Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

Nama : Khusnul Awaliah

Nim : E1B020066

No wa : 085238913498

1. Hakekat Ilmu, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan. Apa yang membedakan


ketiganya
 Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya dan
disusun secara sistematis berdasarkan dengan metode ilmiah. Disusun secara
sistematis artinya disusun secara terstruktur atau secara teratur.

 Pengetahuan merupakan berbagai gejala yang temui dan diperoleh manusia


melalui akal pengamatan. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
kecerdasan untuk mengenali obyek atau peristiwa yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencoba suatu
makanan yang baru, maka ia akan mendapatkan pengetahuan tentang rasa,
bentuk, tekstur, dan aroma dari makanan tersebut. Secara singkatnya,
pengetahuan adalah informasi akan suatu kejadian yang belum teruji
kebenarannya.

 Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan menurut para ahli :
a. Asle Montagu
Ilmu pengetahuan menurut Asle Montagu dalam bukunya the cultured
man adalah sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang
berasal dari pengalaman, studi, dan percobaan yang telah dilakukan
dipakai untuk menentukan hakikat prinsip tentang hak yang sedang
dipelajari.
b. Helmy A. Kotto
Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang
terus menerus sampai menjelaskan fenomena dan keberadaam alam itu
sendiri.

Jadi, Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh dari hasil-hasil


pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti menggunakan suatu metode
tertentu.
 Perbedaan Ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan dapat dilihat dari
defenisinya yang dimana ilmu dan ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan
yang telah teruji kebenarannya dan disusun secara sistematis berdasarkan
metode ilmiah sedangkan pengetahuan merupakan informasi terkait suatu
kejadian atau peristiwa yang belum teruji kebenarannya. Kemudian,
pengetahuan bersifat subyektif yang dimana pengetahuan membuktikan
sesuatu bergantung pada siapa yang membuktikannya sedangkan ilmu dan
ilmu pengetahuan dibuktikan dengan metode ilmiah yang sistematis dimana
percobaan yang dilakukan tersusun dengan jelas,sehingga membuat ilmu dan
ilmu pengetahuan bersifat objektif karena tidak mempedulikan siapa yang
membuktikan ilmu tersebut melainkan yang dilihat hanya objek penelitiannya
saja.

2. Pengertian kebenaran, kebenaran ilmiah, dan kebenaran non ilmiah. Proses


terbentuknya kebenaran ilmiah serta ciri-ciri kebenaran ilmiah.

 Pengertian kebenaran
a. Poedjawiyatna (1987:16) mengatakan bahwa persesuaian antara
pengetahuan dan obyeknya itulah yang disebut kebenaran.
b. Aristoteles, kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim
sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Benar dan salah
adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan
sebagaimana adanya.
Jadi, kebenaran merupakan kesesuaian suatu keadaan dengan keadaan yang
sesungguhnya atau sesuatu yang benar-benar ada dan terjadi.

 Pengertian kebenaran ilmiah


Kebenaran ilmiah adalah sesuatu yang sesuai dengan fakta atau selaras dengan
situasi aktual yang didalamnya terdapat metode-metode ilmiah. Situasi aktual
artinya situasi saat ini.

 Pengertian kebenaran non ilmiah


Kebenaran non ilmiah adalah kebenaran yang diperoleh bukan bedasarkan
ilmiah,penalaan, logika. Contohnya kebenaran karena kebetulan, kebenaran
karena akal sehat serta kebenaran karena trial and error.

 Proses terbentuknya kebenaran ilmiah sama halnya dengan bagaimana cara


untuk mencari kebenaran yang dipandang ilmiah yaitu melalui sebuah
penelitian. Penelitian merupakan proses yang terjadi dari suatu rangkaian yang
dilakukan dengan terencana untuk mendapatkan jawaban dari sejumlah
pertanyaan terkait objek yang diteliti. Jadi kebenaran ilmiah terbentuk dari
rangkaian-rangkaian penelitian yang telah dilakukan.
 Ciri-ciri kebenaran Imiah
a. Rasionalitas, ciri rasionalitas mengandung makna bahwa kebenaran ilmiah
bersumber pada pemikiran rasional yang mematuhi kaidah-kaidah logika.
b. Objektivitas, menunjukan kesesuaian antara hal-hal yang rasional dengan
realistis.
c. Verifiabilitas, memiliki arti bahwa kebenaran ilmiah harus dapat diperiksa
kebenarannya, diuji ulang oleh setiap anggota masyarakat ilmuwan. Hal
ini menunjukkan kebenaran ilmiah tidak bersifat mutlak atau final.
d. Komunalitas, memiliki arti bahwa kebenaran ilmiah itu merupakan
pengetahuan yang menjadi milik umum.

3. Siapa yang bertanggung jawab atas terwujudnya kebenaran ilmiah, serta yang
dapat saya lakukan untuk mewujudkan kebenaran ilmiah.

 Dalam terwujudnya kebenaran ilmiah,peneliti merupakan pihak yang sangat


bertanggung jawab atas terwujudnya kebenaran ilmiah. Karena dalam
mewujudkan kebenaran ilmiah perlu dilakukannya berbagai macam tahapan
sehingga peneliti sangat bertanggung jawab atas kebenaran ilmiah yang
disampaikannya.

 Yang dapat saya lakukan dalam mewujudkan kebenaran ilmiah yaitu dengan
melakukan sebuah penelitian, namun sebelum itu saya akan berpikir ilmiah,
dengan berpikir ilmiah ini saya akan melalui tiga tahap yaitu skeptik, analitik,
dan kritik. Skeptik adalah upaya yang saya lakukan untuk menanyakan terkait
bukti atau fakta terhadap setiap pernyataan suatu kebenaran ilmiah tersebut.
Analitik adalah kegiatan yang dimana saya menimbang permasalahan yang
dihadapi, misalnya mana yang merupakan masalah utama dari suatu
permasalahan. Kemudian yang terakhir, kritik adalah berupaya untuk
mengembangkan kemampuan menimbang selalu objektif.
4. Peta konsep

Hakekat Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan

Kebenaran Ilmiah

Ciri-ciri kebenaran Yang bertanggung jawab Proses terbentuknya


ilmiah atas kebenaran ilmiah kebenaran ilmiah

Rasionalitas, Objektivitas, Melalui Penelitian


Peneliti
Verifiabilitas, Komunalitas

Anda mungkin juga menyukai