Harnedi Maizir*
*) Staf Dosen Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP)
ALTERNATIF METODA
PENYELESAIAN
Beberapa metoda yang sering digunakan
untuk perbaikan tanah diatas lahan gambut Gambar I. Perkuatan Lapisan base/subbase
ataupun tanah lunak, misalnya :
• Konstruksi galar kayu atau gambangan Selain sebagai perkuatan, material
• Konstruksi galar kayu dikombinasi dengan geosintetik dalam konstruksi jalan juga
geotekstil berfungsi sebagai lapisan pemisah {separator)
• Konstruksi geotekstil ( woven dan dan stabilisasi. Geosintetik dipasang antara
nonwoven) sub-grade dengan base course berfungsi
• Konstruksi geotekstil dan geogrid sebagai separator yang menjaga kedua jenis
Dimana masing-masing metoda material berbeda tersebut tercampur satu sama
penyelesaian memiliki keunggulan dan lain {intermixing). Geosintetik akan menjaga
masuknya tanah timbunan atau agregat masuk
kelemahan, baik dari segi teknis maupun biaya.
kedalam sub-grade. Demikian juga geosintetik
Misalnya metoda penggunaan konstruksi galar
akan menjaga naiknya sub-grade ke atas
kayu, merupakan metoda konvensional dan
lapisan base course. Dengan demikian
telah terbukti hasilnya baik dengan biaya relatif
geosintetik akan menjaga ketebal disain,
murah, namun seiring dengan ketersediaan
kestabilan dan kemmpuan menahan beban dari
bahan dan isu lingkungan membuat metoda ini
lapisan base course baik itu pada saat
tidak lagi populer saat ini. Sebagai pengganti
konstruksi dan terutama pada saat operasinya.
metoda yang sering dipakai adalah penggunaan
Dibawah adalah gambar konsep fungsi
geotekstil, baik tipe woven dan non woven,
pemisah (Gambar 2)
dimana material geotekstil tersebut tidak hanya
berfungsi sebagai perbaikan tanah dasar
59
• Reaksi kimia antara geotekstil dan
lingkungan sekitar
• Sinar ultra violet
• Air laut
• Kondisi Asam dan Basa
• Waktu Pembebanan
Gambar 3. Hasil pengujian Lapis Perkerasan Aspal dengan Geogrid dan Tanpa Geogrid.
(Permanent Deformation at Surface, after Haas).
geogrid
S • I'fi 1 T 1 1
DTN = jumlah lintasan tanpa perkuatan 1— F o r C 3 R i 3.0 a ntd
c f>n Ku D6( th < 150r
«
geogrid :t= 06
SI O'A
GEF = geogrid effectiveness factor ( =3) »>. 0 7
sesuai hasil pengujian • ; !!
• 1 S-^ •§ §
Sedangkan jika menggunakan material s
' Load R&pethton. '•
geotekstil tipe non woven. Look K H Gambar 4. Pengaruh Non Woven Geotekstil pada
memberikan grafik pengaruh material non Umur Rencana Jalan
woven geotesktil terhadap umur rencana jalan
seperti Gambar 4. Dengan, W(80kN) (g) = W(80kN) / Tg
dimana,Tg = design life influence factor
60
W(80kN) = intensitas lalu lintas yang di Batuh pecah 0.14
ekuivalenkan ke beban gandar Lapisan aspal 0.44
kendaraan 80 kN selama umur rencana
b. B C R - Base Course Reduction Ratio. Nilai S N didapat dari dua nomogram, satu
Persen pengurangan tebal perkerasan untuk lalu lintas rendah dan lalu lintas tinggi di
dikarenakan penggunaan perkerasan bawah ini dengan memperhatikan nilai-nilai:
geosintetik dibandingkan dengan tanpa
menggunakan perkuatan geosintetik untuk a. R, faktor regional
mencapai tingkat kerusakan standar yang
sama. Nilai ini didapat karena adanya Kondisi iklim Nilai R
peningkatan daya dukung tanah karena Wet season 4-5
pemasangan material perkuatan geosintetik. Dry season 0.2-1.5
Menurut Look, K H nilai peningkatan
penggunaan geotekstil tipe non woven akan b. S, soil support value berkorelasi dengan
dapat meningkatkan Soil Support Value (S) nilai C B R sub-grade
yang berkorelasi dengan nilai C B R tanah
dasar {sub grade) sesuai dengan Gambar 5 I Soil Support V h l o B (S)
berikut ini. 1.0 ' 2.0 3.0 4.0 S.O 6.0 7.0 6.0 9.0 10 0
' I ' I 'i I IMM'I 'i I . II,MI
Error! Objects cannot be created from editing 1 2 3 * 6 10 20 30 4050 100 200
field codes. California Boaring'Ratio (CBR)
Gambar 5. Pengaruh Non Woven Geotekstil pada
Daya Dukung Tanah, Sg = FxS
c. W(8o kN), intensitas lalu lintas yang di
ekuivalenkan ke beban gandar kendaraan 80
c. Konsep agegate lost yang disebabkan oleh
kN selama umur rencana.
kondisi C B R tanah dasar. Menurut FHWA
(Federal Highway Adminstration), 1989
Jika menggunakan menggunakan
mengeluarkan diagram rentang kehilangan
perkuatan geosintetik maka nilai-nilai S dan
agregat (Gambar 6).
W(80kN) adalah nilai yang telah
dimodifikasi/dikoreksi sesuai hasil-hasil
\ pengujian di atas. Selain itu juga jika kondisi
tanah dasar (sub-grade) jelek atau soft maka
STUDI K A S U S
0.00 0.50 1.00 1.50 200 2 50 3.00 Dari penjelasan di atas akan diberikan
perbandingan hitungan konstruksi jalan dengan
CBR (!()
berbagai sistem perkuatan dan tanpa perkuatan:
Gambar 6. Kehilangan tebal Agregat vs CBR sub-
A . Perkerasan tanpa perkuatan geosintetik
grade
B. Perkerasan dengan perkuatan komposit
antara Enkagrid + geotekstil (GlobalTex
Dari ketiga konsep disain di atas akan
Non Woven 201 G)
dapat dibandingkan konstruksi perkerasan jalan
Dari hitungan tersebut juga akan diberikan
antara tanpa perkuatan perkuatan gesintetik
perhitungan perbandingan harga satuan yang
dibanding jika menggunakan perkuatan
harus dikeluarkan untuk masing-masing sistem
geosintetik. Standar perencanaan yang
perkerasan.
digunakan adalah metode A A S H T O yang telah
diadopsi juga oleh Departeman Pekerjaan Semua sistem perkuatan akan didisain dengan
Umum Direktorat Bina Marga. Dalam menggunakan dasar data yang sama sebagai
berikut:
A A S H T O dalam disain digunakan beberapa
chart atau nomogram untuk mencari nilai SN - • CBRsubgrade :3%
nomer struktur- dari perkerasan. • W(80kN) : 10 X 10'^ kendaraan
SN < Z ai.Di selama 5 tahun
dimana,ai = koefisian lapisan perkerasan • R :4.5
nilai sesuai tabel di bawah • a1 : 0.1 (sandy clay)
Dj = ketebalan masing-masing lapisan
perkerasan
Sesuai dengan nomogram pada Gambar 7b,
Jenis material Nilai aj didapat hasil perhitungan sebagai berikut:
Pasir atau pasir lempung 0.05-0.10
Kerikil lempung 0.11
61
Sistem Agregat S Sg W(gokN) W(80kN)g SN D
lost
A 20% 3.25 1.5 10x10' 10x10' 77.50 1,240 mm
C 0% 1.5 2.25 10x10' 3.3x10' 52.50 525 mm
62
Gambar 7a. Nomogram Perancangan nilai SN untuk Gambar 7b. Nomogram Perancangan niiai SN untuk
pt = 2.0 (Volume Lalu lintas rendah) pt = 2.5 (Volume Lalu lintas Tinggi)
63