosial
e).Konselor memberikan motivasi kepada konseli agar
konseli mampu mengembangkan potensinya.
f).Konselor menutup kegiatan dengan mengingatkan konseli
untuk datang pada pertemuan berikutnya.
Media Power point berisi kata-kata motivasi
Evaluasi Konselor terus menerus memberikan motivasi kepada
konseli agar mampu mengubah kebiasaan menggunakan
media sosial menjadi kegiatan positif,misalnya melakukan
hal-hal baru seperti mengikuti eskul.
SATUAN LAYANAN
INTERVENSI KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK
MENGATASI KECANDUAN MEDIA SOSIAL
SESI 6
Nama kegiatan Post Tes
Tujuan Untuk Mengetahui sejauh mana perubahan yang konseli
alami,sehingga sesi ini menjadi acuan dalam melihat kondisi
konseli terhadap kecanduan media sosial.
Waktu 1X45 Menit
Teknik Konseling Rasional Emotif
Sasaran Layanan Peserta didik sekolah menengah atas (SMA) yang termasuk
dalam kategori kecanduan media sosial
Deskripsi a).Konselor membagikan angket kepada konseli mengenai
layanan
kecanduan media sosial.
b).Konselor mengevaluasi kembali konseli untuk
mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi pada
konseli.
c).Jika hasil evaluasi menunjukan perubahan yang kurang
signifikan konselor harus mengevaluasi treatmen yang
diberikan.
d).Konseli yang masih ketergantungan pada media sosial
memerlukan tindak lanjut apabila konselor tidak mampu
untuk mengatasinya.
e).Konselor perlu berkonsultasi kepada pihak yang lebih
memahami tentang kecanduan media sosial.
f).Konselor harus memberitahu pihak orang tua wali konseli
mengenai penangan yang lebih baik untuk konseli.
g).Konselor menutup kegiatan dan memberikan motivasi
kepada konseli untuk terus secara bertahap mengurangi jam
penggunaan media sosial.
Media Kertas,Bolpoint
Evaluasi Konselor menganalisis kembali konseli mana yang masih
menggunakan media sosial secara berlebihan.